NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari CINTA

Terlambat Menyadari CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Isti arisandi

"Aku hamil, Rey." Kalimat itu akhirnya lolos dari bibir Kirana, meski dia mengatakan penuh keraguan.


Reyhan bukannya senang, justru dia melontarkan kalimat yang sangat menyakitkan. " Hamil! Bayi siapa yang kau kandung? Kalaupun itu anakku, jangan berharap aku akan membiarkan dia lahir kedunia ini."



Tanggapan negatif dari Reyhan membuat Kirana ingin mempertahankan bayinya seorang diri, meski dirinya tengah divonis kanker stadium akhir.



Ya, Reyhan menikahi Kirana karena paksaan dari keluarga wanita, pernikahan mereka yang berumur tujuh tahun tidak mampu menghadirkan CINTA . Reyhan memiliki kekasih yang setiap saat hadir mengacaukan hubungan mereka. Namun, saat Kirana benar-benar pergi, Reyhan merasakan sesuatu yang berharga telah hilang dari hidupnya.


Akankah mereka kembali bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan?


Ataukah mereka berpisah dan menyisakan penyesalan?


Ayuk! ikuti kisahnya sampai tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti arisandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Keesokan hari Reyhan terbangun dengan kepala terasa berat dan sangat pusing.

"Akhhh, apa yang terjadi!" Reyhan menggeliat, berusaha meregangkan ototnya yang tiba-tiba sangat pegal.

"Apa yang telah kita lakukan?" Reyhan terkejut ketika melihat Clara tengah tidur pulas di sampingnya tanpa sehelai benang menempel di tubuhnya.

"Rey kamu sudah bangun!" Kirana membuka matanya, wajahnya berseri-seri sambil menarik selimut menutupi tubuh polosnya di depan Reyhan.

Reyhan justru panik memikirkan yang sudah terjadi di antara dirinya dan Clara. "Apa yang telah aku lakukan padamu Clara? Bagaimana bisa aku tidak ingat sama sekali?"

"Rey benarkah kamu tidak ingat? Tentu saja kamu semalam sangat mabuk Rey." Clara kini pura-pura sedih karena Reyhan tidak mengingat malam indah yang telah dilaluinya.

Clara turun dari ranjang setelah memakai kimono tidurnya yang semalam dengan sengaja dia tanggalkan sendiri. Clara sengaja membuat kimono miliknya dan baju Reyhan berserakan di lantai. Membuat seolah-olah penyatuan dirinya dan Reyhan benar-benar terjadi.

Clara mengambil segelas air dan obat anti mual. Wanita itu memberikan pada Reyhan supaya kondisinya akan segera membaik.

"Clara maafkan aku!" Reyhan merasa sangat bersalah.

"Rey, aku tidak sedih jika kamu yang mengambil semuanya, karena aku mencintaimu. Kita sebentar lagi akan menjadi suami dan istri, kamu berhak memiliki semua yang ada pada diri ini." Clara berkata dengan tidak tahu malu. Dia justru terlihat bahagia menyerahkan kehormatan pada lelaki yang belum sah menjadi suaminya.

"Tapi bagaimana jika aku hamil? Kamu harus segera menceraikan Kirana dan menikahiku Reyhan. Aku tidak mau anak yang kukandung ini tidak memiliki ayah." Clara memeluk lengan kokoh Reyhan. Wajahnya yang bahagia kini berubah menjadi sayu. Clara mulai memikirkan rencana selanjutnya.

"Clara, kamu tenang saja, aku akan menikahimu secepatnya jika kamu terbukti hamil, aku bukan lelaki brengsek yang lari dari tanggung jawab. Tenang saja aku akan bertanggung jawab." Reyhan mengelus rambut wanita yang tengah bersandar di bahunya dengan lembut, meski tatapan matanya kosong dan lurus ke depan.

"Kamu jangan khawatir aku akan menceraikan Kirana secepatnya." Meski sangat berat berujar demikian, kata Cerai akhirnya lepas dari mulut Reyhan juga.

Clara tersenyum bahagia mendengar Reyhan akan menceraikan Kirana. Saatnya dia memikirkan rencana selanjutnya dengan pura pura hamil. Clara tak bisa membayangkan bagaimana wajah hancur Kirana saat melihat lelaki yang dia perjuangkan selama ini telah tidur dengan dirinya. Clara tidak sabar perceraian itu akan secepatnya terjadi.

***

Proyek baru terus berkembang, usaha keras Kirana perlahan mulai menunjukkan hasil. Kirana mulai mendapat kepercayaan dari para investor. Keberadaan kirana juga sangat disukai oleh kliennya.

