NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Ya, Emily saat ini sangat tidak tahu malu. Dia meminta mengubah persyaratan kedua sementara persyaratan pertama pun belum tentu bisa dilalui nya.

Karena sampai kapanpun Alexa tidak akan mau memberikan apa yang dia mau.

"Sebelum memikirkan persyaratan kedua, kamu jalani aja dulu persyaratan kakek yang pertama!"

Emily mengangguk dengan semangat, "Ya udah kalau gitu nanti pulang sekolah kamu mau kan bikin surat pernyataan persetujuan?"

Alexa tertawa melihat antusiasme Emily,

"Gak. Aku bakalan jadi orang terakhir

yang bakalan kasih persetujuan, lebih baik kamu bujuk dulu Papa, Mama, dan kakak Arsenio."

Sejenak Emily tampak berpikir, "Mereka pasti akan setuju ko Alexa, selama ini mereka kan sayang sama aku! "

"Ya sudah kalau kamu begitu percaya diri, silahkan dapatkan persetujuan meraka!"Ucap Alexa sambil tersenyum.

"Silahkan berjuang Emily, karena aku yakin Arsenio gak akan membuatnya mudah!"batin Alexa dengan tersenyum kecil.

***

Sepulang sekolah, Alexa dihadang oleh Sagara dan temannya yang bernama

Rendra di tempat parkir.

Mereka berdiri dengan santai sambil bersandar di motor miliknya.

"Ada apa?"Tanya Alexa dingin.

Sagara melipat kedua tangannya di depan dada, terlihat angkuh. Namun sialnya justru membuatnya semakin keren.

"Aku cuma mau memperingatkan, jangan

sampai kamu mempersulit urusan Emily!"Ucapnya.

Alexa mencoba menahan diri. Ternyata Sagara tipe orang yang seperti ini.

"Kenapa aku harus menuruti omongan

Kakak?"

"Karena aku bisa bertindak kasar kalau kamu membuat Emily kesulitan!"

Plok... Plok... Plok...

Alexa bertepuk tangan dengan keras, sehingga mengundang perhatian beberapa siswa yang berada di sekitar mereka.

"Wow... Aku baru tau kalau kakak itu ternyata banci yang bisanya mengancam cewek. Seharusnya kakak sama Emily itu baik-baikin aku, bukan malah bersikap arogan kayak gini! "

Rahang Sagara terlihat mengeras, jelas dia tersulut emosi mendengar hinaan Alexa.

"Udah sana minggir, aku mau pulang! Ngeladenin kakak itu sama sekali gak penting!"Ucapnya sambil mendorong tubuh Sagara agar menjauh dari motornya.

Sagara ingin membalas Alexa, namun Rendra mencegahnya.

"Jangan kasar sama cewek!"Ucapnya.

"Dia ngatain gue banci Ren!"

"Kita coba cari cara lain buat bantu Emily, gak dengan lo mengancam Alexa kayak gini. Alexa tuh udah gak kayak dulu, udah gak bisa lagi diatur sesuka hati kalian!"

Sagara menatap kepergian Alexa dengan tatapan tajam. Alexa memang sudah berubah, dan itu cukup merugikan bagi kekasihnya Emily.

"Terimakasih Om dan Tante mau menandatangani surat persetujuan ini. Aku seneng banget!"Ucap Emily saat jam makan malam.

Gadis itu seperti biasa selalu datang ke mansion Nadinata sesuka hati. Seperti saat ini, dia muncul sejak sore hari dan langsung membujuk Papa dan Mama Alexa agar mau menandatangani surat persetujuan.

Tentu saja dia mudah mendapatkan nya, karena sedari awal Papa dan Mamanya memang menyayangi Emily.

Tapi Alexa bersyukur karena Arsenio tidak ada. Pria itu pergi ke Inggris untuk urusan bisnis. Sehingga Emily tidak akan bisa langsung memaksa Alexa untuk menandatangani surat itu malam ini.

Papa nya tentu menanyakan alasan penundaan itu, dan Alexa hanya berkata bahwa dia menghormati Arsenio, dia akan memberikan persetujuan jika kakaknya telah terlebih dahulu membuat persetujuan.

Papa dan Mamanya tidak dapat memaksanya jika sudah berkaitan dengan Arsenio.

Mereka mengerti dan menyuruh Emily untuk bersabar menunggu kepulangan Arsenio dari Inggris.

Tapi tampaknya kedua orang tua Alexa tidak tau mengenai persyaratan kedua mengenai harta dan aset Nadinata yang tidak dapat

dinikmati oleh Emily.

