NovelToon NovelToon
YULIA

YULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Ratu Yulia adalah pemimpin terkuat di Kerajaan. Dia berjuang dengan semua kemampuan dan kecerdasannya, karena dia mencintai Kaisar dengan dalam. Saat di medan perang dia kuat dan gigih , saat di istana dia lembut dan cerdas.
Wanita yang dicintai oleh rakyatnya ini mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya karena kedatangan Selir Chunya. Kaisar mulai memperhatikan selir itu dan mempercayai tipuan dari selir tersebut, Kaisar salah paham dan mengira Yulia telah berbuat salah.
Yulia diburu tanpa ampun bersama kedua anaknya dan mati di bawah hujan panah.

Kembali membuka mata... Yulia menyadari bahwa waktu telah berputar kembali, dia telah kembali ke masa lalu dimana tragedi itu belum terjadi.
Sekali lagi mendapatkan kehidupan membuat Yulia yang cerdas ingin menghindari kematian terjadi kembali, dia juga ingin membalaskan dendam pada orang yang menjahatinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SI KEMBAR .

Melihat kekalahan prajuritnya, Kaisar Chan Yu sangat marah. Namun dia tidak bisa berbuat apapun juga. Dia hanya bisa berharap agar kelak bisa merebut kembali. Para Mentri dan bangsawan hanya bisa berwajah sedih.

Sedangkan sang Raja masih tidak menyadari kesalahannya

#####

Hari - hari pun berjalan dengan tenang. Pekerjaan yang Yulia lakukan hanya melihat atau membantu para prajurit yang mengolah sawa maupun rumah. Karena kandungan semakin besar, Yulia hanya bisa berada di luar rumah sebentar saja .Dia kebanyakan berada di dalam ruang Dimensi.

Dan Di ruang Dimensi Dia melakukan seutuhnya untuk berkultivasi atau mempelajari ilmu kedokteran . terutama untuk mempelajari Tentang kehamilan . Terkadang Dia melakykan gerakan seperti yang ada di dalam buku panduan . Dan saat kandungan mulai berumur delapan bulan lebih, atau menjelang hari-hari kelahiran sang buah hati, Tuan Wang Yu Ran meminta seorang tabib wanita untuk menjaga Yulia dengan bayaran besar. Yulia juga meminta pada sang Ayah untuk mencarikan beberapa budak wanita untuk menjadi pelayan di tempat mereka. Karena Canlu akan sering menjaganya. Dan tibalah saat yang di nanti - nanti. Saat kerajaan Dongyan sedang merayakan perayaan tahun Naga atau kebangkitan Kerajaan Dongyan, Yulia yang berada di rumahnya di Desa kemakmuran Atau Desa Fanrong tidak dapat melihat pwrayaan Kwrajaan itu Karena sedang berjuang mengeluarkan atau melahirkan dua putra kembarnya. Karena kelahiran putra pertamanya, membuat Yulia merasakan sakit yang teramat sangat. Sebab masa kontraksi yang di rasakan oleh Yulia sudah dia rasakan sejak tadi malam, dan hari ini saat matahari sudah semakin terang, Yulia melahirkan dua putra kembarnya Yang berwajah sangat tampan. Dengan bantuan Tabib yang sudah hampir satu bulan berada di sana . Tabib yang di bantu Canlu menolong kelahiran banyi kembar itu . Kedua bayi itu begitu imut menggemaskan. Melihat kedua buah hatinya yang di taruh di kanan dan kirinya, Yulia terlihat menangis gembira. Melihat kedua mahluk itu menyadarkan Yulia kalau ternyata Dia benar- benar kembali kemasa lalu .

Perlahan Dia bangun. Saat itu sang Ibu yang sejak tadi berada di dekatnya ,segera mengangkat dan menggendong salah satu cucunya . sedangkan yang lain sang Tabib membantunya untuk menarih di pangkuan Yulia . Sang Ayah yang melihat Yulia menangis segera mendekat dan mengusap pipinya dengan sayang .

