The Love Struggle

Ziyad pun hanya bisa terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa untuk meluluhkan hati Shanum saat ini tetapi ia merasa masih memiliki harapan karena Shanum masih terlihat peduli padanya setelah ditampar oleh nenek Uzma.

Setelah Shanum mengatakan itu pada Ziyad, ia pun mengajak nenek Uzma dan Khaleed meninggalkan Ziyad sendiri yang berdiri dengan perasaan campur aduk. Siapapun yang melihat sosok Ziyad sekarang akan merasa kasihan melihatnya.

Shanum, Khaleed, dan nenek Uzma sedang duduk di ruang keluarga yang terdapat di rumah Shanum. Nenek Uzma membantu Khaleed mengobati luka memar yang terdapat diwajahnya setelah dipukuli oleh Ziyad.

Shanum merasa bersalah dan hendak membantu Khaleed untuk mengobati lukanya namun, dia menghentikan niatnya. Ia tidak mau terlalu dekat dengan Khaleed setelah Khaleed mengutarakan perasaannya kepadanya.

“Aku benar-benar tidak menyangka, nak. Ternyata Ziyad Adnan Al-Farisi adalah suamimu. Ia benar-benar tidak seperti yang nenek bayangkan. Kalau boleh tahu, bagaimana kamu bisa bertemu dengan Ziyad sedangkan kamu dari Indonesia?” tanya Nenek Uzma penasaran dan begitu pun juga dengan Khaleed karena dari awal pertemuan Ziyad dan Shanum kemarin tetapi ia tidak berani untuk bertanya pada Shanum.

Shanum merenung sejenak sambil mengingat awal pertemuannya pertama kali dengan Ziyad.

Flashback on

Shanum Afnan Al-Farisi adalah gadis cantik yang bekerja di sebuah hotel bintang lima sebagai kepala chef karena prestasinya yang sangat bagus dalam bidangnya. Dia sangat pintar dan menyelesaikan kuliahnya hanya dalam kurung waktu 2 tahun saja.

Pada saat jam istirahat, ia berencana untuk membeli minuman favoritnya di Coffee shop yang terletak di samping hotel tempat ia bekerja.

Saat tiba di Coffee shop, ia segera menuju meja barista untuk memesan Iced Vanilla Latte favoritnya. Ia pun duduk di kursi pengunjung dan menunggu namanya untuk dipanggil.

Shanum membuka aplikasi T!kT0k sambil menunggu pesanannya dibuat. Saat ia fokus menonton video dari chef favoritnya, tiba-tiba dia mendengar namanya di panggil. Ia pun segera berdiri dan hendak mengambil pesanannya namun, ada orang lain yang mendahului mengambil pesanannya itu.

“Maaf itu Iced Vanilla Latte milikku”ucap Shanum sambil berusaha mengambil minuman tersebut dari tangan pria yang telah mendahuluinya.

Pria muda tersebut merasa bingung dengan perkataan Shanum dan tetap bersikeras tidak memberikan minuman yang dia kira miliknya kepada Shanum.

“Berikan itu milikku. Waktu istirahatku hampir habis. Tolong berikan padaku sekarang” ucap Shanum sambil melihat jam tangannya yang tengger di lengannya.

“Apa telinga Anda baik-baik saja, nyonya?”tanya pria muda tersebut dengan nada sedikit mengejek.

“ihhhh, kamu sangat menyebalkan tau”ucap Shanum sambil menahan amarahnya karena disebut nyonya yang membuatnya tersinggung.

Apakah ia terlihat tua di mata pria asing di depannya? Padahal umurnya baru mau memasuki umur 20 tahun. Itulah yang ada dipikiran Shanum saat ini.

“Siapa nama yang kamu sebut tadi?” tanya pria muda tersebut kepada salah satu barista yang sedari tadi menonton perdebatan Shanum dan pria tersebut.

“Ziyad Adnan Al-Farisi” jawab Barista tersebut

Mendengar bukan namanya disebut, Shanum merasa malu dan menundukkan wajahnya dan pada saat yang sama namanya disebut oleh barista yang lain untuk mengambil pesanannya.

Dengan perasaan yang sangat malu dia pun mengambil minuman tersebut dan tidak lupa meminta maaf kepada pria muda tersebut dan berlari kecil menuju hotel.

Ziyad hanya tersenyum miring sembari melihat Shanum meninggalkan Coffee Shop tersebut, namun ia tidak marah ataupun kesal. Ia hanya merasa lucu mereka memiliki nama belakang yang sama.

