NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

Malam harinya, Danu tidak bisa tidur karena memikirkan Nina. Momen menginap dengan Nesa di vilanya membuatnya semakin berdosa, dan merasa tidak tenang.

Nina menyadari kegelisahan Danu.

"Ada apa mas? kenapa belum tidur?" tanya Nina" Mereka kini sedang tidur dalam satu ranjang.

Entah sudah berapa kali hari ini mereka memadu kasih layaknya suami istri, tapi memang mereka adalah pasangan halal. Meskipun begitu, tetap saja perbuatan mereka bisa di bilang adalah sebuah Zina, sebab dalam angannya, Danu menganggap jika wanita itu bukanlah istrinya melainkan orang lain.

"Tidak apa-apa" jawab Danu lalu menjadikan lengannya sebagai bantal untuk Nesa.

Nina merasa ada yang sedang mengganggu pikirannya, lalu dia membalikan badan membelakangi Danu.

Danu menatap punggung Nina heran, dengan cepat Dia memeluk tubuh Nina dari arah belakang. "Maaf" ucapnya lirih.

"Apa yang sedang kamu pikirkan mas?"

"Tidak ada"

"Apa kamu sedang memikirkan Nina?"

"Tidak"

"Aku tahu kok mas, dari gestur tubuhmu, kamu sedang di selimuti rasa bersalah pada istrimu, iya kan?"

"Maafkan aku Nesa, entah kenapa hari ini aku selalu mengingatnya" sahut Danu merasa bersalah.

Sikap Nesalah yang sudah membuat Danu teringat pada Nina. Bagaimana tidak, Nesa melakukan hal yang sama persis seperti apa yang sering Nina lakukan ketika di rumah. Mulai dari memasak, melayaninya saat makan, hingga masakannya pun sama persis dengan rasa masakan buatan Nina. Hal ini yang membuat Danu gelisah, serta rasa bersalah yang menghantui. Tapi sedikitpun Danu tidak menaruh curiga pada Nesa, dia masih belum menyadari bahwa Nesa adalah istrinya.

**

Sinar mentari mulai mengintip melalui celah jendela, embun yang membasahi dedaunan, melengkapi indahnya pagi ini.

Nina meneliti setiap inchi wajah sang suami yang masih larut dalam dunia mimpi.

"Kamu sangat tampan mas, aku tergila-gila padamu, sampai aku nekad melakukan ini" batin Nina sambil membelai pipi Danu.

Nina beranjak dari tempat tidur, berjalan ke arah jendela, menyibakan korden lalu membuka jendelanya. Ia menghirup udara dalam-dalam lalu mengeluarkan secara perlahan.

Udara pagi hari di area vila milik Danu memang sangat menyegarkan. Nina melipat tangannya di dada, memandangi pepohonan yang rindang dan sedikit bergoyang karena terpaan angin.

Tiba-tiba Danu melingkarkan tangannya di perut Nina kemudia mendaratkan dagunya di pundaknya, membuat Nina terlonjak kaget.

"Mas sudah bangun?"

"Sinar itu yang membuatku membuka mataku" jawab Danu menghirup aroma di bagian ceruk leher Nina.

Nina merasa gelisah sebab saat ini dia sedang tidak memakai make up, otomatis membuat jantungnya berirama tidak teratur.

"Mas aku mau ke kamar mandi" Nina segera melepas tangan Danu, dia bahkan tidak berani menampakan wajahnya di depan suaminya.

Bergegas Nina masuk ke kamar mandi, mengabaikan rorot bingung di wajah Danu.

Beberapa menit setelah itu, terdengar suara Danu mengetuk pintu.

"Sayang aku ke dapur dulu"

"Iya" sahut Nina dari balik kamar mandi.

Setelah kepergian Danu, dengn gerak cepat Nina membuka pintu dan dengan langkah seribu wanita itu segera keluar dari kamar mandi, menyambar tas berisi peralatan make up. Hal yang tidak Danu sadari adalah softlens yang melekat di mata Nina. Membuat penyamaran Nina berhasil menipu pandangan mata Danu.

Beberapa menit kemudian, Nina menyusul Danu ke dapur, Tampak laki-laki itu sedang kebingungan merebus air. Membuat Nina tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Mas, kamu memang tidak pernah bisa melakukan pekerjaan rumah, karena segala keperluan dan kebutuhanmu aku yang siapkan" batin Nina.

"Lagi ngapain mas?" tanya Nina saat sudah berdiri di sampingnya.