"Jangan menangis lagi nak...Pilihan yang kau ambil ternyata suatu kebenaran. Ayah akan menjaga dan mendidik mereka agar menjadi anak yang tangguh dan berbudi luhur... " ucap tuan Wang Yu Ran .

"Bebar Ayah...kita akan mendidik mereka menjadi Pria sejati...namun selain Ayah yang akan membinbing mereka. Ryu sudah memintaku untuk menjadikan mereka muridnya..." ucap Yulia sambil menatap putranya.

"Ryu...?" tanya sang Ayah heran .

"Ayah lupa dengan Naga sisik emas...?" tanya Yulia lembut.

"Oh dia.... Bagus nak...semakin banyak yang menjaga putramu, akan membuat mereka semakin baik...Ayah setuju itu..." ucap tuan Wang Yu Ran gembira.

Dan kegembiraan mereka bukan saja pada keluarga Yulia, tapi pada semua pengikut Yulia. Apalagi padi dan tanaman lain yang mereka tanam, mulai memperlihatkan hasilnya. Tanah tak bertuan bukan lagi tanah gersang yang tandus, tapi merupakan tanah yang subur dan makmur. Sekarang para pengikut Yulia sudah mulai merasakan kebahagiaan melihat hasil kerja mereka. Dan panen pertama mereka, segera mereka coba untuk menjual ke Desa atau kota terdekat.

Hari- hari berlalu dengan cepat, tak terasa tiga tahun pun berlalu dengan cepat sekali. Pengikit Yulia yang lainpun banyak yang menyusul datang kesana bersama keluarga besar mereka . Mereka juga membuka lahan pertanian dan juga Rumah . Desa Yulia kini bukan lagi Desa kecil , tapi hampir menjadi desa yang besar .

Tanpa terasa Bayi kembar Yulia kini sudah menjadi boneka tampan. Bukan tampan lagi , tapi sangat tampan imut dan lucu. Mereka berdua sudah menjadi boneka kebanggaan seluruh desa . Mereka akan terlihat bermain bersama dua singa milik mereka. Semua tahu kalau dua Singa milik Yulia itu adalah teman bermain, sekaligus penjaga dua putra Yulia. Kedua Putra Yulia saat masih berumur dua tahun Sudah memiliki kekuatan besar . Kekuatan badan dan Kecerdasannya. Mengalahkan anak umur delapan tahun. Keduanya memang agak bandel namun kesopanan dan tata krama mereka tetap selalu mereka miliki.

Mungkin karena selalu bermain dan berlatih di Ruang Dimensi. Pertumbuhan dan kecerdasan mereka melebihi anak seumuran mereka. Mungkin juga karena waktu di dunia nyata dan di dunia Dimensi lebih cepat Dunia Dimensi. Hingga membuat mereka menjadi sosok yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari anak seumuran mereka.

Dan Kini kedua pria tampan kecil itu sedang bersiap akan pergi ke desa untuk ikut sang Bunda. Mereka akan pergi untuk membeli bahan keperluan sang Bunda .

Kemaren sang Bunda berkata kalau akan mengajak mereka bermain ke desa sebelah jika mereka bisa membuat atau meramu pil ramuan dengan kemurnian lebih bagus dari minggu lalu. Yulia sudah mengajarkan pada mereka berdua tentang ilmu kedokteran. Dari ilmu dasar, sampai pada pembuatan pil ramuan. Dan kemaren mereka bisa membuat pil ramusn pembeku darah hingga mencapai nilai kesempurnaan 60 % . Dan semua itu membuat Kakek dan dan sang Nenek serta ke empat Paman mereka melingo tak percaya. Namun mereka merahasiakan semua itu dari semua orang.

