"Sebenarnya Aku hanya terpaksa menikahi mu demi memenuhi permintaan terakhir mendiang Papa, jadi kamu jangan pernah berharap lebih dalam pernikahan ini. Satu bulan lagi Kania kekasihku akan kembali dari luar Negeri, kami sudah berencana menikah setelah dia kembali dan pernikahan kita hanya sebatas itu saja" Farhan Adinata.
Mendengar pengakuan suaminya yang begitu menyesakkan dada, tak menyurutkan keteguhan Nada K.A mencintai suaminya. Ia meminta waktu satu bulan itu untuk menjalankan perannya sebagai istri yang berbakti kepada suaminya. Setelah satu bulan ia akan merelakan suaminya untuk wanita lain. Namun, setelah satu bulan Nada berubah pikiran, ia lebih rela di madu dan menyembunyikan statusnya sebagai istri Farhan demi cinta dan baktinya kepada sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KCN~ BAB 27
Pagi hari...
Perlahan kedua mata Farhan terbuka dan yang pertama kali hadir dalam pandangannya adalah wajah Nada yang nampak sudah tidak pucat lagi seperti tadi malam.
Senyum tipis tersungging di bibirnya melihat wajah Nada dari jarak yang sangat dekat.
Cantik, satu kata itu terucap dalam hatinya.
Nada terlihat lebih cantik tanpa balutan hijab seperti yang biasa ia lihat. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Nada tanpa pakaian syar'i lengkap dengan hijabnya. Dan jangan lupakan dibalik selimut tubuh Nada yang hanya mengenakan penutup pada area sensitifnya saja.
Semalam, setelah melakukan metode skin to skin, suhu tubuh Nada benar-benar membaik. Kurang dari satu jam tubuh Nada yang dingin perlahan mulai menghangat. Namun, entah apa yang akan terjadi jika Nada terbangun mendapati dirinya seperti itu.
Farhan menarik tubuhnya bangkit dari pembaringan, lalu menarik selimut yang melorot menutupi tubuh Nada. Kemudian mengusap rambut panjang Nada dengan lembut.
Nada pun menggeliatkan tubuhnya ketika merasakan pergerakan disampingnya. Sebuah sentuhan di kepalanya memaksanya untuk membuka mata. Masih antara sadar atau tidak, matanya mengerjap beberapa kali kala tatapannya tertuju pada sosok laki-laki disampingnya.
"Aaaa...!" Teriakkan Nada menggema, ketika menyadari dirinya tak memakai pakaian dan hanya memakai pakaian dalam yang menutupi area sensitifnya. Dan sosok laki-laki disampingnya juga bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana bokser.
"Tentang, Nada, jangan teriak nanti semua orang terbangun." Ucap Farhan seraya meletakkan jari telunjuknya di bibir.
"Apa yang sudah Mas Farhan lakukan padaku!" Dengan gerakan cepat Nada menari selimut menutupi tubuhnya. Rasanya ia ingin menangis membayangkan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Farhan, mengingat mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.
"Kamu tenang, dulu, Nada." Bujuk Farhan, tetapi Nada menatapnya dengan tajam.
"Semalam badan kamu dingin banget dan kamu menggigil, aku gak punya pilihan lain selain melakukan metode skin to skin. Kamu tenang aja, aku gak melakukan apa-apa selain cuma peluk kamu." Lanjutnya menjelaskan.
Nada mengusap wajahnya, kesadarannya pun telah kembali sepenuhnya. Ia mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin di bukit, sebab semuanya terjadi begitu cepat. Yang ia ingat kemarin saat akan menelpon mama Sarah, ia merasakan dorongan kuat dipunggung nya hingga ia terperosok ke jurang. Namun, ia sempat tersangka di ranting pohon dan melihat sosok yang sudah mendorongnya sebelum akhirnya ia kembali terperosok kedalam dasar jurang. Dan setelah itu ia tidak mengingat apapun lagi.
"Bagaimana Mas Farhan bisa ada disini?" Tanya Nada kemudian. Karena yang ia tahu hanya mama Sarah dan Alfan yang tahu ia pergi ke desa ini.
Beberapa saat Farhan masih terdiam, kemudian akhirnya ia menjawab.
"Aku memang sengaja kesini karena ingin bertemu denganmu. Aku sampai meminta bantuan teman ku untuk mencari keberadaan mu karena Mama dan Mas Alfan tidak mau memberitahu kemana kau pergi."
Nada menundukkan kepalanya, pikirnya untuk apa Farhan ingin bertemu dengannya. Bukankah semua telah selesai setelah Farhan menandatangani surat cerai itu saja dan tidak perlu bertemu dengannya.
Dan tunggu, sekarang kembali timbul satu pertanyaan dibenaknya.
"Apa Mas Farhan yang sudah mengganti semu pakaian aku?" Tanya Nada dengan sorot mata yang tajam, ia berharap bukan Farhan yang melakukannya karena akan sangat memalukan tubuhnya dilihat oleh laki-laki yang sudah bagaikan orang asing baginya.
Farhan hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya, dan seketika membuat wajah Nada memerah.
"Kenapa Mas Farhan lancang melakukan itu, kita ini sudah bukan siapa-siapa, Mas!" Ucap Nada dengan nafas memburu.
Farhan hanya bisa menundukkan kepalanya, semalam ia sangat khawatir melihat keadaan Nada dan tidak sempat terpikirkan untuk meminta bantuan wanita yang ada dirumah itu mengganti pakaian Nada. Dan yang harus ia lakukan sekarang adalah menenangkan Nada, mungkin Istrinya itu berpikir ia telah menandatangani surat cerai itu sehingga terlihat marah seperti itu. Dan setelah Nada menjadi lebih tenang ia juga akan bertanya bagaimana kejadiannya Nada bisa terperosok jatuh kedalam jurang.
