NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Pelakor Atau Pebinor?

"Awww ... pelan-pelan!" seru Bella saat Devan menempelkan kompresan pada kaki istrinya.

"Ck, ini belum apa-apa kau sudah sangat rewel," gerutu Devan.

"Asal kau tahu, ini sangat sakit sekali!" ketus Bella.

"Iya, aku tahu. Tapi bisakah kau menutup mulutmu. Kepalaku merasa pusing karena ocehanmu itu!" tukas Devan.

Bella pun kembali merapatkan bibirnya. Pria itu masih menempelkan kompresan es batu tersebut pada kakinya yang bengkak.

"Apakah ibumu tidak menyukaiku?" tanya Bella tiba-tiba.

Devan pun menghela napasnya. "Ibuku bukan tidak menyukaimu, hanya saja memang dia memiliki sifat yang keras," jelas Devan.

"Tapi ... kenapa aku harus dituntut untuk menjadi anggun. Padahal di dalam surat perjanjian kita tidak tertulis hal seperti itu. Kau harus memberikan bayaran padaku," ujar Bella seraya melipat kedua tangannya di depan.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya. Wanita yang satu ini memanglah sangat tidak ingin merasa dirugikan sedikit pun.

"Luar biasa sekali, bahkan dalam keadaan sakit seperti ini kau masih memikirkan tentang uang," ucap Devan tak percaya.

"Tentu saja! Semua ada perhitungannya," balas Bella tak mau kalah.

Devan merasa percuma meladeni gadis yang ada di hadapannya. Ia memilih untuk bungkam dan tak ingin berdebat lagi.

Cukup lama mereka berdua terdiam. Lalu tak lama kemudian, suara notifikasi pesan dari ponsel Bella memecahkan keheningan di tempat itu.

Bella meraih ponselnya. Ia pun terkejut dan sempat membelalakkan matanya.

Kau sedang apa?

Sebuah pesan singkat yang dikirim oleh Ferdy cukup mengejutkan. Biasanya, mantan atasannya itu mengirimkan pesan hanya untuk memesan susu kedelai. Namun, kali ini pesan tersebut seakan mereka berdua tampak akrab tanpa ada batasan.

"Ada apa?" tanya Devan yang merasa heran karena mimik muka Bella yang berubah seketika.

"Aneh, Pak Ferdy mengirimkan pesan padaku. Menurutku pesan yang dikirimkan olehnya tak terlaku kaku," gumam Bella.

"Ferdy?" tanya Devan mengulangi kalimatnya.

"Iya."

Sesat kemudian, Bella pun membalas pesan yang dikirim oleh Ferdy tadi. Ia sedikit menelengkan kepalanya seraya tersenyum, sementara jemarinya sibuk mengetik balasan pesan.

Devan mencebikkan bibirnya saat melihat ekspresi Bella yang sedikit menyebalkan itu.

"Apakah kau begitu menyukainya?" tanya Devan.

"Tentu saja. Aku sangat-sangat menyukainya. Dia seperti pangeran berkuda putih yang ada di dalam dongeng," tutur Bella seraya mengembangkan senyumnya seraya membayangkan sosok Ferdy.

Devan langsung beranjak. Ia pun langsung memberikan kompresan es batu tersebut ke tangan Bella.

"Kau kompres saja sendiri! Aku terlalu sibuk untuk mengurusimu," tukas Devan yang langsung melangkah pergi.

"Hei, setidaknya kau mengobatiku dulu, Devan! Devan!!" Bella meneriaki Devan, akan tetapi si pemilik nama seolah menulikan telinganya.

Bella pun mendecak kesal. Gadis itu kembali menempelkan kompresan tersebut ke kakinya yang membengkak.

"Ada apa dengannya? Mengapa ia tiba-tiba menjadi berubah seperti itu," gumam Bella sedikit kebingungan.

Setelah meninggalkan Bella, Devan kembali ke ruang tengah. Dilihatnya Joko yang tengah asyik bermain game sendirian. Devan pun menghampiri Joko.

Namun, perasaanya menjadi tak menentu. Saat Bella berkata bahwa ia menyukai Ferdy, tiba-tiba ada rasa khawatir dalam diri Devan.

Bagi Devan, Bella terlalu polos untuk Ferdy. Temannya yang satu itu di depan memang bersikap sopan dan memiliki wajah yang tampaknya sedikit lugu. Akan tetapi jika sudah mengetahui isi dalamnya, Ferdy adalah pria yang cukup brengsek. Gadis yang menjadi kekasihnya tak satu pun yang luput dari sentuhannya meskipun itu hanya sekedar bertukar air liur saja.