Mungkin gadis itu belum membahas atau justru tidak berani membahasnya? Karena

siapapun akan menilai Emily matrealistis jika dia berharap akan harta Nadinata.

Jika tujuan Emily menjadi bagian dari Nadinata adalah untuk merebut Sagara dari Veronika, maka dia akan berhenti sampai di situ.

Dia tidak membutuhkan materi dari Nadinata. Karena keluarga Adiyaksa memiliki materi yang hampir setara dengan Nadinata.

Tapi jika ada tujuan lain? Entah lah. Alexa belum berani menduga-duga. Dia harus

menyelidiki Emily dan keluarga nya secara keseluruhan.

Dia khawatir ada motif lain yang gadis itu miliki.

Kak Arsen : Sepulang dari Inggris kakak akan beri kamu kejutan, tunggu kakak pulang ya!!!

Pesan dari Arsenio membuat Alexa tersenyum. Kejutan apa yang kakaknya

maksud?

***

Hari ini pertama kalinya Alexa melihat Axelio lagi setelah kejadian kebakaran

tempo hari.

Cowok itu tampak sudah sehat, tanpa sedikitpun ada bekas luka. Cepat sekali ya

pemulihannya.

Axelio menghampiri Alexa yang sedang makan sendirian di kantin.

"Boleh gabung?"Ucapnya.

"Ya, silahkan!"

Banyak mata yang memperlihatkan interaksi keduanya. Terlebih pada Axelio

yang tidak pernah terlihat pernah dekat dengan perempuan manapun.

Bukan karena tidak ada yang mau mendekati, tapi cowok itu terlalu dingin.

Sehingga cewek manapun akan mundur dengan teratur karena tidak sanggup menghadapi sifat Axelio.

"Aku denger kata nya kebakaran kemarin disengaja, karena CCTV disekitar Laboratorium mendadak rusak sehari sebelum kejadian. Apa Kakak tau siapa pelakunya?"Tanya Alexa memecah

keheningan diantara mereka.

"Tau..."Jawab Arsenio dengan wajah datar.

Alexa terkejut mendengarnya,

"Siapa Kak? Trus udah dilaporkan ke polisi

belum?"

"Nanti kamu akan tau siapaorang nya, aku gak bakalan lapor ke polisi. Hukuman

negara terlalu ringan untuk orang seperti itu!"Jawaban Axelio membuat Alexa

merinding.

Bukan karena hukuman yang cowok itu

katakan, tapi penggunaan 'Aku - Kamu'.

Ini pertama kalinya Alexa mendengar Axelio berbicara cukup panjang, dan apakah memang dia terbiasa menggunakan panggilan itu dengan teman-temannya?

"Unik"pikir Alexa.

"Kakak emang terbiasa manggil ' Aku - kamu ' ya?"

Axelio yang semula fokus pada makanannya mendadak diam. Matanya menatap Alexa dengan lekat.

"Tidak!"

"Trus tadi?"

Tidak ada jawaban. Axelio malah pergi meninggalkan makanannya yang bahkan

masih tersisa banyak.

Alexa berpikir keras, apakah pertanyaannya telah menyinggung Axelio?

Sepanjang hari ini Emily terus menerus menanyai Alexa mengenai Arsenio.

Tampaknya dia sedang berusaha mengambil hati kakaknya itu. Selama ini

Arsenio memang tidak dekat dengan Emily. Bahkan bertatap muka pun dapat dihitung dengan jari.

"Aku tadi udah telfon nomer kak Arsenio yang kamu kasih, tapi dia sama sekali gak

angkat. Bahkan chat aku juga gak dibales!"Keluh Emily.

Alexa hanya diam, sedikitpun tidak tertarik untuk menanggapi. Dari kejauhan dia

bisa melihat Sagara memperhatikannya. Tatapan matanya sangat mengintimidasi, seolah sedang mengancam dirinya.

"Kamu bantuin aku sampaikan hal ini ke Kak Arsenio dong!"Ucap Emily untuk kesekian kalinya.

Gadis itu berjalan sambil melihat handphone, sehingga dia tidak memerhatikan apa yang ada di depannya.

Bruk...

"Mata lo udah buta apa gimana hah?"Teriak Veronika.

Nasib sial sepertinya sedang menimpa Emily. Gadis itu menabrak Veronika hingga

terjatuh.

Alexa tetap diam, sama sekali tidak berniat membantu Emily atau Veronika. Biarkan mereka menyelesaikan drama

murahan ini sendiri.

