mohon maaf jika ada kesamaan pada nama pemeran dan lain lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uck infl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
S1 - 16 MEMBANGUN IMPIAN BARU
Kepulangan Bela dan Marc ke Paris membawa semangat baru. Kesuksesan pameran di Jakarta tidak hanya mengangkat nama galeri mereka, tetapi juga membuka peluang baru untuk kolaborasi internasional. Hari-hari mereka kembali dipenuhi dengan kreativitas dan kerja keras, namun kali ini dengan visi yang lebih besar dan ambisi yang semakin tinggi.
Suatu pagi di Paris, saat Bela dan Marc sedang sarapan bersama Clara di taman dekat rumah mereka, sebuah ide muncul di benak Bela.
"Marc, bagaimana jika kita membuka sekolah seni dan mode?" tanya Bela tiba-tiba.
Marc, yang sedang bermain dengan Clara, berhenti sejenak dan memandang Bela. "Itu ide yang brilian, Bela. Dengan begitu, kita bisa memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang kita cintai."
Bela tersenyum, merasa semakin yakin dengan idenya. "Ya, dan kita bisa mengundang seniman dan desainer terkenal untuk menjadi pengajar tamu. Ini bisa menjadi tempat di mana bakat-bakat baru menemukan jalan mereka."
Mereka berdua mulai merencanakan sekolah seni dan mode itu dengan antusias. Mereka berdiskusi tentang kurikulum, mencari lokasi yang tepat, dan merancang strategi pemasaran untuk menarik minat calon siswa dari seluruh dunia. Tantangan besar menanti mereka, tetapi Bela dan Marc merasa siap untuk menghadapinya.
***
Di Jakarta, Zaza, Gabriel, dan Nafa juga terlibat dalam proyek baru mereka. Zaza memutuskan untuk bergabung sebagai salah satu pengajar tamu di sekolah Bela dan Marc, sementara Gabriel dan Nafa membantu dalam aspek manajemen dan pemasaran.
"Kami akan selalu mendukung kalian," kata Zaza dalam panggilan video. "Aku tidak sabar untuk menjadi bagian dari ini dan melihat bagaimana kita bisa menginspirasi generasi baru."
Gabriel menambahkan, "Kita bisa membuat banyak kolaborasi antara sekolah kalian dan galeri serta pameran di Jakarta. Ini akan menjadi jaringan yang kuat."
Nafa, dengan senyum lebar, berkata, "Mari kita mulai mencari siswa yang potensial dan berbakat. Kita bisa menawarkan beasiswa untuk menarik lebih banyak minat."
***
Beberapa bulan kemudian, sekolah seni dan mode yang mereka impikan pun resmi dibuka. Upacara pembukaan diadakan dengan penuh kemeriahan, dihadiri oleh seniman, desainer, dan tokoh-tokoh penting dari industri seni dan mode. Bela dan Marc berdiri di depan gedung sekolah yang megah, meresmikan impian mereka yang kini menjadi kenyataan.
"Selamat datang di sekolah seni dan mode kami," kata Bela dalam pidatonya. "Di sini, kami percaya bahwa setiap orang memiliki potensi luar biasa. Kami ingin memberikan ruang dan kesempatan bagi kalian untuk mengeksplorasi kreativitas dan mewujudkan impian kalian."
Marc melanjutkan, "Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik dan pengalaman yang tak terlupakan. Terima kasih atas dukungan kalian semua. Mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang penuh dengan karya-karya indah."
Para tamu bertepuk tangan meriah, merasa terinspirasi oleh visi dan semangat Bela dan Marc. Setelah upacara selesai, mereka mengadakan tur keliling sekolah, menunjukkan fasilitas modern dan ruang-ruang kreatif yang dirancang untuk mendukung pembelajaran yang inovatif.
***
Hari-hari awal di sekolah seni dan mode itu penuh dengan antusiasme. Siswa-siswa dari berbagai belahan dunia datang untuk belajar, membawa bakat dan mimpi mereka. Bela dan Marc, bersama dengan tim pengajar yang luar biasa, memberikan pelajaran dan workshop yang inspiratif.
Zaza, yang mengajar kelas seni kontemporer, menjadi favorit banyak siswa. Dengan pendekatan yang unik dan penuh semangat, dia mampu memotivasi siswa untuk berpikir di luar batasan dan mengeksplorasi kreativitas mereka.
Suatu hari, setelah kelas selesai, Zaza berbicara dengan Bela dan Marc. "Aku sangat terkesan dengan semangat siswa-siswa kita. Mereka begitu berbakat dan penuh gairah."
Bela tersenyum, merasa bangga dengan apa yang telah mereka capai. "Ini adalah impian yang menjadi kenyataan, Zaza. Melihat mereka berkembang dan berkreasi adalah hal yang paling memuaskan."
Marc menambahkan, "Kita harus terus mendukung mereka dan memberikan yang terbaik. Masa depan seni dan mode ada di tangan mereka."
***
Seiring berjalannya waktu, sekolah seni dan mode Bela dan Marc semakin dikenal. Banyak karya luar biasa yang dihasilkan oleh siswa-siswa mereka dipamerkan di berbagai galeri dan acara internasional. Keberhasilan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga mengukuhkan posisi Bela dan Marc sebagai pemimpin dalam industri seni dan mode.
Di tengah kesibukan mereka, Bela dan Marc selalu menyempatkan waktu untuk keluarga. Mereka menikmati momen-momen sederhana bersama Clara, mengajarinya tentang seni dan kreativitas sejak dini. Clara tumbuh menjadi anak yang ceria dan penuh semangat, menginspirasi Bela dan Marc untuk terus berkarya.
***
Suatu sore, saat mereka berjalan-jalan di taman bersama Clara, Bela memandang Marc dengan mata penuh cinta. "Kita telah melalui begitu banyak, Marc. Aku merasa sangat bersyukur memiliki kamu dan Clara."
Marc tersenyum, meraih tangan Bela. "Aku juga, Bela. Kamu dan Clara adalah segalanya bagiku. Aku tidak sabar untuk melihat apa yang masa depan bawa bagi kita."
Mereka berdua berjalan bergandengan tangan, menikmati momen kebahagiaan yang sederhana namun penuh makna. Di tengah kehidupan yang sibuk, mereka selalu menemukan waktu untuk merayakan cinta dan kebersamaan.
Bela dan Marc tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan cinta, dukungan dari teman-teman, dan semangat yang tak pernah padam, mereka yakin bisa menghadapi apapun yang datang. Bersama-sama, mereka akan terus membangun impian baru, menciptakan karya-karya indah, dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
