NovelToon NovelToon
Dikira Miskin Oleh Tetangga Julid

Dikira Miskin Oleh Tetangga Julid

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir
Popularitas:56.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Dara tinggal bersama Fira di sebuah desa. Kakak beradik itu mengontrak karena hanya tinggal sementara dengan tujuan untuk melanjutkan sekolah Fira pada jenjang SMA. beberapa tetangga tidak menyukai hingga selalu menghina serta menggangu mereka yang dianggap miskin. Padahal kenyataan nya, mereka adalah orang kaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Puspa seperti datang di waktu yang salah karena ada Ivan disitu. Namun ia mencoba berpikir untuk melawan mereka berdua.

"Bu Puspa gak pernah kapok ya datang kesini hampir setiap hari" Ujar Dara mengawali pembicaraan.

"Saya datang kesini untuk bicara baik baik, kebetulan ada pak Ivan disini jadi bisa sekalian. Ayo masuk pak" Puspa nyelonong masuk seperti biasa. Ia berpura pura lembut agar tidak terkena masalah. Mengingat Ivan adalah atasan nya Luna yang bisa melakukan apapun terhadap nya.

"Mau bicara apa lagi bu? Apa dari kemarin itu gak cukup? " Ujar Dara duduk di tengah antara Ivan dan Puspa.

"Mau bahas soal motor yang saya rusakin sama ponsel Luna yang kamu rusakin juga. Supaya masalah nya selesai dan adil untuk kita, gimana kalau saya akan membetulkan motor itu lalu kamu membayar uang ganti ponsel" Puspa berusaha negosiasi agar mendapatkan uang dari Dara. Niatnya membawa motor Dara juga untuk dijual, bukan diperbaiki.

"Berapa yang bu Puspa minta, biar saya yang bayar" Sambung Ivan yang dari tadi terdiam.

"Dua juta saja cukup. Oh ya, tolong jangan potong gaji Luna karena saya mau berusaha untuk ganti rugi motor nya Dara" Puspa tersenyum berharap akan mendapatkan uang dan permintaan nya disetujui.

"Gak bisa! Ponsel Luna aja harga nya satu jutaan dan itu sudah banyak lecet nya. Dua ratus ribu saja cukup sesuai harga pasaran ponsel bekas" Ujar Dara tidak ingin mendapatkan kerugian.

"Loh, anggap saja kalau dua juta itu sebagai uang permintaan maaf. Harusnya kamu sangat menghargai saya sebagai pemilik rumah yang kamu tempati" Balas Puspa kesal namun tetap menurunkan nada bicara.

"Rumah ini dibeli dengan uang yang berasal dari DResto kan? Itu artinya kalau ini bukan rumah bu Puspa" Balas Ivan mengejutkan Dara dan Puspa.

"Jangan sembarangan ngomong kamu, memangnya punya bukti apa sampai bisa nuduh begitu? " Puspa tidak bisa menahan emosi nya lagi.

"Soal bukti biar jadi urusan di kantor polisi. Silahkan bu Puspa keluar dan serahkan sertifikat rumah ini yang menjadi hak DResto" Ivan memaksa Puspa keluar dari kontrakan dengan menuntun paksa.

"Saya gak akan pernah mau menyerahkan sertifikat rumah saya. Kalian berdua akan tahu akibat nya karena sudah berani melawan saya! " Puspa pergi tanpa mendapatkan sepeser uang pun yang diharapkan. Ia telah kalah telak hingga ingin mencari cara agar semua kejahatan yang dilakukan oleh nya dan Luna tidak terbongkar. Jangan sampai semua harta yang dengan susah payah didapatkan dari hasil korupsi itu lenyap begitu saja.

"Rumah ini dibeli dengan uang saya Van? " Ujar Dara memastikan.

"Iya, saya udah mencari tahu kemana mengalirnya uang hasil korupsi itu. Ternyata untuk membeli rumah ini dan kebun di belakang rumah bu Puspa. Kita harus mengambil semua sertifikat hak milik, sebelum mereka bertindak untuk menghapuskan jejak" Balas Ivan.

"Bobi, kamu datang sendiri ke rumah bu Puspa bisa gak? Ambil paksa semua sertifikat tanah dan rumah yang disimpan sama dia. Jangan menyisakan satupun karena saya yakin kalau yang dibeli menggunakan uang restoran tidak hanya dua tempat saja, tapi banyak" Perintah Dara.

"Termasuk sertifikat rumah yang ditempati bu Puspa? " Balas Bobi.

"Iya"

Bobi mengangguk lalu pergi menggunakan motor Dara. Ia tersenyum menyeringai karena punya cara yang mudah untuk mengambil semua sertifikat tanpa paksaan.

"Kamu yakin mau mengambil langkah sejauh ini? Apa gak terlalu beresiko? " Ujar Ivan mengikuti Dara masuk ke dalam rumah.

"Kita harus bergerak cepat, bu Puspa pasti akan lebih waspada setelah kamu blak blak an mengatakan hal itu tadi"

Ivan terdiam dengan rasa bersalah karena tidak bisa mengendalikan ucapan nya. Apa yang keluar dari mulut nya itu bisa menjadi boomerang hingga bisa membuat rencana mereka berantakan.

Setelah dua jam kepergian Bobi. Ia kembali dengan membawa semua sertifikat rumah dan tanah, serta perhiasan dan surat nya dengan lengkap.

"Kamu ambil semua ini? " Tanya Dara yang takjub atas kerja bobi.

"Gimana caranya? " Sambung Ivan yang tidak kalah takjub juga.

"Saya pakai cara ampuh yaitu dengan menggunakan obat halusinasi. Bu Puspa jadi mau jujur dan mengatakan kalau semua yang saya bawa ini adalah hasil uang korupsi di DResto" Balas Bobi sangat percaya diri.

