NovelToon NovelToon
Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: hellokyul

Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Di bawah guyuran rintik hujan yang lembut, bumi terlihat seperti sedang bahagia. Setiap tetes air yang jatuh seperti membawa pesan kegembiraan bagi alam. Buliran-buliran bening itu dengan antusias membasahi tanah, memberikan kehidupan pada segala yang ada di sekitarnya. Suara gemericik air hujan menyatu dengan nyanyian serangga yang riang, menciptakan harmoni alam yang indah.

Kannita duduk tenang di atas jendela, menikmati pemandangan halaman samping yang hijau dan asri. Matanya terpesona oleh keindahan alam yang terbentang di depannya. Dia merasakan kedamaian dalam setiap tetes hujan yang jatuh, seolah-olah alam sedang memberikan pelukan hangat padanya.

Di tengah kebahagiaan yang dibawa oleh buliran air hujan yang lembut, tanaman-tanaman di sekitar tempat itu tampak segar dan bahagia. Suasana pun menjadi lebih dingin dan tenang, menciptakan atmosfer yang memikat. Di tengah keindahan alam itu, seorang Kannita terbuai dalam lamunan pribadinya.

Bahkan saat ponselnya beberapa kali berkedip, memanggilnya dari dunia nyata, ia masih belum mampu memisahkan diri dari dunia halu-nya yang begitu memesona.

Namun, setelah beberapa saat berlalu, ia akhirnya menghela napas dalam-dalam, seakan memutuskan untuk kembali ke dunia nyata. Dengan perasaan campur aduk, ia mengangkat ponselnya dan menatap layar dengan penuh perhatian. Hasil gambaran imajinasinya terpampang di sana, menunggu untuk dinikmati dan dievaluasi.

Kannita menghela napasnya, "akhirnya selesai juga. Bagaimana ya hasilnya kali ini?"

Dengan hati berdebar, ia mengamati setiap detail gambar yang telah ia buat dengan penuh ketelitian. Setiap goresan pensilnya tampak hidup, menggambarkan dunia imajinasinya dengan indahnya.

Kannita memandang hasilnya karyanya dengan kagum. "Wah, lumayan juga ya, gak sia-sia gue resapi tadi, rasanya semakin baik dari sebelumnya. Gue benar-benar bisa merasakan kedamaian yang ada digambar ini."

Gambar bunga teratai yang ia gambar sangat cantik dengan beberapa hiasan yang membuatnya tampak seakan hidup. la tersenyum tipis. Lalu meletakkannya diatas nakas. Mengambil ponsel yang sedari tadi berkedip. la mengerutkan alisnya. Ia memandang layar ponselnya dengan ragu, bertanya-tanya siapakah yang menganggu waktu bertantainya pada  weekand kali ini.

Ting!

Dengan berat hati Kannita meletakkan sketsa gambarnya lalu meraih ponselnya, ia menekan tombol untuk membuka pesan yang masuk.

Asher

Nit 22:15

Lagi dimana lo? 17:15

Kok rumah lo kosong? 22:15

^^^Kannita^^^

^^^Gue di rumah kakek sama nenek gue Read 22:16  ^^^

^^^Kenapa? 17:16 Read^^^

Asher

Oh, kirain gue dimana 17:16

^^^Kannita^^^

^^^Kenapa? 17:16 Read^^^

Asher

Keluar yuk, biar kayak yang lain gitu 22:17

Malmingan wkwk 17:17

^^^Kannita^^^

^^^Apaan malming 17:17 ^^^

^^^Orang ini masih sore  17:17  ^^^

^^^Ngaco lo! 17:17 Read^^^

Asher

Ayo lah Nit 17:18

Keluar yuk 17:18

Yuk sharelock gue jemput nih Ngengg... 17:18

^^^Kannita^^^

^^^Apaan sih lo ah! 17:18 Read ^^^

Asher

Yuk 17:18

Nita Nita cantik 17:18

Cantiknya se kolam renang sampek 17:18

sampek paus pun jadi jinak loh 17:19

^^^Kannita^^^

^^^Astaga anaknya pak Gabriell bisa aja Read 17:19 ^^^

^^^Pengen deh gue tabok pake golok Read 17:19 ^^^

Asher

Astaga 17:20

Kejam bener lo Dah ah sharelock apa susahnya 17:20

^^^Kannita^^^

^^^Gue sharelock nih Read 17:20^^^

Asher

Dih serius 17:21

Jam 8 ah 17:21

^^^Kannita^^^

^^^Alah bullshit Read 17:21^^^

^^^Otw jam berapa lo? Read 17:21^^^

Asher

Ngibul gue lagian kok bisa percaya aja wkwk 17:21

Setelah berbalas pesan singkat itu. Kannita kembali meletakkan ponselnya di nakas. Ia turun dari jendela, lalu berjalan untuk mengambil kamera judulnya yang berada di dalam lemari, yang ia beri nama Camel. Saat ia akan berjalan keluar, ia berpas-pasan dengan neneknya.

