NovelToon NovelToon
AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Raja Tentara/Dewa Perang / Ilmu Kanuragan
Popularitas:72k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Hancurnya Istana dan Kotaraja Wuwatan Mas oleh serangan Ratu Lodaya membuat Prabu Airlangga harus mengumpulkan kembali keluarga dan para pengikutnya yang tercerai-berai. Satu tekad nya untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang, membuatnya harus membuat perjanjian dengan Dewa-dewa dari Kahyangan Suralaya tentang nasib anak keturunannya kelak.



Dukungan dari seluruh rakyat Medang juga keluarga besar nya membuat semangat Prabu Airlangga kembali membara untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang seperti para leluhur nya.



Berhasilkah Prabu Airlangga mengembalikan Kerajaan Medang seperti dahulu? Simak selengkapnya dalam kisah AIRLANGGA 2 Dewaraja ring Medang. Di jamin seru dan mendebarkan. Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Hayat Prabu Panuda

Prabu Airlangga segera melompat turun dari kuda tunggangan nya. Begitu juga dengan Parahita yang mengikuti nya. Sedangkan sosok yang menghadang laju pelarian Prabu Panuda yang tak lain adalah Tumenggung Sakri mengendurkan kesiapsiagaan nya meskipun kewaspadaan terhadap para pengikut Prabu Panuda tidak berkurang.

Prabu Panuda menyeringai lebar sembari melangkah maju. Dengan sombong, dia mencabut keris di pinggangnya lengkap dengan sarung nya dan menjatuhkan nya ke tanah sebagai bentuk keinginan nya untuk mengadu ilmu silat tangan kosong.

Kedua raja yang berseteru ini pun segera melakukan kembangan ilmu silat andalannya. Begitu cukup, Prabu Panuda segera menerjang maju ke arah Prabu Airlangga.

Kepalan tangan Prabu Panuda langsung mengarah ke kepala sang raja Medang. Serangan yang mengandung tenaga dalam tingkat tinggi ini pun diikuti dengan desiran angin dingin.

Whhhuuuuuuuggghhhh!!

Prabu Airlangga segera mundur setengah langkah. Akibatnya serangan penguasa kerajaan Lewa bertubuh gempal ini hanya mengenai udara kosong. Lolos dari serangan lawan, Prabu Airlangga yang menggunakan ilmu silat Padepokan Padas Putih dengan cepat memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan ke arah punggung lawannya.

Melihat hal ini, Prabu Panuda dengan cepat menjatuhkan tubuhnya ke tanah. Tak ingin lawannya lolos dengan mudah, Prabu Airlangga segera memburu dengan tinju cepat ke arah Prabu Panuda.

Sang raja Lewa langsung menjejak tanah dengan keras hingga tubuhnya yang masih telentang di tanah meluncur menjauh. Prabu Airlangga segera memburu nya dengan serangan cepat bertubi-tubi. Pertarungan mereka berlangsung seru dan menegangkan.

Masing-masing terus mengeluarkan seluruh kemampuan beladiri tangan kosong nya. Semua orang yang menonton pertandingan ini sampai tak bisa untuk bisa bernafas lega saking seru nya pertarungan dua orang raja ini.

Pllaaaakkkk pllaaaakkkk...

Dhhaaasssshhh dhhaaasssshhh!!!

Ooouuuuuggghhhhh....!

Dua pukulan keras beruntun dari Prabu Airlangga langsung membuat Prabu Panuda terjungkal dan mencium tanah. Darah segar meleleh keluar dari sudut bibir nya. Tapi penguasa kerajaan Lewa ini segera bangkit. Dia melotot melihat darah di jempolnya usai mengusap sudut mulut nya.

"Bajingan kau Airlangga...!!! "

Mata Prabu Panuda celingukan mencari kerisnya berada dan benda yang ia cari ternyata tergeletak tak jauh dari tempat nya berdiri. Prabu Panuda langsung mendekat nya dan dengan keras menginjak tanah di dekat keris pusaka nya berada.

