"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Regina sudah tampil cantik dengan gaun yang senada dengan jas milik Hendri,mereka tampak serasi berjalan bersama memasuki ruangan yang berada di dalam hotel bintang lima.
Hendri terus menggenggam tangan Regina sampai mereka masuk kedalam ruangan yang sudah dipenuhi oleh tamu undangan,Regina terlihat gugup tapi Hendri trus mengelus lengan Regina agar Regina tenang .
"Lucy dimana ?" tanya Regina,dia takut jika tak ada siapa pun yang akan dia kenal disana.
"Mungkin mereka masih dijalan,tadi Maria menelpon aku dan mengatakan dia akan pergi bersama dengan lucy. Sabar ya sayang " jawab Hendri dengan lembut,dia tau bagaimana ketakutan dimata Regina .
Hendri melihat papa nya tak jauh dari mereka,dia berjalan mendekati pria tua itu yang masih bergabung bersama teman teman nya disana. Hendri juga mengenal mereka dengan baik,apalagi mereka juga merupakan sahabat papa nya.
"Pa...." panggil Hendri membuat Hadinata menoleh ke arah Hendri,dia melirik ke arah Regina dengan senyuman tipis nya .
"Ah....akhirnya kalian datang juga, sudah ditunggui dari tadi " ucap Hadinata dengan sopan dan ramah
Semua pria disana mengernyitkan dahi nya menatap Hendri yang datang bersama Regina,mereka sangat tau siapa Regina karena memang mereka rekan kerja Hadinata .
"Ibu Regina ? Apa kabar?" tanya salah satu pria seusia papa nya Hendri,dia terus memperhatikan tangan Hendri yang menggenggam Regina . Seolah takut Regina akan pergi dari hadapan nya, dia tersenyum tipis saat menyadari ada yang berbeda dari kedua nya.
"Ya pak,kabar baik. Maaf mengganggu percakapan kalian" jawab Regina dengan pelan,dia merasa sangat gugup saat ini sehingga menggenggam tangan Hendri dengan cukup kuat
"Tidak masalah,kami hanya berbicara hal yang ngak penting. Hhmmm...kamu dan Hendri " ucap pria itu sambil melirik ke arah tangan kedua nya yang masih menyatu dan enggan dilepaskan.
"Ya,Regina calon menantu ku" ucap Hadinata dengan tegas.
Semua mata menatap tak percaya ke arah Hadinata,mereka saling pandang dan terdiam. Tak menyangkà kalau Hadinata bahkan merestui hubungan anak nya dengan janda anak satu itu ,tapi mereka tak bisa mengatakan apa pun lagi .
"Bagaimana kabar Citra hhmm?" tanya Hadinata membuat Regina terkejut,tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tersenyum .
"Citra sehat pa,tadi kami titip kan dengan pengasuh nya " jawab Hendri, Regina masih bingung harus memanggil apa pada hadinata.
Semenjak tinggal di samping apartemen Hendri,Hendri meminta seorang perawat untuk mengasuh Citra saat mereka ngak ada ditempat nya . Dia ngak mau nanti nya Citra tidak ada teman nya sehingga dia memutuskan mencari perawat untuk membantu citra saat Regina dan dirinya bekerja,selama ini Regina selalu menitipkan citra pada tetangga nya .
Awalnya Regina merasa ngak enak hati,tapi hendri terus memaksanya agar Citra bisa dijaga dan dilindungi oleh perawat yang dia bayar . Regina pun menyetujui nya,bukan mencari keuntungan dari Hendri tapi Hendri melakukan nya karena memang dia ingin dan Regina ngak pernah memaksa nya .
"Bagus lah ,kalian baru saja sampai ?" tanya Hadinata dengan tenang,dia merasa senang melihat Regina yang mulai tersenyum dan mengerti keadaan sekitar nya
Hendri memang meminta pendapat papa nya mengenai perawat juga hubungan nya dengan Regina kedepan nya, dia ingin papa nya merestui dan menerima Regina walaupun dia tau papa nya sudah merestui mereka.
