Salibury High School diramaikan dengan kedatangan murid yang baru pindah dari Surabaya. Awalnya gadis itu hanya dihebohkan dengan parasnya yg cantik tapi lama kelamaan gadis itu selalu digosipkan karna kenakaln nya dan selalu menjadi buronan ketos salibury high school. Awalnya gadis itu tertarik cowok cuek dan dingin disekolah barunya itu, Sampai di satu kejadian dimana dia tau bahwa cowok yang ia idamkan ternyata ketos di sekolahnya itu. Karna gadis itu adalah gadis yang nakal jadi selama sekolah di salibury high school itu dia selalu terlambat, ia kira cowok yang sering menghukumnya lewat bawahan nya itu bukan cowok cuek itu yang membuat ia kesal pada ketua osis itu.
Kepo kan sama kelanjuta nya keduanya bakalan benci jadi cinta apa bakalan jadi musuh bubuyutan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim_Eya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ubah cara panggilan
"Cepat sana masuk"
"Oke ka, lo baliknya hati-hati ya jangan lupa kabarin gue kalau udah sampai" ujar yura sambil menyerahkan jaket milik garvin
Garvin mengusap pucuk kepala rambut yura dengan lembut, dia pun melajukan motornya dan meninggalkan rumah yura.
Saat dia ingin berjalan kekamar nya nenek siska memperhatikan gadis itu tersenyum sendiri.
"Ra.."
Gadis itu menoleh kearah suara nenek siska "Eh ada nenek ku yang paling cantik" sahut yura menghampiri nenek siska sedang duduk diruang keluarga.
"Kamu kenapa senyum-senyum ga jelas gitu?" tanya nenek siska lalu menutup majalah yang ia baca tadi
"Mmm, yura ga apa-apa cuman lagi pengen senyum aja"
"Nenek curiga, kamu lagi jatuh cinta ya" nenek siska mendekatkan wajahnya dan memperhatikan cucu perempuannya ini memang sedang jatuh cinta.
"Ah engga, yaudah yura kekamar dulu ya" ujar yura dan mencium pipi kanan nenek siska
Nenek siska hanya memperhatikan tingkah laku cucu nya itu "Dia jatuh cinta sama siapa ya" guman nenek siska
Saat garvin memarkirkan motornya ponsel miliknya berdering ia pun mengerutkan dahinya dan tak menjawab panggilan itu.
"Aaa.. kok gue kaya orang gila ya senyum-senyum gini terus" guman yura yang sedang berbaring dikasur empuk miliknya.
Ketika dia tengah asyik memikirkan kekasihnya itu garvin menghubunginya, yura langsung menerima panggilan video calls tersebut dengan senang
Garvin is calling...
Me : Hallo
Garvin : Hallo pacar ku
Me : Apa sih ka
Garvin : Lo emang pacar gue ra
Me : Tapi ga gitu juga ka
Garvin : Kenapa kok muka lo merah
Me : Ac nya mati ka jadi kamar gue panas
Garvin : Kirain salting hahaha
Me : Ga usah ketawa deh, lo udah sampai apartemen
Garvin : Udah kok kenapa kangen mau ketemu
Me : Engga, udah sana mandi
Garvin : Kiss dulu
Me : Apa sih udahlah bye
Yura memutuskan panggilan video calls bersama garvin dia sangat malu dengan ucapan garvin yang membuat dia salah tingkah.
"Gila dia sejak kapan kaya gitu" gumam yura yang tengah salah tingkah
~o0o~
"Nek yura berangkat ya"
"Kamu ga sarapan dulu ra?" Tanya nenek siska yang sedang menyantap sarapan paginya
"Engga, nanti aja disekolah dah nek" gadis itu langsung keluar rumah dan disana sudah ada garvin yang sudah menunggunya.
"Maaf ka lama" ujar yura sambil tersenyum dia sangat terpesona dengan garvin yang begitu tampan pagi ini.
"Aku juga baru sampai" sahut garvin dan memberikan helm untuknya
"Ka-kamu?"
"Emm, kenapa memang kita udah jalin hubungan jadi cara kita ngomong harus diubah juga" sahut garvin yang memasangkan helm ke yura.
Mereka berdua pun pergi kesekolah dengan mengendarai motor
"Kamu udah sarapan belum" tanya garvin yang sambil melirik dikaca spion.
"Belum ka" ujar yura yang memeluk pinggang laki-laki tampan itu.
Garvin menghentikan motornya didekat bubur ayam langganan ia jika ingin sarapan pagi "Kita sarapan dulu ya" ujar garvin dengan lembut
Lalu yura turun dari motor dan garvin langsung memesan dua porsi bubur ayam.
