Cinta Itu Pilihan

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah kepergian Doni,Viera mulai sibuk dengan keseharian nya. Dari pagi Viera sudah bangun,mempersiapkan sarapan dan makan siang untuk mereka. Viera sengaja membawa kan bekal untuk anak nya, karena takut kalau anak nya ngak sempat makan siang dan juga karena ingin menghemat uang .

Walaupun uang pemberian dari ayah nya martin ada ,tapi dia ngak ingin boros karena dirinya akan mulai menabung untuk kedepan nya . Karena dia ingin Sandu menjalani pendidikan tertinggi,tidak seperti dirinya yang hanya tambahan sekolah dasar saja .

"Ma.....sandu sudah siap " ucap Sandu dengan senyuman lebar dibibir nya .

Selama tinggal di kota ini,Sandu sudah lebih mandiri. Dia mandi dan memakai pakaian sendiri,Viera mengajari nya dengan baik agar dirinya bisa mengerjakan yang lain secara bersamaan.

"Sudah selesai sayang ? Ayo sini,kita sarapan ya " ucap Viera ,dia menarik tubuh Sandu dan mendudukan nya di ambal yang berada di dekat dapur.

Viera juga meletakan ambal di dekat dapur dengan meja osin yang sama seperti didepan ,agar mereka duduk disana untuk sarapan bersama. Viera bisa menata rumah itu dengan baik, dia meletakan bekal makanan untuk anak nya di dalam tas milik Sandu.

Mereka makan dengan baik sambil sesekali Viera menanyakan mengenai sekolah Sandu, karena Sandu sudah seminggu masuk sekolah di sekolah dasar yang tak jauh dari rumah dan hotel tempat Viera bekerja nanti.

Sandu menceritakan dengan baik mengenai sekolah nya ,apalagi para teman teman nya menyambut dan menerima nya dengan baik sehingga Sandu merasa senang belajar disana.

"Sayang,mulai hari ini mama akan bekerja di hotel itu. Nanti pulang sekolah mama akan jemput kamu,kamu mau menunggu mama bekerja disana atau kamu tinggal dengan oma Siti sampai mama pulang ?" ucap Viera dengan tatapan lembut nya, dia ingin Sandu merasa nyaman bukan karena keinginan nya.

"Terserah mama,Sandu juga ngak apa kalau harus bersama oma Siti. Oma siti baik dan banyak makanan dirumah nya hi hi hi " jawab Sandu sambil tertawa,dia sering sekali diberikan makanan oleh wanita paruh baya yang merupakan tetangga nya itu.

"Ho ho ho,kau memang tukang makan ya. Ya sudah kalau begitu,nanti mama antar kamu kerumah oma Siti. Baru mama kembali bekerja ya " ucap Viera

Mereka pun berangkat dengan segera,Viera mengantar kan Sandu lebih dulu setelah nya baru dia datang ke hotel. Dia menanyakan ke pria berseragam didepan hotel,dia menanyakan keberadaan nona Widuri. Seperti pembicaraan nya dengan Doni semalam ,kalau dirinya harus menemui Widuri yang merupakan kepala bagian Cleaning service.

"Maaf mengganggu pak,saya ingin bertemu dengan nona Widuri " ucap Viera

"Oh....Nona Widuri,ruangan nya ada di belakang. Anda lurus saja ke arah belakang,disana nanti ada banyak orang cleaning servis . Kamu bisa tanya pada mereka " jawab pria berseragam itu ,Viera pun menganggukan kepala nya dan berterima kasih kemudian dia menuju ruangan yang ditunjukan oleh pria itu .

Viera berjalan lurus ke arah belakang dan benar saja ,disana sudah banyak pria dan wanita dengan seragam biru yang sama . Mereka melirik ke arah Viera ,Viera langsung tersenyum ramah dan menundukan kepala nya .