Keris beserta sarung nya melenting ke udara dan Prabu Panuda cepat menangkap nya. Dengan penuh nafsu membunuh, Prabu Panuda langsung mencabut kerisnya.

Shhhrrrriiiinggggggg!!!

Setelah meletakkan bilah keris berlekuk 7 ini, Raja Lewa itu langsung menjatuhkan tubuhnya ke depan dan mengayunkan kerisnya pada kaki Prabu Airlangga.

Shhhreeeeeettttt shhhreeeeeettttt!!!

Dengan sigap dan penuh kewaspadaan, Prabu Airlangga mundur selangkah. Dia lolos dari sabetan keris pusaka milik Penguasa Kerajaan Lewa itu. Prabu Panuda terus mengejarnya hingga sang raja Medang bergerak mundur.

Usai menemukan pijakan kaki yang tepat, Prabu Airlangga segera melompat tinggi saat sabetan keris Raja Lewa ini mengarah ke paha nya. Dia bersalto dua kali di udara dan mendarat dua tombak di belakang Prabu Panuda.

Begitu mendarat, Prabu Airlangga pun segera mencabut keris pusaka di pinggangnya. Kemunculan keris pusaka berpamor merah ini langsung membuat semua orang terkejut.

"Bu-bukankah i-itu adalah Keris Pulanggeni, keris pusaka yang tercatat dalam kitab pusaka raja-raja, Paman Demung Karsanala?! ", tanya Wangsakerta, putra Prabu Panuda lainnya yang ikut dalam pelarian itu. Dia adalah putra Prabu Panuda yang paling cerdas karena sering membaca kitab-kitab ilmu pengetahuan.

" Benar sekali, Pangeran Wangsakerta. Konon kabarnya, itu adalah pusaka yang dimiliki oleh Prabu Lokapala dan di gunakan untuk menebas pasukan musuh yang mengepung istana Kotaraja Tamwlang kala itu. Keris pusaka itu sudah lama menghilang sekian lama setelah mangkatnya Prabu Lokapala, bagaimana bisa kini ada di tangan Prabu Airlangga? I-ini benar-benar gawat... ", Demung Karsanala, kepala pengawal pribadi raja Lewa, mulai ketar ketir dengan nasib raja nya.

Sementara kedua orang itu bercakap-cakap tentang keris pusaka di tangan Prabu Airlangga, Pangeran Wangsajaya mulai memikirkan sesuatu yang harus ia lakukan jika ayahnya terbunuh dalam pertarungan ini.

Prabu Panuda yang sejenak terkesima dengan keris Pulanggeni, mendengus keras sebelum melompat maju sambil menyabetkan keris pusaka di tangan kanan nya ke arah Raja Medang. Prabu Airlangga pun segera menyambut serangan ini dengan Keris Pulanggeni nya.

Shhhreeeeeettttt... Thhhrrrrraaaaaaannngggg!!!

Percikan bunga api langsung tercipta kala dua keris pusaka itu beradu. Saling tekan dan saling tahan menjadi adegan selanjutnya. Tak ingin kalah, Prabu Airlangga yang melihat kesempatan, langsung memajukan kakinya, menendang perut Prabu Panuda dengan keras.

Dhhiiiiiieeeeessssshhhh...

Aaaaauuuuuuugggggghhhh!!!

Prabu Panuda melengguh keras kala tendangan itu telak menghajar perutnya. Raja Lewa ini terhuyung-huyung mundur. Namun ia cepat menguasai tubuhnya dan kembali melesat maju sambil menusukkan keris pusaka nya ke arah sang raja Medang. Pertarungan menggunakan keris pun berlangsung sengit antara mereka.

Shhhreeeeeettttt shhhreeeeeettttt..

Thhhhrrrriiiiiinnngggg thhhhrrrriiiiiinnngggg!!

Denting nyaring bunyi keris pusaka beradu, terdengar keras memekakkan gendang telinga. Semua orang menahan nafas saking tegangnya.