"Ka suka beli disini" ujar yura sambil menyuap bubur ayamnya yang sangat enak
"Sering, kenapa enak ga" sahut garvin
Yura hanya menganggukan kepala untuk jawaban jika bubur ayam yang dia makan sangat enak, selesai membayar makanannya mereka langsung berangkat kesekolah dan saat mereka sampai diarea parkir sekolah begitu banyak siswi memperhatikan mereka.
'Kayanya emang mereka pacaran'
'Iri deh sama yura bisa meluk ka garvin'
'Yah patah hati'
Saat garvin membantu yura melepaskan helmnya maudy datang menghampiri mereka berdua.
"Vin, kenapa telpon gue ga lo angkat" ujar maudy
Garvin tak menanggapin ucapan maudy dia mengajak yura untuk masuk kekelas namun maudy menahan tangan garvin dan laki-laki itu langsung menepis tanggan maudy.
"Ga usah sentuh gue" cibir garvin dengan datar dia pun menatap maudy dengan tajam dan menarik lengan yura untuk pergi dari sana.
"Awas aja lo ra permainan baru dimulai"guman maudy
Garvin mengantarkan yura sampai didepan kekelas nya dan teman sekelas yura banyak yang memperhatikan mereka "Nanti istirahat aku jemput ya, kamu belajar yang rajin aku duluan kekelas ya sayang" ujar garvin mengelus pucuk kepala yura dan ia pun pergi dari kelas yura.
Gadis itu berjalan ketempat duduknya saat dia hendak ingin duduk ditarik lengannya oleh clarissa.
"Apaan sih lo" sentak yura
"Maksud lo apaan pacaran sama garvin hah" bentak clarissa yang mencengkram lengan yura
"Urusan sama elo apa, lepasin ga tangan gue"
"Tentu ada dia cowo gue" sentak clarissa semakin erat cengkramannya
Saat mereka sedang berargumen nadira dan alleta datang kedua gadis itu langsung menghampiri yura dan membantu yura untuk melepaskan cengkraman dari clarissa.
"Ga ada kapok-kapok nya elo ya nenek lampir" sentak alleta dengan menunjuk wajah clarissa
Clarissa menepisnya dan dia langsung maju berhadapan dengan alleta "Ga usah ikut campur, apa elo kacungnya dia" cetus clarissa
Gadia itu pun langsung menunjuk kearah yura "Liat elo bakal tau akibatnya" ancam clarissa ia langsung pergi dari kelas yura.
Ternyata maudy sedang memperhatikan pertengkaran mereka dia pun tersenyum senang "Ini baru permulaan belum puncaknya dasar jalang" guman maudy dia pun pergi dari sana
***
"Liat temen lo senyuma-senyum ga jelas" cetus gio yang melirik kearah garvin
"Ck, bilang elo iri kan sama garvin" cetus bara yang asyik dengan ponselnya
"Eh kecebong ngapain gue iri, inget ya gue ini cewenya banyak dan yang belum pernah ngerasain pacaran elo berdua" cibir gio dengan tersenyum sinis
Saat mereka tengah berdebat maudy datang dan menghampiri garvin yang sedang chattingan dengan kekasihnya.
"Vin, elo kenapa ga angkat telpon gue" sentak maudy dengan kesal
"Ga penting" sahut garvin yang masih fokus dengan ponselnya
"Mending lo duduk deh, ga usah ganggu orang lagi jatuh cinta" sahut gio yang mengusir maudy karena laki-laki itu tak menyukainya karena sifatnya.
"Garvin." Teriak maudy
Garvin langsung menggebrak meja seketika kelas menjadi hening mereka sangat terkejut baru kali ini garvin sampai menggebrak meja, karena teman kelasnya tak pernah mengganggu laki-laki itu.
"Elo bisa enyah ga dihadapan gue" cetus garvin dengan menatap tajam
"Maudy sini duduk" ujar teman sebangku maudy
"Udah sana lah risih gue juga" cetua bara yang mendorong gadis itu dengan sedikit kasar
"Ga usah ngedorong gue bisakan" sentak maudy karena kesal bara mendorongnya sampai terbentur meja
"Gue ga PER-DU-LI" cetus bara yang begitu sinis ke maudy.
Maudy langsung duduk ditempat duduk miliknya dia benar-benar sangat kesal dengan sikap garvin.
'Awas aja bakal gue bikin lo berlutut sama gue vin' batin maudy yang menatap tajam kearah garvin
