(KARYA EVENT WANITA KUAT)
Ayra Azalea adalah seorang broker kaya raya dan disegani di dunia pasar saham.
Disebut sebagai dewinya pasar saham membuat Ayra memiliki banyak musuh dan saingan.
Sebuah kecelakaan tragis menimpa Ayra membuat tubuhnya hancur karena ledakan mobil. Sesaat sebelum mobil meledak Ayra menerima pesan video yang menunjukkan perselingkuhan sang kekasih, tak hanya selingkuh tapi pria itu juga berencana menguasai seluruh aset kekayaan Ayra.
Saat membuka mata..
Ayra azalea bertransformasi ke dalam tubuh seorang tunawisma kumal di sebuah era dimana pertumbuhan ekonomi negara tersebut masih lemah.
Apakah Ayra akan tetap kekeuh membalas dendam akan kematiannya atau justru memilih merelakan dan menerima cinta tulus seorang pria yang muncul di kehidupan keduanya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Makam
Mobil Kayra memasuki area pemakaman di salah satu wilayah luar kota, sebuah area yang khusus digunakan oleh pemerintah setempat sebagai tempat pemakaman umum warga.
Kayra turun dari mobil sembari mengenakan kacamata hitamnya, lalu..
Dengan langkah yang sedikit bergetar dirinya menuju area pemakaman dengan deretan batu nisan yang berjajar terasering, Kayra sebelumnya bertanya pada bagian pos penjaga makam dimana letak makam seorang wanita bernama Ayra Azalea.
Seorang penjaga memberikan petunjuk lokasi dimana makam yang dimaksud yang ternyata berada di lokasi yang lebih keatas di deretan tera sering ketiga.
Tiba di pusara yang di maksud, tungkai Kayra seketika lemas hingga ambruk terduduk begitu saja di hadapan pusara nisan bertuliskan namanya,
Ayra azalea.. meninggal dunia dalam usia 22 tahun.
Tangan halus nan lentik Kayra gemetar saat mengukir nama yang tertera pada batu nisan, setiap guratan huruf semakin menambah deras air mata yang mengalir di pipinya.
Terisak Kayra tidak mampu membendung rasa sedih yang mendalam.
"Hiks... hiks.. hiks.. " pundak ramping itu naik turun saat isak tangis semakin tak terbendung.
Tidak ada kata yang terucap.. hanya ada Kayra yang duduk bersimpuh gemetar.. bahkan angin sejuk yang membelai wajahnya pun seolah mengusap menguatkan dirinya agar tidak larut dalam kepiluan.
Kayra meletakkan karangan bunga, bunga yang paling dia sukai semasa hidupnya,
Bunga Daisy..
Hampir satu jam lamanya Kayra bersimpuh di depan pusara makamnya. Seolah sedang meluapkan beban air mata kesedihan, kini Kayra sedang mencoba kembali mengatur nafas menenangkan dirinya sendiri.
Tarik nafas dalam dalam.. lalu hembuskan perlahan..
Berkali kali Kayra mengulangi hal tersebut sampai emosinya benar benar reda.
Kayra mengambil sapu tangan dari tas kecilnya lalu membersihkan sisa air mata serta ingus.
Merasa lega..
Kayra berdiri lalu kembali menatap nanar pusaranya, menghela nafas kemudian melangkah pergi meninggalkan area pemakaman.
Saat melewati pos penjaga makam, seorang pria tua yang merupakan si penjaga meminta Kayra untuk berhenti sejenak.
Si penjaga makam mempersilakan Kayra duduk di dalam pos , lalu mulai perbincangan.
"Apakah nona kerabat dari mendiang non Ayra azalea ?" tanya si penjaga tua.
"Hanya teman pak, why ?" masih sedikit terisak saat Kayra menjawab pertanyaan si penjaga tua.
"Non Ayra sepertinya orang yang sangat baik, setiap seminggu sekali selalu ada rombongan yang mengunjungi makam beliau, rombongan anak anak dari yayasan panti asuhan, apa nona tahu tentang hal itu ?" ucap si penjaga tua.
"Saya hanya tahu jika, teman saya itu memang sangat dermawan. Dia merupakan salah satu penanam saham di beberapa yayasan panti asuhan dikota. Ayra wanita yang baik dan dia layak mendapatkan empati dari semua orang yang merasakan kebaikannya. " kata Kayra lirih dan sopan .
"Beberapa hari yang lalu juga ada seorang pria, penampilannya seperti tuan muda rapih mengenakan setelan jas dan naik mobil mewah, pria itu juga menanyakan tempat makam nona Ayra, dia sama seperti anda nona, membawa sebuket bunga daisy yang masih segar, mungkin pria itu kekasih nona Ayra ya.. wajahnya sangat tampan dan teduh. " kembali bapak tua penjaga mengatakan hal yang membuat Kayra mengerinyitkan dahi.
"Siapa.. siapa pria yang datang kemari.. dan siapa pria yang tahu bunga kesukaanku adalah Daisy, apakah David ??" batin Kayra bergejolak.
"Saya yakin siapapun pria itu pasti adalah seorang yang juga berempati besar pada mendiang teman saya Ayra.. " senyum Kayra menutupi rasa penasaran, siapa gerangan pria yang diam diam memperhatikan dirinya semasa hidup..
Selesai berbincang Kayra kembali melangkahkan kakinya menuju mobil, menyalakan mesin mobil bersiap untuk meninggalkan area pemakaman dan kembali ke kota,
Sepanjang perjalanan Kayra merasa jauh lebih tenang, namun sekelebat ucapan pak penjaga tua kembali mengusik pikirannya,
Siapa ya...