Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi Di Tempat Sepi
Setelah cukup lama ngobrol dengan para hantu, Ozil memutuskan segera pergi untuk memberi beberapa pakaian. Bukan ke mall, Ozil lebih memilih pergi ke sebuah pasar. Kebetulan tak jauh dari kontrakannya, ada pasar modern yang lumayan terkenal. Cukup sekali naik angkot dengan bayar lima ribu saja, pasar itu sudah bisa dia jangkau.
Sebelum memasuki area dimana banyak penjual baju baju murah, Ozil terlebih dulu mampir ke warung makan untuk mengisi perutnya. Hanya dengan membayar lima belas ribu saja, Ozil bisa menikmati nasi yang lumayan banyak dengan lauk yang cukup. Meski tidak ada daging, tapi paling tidak, ozil bisa makan telur dadar dan beberapa dua jenis sayur dan juga gorengan.
Jika dilihat dari mata manusia, Ozil memang terlihat hanya pergi sendiriran. tapi sebenarnya, lima hantu juga ikut bersamanya. Mereka malah sangat heboh begitu sampai di pasar tersebut. Katanya mereka memang sudah sangat lama tidak melihat dunia luar. Selama ini kelima hantu wanita itu selalu berada di rumah sakit.
"Bos, coba lihat di sana!" seseorang berkata sambil menunjuk ke arah Ozil yang beberapa saat tadi baru saja keluar dari warung makan dan saat ini sedang melangkah hendak memasuki pasar modern. "Bukankah itu pria yang nolongin target kita!"
Seseorang yang dipanggil bos langsung melayangkan pandangannya ke arah pria yang ditunjuk rekannya. "Ah iya benar! Dia selamat!"
"Wah! bahaya ini, Bos. Dia pasti sudah melihat wajah kita," rekan yang lain ikut bersuara.
"Gimana kalau kita ikuti dia? Jika ada kesempatan, kita serang dan habisi sekalian."
"Setuju!" pria yang berjumlah tiga orang itu langsung bergerak untuk mengikuti Ozil. Tiga pria itu adalah orang yang Ozil lawan saat menolong seorang wanita sampai Ozil masuk rumah sakit. Sepertinya ketiga orang itu akan memberi pelajaran yang lebih parah lagi karerna melihat Ozil baik baik saja.
Sementara Ozil sendiri, kini sudah berada di area pertokoan khusus untuk pakaian. Berbagai jenis pakaian dan aksesoris tersedia di tempat itu dengan harga yang cukup murah dengan kualiatas barang yang bagus tentunya. Ozil pernah mengunjungi tempat itu dua kali bersama Surya dan Cipto, makanya dia tahu kalau di sana barangnya murah dan bagus.
Setelah beberapa kali berkeliling dan memilih, akhirnya Ozil berhasil mendapatka empat kemeja dan juga tiga celana panjang dengan harga yang cukup murah. Bahkan uang pemberian dari Mas Ari masih ada sisa dan Ozil akan mernggunakannya untuk membeli celana kolor yang fungsinya macam macam.
Ozil tidak suka memakai underwear yang menurutnya tidak nyaman. Sejak memasuki usia enam belas tahun, pria itu mulai tertarik hanya menggunakan kolor saja jika di dalam kamar atau sedang di rumah. Jika hendak keluar, celana kolor itu Ozil jadikan underwear saat menggunakan celana panjang maupun pendek.
Entah Ozil dapat mitos darimana yang mengatakan kalau memakai underwear maka senjatanya, ukurannya akan kecil karena terjerat underwear yang kencang. Sedangkan kalau memakai kolor, maka senjatanya bisa terbentuk lebih besar saat menegang, karena ruangan yang longgar, efek dari celana kolor yang longgar juga.
Setelah semua barang yang ingin dibeli sudah ada di tangan, kini saatnya pemuda itu pulang ke kontrakan. Tanpa Ozil sadari kalau dia sedari tadi sudah diukuti oleh tiga orang. Para hantu wanita pun karena terlalu asyik ribut sendiri, juga tidak menyadari kalau ada orang yang mengikuti mereka. Tapi Ozil masih beruntung karena hingga dia sampai rumah, suasana itu masih cerah dan banyak orang juga sepanjang perjalanan dia pulang.
"Bagus nggak?" tanya Ozil kepada para hantu saat dia sedang mencoba baju baju yang baru saja dia beli.
"Bagus, Bang. terlihat sangat pas di tubuh kamu," jawab LIli dan disetujui oleh teman temannya. Ozil hanya tersenyum dan dia merasa bangga mempunyai tubuh yang atletis alami tanpa harus ke tempat fitnes dan tanpa bantuan suplemen.
Hingga waktu terus bergulir, kini malam kembali hadir. Karena dua temannya malam ini lembur, Ozil memutuskan pergi ke taman kota untuk menikmati malam sekaligus mengisi perutnya yang lapar. Tentu saja dia tidak sendiri, masih ada lima wanita yang setia menemani dengan segala keributan yang kadang membuat orang orang berpikir kalau Ozil itu gila karena sering ngomong sendiri.
Saat kaki Ozil melangkah di tempat yang sepi, dimana tempat itu adalah tempat yang sama saay Ozil menolong seseorang, tanpa sepengatahuan Ozil, tiba tiba ada orang yang berlari ke arahnya dengan mengacungkan sebilah benda tajam
"Ozil, awas!" teriak para hantu yang spontan bergerak melindungi Ozil dengan berdiri di hadapanya menghadang orang itu. Namun beberapa saat kemudian mata mereka membelalak semuanya.
...@@@@@@...