NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Mey memasuki kafe dengan senyuman yang mengembang. Teman-temannya yang melihat kehadiran gadis itu tersenyum senang. Termasuk Alex, lelaki itu terlihat bahagia saat melihat Mey datang.

"Siang semuanya." Sapa Mey dengan suara cemprengnya.

"Baru pulang sekolah, Mey?" Tanya salah satu teman Mey karena gadis itu masih mengenakan seragam sekolah.

"Iya nih, berhubung gw kangen kalian. Jadi gw memutuskan untuk mampir." Sahut Mey mengembangkan senyuman manisnya.

Alex yang melihat itu ikut tersenyum. Ia juga bisa melihat perubahan gadis itu. Jauh lebih cantik dari sebelumnya. Gadis itu tersenyum begitu manis padanya. Lalu bergerak mendekat dan duduk di kursi tepat di depannya.

"Hey, apa kabar? Udah seminggu lebih kayaknya kita gak bersua. Lo makin ganteng aja, Kak." Sapa Mey sambil memainkan kedua alisnya. Alex yang mendengar itu tersenyum kikuk.

"Lo juga gw liat-liat makin cakep, Mey.

Pake susuk ya?" Gurau Alex yang berhasil mengundang tawa Mey.

"Iya, kemaren gw baru pasang." Balas Mey yang disambut tawa oleh Alex.

"Btw, ujian lo gimana?" Tanya Alex.

"Lumayan gampang sih, tapi tadi agak nyendet di matematika. Ada beberapa soal yang bikin pusing." Adu Mey tanpa ragu.

"Wajar itu mah, btw tetap semangat buat ujian selanjutnya."

"So pasti, Kak. Oh iya, Buk Neny gak ada ya? Dari tadi gak kelihatan."

"Buk Neny keluar sebentar ada urusan. Lo kesini mau kerja atau apa? Katanya lo juga udah pindah rumah ya?" Tanya Alex pensaran.

"Owh... Pengennya sih gw langsung kerja. Soalnya rindu banget nyapa para pengunjung. Tapi kagak bisa, gw harus pulang buat jaga Bapak sama belajar buat besok. Kalau masalah pindah, gw udah seminggu lebih tinggal di komplek, di rumah bestie gw." Jawab Mey lengkap.

"Hm. Gw juga kangen lo, Mey. Sepi kalau gak ada lo di sini."

"Ck, bilang aja lo rindu omelan gw kan?"

"Gak salah lagi." Alex dan Mey pun tertawa bersamaan. Hingga pandangan Alex pun tak sengaja menangkap bercak merah kebiruan di leher Mey. Ia bukan pria awam yang tak tahu tanda apa itu.

"Mey, leher lo kenapa?" Tanya Alex memasang wajah datar. Ia ingin segera tahu jawaban gadis pujaan hatinya. Berharap ia mendapat jawaban yang tak membuatnya kecewa.

Mey sedikit tersentak dan langsung menutup jejak di lehernya. "Oh ini, kayaknya digigit serangga. Pas bangun tidur tiba-tiba ada tanda gini." Jawab Mey berbohong.

Alex tersenyum getir. Ia bisa membaca kebohongan di mata gadis itu. Dua tahun lebih ia mengenal Mey, tentu saja ia tahu saat gadis itu berbohong. Mey bukan tipe orang yang pandai menyembunyikan sesuatu. Dan satu hal lagi yang membuat hati Alex merasa ganjil, yaitu cincin nikah yang melingkar indah dijari imut gadis itu. Namun Alex juga tak bisa ikut campur urusan gadis itu.

"Lain kali lo harus hati-hati. Banyak serangga berbahaya."

"Eh... iya deh. Lain kali gw bakal hati-hati." Sahut Mey terlihat gugup. Lalu keduanya terdiam dan tak ada lagi obrolan.

Di sebuah ruangan bernuansa hitam. Terlihat sepasang kekasih tengah memadu kasih dengan penuh gairah. Suara erangan dan des*han menggema disetiap penjuru ruangan.

"Dev, aku sangat merindukan sentuhanmu yang seperti ini. Kau sangat jahat, hampir seminggu tak menyentuhku. Itu menyiksaku, Dev." Rengek seorang wanita yang kini tengah duduk di atas pengkuan David. Pakaian wanita itu terlihat berantakan dengan kancing kemeja yang hampir terbuka semua. Bahkan rok pendek itu sudah tersingkap.