"Eh sayang, aku berniat merebus air, aku ingin membuat kopi"

Nina tersenyum "Biar aku yang siapkan mas, Mas duduk saja di tempat makan, akan aku sediakan kopi untukmu"

Takaran yang pas seperti Nina membuat kopi saat di rumah.

"Mas ini kopinya" ujarnya seraya menaruh cangkir berisi kopi di depan Danu. Lalu Nina berjalan ke arah kulkas memilih selai untuk di oleskan pada roti yang sudah tersedia di atas meja makan.

Danu menyeruput kopi buatan Nesa. Kopi yang sama persis dengan buatan Nina.

"Kenapa bisa sama persis seperti buatan Nina" batin Danu sambil menatap lekat gerak gerik Nesa yang juga sama dengan gerak gerik Nina.

"Mereka adalah wanita yang berbeda, tapi kenapa aku seperti sedang bersama Nina"

"Pikiranku benar-benar kacau, aku sudah menyakitinya, aku semakin merasa bersalah sudah menduakannya" lagi-lagi Danu membatin.

"Mas, kenapa melamun?" tanya Nina lalu mengoleskan selai coklat pada roti tawarnya dan menaruhnya di piring untuk Danu nikmati.

"Tidak, aku hanya merasa kalau aku sedang di layani oleh istri yang aku cintai"

"Memangnya Nina tidak pernah melayanimu seperti ini mas?" tanya Nina lalu menatap Danu dengan nanar.

Danu hanya tersenyum menanggapi ucapan selingkuhannya, alih-alih menjawab, dia malah segera menyantap roti yang sudah Nina siapkan.____

Sehari semalam penuh mereka menghabiskan waktu bersama layaknya pasangan suami istri yang sedang menikmati bulan madu. Rasanya sentuhan-sentuhan yang saling mereka berikan sudah menjadi Candu, membuat mereka ketagian dan ingin melakukan lagi dan lagi.

Danu berniat sesegera mungkin akan membicarakan hal ini pada kedua orang tuanya dan juga istrinya. Dia sangat yakin akan membina rumah tangga bersama Nesa, apalagi sudah membobol keperawanannya, dia merasa harus mempertanggung jawabkan perbuatannya pada wanita yang hampir dua bulan menjadi selingkuhannya.

Danu berfikir jika Nina tahu tentang Nesa, pasti Dia akan menyebut Nesa pelakor, wanita ******, perempuan laknat dan sebutan-sebutan lain yang mungkin cocok untuk wanita seperti Nesa.

Sore ini, mereka akan kembali ke vila tempat pertama kali mereka bertemu.

Danu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat sudah sampai di vila, Nina merasa inscure karena tidak memakai jilbabnya. Jika abinya tahu dia membuka auratnya, pasti sebuah tamparan dari abi akan mendarat di pipinya. Namun tetap ia lakukan demi mendukung penyamarannya. Tentunya penyamaran yang masih berada dalam batas wajar, terutama dalam berpakaian saat di luar ruangan. Seperti pakaian yang di kenakan Nina saat ini, blous longgar lengan panjang, dan celana jeans yang menutupi tubuhnya, sebuah shal yang membalut leher, Rambut panjang yang tergerai dan sebuah kacamata hitam, ia berjalan menundukan kepala, bergandengan tangan dengan Danu memasuki vila milik sang abi.

"Mas, sebaiknya mas langsung pulang?"

"Kamu mengusirku sayang?" tanya Danu heran "Aku kan masih kangen sama kamu"

"Kita sudah seharian bersama mas, pulanglah istrimu pasti menunggumu"

"Dia sedang menginap di rumah orang tuanya sayang" ucap Danu seraya memegang pinggang Nina.

"Please, pulanglah! besok kita akan bertemu lagi"

"Baiklah-baiklah" sahut Danu mengalah.

Dengan gerak cepat, Nina mendaratkan ciuman di bibir Danu. Kebersamaan mereka selama ini membuat Nina agresif dan tidak menampakan rasa malunya.

"Ya sudah aku pulang, nanti aku akan menelfonmu, jangan matikan ponselmu"

"Iya mas"

"Aku pergi dulu sayang" pamit Danu lalu mencium kening Nina.

Selepas kepergian Danu, Nina segera mengganti pakaiannya dan memakai hijabnya. Berbagai peralatan untuk menyamarnya tetap ia tinggalkan di vila milik keluarganya.

****

Saat sampai di rumah, tampak mobil Danu sudah bertengger di garasi.

Sebelum membuka pintu rumahnya, Nina menghirup napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan untuk menormalkan perasaannya.

Perlahan dia membuka pintunya.

Nina mematung seketika mendapati sosok sang suami berada di balik pintu.

BERSAMBUNG

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!