"Lia'er...kenapa kecerdasan kedua Putramu sangat tinggi..?kau tahu, Ayah sudah bangga dengan kecerdasanmu, tapi saat melihat kedua Cucu Ayah, Ayah seperti tak percaya kalau mereka Cucu kecil Ayah. Dan Kau tahu... wajah mereka, kenapa wajah mereka sangat tampan sekali...maaf nak...bukannya Ayah tidak percaya padamu, tapi coba kau perhatikan mereka. Wajah mereka tidak ada mirip- miripnya denga dirimu maupun Kaisar Chan Yu... Mungkin hanya mata dan mulut mereka yang sama denganmu. Tapi bentuk wajah mereka, ketampanan mereka , entah dari mana mereka dapatkan..." ucap tuan Wang Yu Ran keheranan.

"Benar kata Ayah. Aku juga tidak tahu Yah... sejak umur satu tahun, mereka sudah terlihat beda dengan Yulia apalagi dengan Kaisar Chan Yu, begitu juga dengan keluarga kita .. Yulia juga heran Yah..." ucap Yulia tanpa merasa tersinggung. Sebab memang kenyataannya seperti itu dan Yulia tidak pernah berselingkuh .

"Bunda....!" seru mereka bersamaan saat mereka keluar dari kamarnya bersama Canlu . Dan Ternyata mereka telah mengganti baju .

Rumah Yulia pun kini sudah berubah. Yang dulunya dari Kayu. oleh para pengikutnya dan ke tiga sahabat dan sang Kakak , telah di buatkan Rumah yang terbuka dari batu . Kini di desa Fanrong, rumah kediaman Yulia dan Keluarga merupakan rumah terbesar dan terindah . Dan mereka mengangkat tuan Wang Yu Ran sebagai kepala Desa. Sebenarnya mereka memilih Yulia , tetapi dengan sopan Yulia memberikan jabatan itu pada sang Ayah.

"Kalian sudah selesai...?" tanya Yulia dengan lembut.

"Sudah Bun... apakah Hao terlihat tampan...?" ucap pria kecil yang memiliki wajah tampan itu. Wang Hao berdiri dengan gaya imut di depan sang ibu. Bandannya yang tidak terlalu gemuk, membuat orang menyukai kedua putra Yulia itu.

"Benar Bunda...apakah kami sudah terlihat tampan...?" kata Wang Hai mengikuti gaya sang Kakak . Wang Hao sang kakak lahir lebih dulu lima menit sebelum Wang Hai.

"Coba lihat.. Hmm..sepertinya Bunda harus mendapat kecupan sayang di pipi dulu nich biar bisa menilai.." ucap Yulia.

Mendengar ucapan sang Bunda, mereka berdua segera berlari mendekat dan

"Cup..." keduanya mencium pipi Yulia kanan dan kiri dengan cepat. Melihat itu sang Kakek dan sang Nenek tertawa.

"Nach sekarang sudah bisa menilai kan...?" ucap Hao dengan wajah imutnya.

"Tentu saja.. Coba bunda lihat...waah kalian memang dua putra Bunda yang paling tampan... Rasanya tidak ada anak yang tampan lagi selain kedua Putra Bunda...?" ucap Yulia dengan wajah lembutnya. Mendengar ucapan sang Bunda , terlihat kebahagiaan di wajah mereka berdua .

"Trimakasih Bunda...kalau begitu Ayo kita pergi...!" ucap mereka dengan wajah bahagia.

Merekapun segera pergi dengan mengendarai kereta. Ketiga saahabat dan sang Kakak mengikuti mereka dengan menaiki kuda. Seperti biasa pada hari ketiga mereka telah sampai di desa Tulila. Kedua Putra Yulia bersorak gembira. Walaupun mereka sudah sering pergi ke desa ini. Tapi mereka akan selalu gembira saat mereka datang kembali. Karena mereka akan melihat keramaian Desa, dan sang Bunda akan mengajak mereka berkeliling di pasar tanpa harus naik kereta. Mereka akan menginap semalam di sana . Biasanya Yulia akan memesan tiga kamar di penginapan. Dan tugas itu akan di selesaikan oleh Cun Ma dan Sang Kakak dengan baik.

