Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Istri
Daniel menatap Dirga intens. Lalu mengingat ingat penglihatannya
"Sepertinya aku pernah melihat pria ini. Tapi di mana yaa?" batin Daniel.
Daniel segera membawa putrinya duduk di samping mempelai pria. Duduk sebentar sambil menyalami setiap tamu yang hadir.
Yeza sama sekali tidak ingin melihat wajah pria ini. Karena Yeza masih belum terima perjodohannya.
Desi membola tadak percaya dengan mas kawin yang di berikan pada Yeza.
Tapi lebih terkejut lagi jika pria itu bukanlah Juna pria yang di bayar mahal.
Desi celingak celinguk mencari keberadaan Anita sahabatnya. Sejak akad nikah tadi di mulai hingga selesei Anita tidak menampakkan wajahnya.
"Apa mungkn Anita masih takut pada Daniel. Lalu siapa pria yang dia utus untuk menikahi Yeza." batinnya
Desi segera meninggalkan keramaian pesta. Lalu mencari tempat sepi.
Desi segera mengeluarkan ponselnya dan bermaksud untuk menghubungi kontak Anita
Desi segera mengeklik tombol hijau. setelah menemukannya.
Tuutttt.... tuuttt... tuuttt...
Berkali kali Desi Menelpon Anita. Namun tak kunjung dapat jawaban
"Kemana sih kamu Nit." geram Desi
Desi kembali menelpon Anita.
Tuuttt.... Tuuttt...
"Hallo.. " jawab Anita
"Kemana aja kamu? Kenapa baru di angkat?" tanya Desi
"Des... Maafin aku.. Aku nggak bisa hubungi nomer nya Juna. Dari kemarin nomer Juna tidak aktif." jawab Anita
"Ok.. Ok tak masalah.. Aku berterima kasih kau sudah mengirim pria lain untuk pengantin prianya. Kenapa kamu tidak hadir?" tanya Desi
"Apa kau masih takut pada suamiku?" tanya nya lagi
"Desi... Apa maksudnya? Lelaki lain? Aku tidak mengirim siapapun kerumahmu Selain juna." jawabnya.
"Lalu.. Siapa pria itu? dan kamu tau Nit. pria itu memberi mahar rumah dan kebun yang luasnya xxxx" tanya Desi sekaligus menceritakan dengan rasa panik.
"Aku tidak tau Des. Aku sama sekali tidak mengutus lelaki manapun untuk mengganti Juna." jawabnya
Kepala Desi tiba tiba pusing memikirkan kejadian ini. Otaknya masih belum menangkap pria yang kini menjadi suaminya Yeza.
"Ma.. Suami kak Za tampan sekali. Mama kok pinter banget sih nyariin untuk ka Za.", ujar Anggi yang tiba tiba muncul.
" itu bukan pilihan mama. Mama tidak tau itu pria berasal dari mana." jawabnya.
"Mama tidak tau?" tanya nya lagi
"Iya.. Mama tidak tau. Sudahlah ayo keluar.", ajaknya
Desi segera menghampiri Yeza dan Dirga di pelaminan.
" ya Tuhan.. Perhiasan Yeza. Benarkah itu asli?" tanya nya dalam hati.
Desi baru menyadari jika perhiasan yang di kenakan Yeza adalah barang baru yang masih sangat langka. Hanya orang yang berduit saja yang mampu membelinya.
"Siapa pria ini sebenarnya?" batin Desi saat melihat Dirga tetap datar tanpa expresi
...***...
"Kita harus pulang kerumahku. Kau sudah jadi isteriku" ucap Dirga dengan menarik tangan Yeza.
Yeza berusaha menolak. Dan mengingat suara pria itu. Suara yang pernah di dengar.
"Maaf.. Dia putri saya. Saya tidak izinin anda membawa pergi." ujar Danil.
"Dia sudah jadi istri saya. Jadi mulai detik ini. Dia akan tinggal bersama saya." jawabnya
Dirga segera melangkah meninggalkan rumah keluarga Yeza.
Sam dan Candra segera menggandeng tangan kecil Yeza.
Ingin sekali Yeza menolak untuk di bawa namun sia sia. Karena tak bisa berkata.
"Silahkan Nona. Tuan kami sudah menunggu." ucap Candra.
Dirga dan Yeza duduk di belakang kemudi. Sedang Candra dan Sam duduk di depan.
"Jalan skarang. " kata Dirga memerintahkan Candra.
Yeza, mencekal tangan Dirga sambil menggeleng untuk tidak membawa Dirinya pergi.
Sambil kedua tangan Yeza tangkup kan di depan dadanya.
"Apa yang ingin kau katakan. Nanti saja setelah sampai dirumah." ucapnya.
Yeza kembali membisu. sia sia saja memohon pada pria ini.
