NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Batal

Raina terkejut ketika sedang menjalani proses cek kesehatan yang dilakukan oleh Dokter Ryan. Adry datang untuk melihat semua proses itu.

"Apakah harus dicek bagian dalam diriku?" tanya Raina setengah kesal.

"Ini bagian dari pemeriksaan. Kami harus mengambil lendir dari mulut rahim untuk tahu kau punya penyakit kelamin atau tidak?" terang Ryan.

"Bisakah kau meminta perawat atau dokter wanita yang melakukannya? Aku tidak pernah membuka bajuku di depan pria."

"Jika begitu bagaimana kau bisa hamil dan mendapatkan Leon?" tanya Ryan bercanda namun membuat wajah Raina memerah. Dia menutup matanya dan mengisi dadanya yang telah sesak.

"Itu hanya sebuah kesalahan tetapi aku tidak menyesalinya karena Leon hadir dan membuat hidupku berarti."

Adry melirik ke arah Raina yang tanpa sengaja juga melihat ke arahnya. Raina sendiri seperti biasa selaku memalingkan wajahnya ke arah lain jika pandangan mata mereka bertemu. Wanita itu nampak sangat tidak menyukainya.

"Jangan memaksanya, kau bisa meminta dokter wanita untuk melakukan hal itu," ujar Adry.

Akhirnya Ryan mengalah dia memanggil seorang dokter wanita untuk melakukan proses itu. Ketika Dokter Ryan sudah keluar, Adry tetap berada di tempat duduknya.

"Kau kenapa masih ada di sini?" tanya Raina ketus.

"Aku adalah orang tua dari calon anakku, aku sendiri yang akan memastikan apakah kau layak untuk hamil anakku atau tidak? Dia adalah pewaris dari sebuah perusahan besar di dunia ini. Aku tidak bisa mempercayakan masalah ini pada siapapun."

"Namun kau bisa melihat hasilnya nanti, tidak perlu melihat sendiri," ungkap Raina gugup dan marah serta malu yang berkumpul jadi satu.

"Anak ini adalah investasi terbesarku jadi aku yang akan memastikan sendiri dia berada di tempat yang nyaman nantinya. Aku takut jika kau berpenyakitan, atau punya virus atau bakteri ditubuh seperti eksim mungkin?"

"Kau ... tubuhku bersih tanpa penyakit gatal dan turunannya sama sekali," ujar Raina melipat tangan di dada dengan wajah yang ditekuk karena marah.

"Kalau begitu buktikan jika kau bersih dan sehat," tantang Adry.

"Dokter ini saja yang akan memeriksanya!" saran Raina.

"Kau tahu aku kemari untuk memastikannya. Aku bahkan membatalkan janji temu dengan seorang klien dengan nilai transaksi trilyunan demi hal ini. Kini kau malah mengusirku, itu bukan tindakan yang baik. Jika kau tidak bersedia maka kita bisa saja akhiri perjanjian ini."

Mengakhiri sama saja menghancurkan harapan Leon untuk sembuh. Dia tidak bisa melakukannya. Dia ingin melihat senyum cerah di wajah anaknya. Dia ingin melihat rona merah di pipinya bukan warna pucat. Dia ingin mendengar tawa riang Leon bukan rintihan kesakitannya setelah melakukan proses cuci darah. Dia ingin kaki kecil Leon berlari-lari di jalanan rumah bersama dengan kawan sebaya bukan hanya terdiam dan memandangi itu semua. Dia ingin Leon bertemu dengan teman-temannya bukannya bertemu dengan alat kesehatan dan obat-obatan.

Dia memang punya harga diri tetapi dia juga punya Leon yang harus diperjuangkan walau harga dirinya hancur di depan pria itu.

"Baiklah aku akan melakukannya," ucap Raina lirih sembari menundukkan wajahnya.

"Kau mengatakan apa, aku tidak mendengar," ledek Adry dengan wajah datar dan serius. Air muka Raina terlihat menegang. Dia menatap tajam pada Adry.

"Kau boleh melakukan apapun pada tubuhku puas!" ucap Raina.

"Apapun?" Adry menaikkan dua alisnya ke atas.

"Maksudnya pemeriksaan ini!" tegas Raina gugup, tahu apa pikiran dari pria itu.

"Kalian mulailah memeriksa wanita ini dengan teliti!" ucap Adry.

Dokter wanita itu lalu menyuruh Raina mengganti pakaiannya dengan pakaian yang disediakan khusus dari rumah sakit, lalu menyuruhnya berbaring di tempat tidur. Seperti biasa, pemeriksaan pada organ intim wanita.

Raina harus menanggalkan malunya ketika dia memperlihatkan separuh tubuhnya pada Dokter di depannya. Adry melihat ke arah lain. Sedangkan Raina memejamkan matanya untuk mengatasi perasaannya sendiri yang malu karena harus di tatap oleh seorang pria.

"Sepertinya semua baik-baik saja. Apakah kau dulu melahirkan dengan normal?" tanya Dokter wanita.

"Ya," kata Raina.

"Melahirkan normal memang terasa menyakitkan pada awalnya tetapi ada kepuasan batin yang tidak bisa diterangkan. Bahwa kita telah menang dalam pertarungan antara hidup dan mati demi lahirnya sebuah kehidupan baru."