Pagi itu mereka memilih makqn lebih dahulu sebelum melakukan kegiatan mereka . Setelah selesai makan pagi, Yulia membawa mereka berjalan- jalan sambil membeli barang keperluan yang mereka butuhkan. Saat Yulia dan sang Kakak masuk kedalam toko untuk membeli barang , kedua Putranya akan di jaga oleh ketiga sahabat . Sebab Yulia tak ingin membuat pemilik toko merugi jika kedua Putranya merusak salah satu barang milik pemilik toko . Walaupun sang Putra tahu apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan . Mereka berjalan - jalan dan berbelanja sampai sore. Setelah puas mereka mencari penginapan. Karena mereka akan pulang di esok pagi .

Saat Yulia sedang masuk kedalam penginapan , sang Putra ijin bermain di depan penginapan . Yulia mengijinkan karena Kakak dan ketiga sahabatnya juga sedang berada di depan penginapan . Saat mereka sedang bermain , Saat itulah kedua putranya melihat keramaian di depan sebuah restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari penginapan mereka .

Banyak orang berkerumun melihat sesuatu.

"Kak..ada apa itu ..."tanya Wang Hai pada Wang Hao yang juga melihat keramaian itu.

"Kita lihat Yuk..." ucap Wang Hao yang langsung berjalan kearah kerumunan. Ketika mereka sampai di sana. Mereka menyibak orang untuk melihat apa yang menjadi pusat perhatian orang banyak itu . Dan berapa kagetnya Wang Hao san Wang Hai saat melihat apa yang di tonton orang. banyak . Sebab di depan mereka terlihat tiga pria sedang menghajar anak kecil lebih tua sedikit dari mereka berdua. Melihat kejadian itu, Wang Hai tidak tega. Dia tidak tega melihat anak kecil sedang di hajar tiga pria besar . Namun herannya tidak ada satupun orang yang menolong anak itu. Dia segera melompah ke depan saat salah satu dari mereka akan menginjak kepala anak kecil itu . Wang Hai segera menangkap kaki yang ingin menginjak kepala anak kecil yang jatuh terlentang. Dia menghempaskan kaki itu. Akibatnya orang yang ingin menginjak tubuh anak itu terjatuh. Melihat siapa yang telah menghalangi perbuatannya , pria besar itu kaget dan matanya melotot marah .

"Siapa kau....berani sekali kau ikut cmpur urusan kami...!" seru salah satu dari mereka.

"Maaf...aku sebenarnya tidak mau ikut cmpur urusan kalian paman...tapi perbuatan kalian sangat keterlaluan. Mana bisa kalian yang sudah tua menganiaya anak kecil seperti dia memangnya dia salah apa pada kalian..Apa tidak bisa di omngkan dengan baik- baik...?" kata Wang Hao sambil menatap mereka bertiga. Sedangkan Wang Hai menolong anak itu berdiri .

"jangan ikut campur urusan kami anak kecil.. Atau kami akan menghajar wajah tanpamu itu..." ucap pria yang baru saja jatuh karena Wang Hai.

"Paman...kenapa harus dengan kekerasan.. Dia anak kecil apa mesti semua urusan harus dengan kekerasan...?" ucap Wang Hao lembut dan bijak . Wajahnya yang tampan berwibawa hingga membuat orang di sekitar terpukau menatap dua pria kecil itu .

"Ya ampuun...kedua anak itu tampan sekali... dan lihatlah , Wajah mereka sama... mereka anak kembar ya....?" ucap salah satu dari penonton di sana.

"Benar...betapa beruntungnya orang tua yang memiliki putra kembar seperti mereka. Dan lihatlah...walaupun penampilan mereka sederhana , tapi kita bisa melihat kalau karisma dan kegagahan kedua anak itu sangat terlihat jelas..." ucap yang lain.

"ucapan mereka bijak bagai orang dewasa . Mereka berdua bahagia pangeran- pangeran kecil..." ucap yang lain.