Nek Asti memberitahu Kannita, jika ada temannya yang datang untuk menjemput Kannita.

"Temanmu sudah menunggu di halaman depan," kata nenek Asti dengan senyum.

Kannita mengangguk cepat, merasa sedikit bingung. Namun, dia segera mengenali siapa yang dimaksud oleh neneknya. Ini pasti Asher, temannya dari sekolah.

Tidak mungkin dia sudah datang di jam yang hampir magrib ini," gumam Kannita sambil berjalan menuju pintu depan. Ketika Kannita sampai ke halaman depan, dia melihat Asher sedang duduk dan mengobrol dengan kakeknya. Kannita mengerutkan alisnya. Ketika secara tak sengaja Asher menoleh, tatapan mereka pun bertemu. Dengan wajah konyolnya ia tersenyum cerah di wajahnya.

Kannita mendengkus kasar. Menatap Asher dengan nyalang. Lalu menghampirinya. Ketika ia sudah sampai di hadapan Asher, kakeknya pamit masuk ke dalam rumah.

"Ngapain lo kok udah disini aja? Katanya jam 8?!" tanya Kannita sembari melirik sinis kearah Asher.

"Gue ralat, soalnya kalo dipikir-pikir lagi, enaknya gue jemput lebih awal. Sekalian numpang makan yakan," ucap Asher sembari menaik turunkan alisnya.

Dengan perasaan malas yang hinggap di hatinya, Kannita mengajak Asher untuk masuk ke dalam rumah. Langkah Kannita terasa berat, seolah-olah membebani seluruh suasana. Saat sampai di ruang tamu, Asher duduk dengan tak tahu malunya. Pandangannya melayang-layang, mencoba mengenali setiap sudut ruangan yang asing baginya. Namun, wajahnya tetap terlihat polos, tanpa kecemasan yang berarti.

Kannita menarik nafas dalam-dalam, mencoba menyingkirkan rasa tidak enak yang terus menghantui. Dengan senyum tipisnya palsunya, ia berucap Asher, "silakan duduk, Asher. Ini rumahmu sekarang."

Ucapan itu seakan-akan menguap saja seperti sedang membawa angin segar, mengusir sedikit ketegangan di udara. Lagi-lagi Kannita mendengus kasar, berusaha mengatasi perasaan frustasi yang terus menghampirinya. Ia pun akhirnya ikut duduk, menempati kursi di depan Asher.

Namun, sebelum Kannita sempat membuka mulut untuk berbicara lagi, sebuah suara terdengar dari belakang. "Hei, Asher! Mau main catur bareng kakek?"

Kakek mereka datang, membawa senyum hangat yang mampu mencairkan kebekuan di ruangan itu. Asher bangkit dari kursinya dengan cepat, senyumnya merekah.

"Wah, boleh juga tuh kek," jawab Asher, penuh antusias.

Ajakan itu disambut dengan cepat oleh Asher. Mereka berdua pun segera menuju meja catur yang tersedia di sudut ruangan. Kannita hanya bisa menghela napasnya melihat kedekatan antara Asher dan kakeknya.

Dalam sekejap, suasana di ruangan itu berubah. Suasana canggung yang tadinya menggelayut, kini tergantikan dengan keceriaan dan semangat permainan catur yang membara. Asher dan kakek saling beradu strategi, sementara Kannita duduk di samping mereka, sesekali memberikan komentar kecil.

"Sudah lama sekali kita tidak bermain catur bersama," kata Kakek sambil menggerakkan bidaknya.

"Ah iya kek, soalnya Asher juga jarang kesini," jawab Asher dengan senyum tulus.

"Karena gak ada Kannita ya, makanya gak kesini?"

"B--bukan gitu kek," ucap Asher gugup.

"Udah enggak papa, jujur aja. Kakek tau kok, lagian dia gak bakalan denger, tuh lagi main hp dia," ucap Kakek sembari melirik kearah Kannita. Asher pun mengikuti arah lirikan kepada Kannita, yang terlihat sedang asik menonton video dari ponselnya.

1
Lah_
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
Julaikah: Serius kak? Yaampun aku terharu 🥺🙏
total 1 replies
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Julaikah: serius kak? padahal ini baru awal loh astaga jd terharu aksksksk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!