NovelToon NovelToon
DENDAM SANG TERKHIANATI

DENDAM SANG TERKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Kala Azure adalah seorang kapten agen rahasia legendaris yang ditakuti musuh dan dihormati.

Namun, karier cemerlangnya berakhir tragis, saat menjalankan operasi penting, ia dikhianati oleh orang terdekatnya dan terbunuh secara mengenaskan, membawa serta dendam yang membara.

Ajaibnya, Kala tiba-tiba terbangun dan mendapati jiwanya berada dalam tubuh Keira, seorang siswi SMA yang lemah dan merupakan korban bullying kronis di sekolahnya.

Berbekal keahlian agen rahasia yang tak tertandingi, Kala segera beradaptasi dengan identitas barunya. Ia mulai membersihkan lingkungan Keira, dengan cepat mengatasi para pembuli dan secara bertahap membasmi jaringan kriminal mafia yang ternyata menyusup dan beroperasi di sekolah-sekolah.

Namun, tujuan utamanya tetap pembalasan. Saat Kala menyelidiki kematiannya, ia menemukan kaitan yang mengejutkan, para pengkhianat yang membunuhnya ternyata merupakan bagian dari faksi penjahat yang selama ini menjadi target perburuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Marvin

Di dalam warung. Jessy tampak syok. Ia tiba-tiba merasa tubuhnya lemas hingga terduduk tak berdaya di atas kursi.

Air mata berderai tak terbendung. Pengakuan putrinya barusan membuatnya hancur, begitu pun Marvin. Ia tak tahu selama ini Keira putrinya jadi korban perundungan.

Marvin tiba-tiba merasa kakinya kebas hingga tubuhnya merosot ke lantai. "Apa? Jadi selama ini anakku jadi korban bully."

Ia memukul-mukul lututnya putus asa. Ia merasa gagal menjadi seorang ayah yang tak tahu apa yang sebenarnya putrinya alami.

Jessy yang juga terpukul melirik ke arah Marvin. Ia menarik nafas dalam berusaha terlihat tenang. "Aku gak mau tahu, jangan sampai hal ini terulang lagi. Terserah kau mau ajari dia atau gimana yang penting dia harus bisa melindungi dirinya."

Jessy bangkit, di ambilnya tas tangan di atas meja lalu mendekat ke arah Marvin. "Stop jadi seorang pecundang. Dengan kau menutupi semua--anakmu akan lebih sakit dan terus menjadi korban. Kau bukannya melindunginya, tapi ... kau hanya terus membuatnya lemah dan terluka."

"Kalau saja dia mau ikut denganku--aku akan biarkan kali ini ... tapi ingat! Jika hal ini terjadi lagi aku akan membawanya."

Setelah mengatakan kata-kata tajam itu, Jessy melangkah pergi meninggalkan rumah yang dulu menjadi tempat paling indah. Di ambang pintu ia menoleh menatap Marvin yang tampak terpukul, lalu mendongak ke tempat Keira berada tak terasa air matanya ikut menetes.

Marvin kini tak mendengarkan sama sekali ucapan mantan istrinya itu. Fikirannya penuh dengan penyesalan karena selama ini ia tak tahu apa yang sebenarnya di alami anaknya.

Di warung sederhana itu, ia meratapi semuanya. Bagaimana tiba-tiba putrinya berubah. Kadang ia pulang dengan keadaan yang sedikit berantakan.

Dia yang selalu khawatir bertanya. Namun, Keira selalu diam dan langsung mengunci diri di kamar. Dulu ia mengira Keira masih marah dengannya karena dia yang lebih memilih menyerah dan di tambah rasa kecewa karena perceraian kedua orang tuanya.

Marvin yang terduduk lemas di lantai mendongak menatap ke atas di mana sekarang putrinya berada.

Sementara Keira yang lelah dengan perasaan yang ia rasakan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang terasa keras dan tak nyaman, bukan karena kasurnya namun, karena hatinya yang kini tengah terluka.

"Maaf Keira, mereka memang harus tau apa yang sebenarnya kau alami. Sampai akhir kau tak pernah memberi tahu mereka," gumamnya bicara pada pemilik tubuh itu.

Keira segera merubah posisi tubuhnya dengan tengkurap, dan ponsel di tangannya. "Kau benar, Keira. Aku sepertinya memang harus membalas rasa sakit hatimu pada mereka. Aku awalnya ingin memberinya kesempatan, namun aku salah besar, mereka bukan terpaksa melakukan itu. Tapi mereka memang suka melakukan hal itu."

