NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:195.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

Beberapa kali Xena melirik pada Rayan yang hanya diam tanpa satu katapun keluar dari mulutnya dan itu semakin bikin Xena tidak nyaman. Dia jelas tau Rayan marah.

‘’Ray,’’ panggilnya yang sama sekali tidak dihiraukan oleh pria itu.

‘’Aku tidak akan minta maaf tentang apa yang kuucapkan tadi, walau aku tau kau kesal akan hal itu.’’ Xena menundukan wajahnya lalu mendesah pelan.

Rayan, pria itu kembali tidak menjawab, dia hanya melirik Xena dari kaca spion.

‘’Turun!’’ suruhnya begitu mereka sampai di depan rumah Xena.

Xena melihat rumahnya terlebih dulu, lalu kembali melihat Rayan yang sama sekali tidak melihat ke belakang, biar hanya sedetik. ‘’Yaudah, aku turun dulu ya, selamat malam dan hati-hati dijalan,’’ ucapnya tersenyum tipis sebelum akhirnya membuka pintu mobil dan turun dari mobil Rayan.

Rayan hanya melihatnya, sampai Xena masuk ke dalam rumahnya. Entahlah apa yang sedang pria itu pikirkan.

******

Xena membuang tubuhnya diatas ranjang, tanpa diminta air matanya menetes. Semakin hari dia semakin menyukai Rayan, tapi semakin hari pria itu malah semakin membuatnya sedih. Hadirnya seolah tidak dihargai, hubungan mereka seolah tidak dianggap. Lalu, apa dia harus menguatkan hatinya dan memilih untuk berpisah dari pria itu?

Untuk apa juga mempertahankan suatu hubungan yang jelas-jelas hanya dia yang menginginkannya sedang Rayan sepertinya memang ingin berpisah darinya.

‘’Tuhan beri aku waktu sebentar lagi. Aku janji akan pergi dan membiarkannya bahagia dengan orang yang dia cintai,’’ ucap Xena dengan suara yang bergetar. Sakit sekali rasanya, mengingat dia yang harus mengalah dan menyerah pada pria itu. Tapi mau bagaimana lagi, memaksa hanya akan semakin membuatnya tersiksa dan tentu juga Rayan akan tersiksa dengan hal itu, karena harus terus bersamanya.

*****

‘’Ray,’’ panggil mama Liana pada Rayan yang baru masuk rumah. Paruh baya itu sengaja menunggu Rayan, karena ada yang ingin dia bicarakan.

‘’Duduk Ray,’’ suruh mama menepuk sofa, disampingnya.

‘’Ada apa ma?’’

‘’Xenanya sudah dianter pulang?’’

Rayan hanya mengangguk, pria itu menunduk kepalanya, dengan kedua tangannya yang direkatkan satu sama lain. Entahlah, sepertinya dia sedang banyak pikiran.

‘’Ray, apa kamu serius pada Xena?’’

‘’Ray, mama bukannya mau ikut campur urusan kalian. Xena sangat baik, mama akui itu, jadi tolong jangan disakiti hatinya. Kalau kamu nggak suka lebih baik ditinggalkan, daripada terus bersama, tapi malah kamu sia-siakan. Ray, waktu tidaklah panjang kalau kamu memang tidak menyukainya, lepaskan. Dia berhak bahagia, biarkan dia bersama dengan seseorang yang benar-benar mencintai dia.’’

Rayan masih saja diam, mama Liana beberapa kali mengusap punggung pria itu, sebelum akhirnya masuk meninggalkan Rayan yang masih duduk diam, entah apa yang dia pikirkan.

*****

Sudah hampir siang, tapi Xena masih betah berada di bawah hangatnya selimut kesayangannya.karena hari minggu, jadi mama Ami dan juga Yudi tidak membangunkan, membiarkan dia tidur sampai puas.

Xena barulah terganggu, saat ponselnya berdering. Dia menggapai asal, mencari letak ponselnya. ‘’Hallo,’’ ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

‘’Bryan?’’ Mata Xena langsung terbuka lebar, ditatapnya layar ponselnya, lalu tersenyum dan bangun dari tidurnya, dia duduk bersandar di kepala ranjang.

‘’Sibuk banget ya kayaknya, sampai nggak pernah telepon,’’ sindir Xena pada Bryan, sahabatnya yang sudah hampir 6 bulan terakhir tidak memberinya kabar.

Bryan Levon adalah sahabat Xena sejak mereka duduk di bangku SMP. Xena dan keluarganya bahkan sudah menganggap Bryan sebagai bagian dari keluarga mereka, saking dekatnya hubungan Xena dan Bryan. Sekarang, pria itu sedang melanjutkan kuliahnya di salah satu kampus ternama yang letaknya di California, Amerika Serikat dan sudah hampir dua tahun terakhir mereka tidak bertemu.

‘’Kirain udah lupa, karena mentang-mentang udah punya banyak teman baru.’’

Bryan malah tertawa. ‘’Nggak akan sama seperti kamu Xena, kamu special, punya tempat tersendiri. Tidak peduli kemanapun aku pergi, kamu akan selalu jadi yang terbaik.’’

