NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perjalanan

Hendra berdiri di belakang kedua orang tuanya, wajahnya tertunduk sedih.

Sedangkan kedua orang tuanya sibuk berbincang dengan ayah Ratna dan ibu Ratna.

" Aku baik baik saja mas.." suara ayah Ratna lirih dengan selang oksigen di hidungnya.

" Baik bagaimana? Mas seumur umur tidak pernah pingsan, sekalinya pingsan mengagetkan semua orang.." ujar Prawoto terlihat khawatir.

" Aku hanya kelelahan saja.."

" tetap saja, sampean harus menjaga kesehatan, sementara setelah sembuh, tidak usah Wira Wiri ke kebun, berikan urusan itu pada orang lain yang bisa di percaya.." nasehat papa Hendra.

" Mas Prawoto benar.. kau tidak boleh capek capek.." imbuh ibu Ratna.

" Biar saya yang mengantikan untuk sementara, toh rumah saya dekat dengan kebun pak Dhe, saya akan berkordinasi dengan pak Budiman.." ucap Hendra tiba tiba mengajukan dirinya untuk membantu.

" Kau kan sibu hen, bagaimana hotel jika sering kau tinggal?" kata ayah Ratna,

" di tinggal barang sehari atau setengah hari tidak masalah.. Toh saya tidak ikut Belanda pak Dhe.." ucap Hendra membuat Purnomo tertawa.

melihat itu Hendra tersenyum lega, meski ia masih khawatir karena wajah ayah Ratna masih terlihat pucat.

Hendra mundur, lalu berjalan keluar dari ruangan,

Kebetulan di luar ada Didit yang sedang duduk di kursi tunggu stainless.

" Dimana Ratna?" tanya Hendra duduk disebelah Didit.

" Sedang bersama Gilang membeli makanan.." jawab Didit,

" katakan padanya aku memberinya libur tiga hari.. Gunakan itu untuk fokus merawat pak Dhe.."

Didit mengangguk,

" terimakasih mas hen, atas perhatian dan pengertiannya,"

" bukankah kita keluarga?" Hendra menatap Didit kalem,

" mas benar.. " jawab Didit sembari menepuk lengan Hendra.

" Padahal beberapa hari yang lalu aku sempat bertemu dengan pak Dhe di kebun, kami berbincang banyak, dan dia makan dengan lahap..

Karena itu aku kaget mendengar dia pingsan.."

" jangankan mas, saya yang hidup satu rumah dengannya saja kaget,

tidak ada tanda tanda dia tidak sehat, setiap pagi dia menggendong Gilang dengan ceria, setelah itu baru berangkat ke kebun.." Didit menghela nafas,

" lalu apa kata dokter?"

" tekanan darahnya tinggi.. Dan mungkin ayah sedang dalam kondisi stress, sehingga hal ini bisa terjadi..

Untuk gula dan yang lainnya normal.."

" stress? Stress kenapa??" tanya Hendra heran.

" Aku tidak tau mas.. Tapi kalau kulihat sekilas dia seperti rindu sekali pada Retno, kadang masuk ke kamar Retno, dan duduk di atas tempat tidur Retno, entah apa yang beliau pikirkan.."

Mendengar itu Hendra terdiam, perasaan bersalahnya lagi lagi muncul,

Andai tidak karena perbuatannya, Retno pasti hidup tenang disini bersama dengan keluarganya.

" bukankah mereka biasa mengunjungi Retno?" tanya Hendra kemudian,

" mereka sudah tua mas, sepertinya juga lelah kalau harus sering sering ke bandung, sementara Retno tidak mau pulang sama sekali selama tujuh tahun ini..

Dan kudengar setelah menikah pun nanti,

Retno tetap tidak mau pulang kesini, dia akan ikut suaminya di Surabaya.."

Hendra lagi lagi terdiam, entah kenapa hatinya sakit mendengar kata kata Didit.

Sebegitu bencinya kah Retno padanya hingga benar benar tidak mau kembali ke kota ini meski demi kedua orang tuanya.

" Ini semua salahku.." ujar Hendra pelan,

" jangan menyalahkan dirimu, memang jalannya sudah begini.."

" tapi kalau tidak karena aku, Retno masih disini.."

Didit diam, ia bingung harus menjawab apa, di biarkan Hendra tenggelam dalam pikirannya,

Cukup lama keduanya duduk diam tanpa bicara, hingga akhirnya Ratna datang.

" Papa Hendra?!" Gilang berlari ke arah Hendra dan bergelayutan di paha Hendra.

" Hemm.. Ada papamu disini, kau malah berlari ke papa Hendra?" ujar Didit pada putranya,

" papa Hendra suka belikan Gilang es krim enak.."

Mendengar itu Didit dan Hendra saling menatap dan tertawa kecil.

" Kau mau kopi?" tanya Ratna memberikan kopi kalengan pada Hendra.

" Boleh.." jawab Hendra lalu mengambil kopi itu.

" Aku sudah bilang pada suamimu, kau boleh libur tiga hari,"

" kenapa tiga hari?"

