NovelToon NovelToon
Cinta Chantika ( REVISI)

Cinta Chantika ( REVISI)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Fantasi Wanita
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Renav Renren

Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.

jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngidam Donat

Keesokan harinya Deris pun mengajak Chantika untuk periksa ke rumah sakit. Deris sengaja pulang lebih cepat karena dia akan mampir ke rumah mertuanya setelah dari rumah sakit.

" Sayang sudah siap?." Tanya Deris begitu sampai rumah.

" Sudah mas, Abbas  juga sudah rapi." Jawab Chantika yang memang sebelumnya sudah diberitahu kalau suaminya sudah dalam perjalanan pulang.

" Ya sudah mas, mandi dulu sebentar ya." Ucap Deris yang langsung masuk ke dalam kamar mandi

Tak lama mereka bertiga pun langsung berangkat ke rumah sakit setelah berpamitan dengan orang tua Deris. Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit Al-Hikmah.

Deris pun memarkirkan mobilnya di parkiran khusus keluarga . Dan di parkiran tersebut juga ada mobil mertuanya terparkir di sana. Deris keluar mobil terlebih dahulu lalu memutari mobil untuk membukakan pintu untuk istrinya. Sebelumnya Deris mengambil putranya dari pangkuan istrinya baru setelah itu Deris membantu istrinya.

Deris pun masuk ke dalam sambil mengendong putranya dan menggandeng tangan Chantika. Saat akan masuk ke dalam rumah sakit security menyapa ramah ketiganya dan ketiganya pun langsung menuju ke meja pendaftaran untuk mendaftar. Walaupun rumah sakit ini milih keluarga besarnya tapi Chantika tetap mengikuti prosedur yang diterapkan.

*****

Dr. Fachri yang habis visit memeriksa pasiennya melihat tiga orang yang sangat dia kenali.

" Sus kamu kembali saja duluan saya mau menemui anak, menantu dan cucu saya dulu." Ucap dokter Fachri sambil menunjuk kearah anak, menantu dan cucunya berada.

" Baik dok." Jawab suster yang pergi meninggalkan dokter Fachri.

" Chantika... Deris..... " Panggil dokter Fachri.

" Papa.." gumam Chantika yang melihat keberadaan papanya.

" Assalamualaikum pah." Sapa Deris yang sambil mencium tangan papa mertuanya.

" Walaikum salam." Jawab dokter Fachri.

" Ayo Abbas Salim sama kakek dulu." Ucap Chantika yang menyuruh putranya untuk salim ke kakeknya.

Abbas pun langsung Salim dan dokter Fachri yang gemas dengan cucunya yang semakin lama semakin pintar saja.

" Kalian ke sini ada apa? Apa ada yang sakit diantara kalian?." Tanya dokter Fachri khawatir.

" Nggak kok pah kita kesini mau ke tempat dokter mawar." Jawab Chantika sambil tersenyum.

Dokter Fachri menatap putrinya dengan tatapan curiga.

" Dokter mawar! Dokter mawar kan dokter kandungan, tunggu jangan bilang kalau kamu sedang hamil." Tanya dokter Fachri.

" Hehehe... Insyaallah Abbas bakal punya adik pah, Chan sih baru meriksa lewat testpack pah dan ini baru mau periksa ke dokter mawar." Jelas Chantika.

" Alhamdulillah cucu papa bakal nambah lagi." Ucap dokter Fachri ikut bahagia karena akan memiliki cucu lagi.

" Ya sudah yuk kita langsung ke tempatnya dokter mawar." Ajak dokter Fachri yang sudah tidak sabar ingin mengetahui apakah benar-benar putrinya hamil lagi.

Chantika dan Deris saling pandang kemudian tersenyum lalu mereka berdua pun mengikuti dokter Fachri ke ruangan dokter mawar bertugas.

Kedatangan Deris, Chantika dan Abbas ke rumah sakit sampai juga di telinga bunda Zahra yang baru selesai melakukan operasi.

" Dokter Zahra tadi saya lihat ada anak, menantu dan cucu anda di sini." Ucap salah satu perawat yang di temui bunda Zahra ketika sedang berjalan ke ruangannya.