‘’Elah kayak nasi goreng aja. Lagian, kamu ngomongnya udah kayak kita pacaran saja, ih geli aku tuh.’’ Xena malah bergidik dan itu semakin bikin Bryan tertawa.

‘’Oh ya kamu lagi apa?’’

‘’Ngapain nanya? Oh ya, kapan baliknya sih, kangen tau, aku nggak ada teman jalan, nggak ada teman berantem dan nggak ada yang bisa aku omeli kalau lagi kesal.’’

‘’Astaga secetek itu aku dihati kamu Xena? Cuman buat berantem sama diomeli doang?’’ Bryan malah bercanda.

‘’Udah betah ya kamu disana, udah males pulang?’’

‘’Aku nggak mungkin lama-lama ditempat yang nggak ada kamunya.’’

Xena malah mendengus, wanita cantik itu sampai berpura-pura ingin muntah sedang Bryan sudah kembali tertawa. ‘’Oh ya, mau ngomong sama mama nggak? Aku mau mandi dulu soalnya.’’

‘’Boleh deh aku juga kangen sama mama.’’ Xena pun turun dari ranjang, berjalan keluar sambil berteriak memanggil mamanya.

‘’Ada apa sih Xena, kok teriak-teriak gitu?’’

‘’Iya kakak ih, bikin sakit kupingku aja,’’ Yudi ikut menimpali.

‘’Nih, si orang hilang udah ketemu dan katanya pengen ngomong.’’

Mama dan Yudi memandang bingung, tidak mengerti dengan ucapan sindiran yang baru Xena layangkan untuk Bryan itu.

‘’Hai tan, hai Yud.’’ Mereka langsung tersenyum mendengar suara itu, kini mereka mengerti maksud ucapan Xena. Xena pun memberikan ponselnya pada sang mama sedang dirinya kembali masuk ke kamar, karena ingin mandi.

45 menit kemudian, Xena menghampiri mama dan Yudi lagi. ‘’Masak apa ma, aku laper banget.’’

‘’Gimana nggak laper, liat jam kak.’’

Xena hanya nyengir, melihat jam dinding yang sudah menunjukan jam 14.25. Pantas laper, orang tadi dia melewatkan sarapan dan bahkan juga sudah melewati waktu jam makan siang.

‘’Mama bikin ayam saus sama cah kangkung, tadi,’’ jawab mama Ami dengan matanya yang tidak beralih dari layar Tv. Paruh baya itu sedang serius menonton sinetron ikan terbang, Xena sampai heran kenapa mamanya sangat suka dengan cerita-cerita seperti itu.

‘’Ini sengaja ya di sisain buat aku?’’ Xena tersenyum lebar, melihat potongan ayam yang masih 3 potong dan semuanya adalah bagian sayap, bagian kesukaan Xena.

‘’Adik kamu tuh, mama pengen makan sayapnya satu aja nggak dikasih sama dia.’’

‘’So sweet benget sih adikku ini.’’ Xena berlari kecil menghampiri dan langsung memeluk leher Yudi, tidak lupa dia juga meninggalkan beberapa kecupan di pipi sang adik.

Yudi langsung menghindar, menyeka bekas-bekas ciuman Xena barusan. ‘’Aku bukan anak kecil lagi ya kak,’’ protesnya yang sama sekali tidak dipedulikan, Xena malah kembali menghampiri dan kembali menciumnya.

‘’Kakak ih.’’

‘’Mananya yang bukan anak kecil, orang masih imut-imut gini, pipinya aja masih tembem gini.’’ Xena malah mencubit gemas kecil pipi Yudi, bikin pria itu mendengus.

‘’Udah ah kak, makan aja, katanya laper.’’

‘’Oh iya sampe lupa.’’ Xena nyengir dan kembali berlari menuju meja makan yang letaknya hanya beberapa langkah di belakang sofa yang diduduki mama dan Yudi.

‘’Ma, Yud, nggak makan lagi?’’

‘’Nggak orang tadi aku sama mama udah makan bagian paling enaknya.’’

‘’Oh jadi kamu sengaja nih sisain sayapnya buat kakak, karena nggak enak menurut kamu?’’

‘’Iyalah emang apa lagi?’’

Xena pura-pura berdecak sedang Yudi hanya tersenyum tipis dan kembali membawa pandangannya ke layar ponsel.

‘’Oh ya ma, ponselku mana, terus tadi apa yang Bryan bicarakan?’’

‘’Tuh, lagi cars, tadi hampir lowbat,’’ jawab mamanya singkat tanpa memberitahu obrolannya dan Bryan tadi. Bukan karena rahasia, tapi karena paruh baya itu terlalu serius dengan sinetron dan fokusnya hampir terganggu karena Xena yang selalu bertanya.

Bersambung ....

1
Rita Tanti
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Sri Puryani
Luar biasa
Sri Puryani
lucu geregetan😀
anypuji
ayo Xena pergi biar Rayan kapok
anypuji
sana nyebelin
anypuji
gak sabar nunggu Xena pergi trus raayan kelimpungan
كحلس يسري رحمن
Lumayan
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!