NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:864.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aida

Keesokan harinya, setelah beristirahat di hotel kini Keluarga Elvan sedang menunggu di lobby untuk segera meninggalkan hotel tersebut dan menuju ke rumah keluarga mereka di Indonesia. Ali yang diperintahkan oleh sang ayah untuk menjemput keluarga mereka sudah tiba. Kini keluarga Elvan akan satu mobil dengannya sedangkan keluarga Rafa akan satu mobil bersama Ali.

Ali sedikit terkejut saat melihat Elvan mengendarai mobil barunya. Ingin bertanya tapi percuma, pasti mereka membelinya kemarin. Jadi lebih baik diam, karena menurutnya Sultan mah bebas mau beli apa apun. Bahkan sebelumnya dia membeli ponsel dengan harga puluhan juta saja dia membelinya seperti membeli kacang goreng di pinggir jalan.

Setelah 2-3 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Kerabat mereka. Rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas dan tampak Asri. Ini adalah rumah buyut mereka, kakek Ibnu dan nenek Aisyah yang sekarang ditempati Arkan dan Istrinya juga Alan bersama Istrinya untuk menjaga kedua orang tuanya yang sudah berusia senja.

Semua orang turun dari mobil dan menghirup aroma segar dan masih alami. Banyak para tetangga yang ingin tahu dan mengintip dari balik jendela rumah mereka. Mereka penasaran siapakan tamu kakek Arkan yang sampai dua mobil dan berwajah asing, Bahkan ada salah seorang tetangga yang sangat kepo sampai menghampiri Ali dan bertanya kepadanya.

"Siapa Ali, Kok ganteng-ganteng sama cantik ini. " tanyanya.

"Oh, mereka ini anak dan cucu nenek Nisa yang di Turki, teh. "

Setelah mengatakan itu kepada tetangganya Ali segera membawa tamunya masuk ke dalam rumah. Alan dan Gita istrinya menyambut mereka semua dengan senang hati, begitu juga dengan kakek Arkan beserta istrinya. Kursi-kursi sudah dikeluarkan untuk di ganti karpet agar mereka bisa duduk bersama kecuali kakek dan nenek mereka.

Murad dan Zoya yang baru menginjakkan kaki mereka di sini merasa sangat tidak asing. Karena suasana seperti ini sering di perkenalkan oleh mommy Nisa kepada mereka.

"Murad, kamu mengingatkan aku pada ayahmu Erhan dan kamu juga Zoya. Kamu sangat mirip dengan ibumu. Kalian seperti pinang dibelah dua. Aku jadi merindukan adikku itu. " kata Kakek Arkan yang mengingat adik tercintanya yang sudah pergi untuk selamanya.

"Jangan bicara seperti itu, paman. Kami jadi merindukan mommy dan daddy juga. " kata Zoya yang langsung berhambur memeluk pamannya itu.

"Yah, jasad mereka memang sudah pergi meninggalkan kita, namun mereka tidak pernah pergi dari ingatan kita. Itu terbukti, Semua cucu-cucuku memiki garis wajah seperti adikku walaupun wajah Alima juga ikut nempel disana. " ucap Arkan sambil terkekeh.

Semua orang tertawa mendengar candaan dari Arkan.

Saat mereka berbincang hangat, tiba-tiba muncul dua orang wanita membawakan minuman hangat dan cemilan untuk mereka. Yang satu dengan perut sedikit buncit dan yang satu seperti nya masih gadis.

"Najwa, ayo salami paman dan bibinu, juga saudara sepupumu. " perintah Alan kepada anak gadisnya itu.

"Perkenalkan, dia Najwa, adiknya Ali. Dan yang ini Shafa istrinya Ali. " Alan memperkenalkan menantu dan anaknya.

Seperti sebelumnya, Mereka berdua hanya menyalami para wanita dan hanya menangkup kan tangannya kepada para pria.

Zoya dan Faza saling berpandangan dan mereka tersenyum penuh arti. Begitu pula dengan Murad dan Ezra. Setelah itu mereka melihat ke arah Rafa yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik Rafa. Itupun tak luput dari penglihatan Ryder yang sudah gatal ingin membuka mulutnya untuk berkomentar dan meledek sepupunya itu.

"Ah, sepertinya gunung es telah mencair tertimpa hangatnya sinar mentari. " celetuknya seperti biasa.

Siapa yang tidak kenal Ryder, jika tidak membuat masalah maka bukan Ryder namanya. Terang saja celetukannya yang menggunakan bahasa Turki membuat mereka semua menertawakan Rafa dengan nada mengejek ke arahnya. Sedangkan yang lainnya yang tidak mengerti pun hanya melongo memperhatikan mereka yang sedang tergelak.

