Cathalina Brea yang sering dipanggil Rea terlahir sebagai anak orang kaya. Di kehidupan keluarga besarnya orang tua Rea adalah pewaris usaha hotel dan Restoran terkaya di kotanya. Namun semasa kecil dia hanya dibesarkan oleh papinya yang adalah satu - satunya pewaris keturunan Setiawan.
Rea tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter spesialis anak. meskipun hidup berkelimpahan harta namun Rea tidak perna sombong.
Sebelum papanya meninggal semua saham perusahaan diberikan kepada Cathalina Brea Setiawan.
Keluarga besar marah, karena Rea adalah seorang perempuan. Saudara sepupu papanya Rea menjodohkan Rea dengan Simon Elias sebagai syarat Rea bisa memiliki semua peninggalan papinya. Ternyata penghianatan yang dia terima serta kekerasan dalam rumah tangga.
Rea mmenceraikan Simon dan memilih meninggalkan kota besar itu mengabdi di sebuah desa kecil disebuah pulau.
Apakah Rea bisa mendapatkan ketenagan????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penugasan Pertama Setelah Berumahtangga
Lima hari di pulau dewata Bali, Elon dan Rea kembali melakukan aktivitas biasanya sebagai seorang tentara dan dokter. Mereka masih menempati aparteman yang jarak ke rumah sakit tempat Rea bekerja maupun ke kesatuan Elon dekat dan searah. Sehingga memudahkan mereka untuk pergi dan pulang kerja bersamaan.
pagi - pagi sekali Rea sudah bangun, padahal semalam suaminya memberi sentuhan cinta berjam - jam. Istirahat sebentar lanjut lagi, begitu seterusnya sampai Rea tak berdaya. Tertidur tanpa membersihkan badan, berkali - kali meminta cukup, namun suami masih bersemangat. Dan Rea tetap melayani suaminya. Seperti biasa Rea tertidur, suaminya yang membersihkan selurih tubuhnya setelah bergulatan panas.
Rea sudah di dapur membantu tante Since menyiapkan sarapan dan bekal mereka berdua. Setelah semua makanan disiapkan dimeja makan, Rea ke kamar ternyata suaminya sudah bangun dan baru selesai mandi. Elon mencium dan mengoda istrinya.
"Selamat pagi istriku, kamu cantik sekali. Suplay vitamin semalam mulai bekerja ya sayang." sambil mencium dan memeluk istrinya.
"Iya, sepertinya mulai bekerja." Elon tertawa karena istrinya lagi sebel.
"I love you dokter Rea."
"Love you more tentaraku."
"Mas antar atau kamu yang antar mas?"
"Mas yang antar ya, aku ngak kemana - mana hanya di rumah sakit."
"Oke sayang. Mas mohon maaf ya, semalam terlalu bersemangat."
"Karena masih sakit, mas puasa satu minggu."
"Sayang ngak bisa, kamu itu candu buat mas."
Elon sudah mencium istrinya. Rea hanya tersenyum dalam hati biarin aja seperti itu sekarang. Namun kenyataannya Rea ngak mungkin menolak, jika suaminya minta. Alasannya Rea tidak mau suaminya mencari kenyamanan atau kepuasan di luar dan Rea juga sudah menjadi candu, mau bersama suaminya.
Rea diantar oleh suaminya. Sampai di rumah sakit, Rea mencium mesra suaminya dan dibalas oleh Elon. Kemudian dia keluar dari mobil. Rea masuk kedalam rumah sakit lewat lobi depan menuju ke ruangannya melakukan praktek. Disana sudah ada seorang ners yang membantu dia.
Sedangkan Elon sudah sampai dikesatuannya. Elon disambut oleh Berto yang ditugaskan dibagiannya. Hari ini Elon mendapat kabar sukacita, dia di promosikan menjadi komandan di kesatuan angkatan laut yang ada di kota Kupang. Itu adalah informasi yang beredar, surat resminya belum ada. Jauh - jauh hari Elon sudah berkonsultasi dengan seniornya, tentang nasib istrinya. Elon mau Rea selalu ada disampingnya tanpa mengorbankan pekerjaannya sebagai dokter. Mendengar isu yang berlembang, Elon yakin bahwa dia pasti di pindahkan dan dia mau semua urusan istrinya berjalan dengan lancar agar mereka bersama terus.
Pukul dua belas siang, Elon menghubungi Rea istrinya. Karena sudah jam istirahat jadi pasien sudah berkurang. Rea kaget, selesai memberikan resep buat pasien terakhir dia langsung mengangkat telephone dari suaminya.
"Hallo mas."
"Hallo sayang. Mas kangen."
"Mas......"
Elon pun menyampaikan niatnya, dan Rea percaya apa yang dilakukan suaminya. Semua surat - surat yang dibutuhkan oleh suaminya langsung dikirim. Agar semua urusan suaminya bisa berjalan baik.
