Maha Rani Larasati rela menikah dengan Daniel Nur Indra seorang duda ber anak satu tapi jauh dari kata bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trisubarti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Icha pergi dengan taksi sepanjang jalan ia menangis. Menyesali apa yang sudah Papanya lakukan dengan Uminya.
Sementara Daniel mengikuti dari belakang dengan motornya yang dulu biasa Rani pakai untuk kuliah.
15 menit kemudian Icha sampai di rumah Utinya. Bi Inah membuka pintu.
Icha masuk kedalam melihat Utinya sedang menjahit dengan tangannya. Icha menghampiri dan tiba-tiba memeluk. Spontan tangan Utinya menghindar kalau tidak pasti akan terkena jarum.
"Uti...hu aaaaa..." Icha menangis tersedu-sedu.
"Ada apa sayaaang...cup cup cuuup.." Umi mengelus punggung cucunya untuk menenangkan.
"Papa jahat! Uti...Papa jahaaat...hu uuu.
"Papa kenapa sayang, cerita sama Uti" Mama Nadyn bingung menatap koper yang cucunya bawa.
"Ayo kekamar, di antar sama Uti ya" Mama Nadyn menggandeng Icha dan mengajaknya keatas.
"Bi koper nya di bawa ke atas ya." Titah Mama
"Baik nyonya."
"Sudah, Icha Istirahat dulu ya" Uti menyelimuti cucunya biar tenang dulu nanti baru di tanya pikirnya. Uti menepuk-tepuk bokong cucunya setelah tidur Uti baru kebawah.
Daniel duduk di ruang tamu, setidaknya pikiranya agak tenang. Setelah melihat anaknya kabur hanya kerumah Utinya.
Uti menuruni anak tangga melihat anak semata wayangnya duduk termenung. Tangannya menopang pelipisnya. Tampak gurat lelah di wajahnya.
Uti duduk di depan putranya.
"Ada apa lagi Dani?" Tanya Mama pelan.
"Rani pergi Mah." Daniel tidak berani menatap wajah Mamanya.
"Pergi? pergi kemana Dan?" Tanya Mama terkejut dan bertanya tanya ada masalah apa lagi dengan anak dan menantunya? Pikirnya.
"Rani pulang kampung Dan?" Tanya Mama.
Daniel menggeleng.
"Dani nggak tau Ma, Pakaiannya di bawa semuanya. Tapi barang-barang pemberian Dani di tinggal, bahkan mas kawin dari Dani juga ditinggal." Tutur Daniel. Daniel meremas rambutnya untuk mengurangi pening di kepalanya.
"Lalu masalah apa lagi Dani! yang sudah kamu perbuat?" Mama paham pasti anaknya sudah menyakiti Rani kembali dan mungkin sudah sangat keterlaluan.
Sebelumnya setiap ada masalah Rani tidak sampai pergi tanpa pamit dengannya.
"Dani hanya ingin memberikan pelajaran Ma, tidak ada Maksud lain" "Karena Rani sudah mengambil perhiasan Almira." Tutur Daniel.
"Tidak mungkin!!" Bentak Mama kemudian berdiri menatap Daniel tajam.
"Tapi kotak perhiasan itu Dani temukan di kolong tempat tidurnya Mah."
"Lalu kamu percaya begitu saja Dani?!
"Astagfirlullah Daniel...Mamah tuh rasanya pengen mithes kamu."
"Kamu bukan anak kecil lagi Dan! umur kamu sudah 44 tahun loh"
"Tapi kalah sama pemikiran anak kamu yang masih 9 tahun." Mama Nadyn geleng-geleng kepala.
"Ikut Mama sekarang!" Bentak Mama keluar Rumah, Daniel mengikuti dari belakang.
"Kita naik motor saja! biar cepat." Kata Mama marah.
"Kita akan kemana Ma?" Tanya Daniel takut Mamanya main tuduh.
"Kerumah kamu lah! kemana lagi?" Jawab Mama. Daniel hanya diam kemudian menjalankan motornya kerumahnya.
Sampai di rumah Mama Nadyn Langsung menemui Simbok.
"Mbok! Simbok tahu, Rani perginya kamana?" Tanya Mama.
"Simbok nggak tau nyonya, waktu itu perginya dengan taksi." Jawab Simbok sambil mengaduk - aduk minuman.
"Kita ngobrolnya sambil duduk Mbok." Mama Nadyn menyusul Daniel yang sedang duduk di depan televisi tapi tidak menyala. Simbok mengikuti sambil membawa nampan.
"Duduk Mbok" Titah Mama.
" Waktu kejadian barang yang hilang kira -kira hari apa Dan?" Tanya Mama kepada Daniel.
Simbok terkejut mendengar pertanyaan Nyonya. Sebab Simbok tidak tau jika ada barang yang hilang.
"Hari senin Mah" Jawab Daniel lemah.
"Mbok, hari senin apa ada orang yang datang kemari?" Tanya Mama.
"Non Sherly yang kemari nyonya, saat itu tidak ada orang dirumah hanya saya sendiri." Jawab Simbok jujur.
Flasbach on.
Tok tok tok.
Ada yang mengetuk pintu, lalu Simbok membukakan.
"Cari siapa Non, di rumah sedang kosong?" Tanya Simbok.