Dan tanpa mereka sadari. Di dalam Restoran itu ada Kaisar Kim dan Paman Tan serta pengawal setia Kaisar Kim yaitu Pengawal Rong , sedang makan di sana. Dan mereka mendengar perbincangan semua orang.

"Paman...ada apa di depan...?" tanya Kaisar Kim pada paman Tan .

"Hamba akan melihat yang Mulia..." ucap Paman Tan sambil berdiri.

"Tidak usah...ayo kita lihat..." ucap Kaisar Kim.

Mereka segera berdiri dan berjalan keluar. Mereka berdiri di antara orang yang sedang melihat Hao dan Hai yang sedang menolong anak kecil itu.

Dan saat melihat wajah keduanya, paman Tan membeku sejenis...dia bagai tak percaya melihat wajah kedua anak itu.

"Kenapa aku seperti femiliar sekali dengan wajah itu...?" ucap Paman Tan dalam hati.

Dia kembali menatap si kembar. dan tiba- tiba dia menatap Kaisar Kim .

"Ya Dewa..Ada apa ini...kenapa wajah anak itu seperti wajah Yang Mulia kasar Kim....wajah mereka sangat mirip sekali. .." seru hati paman Tan. Dia kembali melihat wajah Wang Hao dan Wang Hai .

Sedangkan kedua bocah itu, kini sedang berdiri menatap tajam pada ketiga orang yang ada di depannya.

"Ternyata kalian anak yang sok tahu, kalian tidak sopan, apakah ini ajaran orang tua kalian Ha...!" seru salah satu dari mereka yang membuat Wang Hai yang memiliki temperamen keras menjadi marah. Dia meremas tangannya dengan keras.

"Jaga ucapan pangan... Jangan menyebut orang tuaku paman... Seharusnya kalianlah yang malu...tubuh dan umur kalian tidak oantas menyakiti anak seperti dia... Apa Paman tidak malu...?!" ucap Wang Hai marah.

Mendengar ucapan Wang Hai, Kaisar Kim terenyum .

"Dasar anak kurang ajar, kalian harus mendapat pelajaran dariku. Aku yang akan menggantikan orang tua kalian memberi pelajaran,..!" pria itu ingin segera menampar Wang Hai. Namun sebelum tangan itu mengenai wajah Wang Hai, sebuah tendangan mampir bersarang di pipinya hingga wajahnya berputar. Dan darah keluar dari mulutnya karena ada gigi yang patah. Melihat kejadian itu, kedua temannya marah. Mereka segera menerjang kedua anak kembar itu . maka terjadinya pertarungan dua musuh tiga, anak kecil melawan tiga pria dewasa. Namun terlihat sekali kedua anak itu tidak takut sama sekali. dan sepertinya kedua anak itu kekuatannya di atas ketiga orang Dewasa. terlihat saat ketiganya sering terkena tendangan dan pukulan tangan kosong mereka. Percuma mereka membawa golok. Karena baru saja mereka menyerang dengan senjata mereka , Senjata mereka telah terlempar . dan dalam sekejap saja mereka telah tumbang. melihat ketiga orang itu jatuh, para penduduk desa itu kagum bukan main . Dan saat itulah seorang pria paruh baya dengan perut buncit datang dan terlihat memarahi kedua putra Yulia.

"Hey kalian berdua...kenapa kalian memukul kedua pengawalku...? seharusnya kalian memarahi anak kecil itu...!" ucapnya dengan wajah marah.

"Memang kenapa dengan dia...?" tanya wang Hao.

"Dia telah mencuri beberapa makanan di toko milikku...!" ucap Pria paruh baya itu.

"Tidak adik penolong..dia bohong... dia memfitnahku mencuri makanan dari mereka, sebenarnya aku membeli makanan itu dari rumah makan itu(Rumah makan yang di masuki Kausar)..tapi dia berkata kalau aku mengambil makanan dari tempatnya..." ucap anak itu.