Dhhaaasssshhh dhhaaasssshhh...

Aaauuuuuugggghhhhh...!!!

Dua kali tendangan keras Prabu Airlangga kembali membuat Prabu Panuda harus jatuh terjengkang ke tanah. Dia langsung muntah darah segar. Sedangkan Prabu Airlangga tersenyum tipis melihat hal itu.

"Hanya segini kemampuan beladiri mu, Prabu Panuda? Sangat tidak sesuai dengan kesombongan mu.. ", ucap Prabu Airlangga seolah-olah merendahkan martabat Prabu Panuda. Dia bahkan menyarungkan Keris Pulanggeni ke pinggangnya.

Prabu Panuda marah besar. Dia segera bangkit dan segera berlari cepat sembari menusukkan keris pusaka nya ke arah ulu hati Prabu Airlangga. Raja Medang hanya memejamkan matanya sebentar sesaat sebelum keris pusaka milik Raja Lewa itu menembus dada.

Jllleeeeeeeppppphhhhhh!!!

Semua orang terkejut melihat hal ini. Apalagi Prabu Panuda yang langsung kegirangan. Senyuman lebar menghiasi wajahnya. Akan tetapi, senyuman itu hilang seketika kala melihat Prabu Airlangga seolah-olah tidak kesakitan sama sekali meskipun keris pusaka itu menembus dada hingga punggungnya. Segera Prabu Panuda mundur sembari mencabut keris pusaka di dada Prabu Airlangga.

"Ba-bagaimana mungkin??!!! ", gumam Prabu Panuda seolah-olah tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Dia pun langsung sadar bahwa senjata pusaka nya tidak ada gunanya melawan sang raja Medang.

Dia langsung melemparkan keris nya ke tanah. Dia segera merentangkan kedua tangannya lalu dengan cepat menangkup di depan dada. Mulutnya komat-kamit merapal mantra. Cahaya merah pun langsung berpendar di telapak tangannya. Hawa panas dengan cepat berpendar di sekitar tempatnya berdiri.

"Ajian Lahar Geni???!!

Gusti Prabu, hati-hati..!! ", teriak Parahita lantang dari pinggir arena pertarungan. Prabu Airlangga mengangguk mengerti. Matanya terpejam sebentar sambil komat kamit merapal mantra Ajian Tameng Waja, salah satu ilmu kedigdayaan tingkat tinggi yang diturunkan oleh Maharesi Mpu Kesawa dari Pertapaan Vanagiri.

Cahaya kuning keemasan segera menutupi seluruh tubuh sang raja Medang begitu matanya terbuka. Ini adalah ilmu pertahanan tubuh paling sempurna yang pernah ada di jagat persilatan Tanah Jawa.

Tanpa membuang waktu, Prabu Panuda melesat cepat ke arah Prabu Airlangga sembari menghantam dada sang penguasa kerajaan Medang dengan Ajian Lahar Geni nya.

"Mampus kau, Airlangga...

Chhhiiiiiyyyyyyyyaaaaaaaaaatttttt!!!! "

Dhhhuuuuuaaaaaaaaarrrrrr...!!!!

Ledakan maha dahsyat terdengar kala tapak tangan kanan Prabu Panuda menghantam dada Prabu Airlangga. Asap tebal menutupi seluruh tubuh penguasa kerajaan Medang ini beserta debu debu beterbangan yang mengelilingi seluruh tempat Prabu Airlangga berdiri.

Prabu Panuda tersenyum lebar. Dia begitu yakin bahwa Prabu Airlangga telah menemui ajalnya. Namun, lagi lagi ia di buat kecewa. Kala asap tebal dan debu-debu beterbangan itu menghilang, Prabu Airlangga masih tegak berdiri di tempat nya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Melihat ini, Prabu Panuda segera merapal mantra ilmu pamungkas nya Ajian Lebur Bumi, ajian yang akan membuat pengguna nya ikut mati bersama dengan musuhnya. Ilmu ini adalah ilmu meledakkan diri yang sangat besar daya rusaknya. Tubuh Prabu Panuda perlahan membesar dan terus membesar dengan warna kulit yang memerah.

