NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:926
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Langit semakin menggelap meyza duduk di tepi jalan menunggu seseoarang yang akan menjemput nya, ia baru saja menyelesaikan pekerjaanya. mobil hitam bmw berhenti tepat di depan meyza

"hey silahkan masuk tuan putri..."

jeno pun membukakan pintu mobilnya mempersilahkan meyza duduk di samping kemudi.

"jen mau kemana kita?" tanya meyza.

"malam ini gua pengen ngerasain main selayaknya anak kecil"

"hah!!"

kini jeno telah melajukan mobilnya dengan senyum

"gua dari kecil gak tau yang namanya naik kora-kora gak tau yang namanya main time zone, gak tau namanya bermain, boleh gak kali ini temenin gua untuk jadi kecil kembali, hari ini saja besok gua akan kembali menjadi jeno aranggara yang sok kuat itu haha..." suara jeno sedikit bergetar.

"hmm mau kali ini mau besok mau kapan pun lo tetap jeno aranggara, yang tatap matanya selalu gua kagumi, yang senyum indahnya yang selalu gua rindukan"balas meyza dengan senyuman iba.

"owh sekarang udah gak gengsi lagi yah? haha.."

"kayaknya mulai sekarang gua harus ugal-ugalan deh, kalau gengsi terus bisa-bisa gua kalah telak sama mantan lo!"

"waaah kenapa mantan gua? padahal banyak loh cewek yang suka sama gua haha..." celetuk jeno.

"oowwhh jadi banyaak yaaah okee dasar buayaaa!" meyza menekankan suaranya seraya menarik telinga jeno.

"aauw aaww sakit beb sakit looh udah udah.."

"bab! beb! bab! beb! masih di gantungin aja lo udah lancang manggil gua beb!!"

"ok ok maaf gua kan dah jelasin sebelumnya kalau..." ucapan jeno terpotong

"harus nya sayaaang gitu dong"celetuk meyza

"hah aaauuuww langsung nembaknya di sini tepat sasaran lagi" jeno berdrama memegangi dadanya menunjukan ekspresi seperti tertembak.

"haha... lebay lo! itu belom seberapa tunggu tanggal mainya beb!!" meyza semakin gencar menggoda jeno.

"aaarrghhh gemes banget!! udah udaah gua gak kuat lo menang!"

———\*\*\*———

Sesampainya mereka di taman bermain, jeno mengajak meyza menaiki komedi putar sembari bergandeng tangan, menaiki banyak wahana yang selama ini jeno belum pernah rasakan, memakan makanan kesukaan meyza, mencari banyak jajanan yang belum pernah jeno makan sebelumnya,gelak tawa di antara keduanya terus menyerua, bercanda ria dengan tangan yang bertaut tak mau terlepas, sesekali jeno merangkul bahkan mendaratkan tanganya di pinggang meyza, memakan makanan kesukaan meyza, indah malam yang sangat indah untuk kedua insan ini, serasa dunia hanya milik mereka berdua.

"kamu mau es krim gak?" tanya jeno.

"heh..! sejak kapan aku kamu?"protes meyza

"lah kenapa?"

"kita belom jadian! nunggu resmi lo baru boleh gitu, nanti gak ada perbedaan dong pas kita jadian sama belom!"

"lah lo sama mika?"

"beda dong mas mika kan lebih tua jauh dari gua"

"gua juga lebih tua dari lo bego!!"

"ya beda lah begoo! kalo sama lo kan gua suka! walaupun lo belom suka! tapi gak papa nanti juga lo suka gua!!" dengan tatapan sombong meyza menantang jeno.

jeno menahan senyumnya sekuat tenaga agar tak terlihat sedang salah tingkah akan perkataan meyza.

"loo! yaah! kata siapa gua gak suka!!" celetuk jeno.

"ya udah sini tembak gua" tantang meyza.

"dooorr" balas jeno dengan gerakan tangan seperti memegang pistol.

"bukan gitu begoo!! emang bego banget lo! mana ada julukan play boy di terapkan sama manusia sebego loo!!" tunjuk meyza dengan kesal.

"heran gua kenapa kita tiap ketemu ribut mulu kapan akurnya!"