Hingga suatu hari mereka bertemu kembali di hotel tempat Shanum bekerja sebagai kepala chef. Ziyad yang pecinta kuliner, sehingga ia meminta Chef yang memasak makanan yang dia makan untuk bertemu dengannya. Chef tersebut adalah Shanum. Entah apa yang membuat kepincut dengan Shanum padahal Ziyad terkenal sebagai pria berhati dingin dan tidak suka jika ada wanita yang sok mendekatinya kecuali mamanya dan adik perempuannya.

Beberapa hari Ziyad dan Shanum saling mengenal dan keduanya merasa ada kecocokan satu sama lain sehingga hubungan mereka sangat akrab dan memiliki nomor kontak masing-masing.

Pada hari kepulangan Ziyad ke Malaysia. Shanum bersedih dan merasa ada yang aneh pada dirinya. Ya benar, sekarang Shanum tidak sadar jika ia sedang jatuh cinta kepada Ziyad dan tanpa sepengetahuan Shanum, Ziyad juga menaruh hati padanya saat pandangan pertama. Meskipun kejadian tersebut terlihat konyol tapi itu menggemaskan menurut Ziyad.

Akhirnya pada suatu hari, Ziyad datang berkunjung kembali ke Indonesia tanpa sepengetahuan Shanum, namun kali ini bukan untuk urusan bisnis melainkan hanya untuk bertemu dengan Shanum secara pribadi dan disitulah awal hubungan mereka dimulai.

Setahun kemudian, Ziyad melamar Shanum dan menggelar akad nikah sekaligus resepsi pernikahan di hotel yang sama tempat Shanum bekerja lalu kemudian menggelar resepsi kedua di Kuala lumpur, Malaysia. Shanum rela melepas pekerjaannya demi ikut bersama Ziyad ke Malaysia dan tinggal serumah dengan orang tua dan adik perempuan Ziyad.

Pada awal pernikahan mereka, keduanya sangat bahagia hingga masalah muncul setelah 1 bulan lebih pernikahan mereka. Shanum dituduh berselingkuh dengan sepupu Ziyad yang bernama Farhan Atthaya Al-Farisi pada saat beberapa jam sebelum ulang tahun Ziyad hingga diusir dari rumah dan tidak ada kesempatan mengatakan pada Ziyad jika dirinya sedang mengandung anaknya dengan Ziyad.

Flashback off

Shanum menceritakan semuanya dari awal pertemuannya dengan Ziyad dan sampai kesalahpahaman yang dituduhkan padanya sambil menangis.

Nenek Uzma segera memeluk Shanum dan mencoba menenangkannya sementara Khaleed yang mendengar cerita dari Shanum merasa sekarang lebih muak pada Ziyad dan tidak akan membiarkan Shanum untuk kembali bersama Ziyad.

“Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan Shanum kembali bersama Ziyad. Hanya aku yang bisa membahagiakan Shanum dan si kembar”ucap Khaleed serius dan terlihat sikap obsesinya terhadap Shanum semakin meningkat.

Si kembar tiba-tiba datang dari arah kamarnya dan mendapati mommynya menangis di pelukan nenek Uzma. Si kembar yang tidak tahu apa-apa juga ikut menangis dan berlari memeluk mommynya dari arah samping.

Beberapa saat kemudian, nenek Uzma dan Khaleed meninggalkan kediaman Shanum. Shanum mengantar mereka sampai ke pekarangan rumahnya dan melihat mobil yang dikendarai Khaleed dan nenek Uzma meninggalkan rumahnya. Ia mematung sejenak dan melihat tempat dimana Ziyad berdiri tadi.

“Mommy, ayo masuk. Kami punya sesuatu untuk mommy” ucap Zaynab sambil memegang tangan mommynya.

“Mommy pasti suka” lanjut Zayn dengan ekpresi senang

Shanum pun segera menghapus air matanya yang hampir jatuh lagi dan tersenyum kepada anak-anaknya serta ikut masuk ke dalam rumah bersama mereka.

Sesampai di kamar si kembar, si kembar memperlihatkan sebuah gambar yang sangat bagus dan rapi yang membuat Shanum sangat bangga.

Si kembar menggambar mommynya dengan pakaian yang sangat cantik bagaikan princess, tiba-tiba Shanum melihat kembali gambar tersebut dengan seksama karena dia melihat gambar seorang yang berpakaian layaknya pangeran yang berdiri di sampingnya sambil tersenyum

“ini siapa sayang?” tanya Shanum kepada anak-anaknya penasaran dengan gambar sosok pria yang bersanding dengannya.

“oh ini. Zaynab yang gambar mommy, dia adalah paman ganteng yang kemarin datang bertemu mommy” ucap Zaynab dengan antusias membuat Shanum tertegun.