"Maaf." Ucap David singkat.

"Kau berubah, Dev. Sekarang kau tak lagi peduli padaku." Lirih wanita itu kembali mencumbu kekasihnya.

"Aku tidak pernah berubah."

"Bisa tidak malam ini kamu ke apartemenku, Dev. Aku sangat merindukanmu. Di sini aku tak bisa bebas menyentuhmu. Bahkan kita tak bisa bermain seperti biasanya. Aku takut putrimu datang lagi." Rengek wanita itu seraya membelai wajah tampan David.

"Dia sedang sibuk belajar, tidak akan datang ke sini." Sahut David menatap wajah kekasihnya begitu dalam. Namun tiba-tiba wajah itu berubah menjadi wajah istrinya. David tersentak dan langsung mendorong wanita itu hingga terjerembab ke lantai. Ia bangun dari posisinya.

"Dev! What are you doing?" Pekik Nindy bangun dari posisinya.

"Sorry." Ucap David beranjak menuju sofa. Ia menyandarkan tubuhnya di sana sambil mengusap wajahnya kasar. Nindy yang melihat itu merasa heran, dengan keberanian penuh. Ia kembali memposisikan diri di pangkuan David. Membelai dada bidang David yang masih tertutup kemeja.

"Bisa kita melakukkannya di sini? Aku merindukanmu, Baby." Bisik Nindy dengan suara menggoda. David menghela napas berat, lalu menatap wajah kekasihnya kembali. Dan tak berniat untuk menyetujui ajakan wanita itu.

"Aku tahu kau mulai tertarik dengan gadis itu bukan? Aku bisa melihat itu dari matamu. Aku rasa sebentar lagi kau akan mencampakkan diriku."

"Honey, aku tak mungkin melakukan itu. Gadis itu sama sekali tak menarik. Dia terlalu kampungan dan kau tahu aku tak menyukainya."

Nindy tersenyum senang mendengarnya. "Apa dia bisa memuaskanmu sepertiku, Baby?"

"Tentu saja tidak, kau satu-satunya orang yang pandai membuatku puas, Honey." Ucap David mengecup bibir ranum kekasihnya. Kemudian mereka pun melanjutkan kegiatan yang sempat terjeda.

***

Mey menatap gedung pencakar langit milik suaminya dengan penuh rasa kagum. Ya, setelah pulang dari kafe dan berganti pakaian, Mey memutuskan untuk berkunjung ke kantor suaminya membawa bekal makan siang. Sekaligus meminta maaf karena sudah memarahi suaminya pagi tadi.

Di rumah tadi ia sempat meminta alamat pada Tasya. Dan kini ia sudah berdiri tepat di depan gedung mewah milik sang suami.

"Keren banget suami gw, bisa punya gedung segede ini." Puji Mey dengan senyuman mengembang. Tanpa banyak berpikir, gadis itu pun beranjak untuk masuk. Gadis mungil itu terlihat sangat imut dengan balutan dress selutut berwarna purple. Ia juga membiarkan rambut panjangnya tergerai indah.

Mey berjalan pasti menuju meja resepsionis. Lalu memberikan senyuman ramah pada dua wanita yang ada di sana.

"Ada yang bisa kami bantu, Dek?" Tanya salah seorang dari mereka. Mey terkekeh geli saat wanita itu memanggilnya degan sebuatn Dek. Karena penampilan Mey saat ini memang mirip seperti anak SMP.

"Saya mau ketemu Om David. Ada kan?"

Kedua resepsionis itu saling memandang satu sama lain saat mendengar panggilan Mey untuk atasannya. Karena tak ada yang berani menyebut nama depan lelaki itu di kantor. Kemudian mereka pun kembali mengalihkan pandangan pada Mey.

"Atas nama siapa, Dek?"

"Mey, Meylani Putri." Jawab Mey dengan senyuman ramah.

"Tunggu sebentar ya, Dek. Saya hubungi...."

"Mbak, saya istrinya Om David. Saya cuma mau antar makanan. Kalau Mbak gak percaya, saya punya foto pernikahan kami kok. Tunggu sebentar ya?" Mey megeluarkan ponselnya dari dalam tas. Lalu menunjukkan wallpaper ponselnya pada dua resepsionis itu. Sontak kedua wanita itu terkejut. Foto itu benar-benar atasannya. Wajah mereka seketika berubah pias.

"Kami minta maaf, Nyonya. Kami tidak tahu jika...."

