NovelToon NovelToon
PESUGIHAN BAPAK

PESUGIHAN BAPAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Hantu / Tumbal
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vie Junaeni

Ratu tinggal di panti asuhan sejak kecil. Ia tak pernah menyangka kalau akan menjadi pewaris harta berlimpah milik Hadinata Praditha dari Desa Gandasturi. Akan tetapi, gadis itu malah disambut cibiran dan dikucilkan oleh para warga desa yang curiga kalau kedatangannya akan menambah musibah. Apalagi di desa tersebut tengah dilanda teror makhluk kerdil yang dianggap “peliharaan” pesugihan bapaknya.

Kedatangan Adam yang tengah melakukan kegiatan KKN di desa, membuat secercah kebahagiaan bagi Ratu. Adam yang juga menyukai Ratu, berusaha membela gadis itu. Namun, kejadian mengerikan yang menyisakan sebuah misteri muncul silih berganti menghantui.

Ratu dan Adam mulai curiga bahwa ada rahasia besar di balik pesugihan keluarga Praditha. Apalagi ketika nyawa mereka malah terancam menjadi sasaran makhluk kerdil dan juga seseorang yang misterius.

Mampukah Ratu dan Adam bertahan hidup untuk menghentikan teror makhluk kerdil di Gandasturi?


Note : Buat yang plagiat, ATM, auto kutilan sebadan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 - Kejadian Tepi Sungai

...Bab 16 - Kejadian Tepi Sungai ...

...********...

Di kediaman keluarga Prayoga, Dita sedang memanaskan kuah kari ayam untuk keluarganya.

“Bun, Yanda bawa tempe mendoan, nih. Tadi habis lewat Jalan Pramuka yang jual tempe mendoan enak itu.” 

Sang suami tercinta datang membawa satu kotak kardus berisi tempe mendoan. Anan mengecup pipi Dita yang tengah mengaduk sayur dalam panci tersebut.

“Wah, enak banget pastinya. Makasih ya, Yanda.” Dita memeluk Anan sekilas lalu menyiapkan cemilan yang dibawa suaminya ke atas piring keramik putih. 

Saat meletakkan ke atas meja, cucu cantiknya muncul seraya menarik ikatan sosok pocong anak kecil di tangannya.

“Akek, Atu unya ainan balu.” 

Celoteh putri cantik Dita dan Arya yang memamerkan mainan barunya itu. Jalannya masih tertatih dan kadang terjatuh sampai bokongnya mendarat di atas kepala pocong tadi.

“Astaghfirullah, nemu di mana si Ratu pocong kecil begini?” pekik Dita.

Anan hanya bisa menggeleng seraya menepuk dahinya. Ada saja kelakuan aneh yang selalu dibuat cucu pertamanya itu.

“Ya Allah, Ratuuuuu… Bunda kan tadi bilang jangan ditarik begitu? Lagian kenapa ini pocong ngikutin aja, sih?” Anta segera menarik pocong kecil itu dari tangan putrinya yang jelas saja mengelak.

Dita segera menggendong Ratu. 

“Kamu suruh dia pergi, Nta!” pinta Dita pada putrinya.

“Anta juga maunya begitu, tapi ini pocong malah demen kayaknya jadi mainannya Ratu.” Anta lantas membopong sosok pocong kecil tersebut ke luar rumah.

“Danan, Unda… ainan Atu itu!” pekik Ratu seraya menangis.

“Nanti Nenek beliin mainan baru boneka yang besar,” ucap Dita.

“Kalau perlu boneka pocong,” sahut Anan.

“Hush, ini apa lagi si kakek malah bilang gitu.” Dita melirik gemas ke arah Anan.

“Ya biar aja, Nda. Masih mending cuma boneka pocong dari pada mainannya beneran pocong kayak tadi, hayo?” Anan mengacak-acak gemas rambut Ratu.

Anta kembali dari luar rumah, ia lantas mencuci tangannya di wastafel sudut dapur.

“Itu pocong cari orang tuanya, Bun. Dia kayaknya masih balita, deh. Terus gentayangan eh ketemu kita tadi pas lagi jajan cilok dekat sekolah,” kata Anta yang duduk manis menyantap tempe mendoan di meja.

Dita meletakkan Ratu di kursi bayi dan memberikannya cemilan pisang dan stroberi disertai susu. Membuat gadis kecil itu akhirnya mau terdiam dan sibuk menyantap makanannya dengan lahap.