" Ooh dia pemilik Restoran juga... bagaimana ceritanya sampai dia menuduhmu tadi. ...?" tanya Wang Hao.

Anak itupun bercerita. Dia tadi telah menolong seorang ibu membawa belanjaannya kedalam kereta. lalu wanita itu memberi uang padanya. karena sang ibu sakit, Dia membelikan makanan agar sang ibu bahagia. tapi saat dia melewati rumah makan pria itu. tiba- tiba pria itu meneriaki dia maling . merasa takut dia lari, tapi ketika dia sampai di sini. dia tertangkap dan di hajar. Mendengar cerita anak yang lebih besar dari Dirinya, Wang Hao sangat marah.

"lalu mana makanannya..." tanya Wang Hao lagi.

"Ini..." ucap anak itu sambil menunjukkan makanan yang sudah rusak yang ada di tangannya. terlihat kesedihan di matanya.

"Kalau begitu kita tanyakan saja pada pemilik restoran ini. kalau dia memang benar membeli di sini, maka keempat pria ini adalah penjahat..." ucap Wang Hao.

"Hey...anak kecil jangan sembarangan kau... baik kita lihat siapa yang benar ...kalau aku yang benar, kau harus membayar tiga kali lipat makanan itu. ..." kata pria itu .

"Baik siapa takut....ayo kita tanya pada pemilik restoran ini..." ucap Wang Hao.

namun belum sempat Mereka melangkah masuk kedalam Restoran itu, untuk menanyakan pada pemilik Restoran, seorang ibu paruh baya datang dan berkata.

"Ada apa ini...aku pemilik Restoran ini..." ucap wanita paruh baya itu . Melihat kedatangan wanita itu, terlihat pria paruh baya berwajah cemas.

"Bagus Nenek...kami tidak usah masuk kedalam...Nenek...apakah anak ini tadi membeli makanan di Restoran Nenek...?" tanya Wang Hai.

"Membeli makanan...maaf nak...pembeli makanan di tempatku banyak..jadi nenek tidak hapal satu persatu..." ucap si penjual.

mendengar ucapan dari wanita itu, Si pria paruh baya tertawa.

"Ha ha ha...kau kalah kan anak kecil... makanya jangan sok jago...!" ucap Pria itu sombong.

"Tapi aku bisa melihat makanan yang di bawa anak itu..coba nak kau berikan makanan itu padaku..." ucap wanita itu lagi. yang membuat pria paruh baya itu terdiam dan terlihat kembali cemas. Anak itu segera memberikan makanan yang telah rusak ke tangan si wanita paruh baya. terlibat wanita itu membuka bungkus makanan. walaupun makanan itu telah rusak, namun dia masih bisa melihat kalau makanan itu buatannya .

"Benar nak...ini makanan dari Restoranku..." ucap wanita itu membuat pria paruh baya terlihat pucat. sedangkan kedua putra Yulia terlihat tersenyum penuh kemenangan .

"Nah kakek jahat...sekarang apa yang akan kau katakan...Bukankah sekarang terbukti kalau kau yang salah...." ucap Wang Hao.

pria paruh baya itu terdiam, dia menatap Wang Hao dan Wang Hai dengan tatapan kesal dan marah.

"Nenek tua...jangan bohong...mana mungkin kau akan tahu kalau itu makanan dari restoranmu...!" seru Pria itu tak mau kalah .

"Mencium baunya saja aku sudah tahu kalau itu masakanku..." ucap wanita itu marah .

"Susahkah Kakek jahat....kau sudah terbukti salahm...jadi tidak usah mengelak lagi...kalau kau tetap seperti ini , kami ada dua pilihan untukmu , kau menfaku salah dan memberi ganti rugi , atau aku akan membawa masalah ini ke pengadilan . aku yakin di Desa ini ada petugas pengadilan..." ucap Wang Hao dengan tenang .