"Maaf kak, aku gak sengaja."

"Maaf, maaf... Lo itu emang paling suka bikin masalah sama gue ya!"

"Aku kan udah bilang maaf kak"

Veronika dibuat kesal dengan Emily. Dia ditabrak cukup kencang, hingga tangannya terasa sakit, dan ketika gadis itu bilang maaf, wajahnya sama sekali tidak menujukan penyesalan.

Plak...

Dengan menahan rasa sakit di tangannya, Veronika menampar Emily. Setidaknya gadis itu juga harus merasakan sakit juga agar adil.

"Veronika!!!"Suara Sagara terdengar menggelegar.

Semua cowok itu hanya menatap Emily dan Alexa dari kejauhan, tapi betapa terkejut nya dia ketika Veronika menampar Emily dengan keras.

Secepat kilat dia berlari menghampiri kekasihnya itu. Pipi Emily tampak merah,

tamparan Veronika cukup kuat hingga meninggalkan bekas di wajahnya. Dengan lembut Sagara membelai wajah

kekasihnya itu.

"Drama... Action!"Gumam Alexa sambil bersandar pada tiang yang ada di Koridor.

Sungguh dia menikmati drama murahan ini. Sagara menatap Veronika dengan nyalang. Sungguh dia muak dengan kelakuan tunangannya ini.

Dia sering kali bertindak melampaui batas.

Tak jarang Emily yang menjadi korban.

"Gue gak suka ya sama cara lo Ver, apa harus selalu pakai kekerasan hah? Kelakuan lo itu udah kayak preman pasar tau ga?"Ucap Sagara.

Veronika tentu tersinggung karena tunangannya itu lebih membela Emily. Dia sadar sampai kapanpun akan sulit mendapatkan hati Sagara.

Jika dia tidak bisa memiliki cowok itu, maka tidak ada satupun yang bisa. Dia bertekad untuk menghancurkan Emily secepat mungkin.

"Segitunya ya kamu bela dia. Kamu akan menyesal setelah mengetahui sifat asli jalang ini Saga, aku kasih tau kamu... Dia gak sebaik itu untuk kamu perjuangkan!"Ucap Veronika dengan air mata yang sudah berlinang.

Veronika lantas pergi menerobos kerumunan yang sempat terbentuk akibat

perselisihan nya tadi.

Meninggalkan Emily dan Sagara yang diam mencerna semua perkataan gadis itu.

***

Alexa mendapatkan surat pemanggilan dari klub musik tempatnya bergabung.

Mungkin semenjak Alexa memasuki dunia novel ini, dia tidak pernah aktif di kegiatan

klub.

Berhubung jiwa Alexa yang tomboi ini sama sekali tidak punya bakat dalam bidang musik, dia memutuskan hari ini akan keluar dari klub tersebut.

Banyak anggota klub yang menyayangkan dia memilih keluar, menurut mereka Alexa

mempunyai bakat.

"Mungkin Alexa asli pintar dan berbakat di bidang musik, tapi aku kan lain. Nah... Kalau itu aku ahlinya!"Ucapnya ketika dia melihat klub karate yang sedang berlatih di

lapangan.

Alexa dulu pemegang sabuk hitam karate. Melihat mereka berlatih, mengingatkan akan dirinya dulu.

Dia mati matian berlatih untuk membanggakan kedua orang tua nya, namun usahanya sia-sia.

Karena menurut mereka, perempuan itu haruslah lemah lembut, tidak kasar dan urakan seperti dirinya.

Ketika sedang asik bernostalgia, Alexa melihat seseorang yang dikenalnya berada di antara anggota klub karate.

Axelio!

Cowok itu rupanya pemegang sabuk hitam juga. Entah mengapa dia telihat berkali-kali lipat lebih keren dibandingkan biasanya.

Deg...

Jantung Alexa berdebar ketika tatapan matanya bertemu dengan Axelio.

Semakin berdebar kencang ketika cowok itu berjalan menghampiri nya.

"Kamu belum pulang?"Tanya Axelio.

Alexa tau, cowok itu bertanya hanya sekedar basa basi. Tapi entah mengapa saat ini dia justru salting di hadapan Axelio. Dia tidak menjawab, hanya menggeleng pelan.

"Ada latihan ekskul? Kamu dari klub musik kan?"

"Aku udah keluar!"

Axelio mengerutkan dahinya,

"Kenapa keluar? Bukannya kamu suka musik?"

Cowok ini berbicara seolah mengetahui segala hal tentang Alexa.

"Aku sukanya bela diri!"

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!