"Gak papa, Mbak. Gak perlu panik gitu. Bisa tunjukkan di mana ruangan suami saya?"

"Oh tentu, Nyonya. Mari ikut saya." Kata resepsionis yang satu lagi beranjak dari posisinya. Kemudian bergegas menunju sebuah lift. Mey pun mengikuti jejak wanita itu.

"Ini lift khusus Mr. Lander, Nyonya. Silakan menggunakan lift ini untuk ke ruangan beliau. Karena lift ini akan langsung menuju gedung teratas."

"Oh, terima kasih." Ucap Mey.

"Silakan, Nyonya." Wanita itu mempersilakan Mey masuk ke dalam lift saat pintu itu terbuka. Tanpa banyak berpikir, Mey pun masuk ke dalam lift. Tidak perlu lama, lift itu membawanya ke lantai teratas. Tempat di mana suaminya berada.

Mey melangkah pasti keluar dari dalam lift. Lalu matanya tertuju pada sebuah pintu. Ya, hanya ada satu pintu di sana.

"Nyonya," sapa seseorang yang berhasil mengejutkan Mey. Gadis itu pun menoleh.

"Eh, Paman Sam? Di sini juga?" Tanya Mey dengan mata berbinar.

"Ya, Nyonya." Lelaki berpakaian formal itu sedikit membungkuk.

"Ck, gak usah formal gitu dong Paman. Dan berhenti manggil Mey dengan sebutan Nyonya. Mey berasa seperti orang tua tahu gak sih?" Protes Mey yang tak suka dengan panggilan semua orang untuknya.

"Maaf, Nyonya. Ada tujuan apa Anda datang ke mari?" Tanya Paman Sam seolah mengabaikan keluhan Mey.

"Ketemu Om suami. Di ruangan itu kan?" Sahut Mey berjalan pasti menuju ruangan itu.

"Maaf, Nyonya. Tuan...."

"Jangan berisik, Mey mau buat kejutan." Potong Mey yang berhasil membuat Paman Sam tak berkutik.

Tanpa ragu, Mey membuka pintu itu dengan semangat.

"Siang, Om." Ucap Mey saat pintu itu terbuka sempurna. Namun ia harus terkejut saat melihat pemandangan menyakitkan didepan matanya. Saat ini David masih bercumbu mesra dengan seorang wanita di atas sofa. Bahkan kedua orang itu tak lagi memakai sehelai benang pun.

Baik David maupun Nindy terkejut saat melihat kedatangan Mey. David bangun dari posisinya dengan cepat dan memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Dan memakainya kembali dengan cepat. Saat ini ia terlihat seperti suami yang terpergok berselingkuh di depan istrinya.

Mey masih terdiam mematung. Matanya mulai mengabur, karena menahan agar air matanya tak tumpah. Ia juga menggigit ujung bibirnya untuk menahan rasa sakit yang teramat dalam. Sedetik kemudian, Mey mengulas senyuman getir. "Maaf, sepertinya Mey datang di waktu yang kurang tepat ya?"

Mey melangkah pasti menuju meja kerja suaminya. Tanpa melihat ke arah dua orang yang tengah sibuk mengenakan pakainnya kembali. Dengan perasaan yang berkecamuk. Mey meletakkan kotak bekal yang ia bawa di atas meja.

"Mey cuma mau antar makan siang buat, Om. Mey pikir Om sibuk kerja dan takutnya lupa makan siang. Maaf kalau kedatangan Mey menganggu kalian. Mey juga datang ke sini untuk minta maaf soal pagi tadi. Mey udah marahin Om." Pungkas Mey yang langsung berbalik dan hendak pergi dari sana. Namun dengan gerak cepat David menahan lengan istrinya. Mey yang kaget pun langsung menoleh.

"Mey, kita harus bicara." Ajak David. Mey yang mendengar itu menatap suaminya, lalu bergantian menatap wanita yang saat ini sudah duduk di atas sofa. Mey menunduk lesu, lalu mengangguk pelan.

1
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
menarik👍
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Vonny Yuana
bagusss
Iin Nurchayati
Gibran kamu begitu tulus.... kasihan banget. semoga othor ngasih jodoh yg baik yg bener2 kalian saling mencintai
Iin Nurchayati
Thor... biarin Tasya SM gibranlh. kasihan bngt Gibran begitu tulus gak tega gue kalau dia kecewa😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!