NovelToon NovelToon
Lotus Age: A Crown Prince

Lotus Age: A Crown Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nil Caryo

(Fiksi belaka!! )
Kota Jayakarta yang tengah hancur karena lepasnya sang tirani Cyborg yang menginginkan dunia dystopian di dalam genggamannya kini telah hancur sepenuhnya.

Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah Annara, gadis yang genap berumur 18 di tahun ini, 2227. Dengan bakatnya untuk mengatur molekul dan meledakkan para cyborg, kesempatan itu tak ia lepas untuk kudeta parasit yang menyebalkan.

Tapi, kenapa hasilnya malah seperti ini?

Kini pemimpin sementara kiamat masa depan itu menyusut dan kehilangan raganya, kenapa ia harus menjadi Akira dan menjalani alur yang melenceng.?

Ada apa pula dengan sistem irem yang menyebalkan ini?

Kenapa pula ia disatukan dengan Azalea, Kai, white rose? Bangkit dengan nama Bunga dan bukan dengan kebahagian kecilnya atau karismanya, si kode berjalan?

Saksikanlah Perjalanan Annara sebagai Crimson, neraka ini sebatas perebutan tahta saja bukan? kan? Bagaimana caranya Akira menaikkan Han yang telah tiada pada tahta keturunan pahlawan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nil Caryo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

"Pokoknya kalau sudah makan begini enak, kan?", ujar Akira.

Sora hanya tersenyum mendengarnya, sementara Gwi ternyata masih marah pada kakak perempuannya itu.

Ia menatap Akira dengan lekat, wajah gadis itu justru makin senang melihatnya.

Gwi kalah telak!

"Gwi, James bilang ia akan makan agak siang karena punya pekerjaan dengan count.", ucap Akira.

Gwi yang mendengar itu semakin memanyunkan bibirnya, Akira malah makin melebarkan senyumnya.

"Kalau aku tidak melakukan itu, kan, kau tidak akan makan sampai habis", ucap Akira lagi, "Maaf, ya?"

Tapi Gwi tidak menghiraukannya dan malah memalingkan wajahnya dengan imut.

Tapi setelah ini bocah itu tidak mendengar kalimat apapun lagi dari kakaknya, saat ia menoleh Akira sudah tidak ada.

"Sora, kemana kak Akira? " tanya bocah itu pada Sora, hanya dia yang tersisa dan duduk di kursi sebelahnya.

Sora memiringkan kepalanya dan alisnya yang tipis dengan heran.

"Tidak tahu", jawabnya polos.

"Ma-maksudmu apa gak tahu? Kemana kak Akira pergi?"

Gwi mulai panik, masa sih kakaknya itu meninggalkan dia dalam keadaan marah.

Walau tidak dekat tapi setidaknya dulu saat masih tinggal di rumah dalam benteng perasingan, Akira akan berusaha untuk menghentikan air mata atau amarah kedua bocah kembar identik itu.

Sora yang melihat kejadian sekejap mata itu hanya diam.

Di ruangan lain, ada Akira yang tengah duduk berhadapan dengan count.

Ada diskusi penting yang harus ia lakukan.

Akira membiarkan count Keiro membuka pembicaraannya, wajahnya tidak terlalu serius.

"Akira", panggilnya.

"Iya, katakan saja", ucap Akira dengan tidak sabar.

"Apa kau tidak masalah jika hanya pergi sendiri ke kediaman Duke pahlawan?", tanya Count dengan wajah lempeng.

"Tidak masalah, kalau kau mengirimkan orang bersamaku justru malah jadi masalah, kan?", Jawab Akira sambil bertanya balik.

Begitulah, karena saat ini posisi Count baru saja naik dengan hancurnya tanah perasingan.

Keuangannyapun jadi baik bila dilihat dari penampilan count yang sekarang sudah tidak lagi lusuh.

Count Keiro mengernyitkan dahinya, ia paling tidak suka pertanyaan yang didaur ulang.

Dengan kata lain, sebuah pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan itu menyebalkan menurutnya.

"Termasuk Adik-adikmu, menurutku kita harus menyembunyikan keberadaan mereka dari..", Count tidak bisa melanjutkannya.

Masa dia harus mengatakan dengan gamblang siapa lawan main Akira nanti?

"Ada seseorang di dalam kediaman itu yang tidak menyukai anak laki-laki, dan Gwi tak bisa tanpa Sora kan?", ujar count.

"Yah, mereka sangat dekat", jawab Akira singkat.

Bagi Akira, keberadaan count saat ini masih abu-abu.

Walaupun ia bilang akan membantu, tapi ada sesuatu yang janggal dari setiap perkataannya.

"aku akan mengurus adik-adikmu, seperti saat di tanah perasingan. Tidak akan ada yang berani macam-macam pada mereka di dalam county", kata-kata count memastikan keamanan Gwi dan Sora.

Akira menganggukan kepalanya pelan, walau begitu hanya ini satu-satunya jalan dan kesempatan untuk hidup.

Tentu ia harus menerimanya, tapi Akira tak akan diam saja jika dimanfaatkan begitu saja.

"baiklah, apa ada lagi?" tanya Akira.

"Kau pergi hari ini." jawab count singkat.

Kini pria itu telah bersiap siap dengan reaksi Akira, Akira yang terlihat tenang itu seperti bom dengan tali yang panjang.

Kita tak tahu kapan itu putus atau bagaimana kecepatan rambatnya.

"Ya?", Akira memiringkan alisnya.

1
tesya sa'adah
good job.... /Good/
sebut saja flow
jadi penasaran sama kelanjutan nya
sebut saja flow
wah...
keren banget kk
zichani
keren abis deh nih karya /Smile/
tesya sa'adah
ceritanya bagus.. bahasanya juga keren, sedikit berat tapi masih mudah dicerna.. ada puitis nya, ada misteri nya. paket komplit untuk novel fantasi.. good job dan pertahankan ya...
Pena dua jempol
aku tinggalkan 1 iklan kak. maaf koin dan poin ku habis.
nanti aku kesini lagi.
semangat berkarya.
jangan lupa mampir di cerita aku 🫰🏻❤️
Ai
Semangat berkarya, Thor
Raksha: Terimakasih kak, kudukung karya mu juga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!