"bayangin aja kalau kita nikah seisi rumah bisa-bisa cuma ada bacotan lo sama gua wasitnya aji bwaahaha..." sontak tawa meyza mebuat senyum jeno mengembang.

dari mata senyum gelak tawa, suasana seperti apa ini, jeno sebelumnya belum pernah merasakannya, mey semua tentang meyza itu indah, gadis ini selalu berhasil membuat abu-abu menjadi terang. yang gelap menjadi berwarna.

"cieee cieee yang udah bermimpi jadi istri gua! uhuuy kemaren aja kagak mau gua panggil istri" ledek jeno.

" bangke lu!! emang lu gak mau jadi suami gua?"

"dih maksa gitu!!"

"gua nanya si bangsaat jeno!!"

"eeemmm mau gak yaaah?" dengan muka tengil nya jeno sok berfikir. lalu menjauh dari meyza sembari menjahili ikat rambut meyza yang dengan sengaja jeno tarik.

"emang dasaar si jeno ini! sini lo jangan larii .."

mereka pun saling kejar di tengah keramaian dengan tawa nyaring jeno terus menjahili meyza, sepertinya kebahagian terbarunya adalah menjahili meyza, iyaah itu sangat menyenangkan baginya.

"haah hah huufft dah ah capek!" jeno pun berhenti dengan nafas yang sudah tersenggal.

"katanya mau es krim aku pesenin dulu lo duduk sini, lo mau rasa apa?" lanjut jeno.

"vanila coklat"balas meyza dengan mengangkat tanganya

"siap tuan putri" jeno pun melenggang pergi.

———\*\*\*———

kini jeno dan meyza sedang menikmati es krim yang di belinya tadi, dua insan yang duduk di bawah petang dengan bulan terang menemani.

"mey! gua mau pergi!"

"hah!! kemana? kok dadakan? gak jauh kan? kenapa baru bilang" cecar meyza.

"ssttt satu satu dong nanyanya, gak jauh malah deket rumah lo?"

"hah! maksudnya?"

"gua mau pindah ke prima kenanga"

"owh itu gua dah tau dari aji, kirain jauh" raut lega meyza tampilkan

"kenapa? gak mau jauh-jauh dari gua hah" kerlingan mata jeno menggoda meyza.

" hah gak penting!! terus masalahnya apa?"

"masalahnya gua belom dapet izin dari nyokap gua, nyokap gua udah pasti larang gua keluar dari rumah itu, tapi jujur saja gua udah muak banget di sana, menerima keluarga yang selama ini merusak keluarga bahagia gua" cerocos jeno.

"mas mika dan ayahnya maksud lo?" tanya meyza dan di balas anggukan oleh jeno.

"lo dapet perspektif itu dari mana?" lanjut meyza.

" ya jelas dari gua lah! orang gua yang jalanin, gua yang jadi saksi semua itu terjadi, kebangsatan om malik sampai papah kabur dan mamah sekarang seperti terobsesi sama gua, bahkan gua gak boleh jauh dari jangkauan dia, tapi jujur gua takut, gua takut banget dengan tatapan mamah bahkan gua gak berani membantah satu katapun, sampai akhirnya dokter memfonis gua terkena anxiety disorder scophobia. suara jeno ter jeda. meyza cukup kaget dengan fakta itu.

"setelah mendengar ini apa mungkin lo masih suka sama gua? lo pasti gak mau kan punya pasangan gila kayak gua?" lanjut jeno.

"jangan menilai orang lain dari kacamata lo sendiri! sampai detik ini gua masih suka sama lo" balas meyza.

"mey kadang gua gak tau harus berbuat apa sama hidup gua, gua stuck sama masa lalu, tapi jujur dari lubuk hati gua, gua pengen keluar dari itu semua, gua pengen bahagia, mengapa semua terasa sulit bagi gua bahkan hanya sekedar menerima" suara jeno semakin meluruh, usapan demi usapan meyza daratkan pada punggung jeno.

" lo udah hebat, lo udah keren bisa bertahan sampai sekarang, gua bangga punya calon pacar kayak lo" celetuk meyza.

"lo maah sempet-sempetnya" suara jeno merengek

"boleh gua berpendapat?"

"apa?

"kalau gua bilang om malik sayang banget sama lo, lo percaya?"sambung meyza

"gak!!"

"kalo gua bilang mamah lo gak sayang sama lo, lo percaya?"

"ya enggak lah! kenapa lo mikir kek gitu?" tanya jeno

"ya terserah gua laah!"

