NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 15 - ARENA PERTARUNGAN

”Benarkah mereka melibatkan anak kecil dalam pertempuran ini?”

”Bagaimana mungkin anak itu bisa mengalahkan semua ahli pedang yang ada di sini? Ukuran tubuhnya bahkan kalah dengan ukuran para ahli pedang lainnya. Apakah dia bisa bertahan?”

”Anak itu mungkin akan mati dalam sekali serang.”

Bisik semua orang mampu di dengar oleh Qing Luan yang keberadaannya sudah ada di arena pertempuran. Dia tentu tahu siapa anak nekat yang berani terjun ke pertempuran para ahli pedang yang digunakan sebagai ajang pertandingan dan hiburan dengan hadiah yang tidak main-main. Sudah pasti, anak itu adalah Gu Yinchen yang hilang dari pandangannya.

”Anak itu harus aku apakan agar dia tidak kabur seperti ini?!” batin Qing Luan mulai lelah, terus mengejarnya sampai akhirnya Gu Yinchen sengaja melibatkan diri dalam sesuatu yang akan membahayakan dirinya.

Qing Luan percaya kalau Gu Yinchen bisa menanganinya dengan baik dan dia sendiri akan menyelesaikan semuanya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya.

Tiba-tiba, semua orang bertepuk saat dua orang petarung, menaiki panggung. Lawannya adalah seorang pria bertubuh besar dan tinggi dengan sebuah kapak yang menjadi senjata andalannya. Sementara yang menjadi lawannya saat ini adalah seorang anak kecil yang baru memasuki usia puluhan tahun, Gu Yinchen!

Semua orang menilai bahwa ini adalah pertarungan yang sudah ditentukan siapa pemenangnya. Tidak mungkin anak kecil seperti Gu Yinchen mampu mengalahkan seorang ahli pedang dengan senjata raksasanya yang berat dan mampu membelah tubuh seseorang. Qing Luan sungguh tidak bisa menduganya. Bahkan ia sampai yakin kalau mustahil bagi Gu Yinchen bisa mengalahkannya dengan mudah.

”Gu Yinchen! Keluar dari sana! Katakan kau menyerah!” pinta Qing Luan dari sisi penonton namun tidak mendapatkan tanggapan dari Gu Yinchen yang sedang mengamati lawannya.

”... Cih! Sial! Kalau dibiarkan, dia pasti akan mati!” batinnya membayangkan kejadian yang mungkin terjadi saat laki-laki itu mulai menyerang Gu Yinchen secara brutal.

”Hahah! Anak kecil! Kamu pasti mencoba bermain-main denganku! Kau tidak mungkin menang melawanku!” ucap laki-laki dengan nada meremehkannya.

Gu Yinchen menyeringai. Dengan santainya dia berdiri dengan bersandar pada salah satu kakinya. Jari telunjuknya mengacung, kemudian ia menggerakkannya seperti menyuruhnya untuk segera mendekatinya. ”... coba saja kamu membunuhku. Kamu tidak akan bisa menyentuhku sama sekali.” ucapnya.

”Kau mencoba meremehkan lawanmu ya? Jangan nangis kalau aku berhasil memotong salah satu jarimu!” ucap laki-laki itu dengan kasar dan suaranya yang berat sebelum dia memutuskan berlari mendekatinya dengan gerakan yang cukup cepat.

Gerakan yang dilakukan laki-laki itu bukanlah berasal dari sekte manapun jika berdasar dari kehidupan Gu Yinchen yang lalu. Gerakan kakinya tidaklah cepat tetapi justru lebih lambat dari sekte manapun. Orang itu bahkan tidak memiliki pertahanan yang kuat dan justru sangat mudah dirobohkan jika dibandingkan dengan istana pasir tanpa fondasi yang kuat. Istana pasir itu tentu akan mudah diterjang ombak dan hilang selamanya.

”Ha! Gerakan mu itu mudah sekali terbaca!”

Gu Yinchen berlari mendekatinya dengan kecepatan penuh, melebihi langkah laki-laki yang sampai sekarang belum bisa meraihnya. Dengan tubuhnya yang kecil dan ringan, dia bisa dengan mudahnya menghindari serangan mendadak yang datang dari arah atas.

