Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Samuel berdiri di balkon apartemen nya sambil memegangi sebuah foto yang di berikan oleh Tuannya 15 tahun lalu. Foto seorang gadis berseragam SMA, wajahnya sangat cantik blasteran Arab dan Indonesia.Tapi gadis itu menutupinya dengan berpenampilan seperti seorang gadis cupu. Sungguh gadis itu sama sekali tidak memperlihatkan wajah cantiknya justru gadis itu menutupi wajah cantiknya agar tidak ada yang tau kalau dirinya cantik.
Laki-laki itu terus saja memperhatikan foto itu lagi.
"Apa wanita yang ada di foto ini Ibunya Ali? Jika itu benar berarti Ibu nya Ali adalah wanita yang di cari Tuan Rengga.Secepatnya Aku akan menyelidikinya".ucapnya lalu dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
Sementara di tempat berbeda.
Rumah Ali kini terlihat ramai karena kedatangan teman-teman sekolah nya dan juga wali kelasnya.Untuk menghindari ibunya Ali keluar Neneknya sengaja mengunci pintunya setelah habis makan siang dan meminum obatnya.
Setelah hampir satu jam teman-temannya beserta wali kelasnya pun pulang barulah sang Nenek membukakan pintu kamar putri angkatnya.
Ceklek
Pintu pun terbuka terlihat seseorang kini sedang tertidur diatas tempat tidurnya.
Dia pun tersenyum sambil berjalan mendekati tempat tidur.Dengan lembut dia pun mengusap kepala putrinya itu dengan sayang.
"Maafkan Ibu Bila karena sudah mengurung mu di dalam kamar. "ucapnya tapi wanita itu mendengar karena kini sedang tertidur.
Setelahnya wanita paruh baya itupun keluar dari kamar putri angkat nya.Tanpa di sadari nya terlihat wanita yang kini sedang membuka kedua matanya sambil melihat kearah pintu yang kini tertutup tapi tidak terkunci.
"Ibu".panggilnya dalam hati.Dirinya ingin sekali memanggilnya tapi dia tidak bisa berbicara, sudah lama sekali dirinya tidak bisa berbicara.
Perlahan-lahan dia pun bangun dari tidurnya lalu kedua matanya memindai sekeliling kamar.Sesaat dirinya menyadari kalau ini bukanlah kamar nya.Kadang-kadang ingatan nya kembali pada saat dirinya masih berada di rumah peninggalan kedua orang tuanya bersama sang kakak tapi kadang-kadang semua ingatan yang ada di kepalanya itu hilang hingga dirinya kembali menjadi sosok yang sama sekali tidak dia mengerti.
Wajahnya menunduk sambil melihat kedua tangannya, kedua kakinya sesaat dia pun mengingat kalau dirinya di culik. Dia bangun dan duduk di atas tempat tidur.Dia melihat seluruh tubuhnya
"Kedua tangan dan kakiku tidak terikat".bisik nya dalam hati.
Lalu perlahan-lahan dia pun mengingat seseorang yang sering tidur di lantai dekat tempat tidurnya.Ya diam-diam dirinya selalu bangun tepat ketika kedua orang yang sering tidur menemani nya itu sudah tertidur lelap.Diam-diam dirinya seringkali memandangi wajah anak lelaki yang sedang tertidur di lantai beralaskan kasur lantai.
Ada sesak di hatinya saat melihat anak yang di dilahirkan nya kini sudah besar.
"Maafkan ibumu ini Nak karena tidak memperlakukan kamu selayaknya seorang anak".ucapnya setiap kali melihat putranya itu.
Dia pun menengoknya ke arah bawah tapi dia tidak melihat nya.Ada rasa rindu yang tiba-tiba hadir di hatinya tapi kadang-kadang ada rasa benci yang hadir di hatinya saat melihat wajahnya anaknya. Ya dirinya tau tentang Ali, Ali adalah anaknya yang dia kandung dan di dilahirkan nya tanpa dia inginkan.Tapi karena dirinya tidak bisa bicara akhirnya hanya dengan melemparkan sesuatu seperti benda itu bisa membuat hati kekesalannya berkurang.Tapi kini. dirinya merasakan sesuatu yang lain entah rasa apa itu dirinya pun tidak tau.
" Dia tidak ada!Di mana dia?tanyanya dalam hatinya lalu dia pun turun dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.Dengan pelan dia pun membuka pintu lalu berjalan menuju kamar yang berada di samping kamar nya.
Terlihat suasana rumah begitu sepi.Sampai di depan pintu kamar dia pun membuka nya, dia melihat seseorang yang di carinya kini sedang tertidur di atas tempat tidur.Bibirnya tersenyum tapi mendadak senyum itupun hilang saat melihat ada plester di tubuh putranya.
"Apa dia sakit? Mengapa banyak luka di tubuhnya? tanyanya dalam hati dengan raut wajah sedih.
Kini dirinya hanya bisa melihat nya dari jauh, setelah beberapa saat kemudian dia pun kembali ke kamarnya.Dia duduk di atas tempat tidurnya.Samar-samar bayangan masa lalu nya kembali hadir dan membuat kepalanya sedikit sakit.
"Kak Diza".panggilnya dalam hati.
Di lain tempat seseorang kini sedang tertidur di sofa di dalam ruangan kerjanya.
Dia pun mengigau memanggil nama seseorang
" Nabila ".panggilnya.
" Bu Diza, Bu".panggil seseorang hingga orang yang di panggil itu pun langsung tersadar dari mimpinya.
"Minum dulu Bu".katanya sambil memberikan segelas air minum.
" Terima kasih".
"Iya Bu sama-sama"
"Saya kenapa Put?
"Ibu tadi berteriak-teriak jadi saya membangun kan Ibu. Maafkan atas kelancangan saya Bu".
Wanita itu pun tersenyum.
" Tidak apa-apa.Seharusnya saya yang mengucapkan terimakasih karena kamu sudah membangun kan saya tadi.Jujur tadi saya sedang mimpi buruk tentang adik saya".
"Apa ini tentang Nona Nabila?
" Iya. Saya bermimpi bertemu dengannya".
"Pasti Ibu sangat merindukannya hingga sampai terbawa ke dalam mimpi".
Wanita itupun hanya bisa menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya pelan-pelan.
"Iya saya sangat merindukannya".ucapnya lalu tak lama terdengar ponselnya berbunyi dia pun melihat id pemanggil nya.
" Saya permisi Bu".katanya sambil berjalan keluar dari ruangan kerja atasannya karena dirinya tidak ingin mengganggu atasannya menerima telpon.
"Iya".
Lalu dia pun langsung mengangkat telponnya
" Bagaimana, apakah sudah kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan? tanyanya langsung to the point.
"Sudah Nyonya, kami akan mengirimkan data-datanya kepada Anda".
Dan tak lama terdengar suara dari ponselnya. Dengan cepat dia pun membuka nya.Terlihat data-data seorang wanita korban kebakaran di sebuah rumah sakit.
" Rumah sakit ini bukannya Rumah sakit tempat Nabila di rawat. Lalu ada hubungan apa dengan wanita ini? tanyanya hingga dia pun akhirnya terkejut saat melihat biodata wanita itu dan kronologi kematiannya.
Tubuhnya tiba-tiba menjadi lemas lalu menangis
"Kalau yang meninggal itu adalah wanita ini lalu di mana adikku sekarang? tanyanya dengan emosi.
"Brengsek kau Zul, kau sudah menipuku! Lihat saja aku akan membuat kau mempertanggungjawabkan semua perbuatan mu kepada adikku".
bersambung