"iiih lo kok gitu! ya gak boleh lah orang nyokap gua sayang banget sama gua, makanya mamah gak mau gua jauh dari dia! lo gak boleh gitu nilai orang gak baik!" kesal jeno

"laah kok lo marah sih! ya terserah gua lah orang itu cuma perspektif gua! hak gua dong!"

" lah kok lo nyolot sih!!" jeno mulai naik pitam.

"heh bego! lo aja bisa dengan bebas menilai om malik dari perspektif lo sendiri, tanpa lo cari tau kebenaranya, lo cuma liat dari sisi keadaan lo, lo cuma liat dari sisi keadaan nyokap bokap lo!! lo cuma liat dari seberapa buruknya yang terjadi sama lo setelah kehadiran om malik! tapi apa lo pernah liat dari sisi om malik? apa lo pernah nanya kenapa ini terjadi? apa lo pernah melihat langsung bagaimana om malik dan mamah lo akhirnya bersama? lo pernah liat gak gimana om malik berjuang juga!! hah !! jawab bego ngapain diem!!" meyza terus menekan setiap kata-katanya.

"jen kalo lo terus-terusan diam, lo gak akan pernah nemu jawabanya, kalo lo terus-terusan melihat dari sisi lo saja lo bakal terbelenggu, lihat sekarang keadaan lo, ulah dari keegoisan lo yang menilai semua hal dari persepektif lo sendiri!"

seketika tubuh jeno meluruh ke lantai, ia tak bergeming sedikitpun, ia merasa tertampar dengan setiap perkataan meyza, benar semua yang di katakan meyza selama ini ia hanya memandang semua dari matanya sendiri tanpa mau cari tahu apapun yang sebenarnya terjadi, air mata yang tergenang mulai bertumpahan dengan sorot mata kosong jeno meruntuki dirinya.

meyza pun menarik jeno dalam pelukanya mensejajarkan tubuhnya, menyamankan pelukanya, ia tau ini terlalu berat untuk jeno.

"guaa.. harus apa setelah ini?" tanya jeno.

" lo harus bisa berdamai sama diri lo sendiri, lo harus berdamai dengan masalalu lo! dan lo harus berani membuka diri lo tentang apapun fakta yang akan lo dapatkan!" suara meyza melembut dengan usapan pada helai rambut jeno membuat jeno semakin tenang di dalam peluaknya.

"caranya?"

" lo hanya cukup coba lo lihat dari perspektif om malik, lo juga harus lihat dari sisi nyokap lo, dan lo juga harus dapat jawaban dari bokap lo, coba lo lihat dari segala sisi, dan buka mata lo akan kebenaran, walaupun itu menyakitkan seenggak nya lo sudah dapat jawaban bukan? dan untuk kedepanya lo pasti akan lebih tau mau kemana arah hidup lo, karena lo sudah tidak terbelenggu dengan masa lalu" final meyza.

"huuuaaaa... kok lo pinter banget ngomongnya hiikss makasih makasih gua beruntung bisa ketemu lo!" suara tangis jeno menyerua di telinga meyza membuat meyz ikut menitikan airmatanya.

"dasar bayi bangor! muka sangar kalo nangis kek bayi bajang" ledek meyza seraya mengusak surai hitam milik jeno.

"dieem! gua bisa kek gini cuma di depan lo doang! jadi biarin gua jadi bayi kalo lagi sama lo!"

"wuahaha... lucu banget lo!" usakan meyza semakin acak pada rambut jeno bagaimana bisa pria di dalam dekapannya begitu menggemaskan.

" makasih yaah gua beruntung punya lo" jeno pun semakin mengeratkan pelukanya.

"enak aja di hak paten resmiin dulu"

"iya nanti kalo udah mood"

"bajingan loo! giliran lo udah mood eeeh gua yang gak mood whahaha?" goda meyza

keketika jeno melepas pelukanya.

"heh jangan gitu dong, jangan tinggalin gua" rengek jeno

"wahaha... muka lo kek badut tapi tetep ganteng si, lucu banget lo! tenang gua ada di sini buat lo" meyza pun semakin di bikin gemas oleh jeno...

bagaimana bisa ia di bikin jatuh cinta setiap menatapnya bahkan saat air mata itu menggenang terlihat begitu indah pada dirinya...

TO BE CONTINUE......

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!