Sebelum kapak besar itu benar-benar mengenainya, Gu Yinchen sudah lebih dulu mengumpulkan seluruh energinya pada kepalan tangannya sebelum dia akhirnya bisa meninju perut lawannya sampai dia terlempar keluar arena. Dan dalam sekejap, laki-laki itu pingsan dan mulutnya tampak mengeluarkan busa usai terkena serangannya.

Semua orang terdiam mengaga, melihat kemenangan singkat yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang mampu mengalahkan kekuatan dari seorang ahli pedang berbadan besar dengan kapaknya. Bahkan Qing Luan yang melihatnya juga tidak bisa mempercayainya. Padahal usianya belum mencapai 15 tahun tetapi, dia sudah mampu mengalahkan seorang ahli pedang!

”Ohok!!”

Gu Yinchen terbatuk darah usai dia dinyatakan memenangkan pertarungannya. Qing Luan tampaknya menjadi satu-satunya yang panik begitu melihat muridnya yang masih kecil mengalami luka dalam. ”... tubuh ini masih belum kuat menahan kekuatanku yang besar. Kalau terus dipaksa, tubuhku akan hancur. ahh, sial! Aku ingin tubuh lamaku kembali.” gumam Gu Yinchen.

”Hei! Apakah aku boleh kembali ke kursiku?” tanya Gu Yinchen pada seorang penengah yang mengawasi pertarungan mereka berdua.

Belum sempat pengawas itu menjawab, tiba-tiba kepala keluarga Xu langsung mengambil suara. ”... aku merubah peraturannya! Siapapun yang bertahan pada pertandingan pertama, dia akan terus lanjut sampai pertarungan terakhirnya!”

”Hah?! Itu tidak adil! Kau ingin membunuhku?!” cibir Gu Yinchen tak terima dirinya tidak bisa beristirahat.

”Kalau kau ingin menyerah, menyerah saja sekarang! Kami tidak punya waktu untuk orang yang tidak bisa mematuhi peraturan sepertimu!” tegas kepala keluarga Xu yang perlahan mulai tidak menyukai Gu Yinchen karena dia berhasil mengalahkan lawannya dalam sekejap. Justru, yang seperti itu sangatlah tidak seru jika lawannya berat sebelah.

Gu Yinchen menghela nafasnya. Dia datang kemari karena ingin hadiahnya. Dan jika dia sudah menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya apapun alasannya. ”... Hah! Baiklah. Keluarkan semua petarung mu! Aku akan mengalahkannya dalam sekejap!” tantang Gu Yinchen sembari mengepalkan tangannya ke arah kepala keluarga Xu yang tampak meremehkannya.

”Eh! Tunggu dulu! Bagaimanapun dia hanyalah anak kecil! Bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan semua petarung mu yang memiliki senjata raksasa!” ucapan Qing Luan memecah ketenangan diantara keduanya dan membuat Gu Yinchen merasa pusing dan merasa tua saat mengejarnya.

”Aduh! Guru! Kau jangan meremehkan ku! Kalau guru terus berbicara di sana bahkan menghalangi pertarunganku, aku tidak akan membagi hadiahku padamu!” ucap Gu Yinchen sembari menunjuknya.

”Aku tidak menginginkan hadiahnya! Aku justru mengkhawatirkan keselamatan mu! Kalau kau sampai terluka, apa yang bisa aku lakukan nanti?!” tegas Qing Luan dengan ekspresinya yang mulai panik.

Namun, Gu Yinchen tidak mendadak kesal melihat ucapan dan ekspresinya itu. Dia justru teringat pada kakak seperguruannya yang selalu mengkhawatirkannya dan berhati-hati. Bahkan sosoknya selalu melindunginya dan tidak ingin membuatnya terluka.

Gu Yinchen tiba-tiba melengkungkan senyuman di wajahnya yang jarang terjadi. Dengan penuh percaya diri, dia berkata pada gurunya yang begitu mengkhawatirkan keselamatannya. ”... Guru tenang saja! Aku pasti akan kembali dengan uang yang banyak!”

Usai dia mengatakan kalimatnya, puluhan ahli pedang kini berkumpul di belakangnya dengan senjatanya yang besar dan berbahaya. Bahkan setiap orang tidak tahu apa yang bisa digunakan oleh senjata unik yang digunakan oleh beberapa ahli pedang. Dan yang lebih parahnya lagi, ada seorang ahli pedang yang mengandalkan sebuah senjata pedang yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan kapak yang digunakan lawan pertamanya.

”Bersiaplah! Anak itu pasti akan mati!”

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!