...***...
20 menit kemudian
Dirga segera keluar dari mobilnya. Setelah sampai di rumah besar milik Dirga.
Candra segera membukakan pintu untuk Yeza.
"Nona.. Sebaiknya nona mengikuti apa yang tuan Dirga perintah. Karena jika nona menolak maka hidup nona tidak akan pernah bahagia." ucap Candra memperingatkan Yeza.
Yeza tetap menggeleng. Sambil matanya tak berhenti mengeluarkan air matanya. Siapa yang mau di bawa paksa pergi oleh seorang pria yang bahkan tidak di kenal. Dan harus menjalani hidup sebagai suami istri.
"Mari nona.. Saya antar kedalam." ujar Candra. Sedangkan Sam lebih dulu mengikuti Dirga keruang kerjanya.
Yeza terpaksa harus mengikuti Langkah Candra.
"Nona tunggu dulu sini sebentar. Saya akan temui tuan Dirga." pamit Candra
Tok.. Tok. Tok..
"Masuk.."
"Hemm.." ucap Dirga menyambut Candra.
"Tuan.. Itu Non Yeza. Di mana akan istirahat?" tanya Candra
Dirga segera menelpon pelayannya.
"Cepat datang keruangku sekarang. " ucapnya
Tak berapa lama pelayan wanita yang usianya sekitar 42 tahun memasuki ruangan Dirga.
"Iya tuan."
"Bawa Wanita itu kekamar sebelah kamarku. dan pastikan disana sudah lengkap apa yang menjadi kebutuhannya ." ucap Dirga.
Dirga sudah meminta pada pelayan dirumah ini untuk menyiapkan kamar sebelahnya. Dan juga meminta untuk mengisi almari dengan pakaian baru. Karena Dirga paling tidak suka melihat wanita yang ada di hadapannya dengan pakaian kumal.
Begitu juga dengan pelayannya. Dirga minta pelayannya setiap hari harus ganti seragamnya.
Dirga memang sangat mencintai kerapian dan juga keindahan.
"Baik tuan. Semuanya sudah beres." jawabnya.
Pelayan yang bernama Uci itu segera keluar dari ruangan Dirga.
Lalu segera menghampiri istri tuan nya.
"Nona.. Mari saya antar anda untuk beristirahat." ucapnya.
Yeza menatap wanita yang baru menyapanya. Lalu mengangguk dan segera berdiri.
Kamar Yeza di lantai dua.
"Ini kamar nona. Dan yang sebelahnya ini kamar tuan Dirga." ucapnya
Uci segera membukakan pintunya. Lalu segera membawa Yeza masuk.
"Ini kamar mandi nona. Dan di sini ruang ganti untuk nona. Di sana sudah ada beberapa pakaian untuk nona."ucap bi Uci menjelaskan.
"Kalo begitu saya permisi dulu nona. Saya harus memasak untuk makan malam." pamit bi Uci
Yeza segera melihat lihat sekeliling ruangan ini. Ini benar benar mewah. Tempat tidurnya begitu empuk dan wangi. Ada sofa di sebelah sana dan juga ada layar tipis. Sebuah televisi yang besarnya hampir memenuhi dinding.
Yeza, merasa gerah dan sangat kelelahan dengan gaun pengantinnya. Yeza, ingin segera mandi dan membersihkan tubuhnya
Yeza berusaha melepas kan pakaiannya. namun tangan kecilnya tak mampu meraih resleting gaun yang di pakai yang berada di belakang.
Sampai tangannya pegal karena hampir 10 menit berusaha melepas.
Tiba tiba Yeza di kagetkan dengan tangan kekar yang membantu melepas resleting di belakang.
Yeza segera menghindar dan segera membalikkan tubuhnya
"Biar ku bantu. Dari tadi tanganmu ini tidak bisa, melepaskan." ucap Dirga dengan suara yang amat tegas dan datar.
Yeza hanya diam mematung membiarkan tangan pria itu membantu nya.
Setelah selesei Yeza segera, meninggalkan pria asing yang kini menjadi suaminya.
Sedangkan Dirga keluar lagi karena masih banyak pekerjaan.
Dirga segera mengambil kunci mobilnya dan segera meninggalkan rumahnya.
tadi sebenarnya Dirga ingin bilang kalo makan malam nanti tak usah menunggunya.
Semuanya hilang saat Dirga menatap punggung putih milik Yeza. wanita yang sudah di nikahi juga karena kesalahannya
...***...
"Katakan.. Di bayar berapa agar kau menikahi wanita itu?" tanya Dirga
Dirga tau kebusukan Desi. Karena selama satu minggu Dirga memerintahkan anak buahnya untuk selalu mengikuti Desi kemanapun dia pergi.
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