Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Dikarenakan dia tidak bisa tidur semalaman, badan yang cukup lelah, ditambah dinginnya ac mobil, matanya mulai merapat.
"Lex, kayaknya gua bisa ngantuk deh."
"Yaudah tidur aja sih nyet, ngapain lu laporan ke gua."
Tak berselang lama Kiara benar-benar tertidur, Alexandra menurunkan kecepatannya dan menaruh selimut di badan Kiara.
"Bagus deh lu bisa tidur, seengganya nanti lu ada tenaga ketemu cowo setan itu. Kia ... Kia... gini amat si nasib lu." seru Alexa mengingat apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Ketika bercengkerama di ruang tamu, ponselnya berdering, Jimmy lah yang menelepon, Kiara segera berlari ke kamarnya.
📞Kiara : Halo.
📞Jimmy : Papa ngga akan bertele-tele, kamu mau dijodohin sama Andreas atau ngga?
📞Kiara : Ngga.
📞Jimmy : Dia itu bisa jadi aset kamu dimasa depan, Johansen Corp itu gurita bisnis besar?
📞Kiara : Terus?
📞Jimmy : Ya ampun Kiara, kamu memang polos atau gimana?
📞Kiara: Kia ngga kenal orang itu? Kenalan aja belum, seenaknya aja dijodohin, yang polos Kia atau papa!
📞 Jimmy : KIAA......!
📞Kiara : Terus kenapa kalau mereka itu gurita bisnis besar? Dia aset Kia di masa depan papa bilang? Apa bedanya sama Kia dimata papa?
📞 Jimmy : Papa lagi sibuk, ngga sempat debatin kamu. Papa tetep akan jodohin kamu sama Andreas, tapi papa akan menundanya untuk sementara kalau kamu mau meninjau cabang W, dan perbaiki.
Deg
📞Kiara : Cabang W? Kenapa harus cabang W?
📞Jimmy : Yasudah papa percepat aja pertemuan keluarga dengan mereka.
📞Kiara : I-iya pa, iya. Kia kesana besok.
📞Jimmy : Anak baik.
Tut... telepon diputus sepihak oleh Jimmy. Inilah alasan sebenarnya kenapa Kia harus ketempat paling pantang untuknya, ia paksakan supaya mengulur waktu lebih lama sembari mencari cara agar terhindar dari perjodohan ini.
🌼🌼🌼
Sementara seseorang di Levin Resort cabang W menggebu-gebu hatinya. Mungkin agak serakah dan tidak tahu malu, tapi ia sungguh bahagia akhirnya hari ini datang juga.
Askara Senja yang sekarang menjadi manager personalia, sudah mondar-mandir berulang kali di lobby hotel. Bahwasanya pagi ini direktur utama Levin Corp, akan datang dan meninjau sendiri, berapat, dan mencari jalan keluar akan masalah yang sedah terjadi di cabang W.
Sekedar mengingatkan ini lah bapak Askara Senja manager personalia Resort Levin cabang W, siapa tahu kalian lupa yeorobun 🤭
"Kamar untuk direktur sudah disiapkan?", tanya Senja kepada seorang staff.
" Sudah pak."
"Wewangiannya jasmine, beliau suka jasmine."
"Iya pak, sudah."
"Bagus." Senja pun kembali ke pekerjaannya, dan sesekali masih kembali ke lobby untuk mengecek apakah direktur sudah datang atau belum.
Sementara orang yang hendak ia sambut masih sibuk dengan makanannya di sebuah minimarket.
"Mie nya enak banget anjir, ini enak beneran atau gua yang emang laper." sibuk Kiara sambil meniup mienya yang berasap.
"Lu nya aja yang kelaperan, ditambah disini tuh emang udaranya dingin."
"Jadi lu udah jadian sama Tommy?"
"Hm, iya."
"Tumben lu mau pacaran? Kesambet apa lu?".
" Dianya maksa, lagian gua juga suka."
"Baik-baik lu ya."
"Dia hangat Lex, sejauh ini dia perlakuin gua lembut banget, ngga maksa, tapi tegas, paham kan lu. Agak posesif dikit, kadang ugal-ugalan, kadang gentle."
"Stop... sebentar? Ugal-ugalan? Lu udah ciuman sama dia?", tuding Alexandra.
" Soal begituan lu cepet banget ya pahamnya."
"Jadi udah?"
"Udah dong." bangga Kiara.
"Aaaaaa.... akhirnya temen gua bisa hidup dengan benar juga. Good job nyet, good job, lu harus senggol bacok, jangan lempeng lempeng aja kek kanebo kering. Jadi bisa anda jabarkan bagaimana rasanya berciuman dengan superstar?", kepo Alexandra dengan ekspresi menyebalkan.
"Berisik lu."
"Pelit amat."
"Ntar deh kalo gua ciuman lagi gua video call-in ke elu deh."
"Dih aneh."
"Lu duluan nyet. Udah ah, udah selesai kan makannya. Gua yang nyetir ya."
"Jiwa raga lu beneran siap kan ketemu dia?"
"Sejak kapan gua siap? Seengganya gua harus keliatan siap. Ok let's go."