Dulu saat ia ingin membalas rasa sakit Keira, Kala iba mengingat mereka masih anak-anak remaja yang butuh bimbingan. Namun, setelah tahu mereka bahkan tega memfitnah sekejam itu, jelas memang sifat itu sudah mendarah daging.

Kini tekatnya hanya satu membuat anak-anak pembully itu jera dan tak akan ada lagi Keira lain. Ia mulai mengutak atik ponselnya mencari tahu tentang latar belakang Violeta dan para gengnya.

Malam itu Keira mulai keluar kamarnya. Ia mendapati Marvin tengah duduk dengan wajah di tekuk. Matanya menatap ke arah TV namun tatapannya jelas kosong.

"Yah," panggilnya, lantas duduk di samping Marvin.

Ruang sederhana dengan berlantai kayu yang biasanya terasa hangat kini terasa hampa. Marvin tersentak langsung berbalik. Matanya berkaca-kaca saat menatap Keira.

Ia menggenggam kedua tangan sang putri, mendekapnya erat. "Kamu keluar sayang. Apa kamu masih marah sama ayah. Maaf ayah gak tau apa yang tengah kau alami."

"Ayah merasa gagal jadi orang tua," rutuknya penuh penyesalan.

Keira segera menggeleng cepat. "Tidak Ayah. Ini bukan salah Ayah. Mereka aja yang memang dasarnya gak punya hati, tapi Yah ... mulai sekarang Ayah gak perlu khawatir aku bisa jaga diri sendiri."

Marvin menatapnya penuh keraguan. Bisa menjaga diri sendiri? Bagaimana bahkan sedari kecil Keira ingin belajar dari sang ayah namun Marvin selalu menolak. Ia tak ingin anaknya mengikuti jejaknya namun, kini anaknya justru jadi korban bully.

"Apa kamu mau ayah mengajarimu, ya walaupun mungkin sudah terlambat setidaknya itu cukup untuk membela diri."

'Mengajariku? Emangnya ayah Keira bisa bela diri. Kenapa gak ada potongan ingatan tentang itu, ya?' batin Keira merasa penasaran dengan tawaran Marvin.

Keira hanya diam. Ia hanya berpikir untuk apa ia berlatih sedang ia menguasai banyak ilmu bela diri, dari Jiu-jitsu, Wushu, Wing Chun bahkan sampai Taekwondo.

Di antara semua anggota pasukan khusus Keira lah satu-satunya yang mahir ilmu bela diri. Bahkan ia punya julukan siluman tanpa bayangan, karena gerakannya yang sangat mulus seakan tak terlihat saat melakukan gerakan serangan jarak dekat.

Keira hanya tersenyum. "Gak perlu, Yah. Ayah hanya perlu yakin, kalau aku bisa jaga diri sendiri." Keira bangkit. Ia memakai tudung hoodie abu-abunya.

"Aku mau lari dulu Yah.  Aku pergi ya, Yah."

Tanpa mendengar persetujuan Marvin, Keira segera pergi menuruni anak tangga dengan berlari kecil.

Marvin yang masih suka heran dengan perubahan tiba-tiba itu segera berdiri menyusul Keira. Ia berhenti di ambang tangga menatap punggung putrinya yang menghilang di balik pintu.

"Kenapa aku makin yakin jika itu bukan Keira. Tapi bagaimana bisa, jelas-jelas itu tubuh putriku," gumamnya, merasa keraguannya semakin kuat.

"Apa dia berubah karena sudah mulai menerima keputusanku."

Pikiran Marvin melayang mengingat bagaimana putrinya mulai bersikap dingin padanya. Dulu ia adalah petarung MMA yang terkenal dan banyak menjuarai pertarungan. Namun, suatu saat ia tak sengaja membuat musuhnya K.O hingga meregang nyawa membuatnya merasa bersalah dan down.

Ia memilih berhenti dari dunia tarung dan memilih membuka warung kecil hidup sederhana walau masih sering di bayang-bayangi rasa bersalah.

Keputusannya yang memilih menyerah, mengakibatkan istri dan anaknya kecewa hingga berujung perceraian. Keira sering minta di ajari bela diri namun, sang ayah yang masih trauma memilih selalu mengabaikan Keira hingga membuat Keira membenci dirinya yang di anggap pengecut.

