NovelToon NovelToon
Kode Biru : Serangan

Kode Biru : Serangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fandy Pratama

Ramon tokoh utama dalam novel ini ingin berbagi hasil karnyanya di media sosial, karena dia memiliki jiwa seni yang tinggi. Namun pengetahuan Ramon mengenai internet terbatas, dia seperti kebanyakan orang pada umumnya menggunakan internet untuk kebutuhannya saja. Ramon mendapati banyaknya serangan cybercrime, sehingga dia menyadari bahwa ada sekelompok orang yang menjadikan dirinya sebagai target berbagai macam bentuk peretasan, yang sangat amat merugikan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fandy Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15 Mengamankan Akun Untuk Menghindari SSH Server Part I

Sudah lima jam lamanya sejak pukul duabelas siang hingga lima sore Ramon dan Brian berada di apartemen Ramon. Mereka berusaha memeriksa laptop Ramon yang menjadi incaran para peretas. Ramon sudah terlihat cemas panik saja diwajahnya, dan terus mendekati Juan, "Aduh Juan gw gak kenapa-kenapa kan?"

Juan hanya senyum saja, "Untuk sekarang sih masih tidak apa-apa tapi belum tau nanti kedepannya ya, makanya kita harus melakukan pemeriksaan lanjutannya," Jawab Juan.

"Duh udah jam enam sore aja nih kalian masih melanjutkan pemeriksaannya?" Tanya Brian. Iya nih, jawab Ramon dan Juan.

"Yaudah gw kebawah dulu cari udara segar, kalian gw tinggal disini gak apa? Mau beli sesuatu kah?" Tanya Brian.

"Gw gak deh, masih ada makanan di kulkas gw nanti gw bisa makan dari sana saja?" jawab Ramon, "kalau lo yan?" Tanya Ramon kepada Juan. "Oh gak usah gw disini aja dulu, gampang gw bisa sama Ramon kebawah jika mau makan bareng," Jawab Juan.

"Yaudah jika begitu, gw turun ke bawah cari udara segar dulu", Brian pun pergi meninggalkan ruang tenggah dan menuju pintu keluar. "Eh Juan gw ada beberapa snack dan kue mau?" Tanya Ramon. "Santai aja, nanti kalau mau makan kita bisa kebawah bareng mon" jawab Juan.

Ramon pergi menuju kulkasnya dan mengambil kue dan beberapa buah serta cemilan dan meletakan di depan meja, tengah dimana mereka sedang melakukan pemeriksaan mengenai laptop Ramon.

"Ini kue bikin gemuk, tapi Brian suka banget lo, dia suka banget cicipin ini," Becanda Ramon untuk menghilangkan kecemasan di wajahnya. Juan mendengar itu hanya tersenyum dan "Brian emang pemakan segalanya ya," Canda Juan.

Lalu ketika kue tersebut ingin dimakan oleh Ramon, "Eh copot, yah yan jatoh kuenya." Seru Ramon. "Emang bener ini gw bikin gemuk gak baik lagi pula sudah beberapa hari juga, sudah saatnya dibuang, beruntung belum dimakan." Tambah Ramon.

Ramon merapihkan berantakan kue yang jatuh tersebut, lalu membuangnya ke tong sampah. "Eh gw mau buat sesuatu ah, nanti lo cicipin ya Juan" Kata Ramon."Apa itu mon? Boleh deh" jawab Juan.

"Ada telur, ada pisang, mentega, terigu, dan susu, Ramon melihat isi kulkasnya. Hmm ini ini aja deh", Ujar Ramon. Sekitar dua puluh menitan Ramon menyiapkan cemilan itu, lalu akhirnya Ramon berkata, "Akhirnya jadi juga," menandakan apapun yang sedang disiapkan Ramon di dapur telah matang dan siap dimakan.

"Buat apa lo mon?" Tanya Juan penasaran sambil melihat Ramon disebrang di dekat dapur dan membawa sepiring kue.