"maaf kak,ruangan nona Widuri dimana ya ?" tanya Viera dengan sopan

"Nona widuri? Kamu karyawan baru?" tanya salah satu wanita yang memiliki bibir bervolume dan wajah yang terlihat galak

"Iya,saya disuruh menemui nona Widuri " jawab Viera dengan sedikit gugup,dia takut jika wanita didepan nya ini tidak menyukai nya .

"Lho? apa masih ada lowongan kerja disini ? Kemarin kata nya sudah penuh " tanya seorang wanita lainnya ,dia menatap ke arah Viera dari atas hingga ke bawah . Menelisik penampilan viera yang memang terlihat ganti alami,dia yakin jika viera masuk dengan koneksi orang dalam .

"Iya,temen ku yang mau daftar kemarin saja bilang kalau belum ada lowongan lagi. Kok kamu malah bisa masuk sini ?" tanya yang lain nya, mereka memang sudah mendengar kalau untuk bagaina CS sudah ngak ada penerimaan lagi

Tubuh Viera menegang,ia merasa gugup dan sedikit khawatir. Dia memang dibawa oleh Doni,apalagi tamatan nya hanya lah sekolah dasar. Dia menundukan kepala nya dengan cukup dalam,dia merasa takut saat ini .

"eh....Kalian bicara apa? Sana cepetan kerja,jangan buat gosip yang ngak ngak "bentak wanita yang pertama kali menanyakan viera,dia mendekati viera dan menatap viera dari atas hingga ke bawah juga seperti yang lain.

Wajah nya yang galak membuat Viera ikut gugup,dia merasa sedikit takut pada wanita didepan nya ini . Dari pengamatan nya tadi,semua yang ada disana juga takut pada nya. Makanya mereka memilih untuk pergi,meninggalkan wanita itu dan Viera.

"Ngak usah takut,mereka memang suka gosip yang ngak ngak . Ayo,aku anterin ke ruangan nona Widuri " ucap wanita itu dengan pelan

"Aku Intan,kamu beneran mau bekerja disini ? disini tuh kerja nya capek " ucap wanita yang berwajah galak itu

"Iya....hhmmm,aku butuh kerjaan . Lagi pula aku juga ngak memiliki tamatan yang bagus " jawab Viera, karena memang dia tak memiliki lulusan yang bisa membuat nya memilih milih pekerjaan .

"Oh....nama kamu siapa ?" tanya intan,dia masih berjalan menuju ruangan yang tak jauh dari tempat mereka tadi

"Viera ,aku janda anak satu. Suami aku baru meninggal dua minggu lalu " jawab Viera, wajah nya kembali sedih mengingat wajah Martin

"Hhmmm....maaf ya ,aku ngak bermaksud ngingetin kamu tapi santai aja Ra. Disini orang nya baik baik kok,kamu ngak perlu takut. Memang mulut nya pada lemes semua ,tapi hati nya baik kok" ucap intan,wajah nya sudah tersenyum

"Cantik,mbak intan cantik kalau tersenyum " ucap Viera,dia memperhatikan kedua lesung pipi intan yang terlihat saat intan tersenyum.

"Ha....ha.....aku juga tau Ra,aku memang cantik kok cuma kalau didepan mereka. Kita mesti jaga imeg, biar ngak di anggap cantik cantik bisa dipake" jawab intan dengan nada ceplosan, Viera jadi menyukai intan yang blak blakan dan galak dalam hal tertentu.

"Nih ruangan nona Widuri, masuk aja gih" ucap intan saat dia mengetuk pintu itu dan mendengar jawaban dari dalam yang menyuruh mereka untuk masuk

"Mbak intan ngak ikut?" tanya Viera,entah kenapa dia merasa sedikit takut kalau sendirian masuk kedalam ruangan nona Widuri.

Viera sudah merasa nyaman bersama dengan Intan,membuat nya enggan berpisah dengan wanita yang bisa dia perkirakan hampir seusia dirinya.

bersambung...

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