Hendri menganggukan kepala nya saja, ini juga permintaan papa nya . Membawa Regina kedalam lingkungan mereka agar Regina bisa mulai membiasakan diri untuk berada disekitar orang orang yang memiliki kekuasaan,karena Hendri akan menjadi penerus nya nanti.
Kriing ...kriing...
Ponsel Regina berbunyi,dia melihat layar ponsel nya yang menampilkan nama Lucy kemudian dia segera tersenyum membuat Hendri ikut melihat kearah ponsel milik Regina
"Siapa ? Lucy?" tanya Hendri membuat Hadinata terkejut,tapi dia tetap terlihat tenang didepan semua nya.
Mendengar nama Lucy,membuat nya teringat akan ciuman manis yang diberikan oleh wanita muda itu. Hadinata tak bisa melupakan ciuman itu,bahkan dia sering bermimpi bercinta dengan wanita muda itu.
"Ya....Mungkin mereka sudah didepan " jawab Regina dengan senyuman dibibir nya,dia sedikit merasa lega bisa bersama dengan Lucy juga Maria.
Hadinata tersadar dari lamunan nya mengenai percintaan panas nya dengan lucy yang hanya dipikiran nya saja ,dia menatap ke arah Regina yang ternyata sudah permisi lebih dulu dan berjalan dengan cepat menuju lobi depan hotel itu
"Bu Regina,apa didalam banyak orang penting ? Aku takut juga malu bu,apa gaun ku sudah terlihat cantik ?" tanya Lucy yang merasa gugup, ini pertama kali nya dia hadir di acara pesta pernikahan konglomerat.
"Hhmmm....seperti nya ngak gitu banyak sih ,yuk ah kita masuk. Dimana maria ?" ucap Regina dan mata nya menelisik ke sana kemari mencari keberadaan Maria .
"Ibu Maria masih menunggu suami nya memarkirkan mobil ,aku yang langsung kesini bu" jawab Lucy yang masih berdiri dan merasakan gugup yang luar biasa ditubuh nya .
Ini pertama kali nya juga dia menghadiri pernikahan kelas atas,dia terlihat khawatir akan melakukan kesalahan. Dia tidak ingin membuat malu perusahaan mereka hingga akhirnya dia melihat Maria dan suami nya berjalan mendekati nya .
"Aku ngak ikut saja ya bu,malu " ucap Lucy dengan gugup
"Aku juga tadi nya ngak mau ikut ,kalau ngak kata Hendri kalian ikut datang juga . Ayo ah kita masuk,ngak enak dilihat orang kalau berdiri disini saja " ucap Regina yang langsung menggandeng lengan Lucy untuk masuk keruangan pesta .
Mereka pun berjalan beriringan,terlihat jelas rasa gugup di wajah Lucy hingga akhirnya dia memperhatikan semua yang ada didalam. Terlihat tidak begitu menakutkan hingga akhirnya dia menghela nafas pelan,dia berusaha untuk tersenyum dengan lembut
Mata nya menatap ke sekeliling nya, jantung nya seakan berhenti saat melihat Hadinata memeluk tubuh Gita. Dia yakin kalau Nyonya Gita baru saja sampai dan langsung mencari keberadaan Hadinata,dia sangat tau kalau Gita begitu menyukai dan mencintai Hadinata.
Lucy mengalihkan pandangan nya ke arah lain,dia berusaha menahan dada nya yang terasa sangat sesak. Dia tak menyangka jika saat ini akan datang,tubuh nya tak terlihat gugup menjadi sedih.
Regina menyadari hal itu,dia meminta Maria untuk membawa lucy ke dekat balkon ruangan itu . Disana mereka bisa melihat keindahan kota dan akan membuat Lucy melupakan hal yang menyakitkan itu,dia yakin jika itu akan berhasil.
Akhirnya Maria membawa lucy kesana,sedangkan Regina mengajak suami maria untuk berkenalan dengan Hendri juga hadinata.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