"Bu kirana." Sekretaris Kirana mengetuk pintu lalu masuk. Wanita muda itu Baru beberapa hari bekerja dengan Kirana tapi sepertinya dia sudah sangat akrab.

"Iya Jen, ada apa?"

"Anu Bu, saya cuma mau mengantarkan dokumen yang tadi tertinggal di meja saya. Sepertinya ini juga sangat penting."

"Oh iya terima kasih, taruh di situ saja aku juga belum sempat memeriksa yang lainnya."

Jeni duduk di kursi yang ada di depan Kirana. Gadis itu sepertinya ingin menyampaikan sesuatu. "Bu Ana, aku dengar pak Reyhan sebentar lagi akan melamar kekasihnya yang bernama Clara. Sebenarnya apa sih yang membuat Clara spesial di mata lelaki setampan pak Reyhan. Kalau aku pasti akan memilih Bu Kirana, sudah baik, pintar dan juga cantik."

"Oh gitu. Sudah selesai bicaranya?" Kirana nampak biasa menanggapi ucapan Jeni, tapi sebenarnya hatinya sangat hancur, seperti dicabik-cabik oleh puluhan belati.

"Sudah Bu, maaf Bu." Jeni pergi karena merasa apa yang dikatakan tidak penting untuk Kirana.

Setelah Jeni pergi Kirana menangis, namun hal itu tidak berlangsung lama.

'Cukup Kirana, semuanya harus berakhir. Air matamu lebih berharga, jangan gunakan untuk menangisi lelaki seperti Reyhan. Kamu juga berhak bahagia.'

Kirana menyusun ulang surat perceraian yang disimpan di laci. Sepertinya semakin cepat bercerai akan semakin baik,

Setelah semua surat tersusun dengan rapi Kirana memasukkan ke dalam map, lalu Kirana meminta Jeni supaya memanggil Reyhan agar segera datang ke ruangannya.

Dengan cepat Reyhan datang memenuhi panggilan Kirana.

"Kamu memanggilku," Tanya Reyhan saat masih di depan pintu.

Kirana mengangguk." Ya masuklah."

Reyhan melangkah masuk, dia hendak menutup pintu tapi Kirana melarangnya. "Jangan ditutup pintunya jika kita hanya berdua saja."

Reyhan menurut, dia membiarkan pintu tetap terbuka. " Apakah ada masalah?"

"Ya, masalahnya ada di kita sendiri, aku dengar kamu akan melamar Clara, tapi status kita masih suami istri."

"Terus dimana masalahnya?" Aku akan berusaha untuk membahagiakan kalian berdua."

Kirana tertawa mendengar Reyhan berkata demikian. Kebahagiaan seperti apa yang dia janjikan? jika saat ini saja dia tidak pernah merasakan bahagia itu.

"Tidak perlu Rey, aku sudah bahagia meski tanpa kamu, aku ingin kita datang ke pengadilan untuk mengurus perceraian." Kirana bersyukur dia bisa berbicara dengan tegar di depan Reyhan tanpa memperlihatkan sisi lemah.

"Baiklah jika itu yang terbaik." Reyhan berdiri dari duduknya dan berjalan keluar, Kirana tak percaya kali ini Reyhan langsung setuju. Wanita itu terus mengekor di belakang Reyhan hingga sampai di parkiran dan menaiki mobil yang sama.

Tiba di pengadilan, Kirana meminta pada Jaksa untuk pengajuan perceraian dipercepat saja, selain alasannya sudah jelas, kedua pihak juga sudah setuju.

"Apakah anda berdua sudah yakin," tanya hakim

Kirana mengangguk sedangkan Reyhan menyusul mengangguk meski pelan.

"Saya sudah yakin Pak Hakim, alasannya saya sudah tidak nyaman lagi berumah tangga dengan suami saya, dan Suami saya sebentar lagi juga akan menikahi kekasihnya. Sebagai wanita saya tidak bisa ikhlas suami saya menikahi wanita lain selain saya."

"Baiklah, hakim memutuskan kalau perceraian yang diajukan oleh Bu Kirana dikabulkan." Kata hakim lagi.

Akhirnya ketok palu hakim yang menyatakan mereka resmi bercerai terdengar juga. Apalagi surat gugatan cerai sudah diajukan sejak lama oleh Kirana. Hanya saja Kirana sempat menghentikan sementara, karena waktu itu berharap Reyhan akan berubah dan bertahan demi bayinya.

Setelah sidang selesai Kirana langsung pergi, Reyhan bisa melihat tak ada penyesalan di mata Kirana, bahkan satu tetes air mata pun sama sekali tidak jatuh .