"Pak Devan ...."

Joko beberapa kali memanggil Devan. Tak ada respon apapun dari bosnya itu. Pria tersebut masih memegang stik playstation di tangannya dengan memencet tombol dengan sembarang. Matanya memandang ke layar, akan tetapi pikirannya melalang buana.

"Pak!!" seru Joko tepat di telinga Devan yang seketika membuat pria tersebut terlonjak kaget.

"Sialan!" umpat Devan seraya mengelus dadanya.

"Maaf, Pak. Tadi saya memanggil bapak beberapa kali tapi tidak ada sahutan dari bapak," jelas Joko.

"Ada apa?" tanya Devan.

"Permainannya sudah selesai, Pak. Tapi bapak masih terlihat asyik memencet stik beberapa kali," tutur Joko.

"Tampaknya ada sesuatu yang menganggu Pak Devan," sambung Joko.

"Ya, ada."

"Kalau begitu, apa masalahnya Pak. Mungkin saya bisa membantu," tawar Joko.

"Kamu,"

Joko langsung memperlihatkan wajah bodohnya. Menatap bosnya itu dengan heran.

"Yang menganggu saya itu kamu!" Devan mengulangi ucapannya.

"Ku rasa kau sudah tahu solusinya bukan?"

Glekkk...

Joko perlahan melepaskan stik playstation yang ada ditangannya. Pria itu pun beranjak dari duduknya.

"Kalau begitu, saya permisi dulu Pak," ujar Joko yang langsung undur diri.

"Kenapa pak bos menjadi sensitif sekali setelah mengantarkan Nona Bella," gumam Joko sembari berjalan keluar rumah.

Tak lama kemudian, ponselnya pun berbunyi. Joko pun langsung meraba sakunya dan kemudian menerima panggilan telepon tersebut.

"Ada apa Nona?" tanya Joko.

"Apakah kau masih bersama Devan?" tanya Bella dari seberang telepon.

"Saya baru saja diusir, Nona."

"Joko, sejak kau memberitahukan tentang kelainan seksual atasanmu itu, kau sudah menjadi temanku,"

"Tanyakan langsung saja, Nona. Jangan berbelit-belit," ujar Joko.

"Apakah hubungan Devan dan Ferdy hanya sekedar teman? Ataukah lebih dari itu?" tanya Bella.

Joko melirik ke sekitarnya sejenak sebelum menimpali pertanyaan Bella. "Setahu saya lebih dari itu,Nona."

"Hmmm... sudah ku duga. Baiklah, terimakasih informasinya. Kau adalah teman terbaikku."

Tak lama kemudian, Bella pun memutuskan sambungan teleponnya. Gadis itu meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas.

"Apakah dia cemburu karena aku menyukai Pak Ferdy?" gumam Bella.

"Tapi, aku memang menyukainya. Aku jujur tentang hal itu." sambungnya.

"Tunggu sebentar! Atau jangan-jangan Pak Ferdy mengirimiku pesan hanya untuk memata-mataiku sedang apa dengan Devan?"

"Ckckck ... jika memang begitu hatiku serasa sedikit perih. Aku berharap bahwa dia menyukaiku."

"Bagaimana ini? Haruskah aku menyebut Pak Ferdy seorang pelakor? Karena dia secara tak langsung sudah berniat untuk merebut suamiku."

"Ataukah pebinor? karena aku yang juga menyukai Pak Ferdy."

"Ahh ... terserah sajalah! Lama-lama aku pusing juga menghadapi cinta sesama jenis ini. Beribu-ribu pria yang ada di muka bumi ini, kenapa harus Pak Ferdy? Kenapa harus pangeranku."

Bella pun asyik bermonolog dengan pikirannya sendiri. Sementara di luar, ada seseorang yang tampak serius mendengarkannya dari balik pintu. Tangannya masih menempel pada kenop pintu yang hendak ia buka, namun seketika ia pun mengurungkan niatnya.

"Ini tak bisa dibiarkan! Bagaimana ceritanya putraku menjadi seorang gay," batin Rina

Bersambung...

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya (jika ada).

Yang belum favorit, yuk difavoritkan supaya mendapatkan notifikasi update terbaru nya~

Ig : ayasakaryn24

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!