"Anda benar Dokter dan pengorbanan seorang ibu akan terus terjadi hingga kita menutup mata nantinya," lanjut Raina.

"Ya, naluri seorang Ibu ingin selalu melakukan yang terbaik bagi putra-putrinya."

"Apa kau akan melakukan proses bayi tabung?" tanya Dokter itu setelah selesai memeriksa kondisi rahim Raina dan mengambil lendir di dinding rahim. Raina menganggukkan kepalanya. Adry lalu menatap ke arah Dokter itu mengharapkan penjelasan lebih.

"Sayang sekali padahal tanpa bayi tabung pun kau akan mempunyai anak dengan mudah," ujar Dokter itu. "Kau punya banyak indung telur yang sehat. Jika kau tidak memakai KB bisa dipastikan kau akan punya anak lebih dari lima," ucap Dokter itu tertawa kecil.

"Banyak anak," gumam Adry.

"Sudah." Dokter itu lalu berjalan pergi untuk membersihkan tangannya. Seorang perawat lalu membawa lendir itu ke laboratorium.

Raina lalu membenarkan baju yang dia pakai dan turun dari tempat tidur.

"Sepertinya Anda tidak usah khawatir dengan kondisi istri Anda Tuan, karena keadaannya baik-baik saja." Adry hanya menganggukkan kepala saja menanggapi pernyataan dokter itu.

"Saya akan pergi keluar untuk memanggil Dokter Ryan dan memberitahunya jika pemeriksaan telah selesai."

"Beri kami waktu untuk berbicara sebentar," pinta Adry.

"Baiklah, saya akan mengatakan hal itu pada Dokter Rayn," kata Dokter wanita itu lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan dan menutup pintu kembali.

"Bukankah semua proses pemeriksaan telah dilakukan apa lagi yang ingin kau bicarakan ?" tanya Raina menunduk sembari menyandarkan tubuh di tepi ranjang.

Adry lalu bangkit dari dari kursi dan berjalan mendekati Raina. Dia berdiri tepat di depan wanita sembari melipat tangan di dada.

"Aku belum memeriksa keadaanmu," kata pria itu tenang, setenang air danau yang dalam dan menghanyutkan membuat Raina mengangkat wajahnya.

"Maksudmu?" tanya Raina.

"Aku ingin melihat tubuhmu tanpa penghalang. Aku takut jika kau punya kelainan atau cacat tubuh yang kau sembunyikan dibalik baju itu?"

Wajah Raina menggelap seketika ingin rasanya dia menampar wajah pria itu namun diurungkan, hanya bisa mengepal keras kedua tangannya.

"Apa kau sedang mempermainkan ku?" tanya Raina curiga.

"Tidak, sudah kukatakan alasannya."

"Setelah ini apa lagi yang ingin kau lakukan! Perlu kau ingat aku bukan wanita murahan yang rela tubuhnya di ekspos dan disentuh oleh pria asing!"

"Perlu kau ketahui juga jika aku ini adalah calon suamimu dan tidak akan menjadi orang asing walau untuk sementara waktu," ucap Adry.

"Ini ujian akhir, iya atau tidak. Jika tidak aku akan mengatakan jika kau tidak lolos untuk hamil anakku. Sayang sekali padahal aku sudah memesankan khusus donor ginjal untuk putramu di Jerman," ungkap Adry membalikkan tubuhnya hendak melangkah pergi.

"Tunggu!"

1
Sunarmi Narmi
Kubu Roy akhirnya Kalah telak dgn kubu Mertua Lampir ibu dn nenek Durjana..ini kan cerita diluar negeri jdi yg salah selalu menang kyak kafir quraishi 😬😬😬😬
Badai Z
di culik lg? hadeh kpn selesai'a???
Badai Z
ada konspirasi antara hani dan maruli kah??? hani jahat ya padahal sama kembarannya sendiri.... rela melakukan semua itu karena uang atau sakit hati kah???
wina kemal
Luar biasa
Asyfa Sekar
sabar raina
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasangan yg saling cemburu tpi lucu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Watie fadzrus
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Janeta kan sdh tua walau msih cantik kamu bikin Strok atau mati saja Thor biar ngak semena mena..aku jg seorang mertua tpi ngak kejam macam ni kisah
Ema Pelupessy
lanjut
Sunarmi Narmi
Cerita ngak ada solusi....🥱🥱🥱🥱
Asyfa Sekar
ksihsyng ibu tiada batasnya
Sunarmi Narmi
Harusnya Raina cerdas..siapkan hp buat rekam suara ibu mertua....es bikin mls baca klo yg benar jdi hancurrr
Sunarmi Narmi
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sunarmi Narmi
Mertua berhati busukkk.....bikin emosi 😬😬😬
edf_15
Luar biasa
Ema Pelupessy
seru deh pokoknya
Badai Z
sweet roy
Badai Z
kya bukan suami istri ya.... tp kya ke anak sendiri... roy dewasa dan romantis
Badai Z
roy nakal... lg sakit jg masih aja 🤣🤣🤣🤣🤣
Badai Z
romantis roy ternyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!