"Dasar anak- anak brengsek...baik aku akan mengganti kerugian anak itu...." ucapnya marah. dia tak bisa berbuat apapun karena di depan banyak Orang.

"Bagus...kalau begitu sekarang kau harus mengganti uang makanannya tiga kali lipat serta uang untuk berobat dia..." ucap Wang Hao lagi.

"Hey....kau akan memerasku...!" seru pemilik restoran .

"Tidak....itu sudah sesuai dengan kerugian yang kakak ini derita...." ucap Wang Hau.

"Kaauuu..." seru pemilik restoran marah.

"Ada apa wang Hao, Wang Hai...kalian tidak sedang mbuat masalah kan...?" kata Yao Han yang datang bersama Cun Ma.

"Paman Yau...Paman Cun....tidak- tidak ada apa- apa kok...hanya masalah kecil..." ucap Wang Hao dan Wang Hai sambil berlari kearah dua Pria yang terlihat gagah dan tampan itu. mereka segera berada didalam gendong kedua pria kekar itu. melihat kedua orang yang baru datang. pemilik Restoran segera mengeluarkan dua kering emas dari balik lengan bajunya .

"Baik aku akan membayarnya... dua keping emas cukup kan...?" ucapnya dengan marah sambil memberikan keping remas itu pada anak kecil yang terlihat ketakutan .

Mendengar itu, kedua putra Yulia tertawa senang.

"Trimakasih Kakek...kau memang baik hati. hey kakak...ambil saja...ayo kami akan mengatkan dirimu pulang....aku takut nanti ada yang ingin menyakitimu lagi...!" ucap Wang Hao sambil tertawa senang. akhirnya merekapun segera bubar setelah melihat tuan pemilik restoran pergi. Kedua putra Yulia dan kedua pamannya mengantarkan anak itu pulang . Sedangkan Kaisar Kim dan Kedua pengawalnya terlihat masuk kembali kedalam Restoran itu. Terlihat senyuman di bibir Kasar Kim.

"Anak cerdas...anak pintar..." ucapnya perlahan. sedangkan Paman Tan terlihat masih termangu . Dia masih heran melihat kedua anak kembar itu yang memiliki wajah seperti Junjungannya. wajah itu bagai pinang di bela tiga sama persis . Hanya beda versi dewasa dan anak- anak .

Udahan dulu ya....aku lanjut besok.

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu. jika masih ada typo maaf. 🙏🙏

Bersambung

1
Shinta Dewiana
jangan lupa dgn sekte hiatu...yg cantik dan genit pemuja yulia juga
Shinta Dewiana
syirik aja ..mending buat jd sampah.
Shinta Dewiana
hmmm...masih aja ada yang iri....huh...musnahkan aja mereka semua yulia..
Shinta Dewiana
orang serakah n licik..ya pasti kalah..
Shinta Dewiana
he...he...he....yuhuiii...taruhan lagi...
Shinta Dewiana
mantap
Shinta Dewiana
ha...ha...ha....seru seru ....
Shinta Dewiana
ho...ho..ho.. .apa yg menunggu di dlm itu kaisar iblis....dan mereka akan di jadikan tumbal..
Binti
ternyata bibinya yulia toh
Binti
jangan2 sahabat ibunya yulia
Shinta Dewiana
penasaran banget ni siapa yg menyamar jadi yulia...wanita jalang..habislah...
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...kereennn
Shinta Dewiana
hajar....
Shinta Dewiana
kaisar kim masih aja menguji istrinya....
Shinta Dewiana
mana ni zizu kenapa sih enggak di tampar aja mulut para wanita yg menjijikkan itu..
Shinta Dewiana
sungguh sayang di putri asli...hmmm
Shinta Dewiana
parah ini di putri ang rinrin
Shinta Dewiana
ck..ck..ck dasar putri bodoh. .
Shinta Dewiana
kereeeennnnnnn......sungguh...mantap
Shinta Dewiana
tuh kaisar aneh banget..bukannya terima kasih...eee malah marah2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!