Mendengar anak, menantu dan cucunya ada di sini membuat bunda Zahra sedikit panik. Karena bunda takut diantara mereka ada yang sakit.

" Kemarin perasaan mereka sehat-sehat saja." Gumam bunda Zahra yang memang baru bertemu dengan mereka kemarin saat merayakan ulang tahun cucunya.

" Kamu lihat mereka dimana?." Tanya bunda Zahra.

" Tadi saya melihat mereka ada di poli obgyn dok." Jawab perawat itu.

" Poli kandungan."

" Iya dok di sana juga ada dokter Fachri juga."

" Ya sudah terima kasih ya sus informasinya."

" Sama-sama dok, saya permisi dulu Dok."

" Oh iya silahkan."

Setelah mendapatkan kabar kalau anak, menantu dan cucunya serta suaminya sedang berada di poli obgyn. Bunda Zahra pun langsung bergegas menuju ke poli obgyn. Dan benar saja di Sana memang ada anak, menantu, cucu juga suaminya.

" Chantika.... Deris..." Panggil bunda Zahra.

" Bunda.." Chantika dan Deris pun mencium tangan bunda Zahra.

" Cucu nenek yang ganteng sini sama nenek." Bunda Zahra pun mengambil alih cucunya dalam gendongan suaminya.

" Oh iya kalian ke sini mau ngapain?." Tanya bunda Zahra.

" Mau ketemu dokter mawar bunda." Jawab Chantika.

" Iya tapi mau ngapain?."

" Nanti bunda juga tahu."

Tak lama mereka pun di persilahkan untuk masuk ke ruangan dokter mawar.

" Assalamualaikum dok, maaf kalau rombongan." Ucap Chantika yang merasa tidak enak dengan dokter mawar.

" Walaikum salam, nggak apa-apa kok." Jawab dokter mawar yang tak mempermasalahkan hal tersebut karena mereka Keluarga pemilik rumah sakit tempat dia bekerja jadi dokter mawar tidak mungkin marah.

" Oh iya, sebelumnya ada apa nih? Apa si kecil mau punya adik lagi." Tanya dokter Mawar sambil menatap kearah Chantika.

Chantika mengangguk

" Saya sudah cek pakai testpack dok! Dan hasilnya dua garis merah." Jelas Chantika.

" Ya sudah untuk meyakinkan kita periksa dulu ya."

Chantika pun di periksa oleh dokter mawar dan benar saja Chantika sedang hamil anak kedua. Semuanya sangat bahagia dengan kehamilan Chantika.

***

Kehamilan anak kedua Chantika tidak mengalami morning sickness sama sekali hanya makannya saja yang tidak bisa di kontrol. Akibatnya Chantika mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis. Karena di kehamilan yang kedua Chantika nafsu makannya meningkat.

Seperti saat ini baru pukul satu siang dia sudah lima kali memesan makanan lewat online. Deris sendiri tidak mempermasalahkannya kalau istrinya makan banyak. Hanya saja kebiasaannya yang suka memesan makanan fast food membuat deris merasa khawatir.

" Nak kamu pesan apa lagi?." Tanya mama mertuanya Chantika ketika menantunya membawa kantong plastik berisikan makanan di dalamnya.

" Oh ini mah Chan beli donat tadi pas buka handphone lihat donat yang lucu-lucu jadi pengen coba ya udah Chan beli deh." Mama mertuanya hanya manggut-manggut saja.

" Abbas sini nak mama punya donat." Panggil Chantika ke putranya yang kini sedang belajar jalan.

Abbas yang di panggil mamanya pun langsung merangkak menuju ke Chantika.

" Nih." Chantika memberikan satu buah donat ke Abbas dan Abbas langsung senang karena memang dia suka dengan makanan yang manis.

" Jangan kasih banyak-banyak nak karena hari ini Abbas sudah banyak makan manis." Ucap mama mertuanya.

" Iya mah."

Mama mertuanya memang sangat menjaga kesehatan cucunya maklum cucu pertama. Lagi pula sama seperti mamanya, mama mertuanya juga mantan orang kesehatan. Mama mertuanya dulu seorang perawat di sebuah rumah sakit dan memilih untuk berhenti saat sudah punya anak.

1
Abil Dafiza
gantung lagi thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!