Dara mengecek semua sertifikat dan perhiasan yang jumlahnya tidak sedikit. Ternyata Luna sangat merugikan restoran hingga milyaran rupiah.

"Kita bawa ke kantor polisi sekarang, hal ini harus segera diproses" Ujar Ivan mengumpulkan semua nya di sebuah tas.

"Tapi uang yang mengalir ke rekening Kiki itu belum kita cari tahu" Balas Dara mengingatkan.

"Apa perlu saya datangi rumah nya dan beri obat halusinasi ini? " Ujar Bobi memberikan saran.

"Wah ide bagus tuh, saya kirim alamat kiki sekarang juga ya" Dara bersemangat mengungkap masalah korupsi Luna yang satu persatu menemukan jalan keluar nya.

Ivan pergi seorang diri ke kantor polisi sedangkan Dara tetap menunggu di rumah. Ia diminta untuk tidak ikut daripada nanti ada yang mengetahui identitas nya karena curiga.

"Selamat menikmati mbak" Fira meletakkan semangkuk baso aci yang dibeli nya saat pulang sekolah.

Mereka berdua merasakan kelezatan yang tidak kalah dari hidangan mahal yang sebelumnya selalu menjadi santapan mereka sehari hari.

"Saya jadi pengen makan steak mbak, kangen banget udah lama gak makan" Ujar Fira berharap dibelikan.

"Kamu pesan di restoran mbak aja sana, suruh antar ke rumah"

Fira langsung mengambil ponsel nya untuk memesan steak.

Tiba tiba, Hesti datang karena waktu kerja sudah selesai. Ia ikut duduk sambil melihat ke arah mangkuk berisi baso aci.

"Mbak Hesti mau? Nih makan aja punya saya" Fira menyodorkan mangkuk nya yang langsung diterima oleh Hesti.

Dara melihat manusia rakus di depan nya hingga terpikir untuk menagih uang kontrakan. Apalagi saat tahu kalau ini adalah rumah nya.

"Ehem, mbak Hesti gak lupa sama uang kontrakan nya kan? " Ujar Dara menaikan kedua alis nya.

"Kamu tuh kenapa sih setiap hari yang dipikirkan cuma uang. Tinggal catat aja di buku hutang saya waktu itu" Balas Hesti ketus tapi tetap fokus menyantap baso aci.

"Sekarang gak bisa, saya gak mau kasih pinjaman uang lagi ke mbak Hesti. Silahkan bayar atau keluar dari rumah ini! "

Hesti heran dengan perubahan sikap Dara yang menjadi lebih galak dari sebelum nya. Ia menjadi tidak tenang tinggal bersama dengan nya.

"Ini kan kontrakan nya bu Puspa, kamu gak punya hak untuk ngusir saya" Hesti berusaha melawan.

"Oh ya? Saya bisa melakukan apapun. Cepat kemasi barang barang mbak Hesti lalu pergi dari sini! " Dara meninggikan suara hingga memekikkan telinga Hesti dan Fira yang hanya terdiam mendengarkan obrolan mereka.

Pranggg...

Dara menepiskan mangkuk yang dipegang oleh Hesti hingga terjatuh ke lantai.

"Kamu kenapa sih sekarang bersikap seperti ini? Saya punya salah apa sama kamu sampai diperlakukan begini? " Hesti mencoba membela diri dalam ketakutan yang membalut tubuh nya. Amukan dari Dara ataupun Fira memang menjadi sesuatu yang mengerikan.

1
Farida Aj
ayo lanjut author lama banget lnjutx
Rio Ferdinan
lanjuttt
Memed Adrianto
ah ceritsa nya tllu lebay masa ada orng numpang belagu spti bos
Nuni
Luar biasa
Sulfia Nuriawati
kampung primitif isinya org² toxic srmua, hrs ada gebrakan yg berani biar g jd kebiasaan, hrsnya ada tokoh masyarakat yg menegur
Maya Lestari
nahh gitu dong, sesekali tegas sama orang yg gk punya otak!!
Budy Firmansyah
novel tolol....punya uang mau aj ditindas...baik hati sih oke....tolol ya gak lahhh..../Awkward//Awkward//Awkward/
Nor Azlin
kenapa harus di sembunyikan identitasnya juga kali yah ...bukan nya bagus yah ngontrak juga di DResto kan cari aman kerana di lingkungan Dara tinggal aja bisa2 hutang uwang sama kamu yah ...biar semuanya terungkap agar tidak ada lagi manusia2 yang suka ngutang aja dari membayar nya ...itu si hesti keluarga nya juga masih punya tapi masih aja tinggal dengan Dara sama Fira yah udah itu semuanya memerintah agar menyediakan makan minum semuanya mereka yang tanggung ...sanggup mau direndahkan selalu ...aku tau kamu mau menyembunyikan indentitas nya juga sih tapi jangan adik mu itu jadi sasaran orang jahat lho...lanjutkan thor
Nor Azlin
udah tau tetangga nya kayak gitu masih aja pagar rumah nya dibuka gitu aja...lain kali kunci aja deh biar aman tidak repot2 sama orang kayak Gitu itu ...percuma aja berdebat sama mereka yang kamu perlu buat jangan pedulikan mereka udah habis cerita ...lanjutkan thor
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Suratno
👍💪
Elli Junaida
seru
Murni Dewita
👣
diana putri
kenapa cuma separo separo gak ada kelanjutane
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
tulah dara tak dengar saran papa nya orang yang dipilih malah menusuk dari belakang,,,,
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
double update thorr
elinazy: Siap💖
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
bisa bisa nya Luna sama Bu Puspa sudah jadi buron juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!