Sangat berbeda dengan Reyhan, lelaki itu terus menatap surat resmi perceraian mereka, hatinya saat ini hancur karena tidak bisa menolak keinginan Kirana. Apalagi mengingat kelakuannya bersama Clara semalam.

***

Aezar yang mendengar kabar Kirana bercerai dia segera datang menemui teman masa kecilnya itu.

Kebetulan Kirana sedang termenung sendiri di balkon perusahaan.

Wanita itu mengintip pemandangan sambil memikirkan kesalahan apa yang pernah dia lakukan sampai dia harus mengalami nasib buruk dalam kehidupan ini.

"Kirana." Suara laki- laki mengagetkan dirinya. Meski suara itu memanggil namanya dengan sangat lembut.

"Eza, kenapa nggak hilang kalau mau datang." Kirana berusaha tersenyum dan menghapus air matanya.

"Stop menangis Kirana. Aku tidak suka kamu cengeng, Kirana yang aku kenal adalah wanita yang kuat dan ceria."

"Aku sudah resmi bercerai, Za," adu Kirana.

"Bukankah itu yang selalu kamu inginkan."

Kirana mengangguk. "Iya, kamu benar. Tapi kenapa rasanya sangat sakit Za."

"Kirana, akhiri kesedihan ini. Berjanjilah untuk tersenyum, kamu pasti bisa. Tunjukkan kamu bisa tanpa dia, Kirana "

Kirana tersenyum setelah Aezar menghiburnya.

Diam-diam Aezar sudah menyiapkan kejutan untuk Kirana, lelaki itu menutup mata Kirana dan membawanya ke rooftop.

"Za, apa yang akan kamu lakukan? Aku dibawa kemana ini?"

"Nanti kamu akan tahu Kirana." Aezar tidak mengizinkan Kirana mengintip.

Kirana semakin penasaran, Aezar memang selalu bisa membuat Kirana tertawa.

Tiba di rooftop, Aezar baru membuka mata Kirana. Wanita itu terkejut melihat apa yang ada di depannya.

Kirana tidak percaya lelaki itu telah bekerja keras demi membuatnya tersenyum.

Sebuah meja bundar dihiasi bunga mawar merah, bunga yang melambangkan cinta itu seolah memanggil Kirana. tak lupa Aezar juga menyalakan lilin untuk penerangan supaya terkesan lebih romantis.

"Kirana I Love you. Maukah kamu menjadi ibu dari anak anakku kelak?" Aezar jongkok di depan Kirana yang masih belum selesai mengatasi keterkejutannya.

1
Mariaangelina Yuliana
udah lama nunggu kelanjutannya tapi belum di kasih udah penasaran bgt sebenarnya
Maya Hendra Ha'is
semoga kau menepati janjimu Rey dan bisa membuat Kirana percaya lagi padamu dan kau benar-benar mencintai Kirana bukan hanya karena ingin membalas Raka
stela aza
makan tue cinta emang bisa kenyang apa 🤦
Fitrian Delli
orang tua jabatannya bgs lo seperti anjing jejepit Kirana, reyhan masa lalu lo jgn mau d bohongin lo
Fitrian Delli
reyhan awak miskin lo derajat lo seperti sampai lo
Fitrian Delli
clara jalang sm kyk orang tuanya, binal lo
Umy Ghisya
Luar biasa
Mariaangelina Yuliana
akhirnya up juga sekian lama aku menunggu 😁 sampai lumutan ini Thor,
Nay
fobia rumah sakit tdi kok bisa tranfusi darah,,,agak gimana gitu ceritanya
Maya Hendra Ha'is
kau memaksakan kehendak mu Rey hanya karena tidak ingin Kirana dibawa oleh Raka hingga kau langsung merencanakan pernikahan ini...aku penasaran apa orang tuanya Reyhan gak tau kalau anaknya yang bernama Raka saudara kembar Reyhan ada didekat mereka dikota yang sama🤔🤔
Wiwin Vivo
lanjut
Wiwin Vivo
di tunggu lanjutannya kakak semangat
Wiwin Vivo
di tunggu lanjutannya kakak
Wiwin Vivo
di tunggu lanjutannya kakak semangat
Wiwin Vivo
di tunggu lanjutannya kakak
Maya Hendra Ha'is
tidak semudah itu Rey ibarat sebuah kaca yang sudah retak walaupun disatukan tidak akan sama hasilnya seperti semula 😏
ArchaBeryl
lanjut kak💪💪💪
Merry Merr
Lumayan
Merry Merr
Kecewa
Si Penjahat
udah 2 tahun kagak kelar² nih novel/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!