Akhirnya kedua wanita lajang itu pun melaju lagi dengan kecepatan normal. Meskipun hatinya benar-benar tidak siap, setidaknya ia harus terlihat lebih kokoh dari sebelumnya. Kurang dari satu jam mereka tiba di lobby hotel.
"Aohh akhirnya, pinggang gue berasa mau patah."
"Kia...", seru Alexandra mendekat.
" Kenapa lu?".
"Elu yang kenapa? Muka lu pucet banget."
"Apa sih? Kulit gua emang pucet."
"Ngga, ini ngga bener. Lu ngga ngerasa pusing atau apa gitu? Lu pucet beneran anjir? Serius ngga kayak tadi."
"Lebay lu ah. Ayo masuk. Ah.. Lex, lu duluan deh, cowo gue nelpon."
"Yakin lu?"
"Iya duluan sana, lebay lu ah."
🎥 face time
Tommy : "Sayang, aku udah landing."
Kiara : "Hmm, aku juga baru sampe, yang lain mana?"
Tommy : "Ini aku yang telepon, yang ditanya yang lain? Ngga seru ah."
Kiara : "Aku kan udah liat kamu, kamu baik-baik aja."
Tommy : "Juan sama Shane lagi ke toilet barengan, aku tunggu mereka di mobil."
Kiara : "Jangan pecicilan ya disana. Terutama jangan keluarin aura kamu yang itu."
Tommy : "Aura? Aura apaan yang?"
Kiara : "Yang itu loh, sebentar aku kirim. Tuh udah, itu aura yang ku maksud, aurauran hahahahaha."
Aurauran 🤭
Tommy : "Nyesel aku ngirim foto itu."
Kiara : "Bagus tahu, kalo liat foto itu auto salting-salting saya mas hahahahhaha."
Tommy : "Serah.... terserah. Sayang, kamu kok pucet banget."
Kiara : "Masa sih? Perasaan biasa aja, tadi Lexa juga bilang gitu. Mungkin kecapean aja. Kamu juga pasti cape, nanti kita kabar-kabaran lagi ya, aku masuk dulu. Mau perang."
Tommy : " Iya, Sayang. Bye." face time pun berakhir.
Drap... baru saja selangkah ia menggerakkan kakinya seusai menyimpan ponsel ke dalam tas, ada sensasi aneh menjalari seluruh tubuhnya, bumi rasanya berputar dan perlahan gelap, gelap dan semakin gelap, otaknya berat sekali untuk memberi perintah, semua suara yang tadinya berkerumun di gendang telinganya perlahan menjauh satu persatu hingga tersisa keheningan.
Kaki dan badan yang tadinya kokoh perlahan melemas dan hendak roboh, tapi sulit sekali rasanya untuk menolak, dan bruk.....
"Sakit." pekiknya lirih.
"Kiaraaaa.....!", teriakan yang sepertinya sangat keras, tapi terasa seperti bisikan halus di telinga Kiara yang sudah tumbang tidak sadarkan diri di lobby hotelnya itu.
🌼🌼🌼
Drap drap drap.... langkah kasar mendekati meja resepsionis diikuti teriakan panik.
"Siapkan mobil cepat....!", teriak pria itu.
"Senja? Kiara...? Ya ampun. Dia kenapa?", panik Alexandra.
"Dia pingsan di depan, ayo ke rumah sakit...!"
"Maaf, Permisi, saya dokter, boleh saya periksa? Minimal kita bisa beri pertolongan pertama." tawar seorang wanita dengan gaya casual menyodorkan identitasnya pada Alexandra, sepertinya beliau sedang liburan.
"Iya dokter, silahkan."
Kiara pun digendong dan dibaringkan Senja di sofa besar yang tidak jauh dari meja resepsionis. Sang dokter pun mulai melakukan pekerjaannya.
Ternyata tidak seburuk yang mereka duga, Kiara hanya kelelahan dan sedikit dehidrasi. Resort Levin selalu jadi pilihan para kelas atas karena fasilitasnya yang lengkap, terlebih untuk seperti yang sedang terjadi sekarang.
Mereka sudah mempersiapkan tiang infus, beserta larutannya, dan obat-obatan untuk pertolongan pertama, bekerja sama dengan rumah sakit terdekat.
"Semuanya sudah beres pak Senja, tolong tinggalkan kami. Saya tidak mau nona Kia merasa tidak nyaman karena anda." datar Alexandra.
"Iya, sebentar lagi saya pasti pergi." jawab Senja berat. Merasa muak melihat wajah Senja, Alexandra keluar dari ruangan itu. Toh ia yakin ia tidak akan macam-macam dengan Kiara, ia tidak akan berani berbuat apapun.
"Kamu masih kayak dulu Kia, masih gila kerja. Sesibuk apa kamu sampai begininya hmm? Aku disini, akan perhatiin kamu dari jauh. Maaf, aku belum bisa sepenuhnya menjauh dari kamu. Karena itu aku masih bertahan disini."
Beberapa saat kemudian Senja keluar dari kamar suit itu, meninggalkan Kiara yang belum sadarkan diri.
tapi ...
"Senja? Ini kan Kiara? Apa maksudnya?", postingan status yang sampai ke ponsel seseorang.
.
.
.
Tbc...💜