" memangnya kau mau berapa hari? Seminggu? Boleh, tapi pekerjaanmu akan menumpuk, tidak ada yang bisa menghandlenya,"

Mendengar itu Ratna cemberut,

" ya weslah.. 3 hari cukup.." katanya,

" semoga saja pak Dhe lekas pulih dan segera pulang, ya sudah, aku ke hotel dulu.. Besok aku akan kesini lagi.." Hendra bangkit dengan kopi di tangannya.

" papa pergi dulu ya, Gilang dengan mama dan papa Didit.." kata Hendra mencium kening Gilang, lalu berjalan pergi.

Setelah Hendra pergi, Ratna duduk disamping suaminya,

" pak Dhe Prawoto juga sudah pulang?" tanya Ratna,

" belum, masih di dalam.."

Mendengar itu Ratna menghela nafas berat,

" kenapa?" tanya Didit memandangi istrinya,

" tidak apa apa.." jawab Ratna,

" kau itu mau menyembunyikan apa dariku? Senang sedihmu terlihat jelas olehku.." ujar Didit,

" sok tau.." jawab Ratna mencubit paha suaminya.

" aku memarahi Retno tadi pagi, sedikit kasar.." Ratna sedikit menyesal,

" masa mendengar papa pingsan dia masih bilang tidak bisa pulang?

Bayangkan bagaimana sakitnya hatiku mas,

Tidak hanya aku, kau tau benar ayah sangat merindukannya,

Hari hari papa ke kebun untuk melupakan kerinduannya pada Retno..

Apalagi kalau tidak terlalu stress memikirkan Retno..

Bahkan mau menikah pun dia bersikap seenaknya, seakan akan orang tuanya tidak perlu ikut campur..!"

Didit mengelus punggung istrinya,

" sudahlah.. Berdoa saja semoga Tuhan membuka hati Retno untuk pulang.."

" sebegitu takutnya anak itu bertemu mas Hendra, bahkan setelah tujuh tahun dia pergi dari rumah.."

" tidak hanya Retno, tapi mas Hendra juga masih tersiksa setiap nama Retno di sebutkan.. Itu terbukti bahwa waktu tidak dapat mengikis perasaan.."

" andai saja dia tidak bertemu laki laki lain, aku akan lebih setuju dia menikah dengan mas Hendra,

Aku bahkan tidak tau karakter orang Yang katanya akan menikahi adikku itu, padahal dia di Surabaya, tapi hanya sekali dua kali dia datang kesini menemui ayah dan ibu,"

" jangan begitu, Aryo adalah seorang pegawai negeri, dia terikat dan tidak mudah untuk kesana kemari, kalau pun ada libur dia pasti lebih memilih berkunjung ke Retno, bagaimana pun mereka adalah sepasang kekasih rat..

Kau lupa yang dengan apa yang sudah kita lewati..

Ayah dulu juga tidak senang padaku, tapi aku membuktikan bahwa aku mampu membahagiakan mu kan?"

Ratna diam, ia membuka kopinya dan meminumnya.

" Gilang mau kue mama.." terdengar suara Gilang Yang sedari tadi duduk sembari meminum susunya.

Retno menatap keluar jendela Bus, sinar matahari yang mulai redup menembus masuk ke dalam kaca, suara samar samar lagu nostalgia ' Di batas kota ini ' menemani perjalanan mereka.

Bus Bandung Malang itu melaju dengan cepat melewati jalanan tol yang panjang.

Sesekali perempuan itu menitikkan air matanya dan menghapusnya dengan buru buru, entah apa yang sedang ia pikirkan dan ingat, hatinya begitu kacau balau.

Aryo bukannya tidak tau, tapi laki laki itu memilih diam,

" kita sudah sampai Ngawi.."

" iya mas.." jawab Retno tanpa memandang Aryo, matanya terus terarah ke kaca.

" sabarlah, sebentar lagi sampai.." ucap Aryo menenangkan, meskipun sesungguhnya masih kurang beberapa jam lagi,

Retno mengangguk,

Keduanya duduk di kursi tengah.

Aryo sengaja membawa banyak camilan untuk Retno, tapi tidak ada satupun camilan yang di sentuh,

Keduanya hanya berhenti makan sebentar di daerah Lembang tadi siang, sudah itu saja.. Retno tidak memakan apapun lagi.

Padahal Aryo tau, Retno suka sekali dengan camilan, baik dirumah ataupun saat mereka sedang pergi kemana.

" Kau sudah menelfon kakakmu?" tanya Aryo,

" sudah, tapi tidak di angkat.. Kan kubilang dia marah denganku,"

" mungkin kemarahannya akan hilang jika tau kau sedang perjalanan pulang.."

" aku tidak tau mas.." jawab Retno dengan wajah sendu.

" kalau begitu telpon suaminya saja.. setelah sampai kita langsung kerumah sakit.."

" hemm.. Akan ku telpon mas Didit.. Siapa tau dia juga mau menjemput kita.." ujar Retno,

" kalau masalah jemput tidak usah, kasihan mereka, kita bisa naik taksi online.. Tanyakan saja alamat rumah sakit dan ruangannya apa.."

mendengar itu Retno lagi lagi mengangguk, untuk saat ini hanyalah Aryo yang bisa berpikir jernih, jadi apapun yang di katakan Aryo, Retno mengangguk saja.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!