“Terus kamu tahu orang tuanya?” tanya Anan.

“Kepsek sekolah itu, Yanda. Anak itu dijadiin tumbal proyek gitu. Kejam, ya. Semoga cepat dapat azab dia itu,” ucap Anta.

“Kamu ke manain pocong anak tadi?” tanya Dita yang menyiapkan menu makan malam untuk Anan. 

“Ditaruh di mobil terus dijagain Tante Silla. Besok mau Anta balikin ke sekolah dan ungkap kebenaran tentang kepsek itu. Itu juga kalau si Jin bisa cari bukti tentang kejahatan kepsek itu,” kata Anta.

Tiba-tiba, Anta dan Dita merasakan dada kiri mereka sakit. Jantung mereka berdenyut kencang. Keduanya langsung mengeluh dan memegangi dada kiri mereka, bahkan mencengkeramnya juga.

“Kalian pada kenapa?” tanya Anan mulai panik.

“Telepon Raja, Dira, dan Adam. Cari tahu di antara mereka yang sedang dalam bahaya. Cepat, Yanda!” pinta Dita.

Anta lantas berpegangan pada tangan Dita. Keduanya memusatkan pikiran dan mengumpulkan energi dari titisan sang Ratu Kencana Ungu untuk menolong keluarga mereka yang sedang dalam bahaya.

...***...

Sementara itu, di tepi sungai tempat Adam berada. Mata gadis di hadapan pemuda itu terlihat melotot menatapnya. Ia melayang menuju ke permukaan tanah tempat Adam berpijak. Kedua tangan gadis itu terulur dan tertuju ke arah leher pemuda itu. Ratu mulai mencekik Adam.

“Ratu! Sadarlah, Tu!” pekik Adam mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Ratu.

Tubuh Adam mulai mengeluarkan cahaya ungu yang berpendar. Pemuda itu merasakan ada kekuatan yang bertambah di dirinya. Ia berhasil melepaskan cengkraman tangan Ratu dan memegangnya erat. 

Gadis itu mulai berteriak. Menunjukkan rasa kesakitan yang teramat. Adam dengan kuat memegangi tangan Ratu untuk menahannya. Sampai akhirnya, gadis itu jatuh ke pelukan Adam karena tak sadarkan diri kemudian. 

Tak jauh dari tempat Adam berada, ia melihat sebuah gubuk yang pintunya terbuka. Suara kerumunan orang tampak terdengar dari dalamnya. Persis seperti suara orang-orang yang lalu lalang di pasar malam. 

“Sepertinya itu jalan keluar,” gumam Adam. 

Pemuda itu lantas membopong Ratu menuju ke dalam gubuk tersebut. Sosok kerdil yang terlihat seolah hanya berupa siluet itu, tengah berdiri di atas jembatan menatap kepergian Adam dan Ratu. Ia tak dapat menahan pemuda tersebut untuk tetap berada di alamnya dan dimusnahkan.

Benar saja dugaan Adam, ia kembali ke wilayah pasar malam dan berada di samping toilet. Beberapa orang yang melihat Adam membopong Ratu di tangannya, tampak heran dan bergunjing.

“A-apa, apa yang terjadi denganku?” 

Suara Ratu lirih terdengar ketika ia sudah terjaga. Adam segera memposisikan tubuh Ratu untuk berdiri tegak.

“Anu, tadi elu pingsan. Kayaknya elu kecapean deh,” jawab Adam.

“Tapi, tadi kayaknya aku ada di sungai. Terus aku lihat banyak anak-anak dengan kondisi menyeramkan,” kata Ratu.

“Itu khayalan elu aja kali pas pingsan,” ucap Adam berbohong.

Adam memilih untuk tak menceritakan kebenaran pada Ratu. Ia takut gadis itu akan ketakutan dan berlebihan memikirkan kejadian sebelumnya. Apalagi mereka baru saja berada di alam gaib. Alam tempat makhluk kerdil itu berada. 

“Non Ratu, Mas Adam! Yeeee dicari dari tadi taunya pada mojok di situ!” 

Siti yang tengah berada bersama Adit, Sule, dan Sari, berseru memanggil. Di belakangnya ada Karyo yang berjalan menyusul seraya memegang kacang rebus dan melahapnya. Adam mengernyit memerhatikan ke arah Karyo yang seolah tak terjadi apa-apa.