"Kalian sedang menertawakan apa? " tanya kakek Arkan penasaran.

"Tidak ada paman, kami hanya berfikir sepertinya kita tidak hanya akan membawa satu menantu, tetapi dua. " ujar Faza keceplosan.

"Maksudnya? " Arkan meminta penjelasan kepada Faza, namun Faza segera mengibaskan tangannya.

"Tidak, paman. Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong soal menantu, bisa kah paman menceritakan tentang calon istri Elvan kepada kami. Karena sejak kemarin kami bertanya kepada nya,namun El tidak mau menjawabnya. Katanya biar kakek saja yang bercerita. Bisakah Paman atau kak Alan yang menceritakan tentang calon istri Elvan kepada kami. " ujar Faza saat mengingat hal itu, dan di angguki semua orang dengan antusias.

Alan dan Arkan menatap Elvan lalu menggelengkan kepalanya. Karena dia tidak mau bercerita kepada keluarganya.

"Kenapa tidak kau ceritakan El? " tanya Alan.

"Sebenarnya aku sudah menceritakan nya paman melalui telpon. Tapi disuruh cerita lagi. Malas aku. Biarkan paman atau kakek saja yang cerita biar mereka percaya, karena kalian adalah saksi pada waktu itu" jawab Elvan santai.

Alan menghembus nafasnya, dia kini tau kalau Elvan sangat keras kepala seperti daddynya dulu. Tapi dibalik itu dia juga memiliki kelembutan seperti bibinya Nisa.

"Baiklah akan aku ceritakan. "

Alan akhirnya menceritakan kejadian 20 tahun lalu dan tahun-tahun selanjutnya sampai sekarang.

"Aida nama calon istri Elvan. Adalah gadis baik dia sangat terjaga dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tidak ada pria manapun yang bisa melihat kecantikan wajahnya dibalik cadarnya. Bahkan para murid wanita disana juga tidak bisa melihat wajah Aida seperti apa. Benar kan, Najwa, Shafa?" tanya Alan kepada anak dan menantunya

Najwa dan Shafa pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kedua anakku ini adalah lulusan pesantren itu. Jadi mereka bisa menjadi saksi seperti apa seorang Aida. " ujar Alan lagi.

"Benarkah itu, Najwa? " tanya Faza dengan penuh rasa penasaran.

Najwa mengangguk. "Kak Aida adalah orang yang baik dan dia juga pintar. Aku sangat mengaguminya, Kadang aku ingin sepertinya tapi tak ada satupun diantara kami para murid yang bisa melampaui kak Aida. " ujar Najwa dengan semangat.

Mendengar itu tentu saja membuat semua orang dibuat penasaran. Bahkan Elvan pun sangat penasaran dibuatnya. Karena dia hanya bertemu dengan Aida dua kali dan ngobrol biasa saja, jadi dia masih belum tahu seperti apa Aida itu. Yang dia tahu, Aida hanya wanita polos dan terisolasi karena tidak diperbolehkan mengenal teknologi oleh orang tuanya yaitu tentang ponsel.

"Bisa kamu ceritakan kepada kami tentang seorang Aida, Najwa? " kali ini Daddy Murad yang bertanya, karena bagaimana pun kelak dia akan menggantikan istrinya untuk memimpin keluarga Khan.

Najwa menoleh ke arah ayahnya meminta persetujuan ayahnya untuk menceritakan tentang Aida. Alan yang mengerti pun segera menganggukkan kepalanya tanda memperbolehkan Najwa menceritakan tentang Aida.

Akhirnya Najwa mulai menceritakan tentang Aida. "Kak Aida adalah wanita yang pintar panutan kami semua. Dia adalah seorang penghafal Al-Qur'an. Dia juga pandai berbahasa Arab dan Inggris. Kak Aida juga pandai bermain panahan dan berkuda. Kak Aida juga pemegang sabuk hitam dalam karate. Karena itu kami sangat mengaguminya. Banyak diantara kami yang ingin mengikuti jejak Kak Aida, tapi kami kualahan. Mungkin karena kak Aida sudah dilatih sejak kecil jadi dia bisa menguasainya dengan baik. Beda dengan kami yang baru masuk latihan dan ingin sepertinya. " ujar Najwa mengakhiri ceritanya.

Mendengar Apa yang diceritakam Najwa semua orang melongo tak percaya. Bahkan Elvan dan Rafa yang pernah bertemu Aida dua kali. Mereka tidak menyangka dibalik kepolosannya Aida memiliki sesuatu yang luar biasa.

"Wah, kalau begitu mommy sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa calon mantu Mommy. Bagaimana kalau nanti sore saja kita kesana? "

1
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!