Sore hari Elon sudah berdiri didepan parkiran rumah sakit. Semua mata memandang kepadanya, keluarga pasien serta tenaga medis di rumah sakit ini yang melihat aksi Elon memujinya. Karena sekarang dia sedang bersandar di depan mobil mereka.
"Waoooo ganteng baget, seperti opa - opa korea."
"Kalau tidak salah itu suaminya dokter Rea."
"Ahk, mimpi deh, mana ada. Itu cowok ganteng banget. Opa pengen di peluk deh."
Rea mendengar banyak orang yang memuji suaminya. Rea berjalan menghampiri suaminya.
"Selamat sore sayang." Elon mencium istrinya. Dan dibalas dengan Rea, semua orang yang memuji Elon, semua kaget. Para ners pun tahu, bahwa lelaki yang mengunakan seragam tentara yang mereka puji adalah suami dokter Rea.
"Stop tebar pesona mas."
"sayang kenapa sih, kok mukanya gitu ketemu sama suami."
"Mas dihukum tambah seminggu lagi puasa."
"Sayang ngak ya. Pokoknya mas mau. Kenapa sih mukanya gitu."
"Tadi banyak ners dan tenaga administrasi yang mau pulang memuji mas. Katanya opa tentara yang bersandar di mobil warna kuning itu ganteng." Elon tertawa mendengar istrinya ngomong, dia tahu Rea lagi cemburu. Sebelum mobil keluar dari area parkir rumah sakit, Elon mencium bibir istrinya dengan lembut. Di emut bibir cerewet itu dengan penuh gairah.
"Kamu ngak senang suamimu di puji ganteng."
"NGAK!!!"
"Jangan marah gitu dong sayang. jelek loh." Elon memegang muka Rea diarahkan kepadanya. "Hanya kamu yang dihati mas sayang. Dapati kamu itu susah, merebut hati kamu itu susah. I love you Rea istriku."
Rea tersenyum dan dia membalas ciuman suaminya dengan mesra.
"I love you more suamiku Elon." Elon langsung berbisik
"Mas ngak mau puasa ya sayang." Rea tersenyum.
"Iam your honey."
Selesai makan malam, Rea dan Elon memang olah raga malam, tidak ada puasa - puasa. Ronde pertama selesai, setelah pelepasan bersama - sama. Sekarang Rea dalam pelukan Elon suaminya, kedua pasang suami istri ini tidak dibungkus oleh sehelai kain pun. Dan mereka menutup tubuh mereka dengan selimut tebal.
"Sayang, Kalau mas dapat Surat Perintah penempatan tugas di tempat baru, mas ngak mau sendiri. Kemana mas bertugas kamu harus ikut."
"Iya sayang."
"Janji!!!???!!"
"Iya sayang."
Elon mencium istrinya dan mereka kembali melanjutkan olahraga malam mereka. seperti biasa Rea kelelahan dan langsung tertidur, Elon lah yang membersihkan tubuh istrinya dan mengenakan baju tidur lagi. Elon memang sangat menikmati perannya saat mengenakan baju di tubuh istrinya. Tanpa sadar Rea begitu manja. Momen manjanya Rea itu yang sangat dia nikmati. Elon karena ngantuk, dia pun tidur disebelah istrinya satu selimut. Tidur sambil memeluk istrinya. Di cium bibir istrinya ditatap muka istrinya.
"I love you Cathalina Brea Setiawan istriku."
Pukul enam pagi notifikasi email di ipad kerja Elon berbunyi, Surat Perintah penempatan tugas, ketika Elon membukanya, dia mendapat tugas di kota kupang. Dengan jabatan sebagai komandan. Sedangkan Rea selesai masak mau bersiap - siap ke tempat kerja melihat suaminya yang masih membaca email di ipadnya.
"Mas are you oke?"
Elon menghampiri istrinya langsung dipeluk dan dicium Rea.
"Sayang, Tuhan memberi tanggung jawab besar bagi kita berdua, berkat didalam rumah tangga kita."
"Mas apakah ini berita sukacita?"
"Ya mas mendapat jabatan sebgai komandan di kesatuan di kota Kupang?"
"Sungguh sayang???
"Ya kita akan kembali ke sana sayang dan kamu sudah berjanji menemani mas."
"Selamat sayang. Pasti dong kita akan selalu bersama - sama."
Mereka berdua berdoa bersama mensyukuri berkat Tuhan ini. Langsung di hubungi mama dan papa di Jogja juga mami Lely dan papi Daniel di Manado. Semua bersukacita tetapi yang paling bahagia adalah Daniel dan Lely, mereka berasa sangat dihargai oleh Rea dan Elon, tidak ada lagi uncle atau antie melaikan mami dan papi. Mereka menangis sampai Rea harus menenangkan mereka berdua.
