kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 KITA MULAI DARI AWAL
"Kamu gak tahu apa-apa soal kebahagian aku Nay dan jangan asal tebak."
Kanya menundukkan kepalanya,terkejut dengan bentakan dari Bumi, ini adalah kali pertama pria itu melakukanya. Salah Naya adalah langsung menyimpulkan apa yang belum Bumi utarakan sebelumnya hingga membuat pria itu naik darah.
"Maaf."ucapnya lirih.
Bumi hanya bisa mendengus kesal. Sepanjang perjalanan tadi dari jakarta ke Bandung, ia sudah menyusun banyak perkataan untuk istrinya itu, mengumpulkan keberanian yang sangat ingin ia keluarkan apalagi setelah sikap dinginnya selama ini terhadap sang istri.
Begitu mendengar tebakan-tebakan tak masuk akal dari Naya , membuat dia kembali pesimis tentang hubungan mereka.
Bukan hanya Kanaya yang menduga-duga tentang perasaan Bumi, pria itupun sebaliknya.
"Kamu tahu alasan Mas datang ke Bandung karena apa?"
Kanaya hanya menggeleng.
"aku tidak tahu Mas.'
"Nah, kan kamu gak tahu, kenapa harus sok tau?'
"Aku pikir karena hal itu Mas datang kesini." kanaya menundukkan wajahnya.
Melihat istrinya yang selalu seperti ini kadang membuat Bumi kesal. Dalam hati ia berfikir kenapa Kanaya tidak pernah bertanya atau mengirimnya pesan kenapa dirinya tidak memberi kabar padanya. Apa selama ini ia tidak penting sama sekali.
"Nay, Mas datang kesini memang tujuannya untuk hubungan kita. Mas minta maaf pernah menjadi egois sama kamu, lebih penting pada perasaan Mas sendiri, padahal kamu juga sama-sama terluka dengan situasi kemarin."
Naya hanya bisa terdiam mendengarkan apa yang Bumi katakan, sampai ia merasakan sentuhan tangan lembut dari sang sumi di atas pipinya dan berakhir dengan merapikan helaian rambutnya yang sedikit berantakan.
Jantung Kanaya berdetak lebih keras dari biasanya,duduk dengan sangat dekat seperti ini merupakan hal yang pertama mereka lakukan setelah menikah.
"Naya mau memberi Mas kesempatan untuk jadi suami kamu?" Akhirnya Bumi mengeluarkan pertanyaan yang sudah dari tadi pagi ia susun.
"Maksud Mas?" tanya Naya yang masih belum mengerti.
"Kita mulai dari awal hubungan kita ini sebagai suami istri. Kamu mau kan jadi istrinya Mas Bumi?" Bumi bertanya dengan sungguh-sungguh. Ia bahkan sampai menatap manik mata Kanaya dengan sedikit tajam , berharap wanita itu menjawab sesuai keinginannya.
"Kan kita memang suami istri Mas. Kenapa Mas Bumi harus bertanya seolah sedang melamar ku." ucap Kanaya sedikit gugup.
"Nay, Mas mu ini serius lo.' ucap Bumi lagi sambil melotot membuat perempuan yang ada didepannya ini sedikit menggeser tubuhnya karena takut.
"Kenapa menjauh gitu?"
"Aku takut, Mas Bumi serem kalau lagi marah. Padahal apa yang aku bicarakan kan benar.KIta suami istri jika Mas lupa. Aku juga masih memakai cincin nikah kita Mas." Kanaya mengangkat tangan kanannya dan menunjukan sebuah cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Aku juga.' pria itu melakukan hal yang sama dengan Naya. Menunjukan sebuah cincin yang designnya sama persis dengan cincin punya Naya.
Mereka saling melempar senyum.
"Mas gak akan batasi ruang gerak kamu, apalagi saat ini status kamu sebagai mahasiswa. Namun pesan Mas, kamu harus bisa jaga diri kamu baik-baik, saat ini kamu adalah seorang istri bukan lagi ABG jomblo. Ngerti?"
" Kata pertamanya sich ok Mas, yang terakhir gak ok banget, enak aja bilang Naya jomblo.' Ucap Naya dengan menampilkan bibirnya yang sudah manyun lima centi.
Bumi tergelak melihat wajah istrinya yang sangat menggemaskan itu. Di tarik lengan sang istri kemudian di peluknya erat tubuh mungil itu.
"Mas bahagia kamu yang jadi istri Mas."
BERSAMBUNG
lebih menggunakan logika
ya Allah greget aku...