“Dam, jangan ceritain kalau aku pingsan, ya?” pinta Ratu.

Adam menjawab dengan anggukan.

“Kita tadi lagi ngobrol bentar,” sahut Adam.

“Ngobrolin apa?” Sari menatap tajam ke arah Ratu.

“Jangan kepo, Non, sama urusan orang lain!” ucap Siti seraya menahan tawa

“Ih, siapa kamu berani berani marahin aku?! Sari berkacak pinggang di hadapan Siti.

“Aku Siti, Non. Pake tanya lagi, hihihi.” Siti sukses membuat Ratu menyunggingkan senyum manisnya. 

Adam melirik ke arah gadis itu yang baru saja menularkan senyum ke wajahnya.

“Eh, pulang aja, yuk! Pertunjukkan kuda lumpingnya juga udah habis. Jadi, kita pulang aja, yuk!” ajak Adit.

“Halah, bilang aja elu takut gara-gara tadi hampir dijadiin percobaan, kan?” ledek Sule.

“Lah iya jelas dong gue takut. Masa gue mau dihipnotis terus disuruh makan beling. Kalau gue kebablasan terus jadi doyan nyemilin beling, apa kabar kondisi gigi sama mulut gue? Hidih, amit-amit!” seru Adit.

“Tapi lucu tau, Mas, kali aja bisa diet pake beling,” ledek Siti.

“Hush, ngawur kamu! Aku nikahin juga nih!” Adit mencubit ujung siku kiri Siti.

“Hidih, maaf-maaf ya Mas Adit. Siti masih mau berkarir dulu,” elaknya.

“Emang karir kamu apaan yang mau kamu seriusin?” tanya Adit.

“Ya, pembantu profesional, hahaha!” Siti tertawa sendirian.

Gadis itu menyadari kalau hanya dia yang baru saja merasa lucu sendiri. Semua menatapnya garing. Namun, Adit yang jatuh hati pada Siti langsung tertawa menimpali.

“Gue jijik denger aku kamu kalian berdua!” Sule lantas melangkah menuju mobilnya.

Adit dan yang lainnya menyusul kemudian. Namun, Adam sengaja berjalan mensejajarkan diri dengan Karyo.

“Ada apa, Dam? Kok, ngeliatin saya kayak gitu?” tanya Karyo.

...*******...

...To be continued ...

1
Haryati
selamat berjuang menuntaskan misteri Adam ..
Zuhril Witanto
lagi thor🤭
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
gimana mau ada...pastilah arwahnya di sekap ma pesugihan pak Hadi .kan Karyo pernah bilang kalau wabah penyakit nya ilang bakalan ada yang mati sebagai ganti
Mama Jasmine
curiga sama Karyo yg bunuh pak sugeng
tah dikasi racun atau apa ???

ahhhh curigaan mulu kan gara2 kak vie bikin cerita beginian /Facepalm/
Mama Jasmine
aku mulai curiga sama si sule
bisa jadi dia terlibat dgn sengaja membawa Adam ke desa itu
kali aja ini ada hubungannya dgn nyi ageng atau masako lagi yg ngincar keluarga kencana ungu

lahhhh aku mulai traveling tebak2an nih hehehehe
Mama Jasmine: iya nih lama gak men petak umpet disini
soalnya sedang kembali di dunia nyata wkwkwkwk/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Vie Junaeni: aku suka aku suka tebak²an nya

/Smile//Smile//Smile/
total 2 replies
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
tuh kan Karyo tau tapi pura2
Zuhril Witanto
kayaknya ratu gak sadar kalau udah makan kambing
Haryati
mas Karyo pasti tau itu pesugihan dan rahasia tu uan Hadi...🤔🤔
Vie Junaeni
ngeri kena mental sama Adam ya
Tini Timmy
ini jatuhnya pocong yang kena mental /Joyful/
Tini Timmy
Adam bener" ya/Sob//Facepalm/
Tini Timmy
/Facepalm//Facepalm/
Haryati
cong.....pocong wes tak bilangin jangan gangguin Adam,.kena mental kan lu....😂😂😂😂
Zuhril Witanto
ngakak🤣🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
apa iya ratu
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣Adam di lawan
Mama Jasmine
udah Dam minta info aja sama tuh pocong soal Adit
kalau tuh pocong tutup mulut sumpel aja mulutnya pakai jantung pisang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!