Tumenggung Sakri yang melihat hal itu, teringat dengan cerita gurunya Begawan Bagaspati tentang ilmu penghancuran diri ini, langsung berteriak keras.

"Gusti Prabu, dia akan meledakkan dirinya sendiri. Habisi orang ini secepatnya!! ", setelah berkata demikian, Tumenggung Sakri segera melemparkan Pedang Naga Api ke arah Prabu Airlangga. Dengan sigap, Prabu Airlangga menangkap senjata pusaka ini dan melesat cepat ke arah Prabu Panuda.

Tanpa menunggu lama, Prabu Airlangga langsung menebaskan Pedang Naga Api ke arah penguasa Kerajaan Lewa itu.

Chhhhrrrraaaaaaaasssshhhhh...

Blllllaaaaaaaaaaaaammmmmm!!!

Ledakan keras terdengar saat Pedang Naga Api membelah tubuh Prabu Panuda. Prabu Airlangga sendiri terpental mundur namun dengan cepat ia merubah gerakan tubuhnya dan mendarat dengan satu dengkul menyangga tubuh. Sementara itu, tubuh Prabu Panuda langsung hancur menjadi potongan daging kecil yang tersebar ke sekeliling tempat itu.

Pangeran Wangsajaya yang melihat ayahnya tewas mengenaskan, langsung berlutut di tanah sembari berkata,

"Kami menyerah Gusti Prabu Airlangga.. "

1
Asep Dki
bakalan tambag lgi selir nih airlangga..😆😆😆👍👍👍
andymartyn
gak terbayang bagaimana renggos, doyok ama Bancak kalau ngobrol pasti seru
Esther M
nambah bojo maning kang Ebez....sang Prabu mantabbb...
Idrus Salam
ternyata atas izin Prabu Airlangga, Tumenggung Sakri dapat menggunakan Pedang Naga Api yang menjadikan Mpu Sakri dikemudian hari adalah orang yang menyimpan Pedang Naga Api hingga ke tangan pemegang selanjutnya.
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
lo baca itu gak bangg @🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅 Dyah KencanaWangi.. KencanaWangi.. ini kembaran gw bangg satu biyung tapi beda bopo 🤣 Pendekar berilmu tinggi pulaa.. bukan main dah aah 😊🤭😎
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅: Ouw... lain biyung lain bopo, bilang dong 😅
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾: weh.. adek kembar gw tu... satu biyung lain bopo 😂😂
total 3 replies
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
ha ha ha.. /Facepalm/ /Facepalm/ /Facepalm/

Tumenggung mah bebaass kalo lagi marah, siapa coba yang berani bantah, apalagi ini Tumenggung Renggos, kumis nya aja serem gitu 🤣🤣
arumazam
seraanghhhh
saniscara patriawuha.
calon bojone sopo iku.... mang eBeezzzz
Eddy Airborne
mantap
Andbie
sip lanjut
Heryala Hery
Heaamm,nnt kamu Dyah kencanawangi jatuh cinta pulak sma Prabu Airlangga,mana mo nantang berkelahi pulak lagi.. 🤔🤔🤔👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tuh kan kayu gak salah ditendang sama Tumenggung Renggos 😅
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tumenggung Renggos jangan disuruh berpikir nanti timbulnya emosi, mending disuruh kerja aja pasti rampung 😁
Muchtar Albantani
nambah selir
AbhiAgam Al Kautsar
siagakan barisan
Windy Veriyanti
mung sak nyuk'an...wis entek...😁
to be continued
Nuno Devilito
tambah seru thor...trm ksh updetny
Eddy Airborne
lanjutkan
Windy Veriyanti
Salah satu ajian favoritku...Ajian Waringin Sungsang 👍👏
ajian yang nantinya dipakai oleh Panji Watugunung dan keturunannya
Windy Veriyanti
pilihan yang bijak, Warok Siman 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!