NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Warning!!!

Selamat berhalu dan membayangkan karakter pemeran ya... 😘


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Vina, yang dikenal sebagai gadis bar bar namun memiliki paras yang cantik. Ia tumbuh menjadi gadis yang keras kepala dan penuh semangat, dengan sikap yang tak kenal takut dan tak mudah diatur. Namun, kehidupan Vina berubah drastis ketika keluarganya terjerat hutang besar yang tak mampu mereka lunasi.

Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 - Ganti mode?

Setelah insiden di taman, Vina merasa kesal dan frustrasi. Dia ingin mengubah keadaan, terutama Nathan, yang meski baik hati, memiliki sifat yang terlalu gemulai dan rentan.

"Hei! Yey kenapa sih, eke jadi kaget tau...." protes Nathan setelah kena bentakan Vina.

"Entahlah Nathan! Aku capek dan mau istirahat!," balas Vina seraya melanjutkan olahraganya menuju rumah dengan langkah cepat.

"Hei! Tunggu eke!."

Seberapapun usaha Nathan mengejar Vina, ia tidak bisa mengejarnya hingga akhirnya sopir menjemputnya. Tidid!

"Aah, Vina tega amat sih, eke naik mobil aja, kan capek...."

Ketika Vina tiba di rumah, dia duduk sendirian di ruang tamu dan merenung. Peluh yang membasahi tubuhnya di biarkan begitu saja hingga mereda. Dia memikirkan langkah apa yang harus diambil untuk mengubah keadaan.

Tidak bisa membiarkan Nathan terus dalam keadaan seperti ini, Vina bertekad untuk mengubah Nathan menjadi laki-laki sejati. Ini bukan hanya untuk kepentingan Nathan, tetapi juga demi masa depan mereka berdua.

"Apa yang harus aku lakukan?.

Setelah beberapa saat berpikir, lalu sebuah ide melintas di pikirannya. "Nathan harus berlatih fisik dan mental setiap hari, aku akan membuatnya kuat, baik fisik maupun mental," pikir Vina dengan tekad dan mengeratkan tangannya.

Pagi harinya, Vina pun memulai rencananya. Setelah ia bangun lebih dahulu dan bersiap diri. Ia membangunkan Nathan yang masih terlelap. "Nathan, ayo bangun," serunya seraya membuka selimut Nathan.

"Aduuh... Yey, ini kan masih pagi banget... Eke masih ngantuk...."

"Nathan, mulai hari ini, kita akan berlatih setiap hari, aku tidak mau dengar alasan," katanya dengan tegas.

Nathan yang masih setengah mengantuk menggosok matanya dalam keadaan masih berbaring. "Eke? Latihan? Seriusan nih? Eke bisa gak ya?."

"Kamu bisa, Nathan, kita akan mulai dengan yang ringan dulu," jawab Vina sambil mengangguk dan meyakinkan Nathan.

Merasa tidak bisa menolak, juga karena semangat yang ada, Nathan pun mengikuti Vina dan menyetujui untuk berlatih.

Pagi itu, Vina membawa Nathan berlari keliling kompleks, mendorongnya untuk berlari lebih cepat dan lebih jauh. Awalnya, Nathan sering mengeluh dan menyerah di tengah jalan, tapi Vina selalu ada untuk menyemangatinya.

"Kamu kuat kok! Ayo, cuma tinggal sedikit lagi," seru Vina saat Nathan mulai melambat.

"Vina, eke mau pingsan nih...."

"Gak bakal, ayo! Tetap semangat Nathan," seru Vina terus memberi semangat.

Selain latihan fisik, Vina juga membantu Nathan untuk mengubah penampilannya. Namun, Nathan merasa ragu untuk hal ini. Dia enggan untuk merubah penampilannya dan berpikir tidak perlu.

Vina sempat kesal karena rengekan Nathan

yang tidak mau mendengarkannya hingga mereka sempat saling mendiamkan. "Nathan, dengarkan aku, kamu itu laki-laki, sudah seharusnya kau bersikap layaknya laki-laki agar kamu punya wibawa, mengerti!."

"Tapi eke gak pede, eke suka penampilan eke yang kaya gini."

"Mau berubah atau tidak?," tanya Vina lebih tegas.

Melihat keseriusan dan amarah yang akan keluar darinya Vina, akhirnya Nathan pin menyetujuinya.

Keesokan harinya, mereka mengunjungi toko pakaian untuk membeli pakaian yang lebih maskulin.

"Iih, ini bajunya bikin eke kayak macho deh," keluh Nathan saat mencoba jaket kulit.

"Itu tujuannya, Nathan, kamu harus tampil percaya diri," jawab Vina dengan senyum.

Tidak hanya itu, Vina juga mendorong Nathan untuk berbicara dengan lebih tegas. Setiap kali Nathan mulai berbicara dengan nada gemulai, Vina mengoreksinya dengan lembut.

"Hei, Nathan, coba lagi, lebih tegas," kata Vina.

Nathan menghela napas dan mencoba lagi. "Baik, aku akan mencoba lebih tegas," ucapnya dengan suara yang agak besar dan tegas.

"Hem, itu lumayan," seru Vina.

Setiap hari, perubahan kecil mulai terlihat. Nathan menjadi lebih kuat dan percaya diri. Meski terkadang dia merasa sangat susah untuk melakukan perubahan, Vina tahu bahwa proses ini membutuhkan waktu.