"Cuma sekedar makanan cemilan saja, yan mau coba?" Ramon membuat cemilan untuk santap saat mereka sedang melakukan pemeriksaan dan pengecekan mengenai ssh server.

"Ini yan dicoba." Ramon meletakan cemilan semacam kue dengan piring merah di dekat meja dimana mereka sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai ssh server. Ramon juga mengambil dua buah jus kemasan di dalam kulkas untuk disuguhan kepada Juan.

"Ini juga yan, diambil aja?" Ramon meletakan jus jambu di depan meja mereka sedang duduk melakukan pemeriksaan.

"Gw masih penasaran sama udp ini, digunakan untuk apa oleh mereka?" Tanya Juan, lalu Juan mulai mencari informasi lebih dalam lagi mengenai udp, setelah itu dia kembali bertanya kepada Ramon.

"Lo punya laptop lain yang terhubung jauh jaraknya mon?" Tanya Juan sambil menusukan jus jambu tersebut.

"Gak ada yan, gw cuma pake satu ini laptop aja." Jawab Ramon sambil meneguk jus jambu yang dia gengam.

"Ini laptop dijadikan SSH Server juga oleh para peretas, jadi selain dia meretas laptop lo dia juga merebut ahli penggunaan laptop lo mon." Ujar Juan dan mulai menikmati jus jambu tersebut.

"Ssh server itu apa yan?" Ramon menunjukan wajah penasa- rannya dan mulai menikmati kue yang sudah dia buat sebelumnya.

"Ssh sendiri adalah secure shell merupakan protokol transfer yang memungkinkan penggunanya untuk mengontrol sebuah perangkat secara remote atau dari jarak jauh melalui koneksi internet." Jelas Juan.

"Lalu ssh sendiri digunakan untuk apa yan?" Tanya Ramon.

"Ssh itu digunakan untuk transfer data jarak jauh dari satu komputer dengan komputer yang lain." Juan meletakan jus kemasan yang baru saja dia nikmati.

"Jadi itu para peretas sudah melakukan pertukaran data dari laptop gw dengan komputer mereka?" Ujar Ramon sambil memegang sepiring kue yang baru saja di gigit ujungnya.

"Betul mon, disini laptop lo dijadikan server oleh mereka dan dilakukan pertukaran data antara laptop lo dengan komputer mereka, dan protokol yang mereka gunakan adalah ssh ini yang mana hanya mereka saja tanpa sepengetahuan lo atau orang lain mon." Juan kembali memperhatikan laptop milik Ramon, Ramon hanya mengangguk sambil menyantap kue yang dia buat.

"Intinya ada pertukaran data dari satu komputer dengan komputer lainnya dan pertukaran data tersebut dilakukan dengan kunci sehingga hanya mereka yang tahu kunci itu." Jelas Juan.

"Apakah parah yan jika demikian?" Ramon menunjukan wajah datar dan meletakan sepuring kue tersebut di meja dan mendekat ke Juan.

"Parah mon, mereka juga bisa menginstall atau mengirimi lo hal aneh melalui ini." Juan menunjukan laptop Ramon dimana dilayar laptop Ramon bertuliskan udp/53,789 status Listening.

"Umumnya ssh server digunakan di jaringan LAN mon, dan digunakan di beberapa perusahaan dan organisasi." Jelas Juan sambil sedikit bersantai.

"Emang di perusahaan ssh server dipakai untuk apa yan?"

"Jika kita contohkan sebagai organisasi atau perusahaan seandainya ada komputer client di Surabaya yaitu seorang pegawai dan membutuhkan data barang keluar, yang mana data tersebut diperoleh di komputer server di kantor pusat di Banjarmasin, mereka cukup menggunakan protokol ssh ini."

"Jadi pertukaran data cukup diketahui antara komputer server dan client mon." Jelas Juan sambil memegang garpu seolah garpu kiri komputer client dan garpu kanan adalah komputer server, Ramon memperhatikan dua garpu yang sedang dijadikan contoh oleh Juan.