"Apa urusan loe tanya-tanya? suka-suka gue lah! datang kerumah kakak gue sendiri kok." Jawab Sherly ketus.
"Tapi Simbok sudah di titipin rumah ini Non, ya wajar kalau saya tanya." Sherly tidak menggubris kemudian naik keatas. Simbok mengamati dari bawah. Kemudian Sherly masuk kekamar Daniel.
Simbok tidak ambil pusing karena Sherly seringkali masuk kekamar Daniel. Lalu Simbok melanjutkan pekerjaannya. Hingga sore Icha pulang naik taksi sendiri, Sherly terburu-buru meninggalkan Rumah.
Flasbach off.
"Kenapa Simbok tidak pernah cerita ke saya atau Rani Mbok?" Tanya Daniel menyalahkan.
"Waktu itu Tuan sibuk terus, bahkan jarang pulang Tuan! sedangkan Mbak Rani sedang sakit, bahkan Mbok lihat sering muntah-muntah." Tutur Simbok.
"Sebenarnya Simbok ingin cerita sama Mbak Rani tapi saya tidak tega, malah Mbak Rani, saya perhatikan berobat sendiri." Tutur Simbok.
"Muntah-muntah! berobat? apa jangan-jangan Rani sedang mengandung Mbok?" Tanya Mama terkejut.
Daniel tidak kalah terkejut memang akhir-akhir ini Daniel tidak memperhatikan istrinya.
"Saya tidak tau nyonya, waktu itu keadaan rumah tangga Tuan sedang memanas, jadi saya tidak berani bertanya-tanya." Jawab Simbok menyesal kenapa tidak bertanya tentang keadaan Rani saat itu.
"Saya perhatikan Mbak Rani sering menangis, dan tidak mau makan" Tutur Simbok sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba lolos.
Mama menatap Daniel tajam, Daniel menunduk tidak berani menatap Mamanya.
"Sekarang renungkan sendiri Dan! apa yang di katakan Simbok, siapa pencuri itu! kalau kamu pinter pasti kamu sudah tau siapa pencurinya."
"Sekarang Istrimu pasti butuh dukungan, apa lagi dia sedang hamil,"
"Mama tidak bisa membantu lagi! jadi selesaikan urusan rumah tangga mu sendiri,"
Mama Nadyn pergi meninggalkan Daniel kemudian membawa motor milik anaknya itu.
Daniel merasa di tampar oleh kata-kata mamanya. Lagi-lagi dirinya berbuat kesalahan, dia tidak memikirkan perhiasan itu lagi. Yang ia pikirkan hanya keadaan istrinya saat ini. Memang penyesalan selalu di akhir. Daniel sadar sudah berapa kali Daniel berbuat kesalahan dan berakhir minta maaf, akankah Rani saat ini masih mau memaafkan dirinya? Sudah begitu banyak kesalah yang ia perbuat dan pasti sudah menjamur di hati Istrinya. Dengan tertatih-tatih Daniel menaiki tangga.
****
Mama Nadyn sudah tiba di rumah melihat cucunya masih tidur memeluk guling. Kemudian membuka koper dan ingin menyusun baju Icha kedalam lemari. Mama Nadyn menemukan surat yang di tulis untuk dirinya. Mama kemudian membukanya.
*****
Assalamualaikum
Mamah..
Setelah Mama membuka surat ini mungkin sudah tidak ada Rani di sini. Maafkan Menantu Mama yang tidak punya balas budi. Andai Mama tau. Rasa Rindu menatap wajah indah Mama. Walupun Rani tidak terlahir dari rahim Mama.
Wajah Mama selalu memberikan kesejukan di hati Rani, dan selalu memberi kedamaian pada menantu Mama. Mama yang selama ini membuat Rani kuat, menguatkan pendirian Rani dan membuat Rani menjadi lebih baik.
Mama..
Saat Mama memeluk tubuh Rani, keikhlasan menyertai Rani dan tidak akan pernah berakhir. Tapi Rani sudah tidak kuat untuk mendampingi putra Mama. Sudah sekian kali Rani meberi kesempatan, tapi semua yang Rani lakukan seolah menjadi sia sia.
Mama...
Rani hanya manusia biasa kadang merasa lelah, tidak berdaya, dan mungkin saat ini Rani sudah saatnya mengembalikan milik Mama, Rani sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi.
Mama..
Maafkan Rani sudah sangat tidak sopan. Meninggalkan Mama tidak mencium punggung tangan mama. Tapi Rani berjadi insyaallah akan menemui Mama dan Icha jika Rani sudah merasa tenang.
Mama
Rani ingin Mama tau, cinta Rani kepada Mama tidak akan berakhir, karena Mama sudah Rani anggap seperti Mama kandung Rani sendiri.
Mungkin ada bekas suami tetapi tidak ada bekas orang tua maupun anak. Rani titipkan Icha ke Mama tolong beri pengertian.
Maha Rani Larasati.
*Mama memeluk surat di dadanya ia menangis tersedu, Mama merenungkan kata-kata menantunya.
Kalau memang kamu sudah tidak bisa berbahagia dengan anak Mama. Mama ikhlas melepaskan kamu nak, yang penting kamu bahagia dan mendapatkan jodoh yang bisa menyayangi kamu apa adanya*.
lumayan buat nambah penghasilan tambahan 🙏😭😭😭