Marvin hanya bisa menghela nafas panjang menyesali semua keputusan yang di ambilnya hingga membuat keluarganya hancur.

Udara malam semakin menusuk, mencengkeram kulit dan meniup helaan napas menjadi kabut tipis. Cahaya remang lampu jalan mengiringi setiap langkah Kala, menciptakan bayang-bayang panjang yang menari mengikuti iramanya. Ia terus berlari, memaksakan setiap otot, setiap sendi, karena ia punya misi penting yang tengah menantinya misi yang menuntut fisik dan mental dalam kondisi puncak.

Derap sepatunya menggema di keheningan malam, menjadi satu-satunya teman dalam kesunyian yang mencekam. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba, insting pengintainya bekerja, bagaikan alarm yang berdering nyaring di benaknya. Telinganya yang terlatih menangkap suara langkah kaki yang teratur, berirama, dan terlampau dekat. Suara itu sedari tadi seperti mengikutinya, menguntitnya dalam bayangan.

Keira tidak mengubah langkahnya, namun pandangannya menyapu sekeliling, mencari anomali di antara rumah-rumah yang tertutup rapat dan pepohonan rindang.

Di trotoar jalan yang tampak sepi dan lengang di depannya, sebuah pemandangan tak terduga mulai terbentuk. Langkah Keira melambat, perlahan namun pasti, saat melihat barisan motor sport mewah berjejer rapi, membentuk dinding yang kokoh dan tak dapat ditembus, menghalangi jalannya.

Dari kejauhan, matanya yang setajam elang menangkap siluet beberapa pemuda yang berdiri tegap dengan sikap angkuh, mendominasi. Di samping mereka, beberapa gadis-gadis menatapnya dengan pandangan dingin, seakan meremehkan dan menertawakan dalam diam.

Keira menghentikan langkahnya, embusan napasnya mengepul di udara dingin.

Sebuah seringai tipis terukir di bibirnya. Tanpa ragu, Keira mengangkat dagunya, tatapannya kini mengunci sosok di tengah kerumunan itu. Suaranya, meskipun rendah, memecah keheningan.

"Violeta, akhirnya kalian bergerak juga."

1
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
Astaga sekolah macam apa itu, pembagian kelas ditentukan oleh kasta dan kedudukan ckckck 😏
Addb_Rh
ternyata rumahnya kala.
wuuu bara api mulai menyala.. ayo, hab*skan dan hanc*rkan semua yang menyakiti..
Addb_Rh
ke rumah siapa ya, Kira-kira itu?
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
wehh kukira masuk sekolah yang lebih baik kei eh ternyata tidak lebih baik dari sekolah yang kemarin, tapi gpp nikmati aja kei menyelam sambil minum air sekolah sambil CCTV
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
hati² kei jngn mudah percaya sm orang, belajar dari pengalaman bahwa sedekat apapun kita sm seseorang tidak menjamin dia tidak menusuk dari belakang
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
pantas saja kala diburu ternyata dia memegang kunci rahasia kebusukan orang² di pemerintahan dan komplotannya , yang suatu saat akan menjadi boom waktu yang siap meledak menghancurkan mereka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
wahh betul tuhh zero
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
astaghfirullah, astaghfirullah dunia mulai bobrok
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
wkwkwk sekolah seperti itu juga ada kasta nya 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
ya Alloh gurunya juga seperti itu, gak ada wibawa
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
anak SMA bicara nya seperti mafia 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
jujur di daerah ku belum pernah mendengar sekolah seperti itu, sekolah tanpa peraturan
WDY
gak diRL gak di novel ternyata musim pembulian ya.
WDY
Lah yang mulai dulu siapa. Kesihan kiera ya kena
Meee
Penasaran gebrakan apa lagi yang bakal Keira lakuin. Semangat-semangat!
Meee
Dari nama kontaknya sih, enggak keliatan kayak dua orang bermusuhan yang mau duel, ya 🤭 hayooo ada apaaa
Dew666
👄👄👄👄👄
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
weh sekolah apa nih 🤭
btw gimana kabar sekolah lama keira thor, penasaran sama gebrakan keira membuka aib sekolah lamanya😂
Its me
jadi Keira yang memasukkan orang ke dalam koper. yah, untung selamat, kalau orang itu Mati pasti Keira akan merasa bersalah seperti ayahnya.
Its me
Keira semangat ya
apakah dia ketemuan sama pahlawan merah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!