"Tapi metode yang baik itu malah disalahgunakan, kecewa gw mon sama para peretas ini." Lalu Juan meletakan garpu yang dia pegang ke piring kue di depan meja.

"Memang kenapa yan?" Tanya Ramon sambil meneguk jus jambu.

"Disini mereka menjadikan laptop lo sebagai server mereka sedangkan komputer lainnya sebagai client hanya mengunduh atau mengambil data dari laptop lo aja gitu." Jelas Juan sambil mencicipi kue yang ada di depan meja mereka.

"Jadi laptop gw dijadiin server mereka, yang mana mereka bisa dengan mudah mengontrol penggunaan laptop gw dan mencuri, mengambil, atau mengunduh apapun dari laptop gw ini yan?" Tanya Ramon.

"Iya betul mon," Imbuh Juan sambil mengigit sepotong kue. Setelah kue yang dia makan tertelan Juan kembali menjelas- kan mengenai ssh server, Ramon hanya memperhatikan sambil meminum jus kemasan tersebut.

"Ssh server ini ada baik ada buruknya, karena konsepnya cukup satu komputer aja yang memegang keseluruhan data atau di kenal komputer server, sedangkan komputer lainnya yang tidak memiliki data secara lengkap cukup mengunduh dari komputer server itu dinamakan komputer client mon."

"Inget satu orang punya keseluruhan data, peretas pasti akan meretas orang itu kan dari pada komputer client lainnya yang tidak memiliki kelengkapan data." Juan mengambil jus kemasan miliknya dan menjadikan itu sebagai contoh.

"Ssh server baik ketika digunakan dikalangan perusahaan atau organisasi tersebut, tetapi jika ada peretas yang masuk dan meretas server itu lalu menjadikan komputer mereka komputer client juga tapi dalam tanda kutip maksa atau ilegall karena dia meretas, semua data di server itu akan dengan mudah di unduh atau di rebut oleh sih peretas." Jelas Juan yang sejak tadi sudah cukup panjang lebar menjelaskan mengenai ssh server.

"Serem juga ya yan," Ramon menunjukan wajah pucatnya.

"Dan kecewa gw metode yang baik ini, ditangan para peretas malah dijadikan salah satu metode peretasan untuk hal buruk mon." Juan meletakan jus kemasan tersebut di meja.

"Duh kasusnya sudah banyak terjadi mon, bahkan beberapa perusahaan besar sudah banyak yang mengalaminya mon." Jelas Juan sambil memperhatikan wajah Ramon.

"Beberapa sudah mengalami kerugiaan akan hal itu. Bahkan virus pun yang dibuat oleh peretas yang dia serang pasti server-nya mon bukan client-nya." Jelas Juan yang sedang memperhatikan wajah pucat Ramon, karena dia baru menyadari bahaya dari jaringan internet.

"Ronsomware lo kira yang dia kunci data komputer mana? Server lah bukan client, harapannya jika komputer server terserang virus, semua komputer client juga akan terkena virus tersebut mon." Jelas Juan.

"Trus bagaimana gw menghadapi mereka semua?" Tanya Ramon dengan wajah pucatnya.

"Saran gw mon mending semua data-data lo di pindahin aja, kita gak tau sih peretas ini melakukan apa dengan data-data yang mereka dapatkan di laptop lo, terus lo juga jangan menyimpan data atau menjadikan laptop lo server yang mana itu juga lo pake buat menjelajah internet." Jelas Juan sambil mengambil jus kemasan.

"Jika data lo tidak begitu besar pake hardisk external aja, karena jika semua data lo simpen di satu laptop begitu di serang abis lenyap itu semua bahkan jika menggunakan ronsomware pun dan itu peretas menyandra data-data lo dan minta tembusan, gila gak tuh lo harus bayar atas semua kerja keras lo? Jadi pisahin semua data lo mon." Juan memegang jus kemasan tersebut.