Suatu malam, setelah seharian berlatih, Nathan duduk di samping Vina. "Vina, terima kasih ya, sudah sabar sama eke."

Vina menatapnya dan tersenyum. "Nathan, kita ini tim, aku percaya kamu bisa jadi laki-laki sejati yang kuat, kita akan lalui ini bersama-sama."

Nathan mengangguk dengan semangat baru. "Eke janji, eke akan berusaha keras."

Mereka berdua saling tersenyum dan merasa optimis dengan masa depan yang lebih cerah. Vina tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tapi dengan tekad dan kerja keras, ia yakin jika mereka bisa menghadapi segala tantangan yang datang.

Widia memperhatikan Nathan dan Vina dari kejauhan, senyumnya sinis dan penuh keyakinan. "Vina, Vina, kerja keraslah, sekuat apapun, kau tidak akan pernah bisa merubahnya," gumamnya pelan.

Sementara itu, Wiliam juga memperhatikan kegiatan mereka berdua. Meski awalnya meremehkan, sebagai lelaki normal, ia merasa tertantang untuk menaklukkan Vina yang berbeda dari wanita-wanita yang sudah ia kenal.

Keberanian dan keteguhan hati Vina telah menarik perhatiannya, dan dia mulai merencanakan cara mendekati Vina.

Suatu hari, setelah sesi latihan yang melelahkan, Vina berjalan ke dapur untuk mengambil air minum. Dengan setelan olahraga yang masih melekat di tubuhnya, ia membuka pintu kulkas dan mengambil sebotol air. Tanpa disadari, Wiliam mendekatinya dengan tiba-tiba.

"Pasti lelah sekali, kan?," tanyanya sambil berdiri di balik pintu kulkas yang terbuka.

Vina terkejut dengan kedatangan Wiliam yang tiba-tiba. Dia hanya menatapnya sejenak lalu berlalu tanpa berkata apapun. Merasa diacuhkan, Wiliam segera meraih tangan Vina dan menariknya untuk lebih dekat.

"Aku bisa membuatmu lebih bahagia daripada bersusah payah dengan banci itu," katanya dengan nada meyakinkan.

"Lepaskan aku!," seru Vina, sambil melepaskan tangannya dengan kasar. Dia mendekatkan wajahnya ke Wiliam dan berkata, "Sebelum bicara, mending ngaca dulu, aku gak tertarik sama cowok yang bersembunyi di ketiak ibunya," ujarnya sambil tersenyum sinis dan berlalu dari hadapan Wiliam.

Wiliam menghentakkan kepalan tangannya karena merasa gagal. Kebetulan, kejadian itu terlihat langsung oleh Widia yang lalu menghampiri Wiliam setelah kepergian Vina.

"Wiliam! Apa yang kau lakukan? Jangan katakan kalau kau menyukai gadis kampung itu!," pekik Widia dengan nada penuh kemarahan.

"Itu urusan Wiliam, Bu," jawabnya singkat seraya berlalu pergi.

Widia menatap punggung anaknya dengan amarah. "Anak itu, bukannya membantu malah semakin tidak berguna!," gerutunya kesal. "Kalau begini kan stres, aku perlu teman kencan nih," lanjutnya sambil menghela napas panjang.

Sementara itu, Vina kembali ke Nathan yang masih berlatih. Dia memutuskan untuk tidak memberitahu Nathan tentang kejadian tadi dengan Wiliam karena memang tidak ada gunanya.

Vina tahu, fokusnya saat ini adalah membuat Nathan kuat, baik secara fisik maupun mental. Dia tidak akan menyerah walau peluangnya hanya sedikit untuk saat ini.

"Nathan, ayo kita lanjutkan latihannya, kamu sudah banyak berkembang, jangan berhenti sekarang," kata Vina dengan penuh semangat sambil memberi sebotol minuman.

Nathan mengangguk, meski napasnya masih tersengal. "Iya, eke akan terus berusaha," balasnya sambil membaringkan tubuhnya di rumput. "Haduuuh... Panas sekali deh, eke gak kuat...."

Vina menepuk jidatnya seakan putus asa saat melihat mode Nathan masih mengental. ~ he he he... Sabar ya Vina ~

1
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
Susi Susanti
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
Aurora
Waduh, salah ketik, masa iya orang yang udah meninggal bisa ngomong sih 😅🙏🙏
yunita
lnjuuttttt
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
ummi rama
semangat vin.....😄😄😄💪💪💪
Suanti
pasti vina cari lita
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ini ni yang ditkutii
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
terkadang mimpi ada lah pertndaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh Nathan kau sungguh manisss
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
selaluu bgtuu ada sja yg mau digosipin 🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
berawal dri perhatian kecil tar pas ngelunjakk. itu bhyaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semgaa buknn terong ungu
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh angettt yaaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wah wahh ini dyy mulai kelihtn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤣🤣🤣🤣 awass ada yg baperr Nathan jgan terlaluu ramah sama wanita lain
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
nahhh pastiii ada terong ungu
Aurora: Terong ungu apaan tuh? Baru denger istilah nya 😅🍆
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ituu betull🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wahhh jonii hebattt
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wowww... si jonhi dh menemukan sarangg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!