"Selama ini gw menyimpan semua data di hardisk ini saja yan, hanya beberapa saja di laptop juga." Ramon kembali mengambil jus kemasan untuk diminum.

"Antisipasi saja jika ada yang berniat menyandra data-data yang lo ciptakan untuk ditukarkan dengan sejumlah uang mon, rugi banget deh." Ujar Juan sambil meletakan jus kemasan itu di atas meja.

"Duh jangan sampai deh kejadian seperti itu, jadi data penting gw buat penyimpanan sendiri dengan hardisk external dan dipisahkan dengan komputer yang biasa gw pake buat browsing atau internetan," paham Ramon yang juga meletakan jus kemasan tersebut di meja.

Kue dan jus kemasan yang dijadikan cemilan oleh Juan dan Ramon setelah mereka melakukan pemeriksaan sudah habis. Ramon merapihkan semua cemilan dan sisa jus kemasan tersebut. Mereka beristirahat sebentar, Ramon mencharger laptop miliknya untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan, dan membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Juan keluar menuju balkon Ramon yang saat itu sudah pukul 20:57 malam, menikmati suasana malam saat itu. Ramon setelah merapihkan beberapa lantai dan dapur mendatangi Juan yang sudah ada di balkon. Mereka di sana, berbincang sebentar.

Kriiuuk kriiukk kriiuuk.. bunyi perut Ramon. Setelah berapa lama, perut Ramon berbunyi tanda dia masih lapar, lalu dia menanyakan kepada Juan apakah dia mau makan malam bersama.

"Bunyi apa itu?" Juan tersenyum.

"Ah biasa ini mah, makhluk piaran gw minta makan." Jelas Ramon becanda, Juan hanya tertawa mendengar itu.

"Yan mau makan malam yan?"

"Sudah jam segini mon? Masih ada yang buka, udah pada tutup kan."

"Masih beberapa, gw order aja ya pakai aplikasi ini." Ramon menunjukan handphone miliknya untuk memesan makanan secara online.

"Yaudah mon, gw samakan saja dengan lo."

Segera Ramon melihat dan mencari apa ya, makan malam yang pas untuknya saat itu, Ramon sempat bersuara menyebut beberapa nama makanan. Pecel ayam, Nasi Padang, ah Mie godok juga boleh deh.

"Yan lo mau pesen yang mana?"

"Yang sehat aja jadi tidak terlalu berat, sudah malam ini."

"Eh gado-gado aja." Ramon menunjukan salah satu menu makanan yang baru saja dia temui di handphone miliknya.

"Yaudh boleh."

Ramon memesan dua porsi gado-gado dan dua buah jus, dan pesanan akan tiba kurang lebih dua puluh menit kemudian.

"Berhasil yan, dua puluh menit lagi nyampe."

"Yaudah kita disini aja ngobrol dulu."

Setelah sekitar dua puluhan menit mereka berbincang Ramon mendengar bel apartemen miliknya berbunyi tanda ada seseorang yang datang.

"Ah pasti itu pesanan kita, gw kesana dulu ambil itu." Ujar Ramon yang segera menuju ke pintu apartemennya.

"Iya mon sepertinya itu pengantar makanan yang tadi kita pesan." Jelas Juan.

******

1
Miss Troublemaker
Pas di bagian sini, nongol iklan diskon beneran dong. /Facepalm/
Ai
Ceritanya menarik, sesuai sama realita saat ini
Ai
Semangat, Thor /Smile/
Ai: Dukung juga karyaku ya
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 2 replies
Zeyn Seyi
🥰🥰
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 1 replies
Abu Yahya Badrusalam
Suka banget sama cerita ini, thor!
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir
total 1 replies
Dòng sông/suối đen
Kekuatan kata yang memukau, gratz author atas cerita hebat ini!
Fandy: Thanks, terus baca ya sampai episode terakhir.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!