TRANSMIGRASI KE ZAMAN KUNO

dan Di sinilah semua orang berada. yaitu di depan pintu masuk istana dingin yang sudah disegel. tapi ada sesuatu yang membuat mereka menjadi penasaran, yaitu aroma masakan yang begitu menggugah selera sehingga membuat mereka mematung di sana.

"harum apa ini..? aromanya sangat memanggil dan membuat perutku menjadi lapar." tiba-tiba salah satu punggawa istana mengeluarkan suaranya dengan sedikit pelan.

"kau juga menciumnya..? kupikir hanya aku yang mencium aroma itu." ucap yang lain.

"apakah di dalam sebenarnya sedang tidak terjadi hukuman apapun ?" gumam yang lain.

"apa yang kamu pikirkan!! di dalam memang orang hanya dikurung saja. tanpa ada kesepakatan atau penyiksaan apapun. palingan, orang itu hanya akan menderita karena tidak cukup bahan makanan." sambung yang lain.

sementara para pangeran juga yang mencium aroma itu mulai meneguk ludah mereka dengan sedikit kasar.

(aroma apa ini..? kenapa rasanya sangat enak dan wangi. perutku juga ikut keroncongan. padahal tadi, aku sudah ikut makan bersama dengan ayah dan ibu.) batin pangeran ketiga.

(apa ini aroma berasal dari makanan..? kenapa wanginya begitu menusuk dan seolah-olah memanggilku untuk segera mendekat.) pikir pangeran kedua.

(apa yang sebenarnya terjadi di dalam..? kenapa rasanya..-) sang kaisar bergumam juga dalam hatinya. dan ingin sekali rasanya, ia menerobos masuk. tapi sayang, mereka tentu tidak bisa menerobos dengan cepat. karena tentunya pintu hukuman itu sedang disegel.

"cukup sampai di sini saja. biar kami yang memastikannya di dalam." tutur wakil dari pangeran Darrel. mendengar itu semua orang mengurungkan niatnya dari rasa penasaran. apalagi memang tidak diizinkan untuk menerobos masuk.

"tapi yang mulia.. kami juga harus memastikan keamanan anda. karena keamanan anda di negeri kami adalah yang utama.." tutur pangeran pertama, yaitu pangeran Felix.

"tidak perlu pangeran Felix. aku tidak butuh perlindungan dari siapapun. aku hanya datang kemari untuk memastikan saja." mendengar itu, pangeran Felix menoleh ke arah ayahnya, dan kaisar Ronaldo itu langsung menganggukkan kepalanya.

"kalau begitu silakan yang mulia.. kami akan tunggu di sini." tutur kaisar negeri ini dengan bijaksana.

sebenarnya jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, kaisar Ronaldo sangat ingin masuk ke dalam untuk melihat anaknya. namun dia menepis itu semua untuk menjaga image-nya. dia tidak ingin, nanti arela malam menyala pahami itu. dan meminta untuk segera dibebaskan.

sementara di posisi pangeran Darrel, dia bersama dengan wakilnya langsung masuk ke dalam istana itu tanpa perlu membobol pintu tersebut. karena nyatanya mereka menggunakan ilmu transparan, agar bisa menembus dinding atau pintu dari istana dingin itu.

beberapa orang-orang dari kekaisaran Asoka memilih untuk menunggu bersama dengan yang lainnya di depan pintu gerbang istana itu.

sesampainya pangeran Darrel di dalam, dia langsung membulatkan matanya dengan sempurna ketika menyaksikan arela, bersama dengan tiga orang lainnya tampak sedang menikmati hidangan yang tak pernah IA lihat sebelumnya.

aroma yang begitu wangi, penuh dengan rempah yang kaya membuatnya yakin, kalau itu adalah makanan yang sangat enak. bahkan perutnya saja mendukung dengan penuh protes.

namun dengan rasa penasaran yang tinggi, dia bersama dengan wakilnya itu maju menghadap. sementara laki-laki yang bernama Darwin itu sudah menyadari keberadaan mereka. tapi dia tidak menunjukkannya.

"mohon maaf nona!!" arela yang saat ini memang masih belum menguasai ilmu beladiri sepenuhnya, tentu saja terkejut ketika mendengar keberadaan mereka. Mario saja yang sudah sedikit menguasai ilmu beladiri tidak menyadarinya.

mata arela dan ketiga lainnya langsung menoleh. seketika arela pun langsung mematung. ya, laki-laki yang ada di depan mereka itu terlihat sangat tampan dan menawan. penampilan mereka juga sangat mewah.

(aduh aduh!! lihat dikit yang gini aja langsung bengong. sadar Sherly sadar!!) batin Sherly yang nyatanya adalah jiwa yang bersemayam di dalam tubuh ini.

Darwin juga cepat menoleh kepada mereka. dan kebetulan, tatapan Darwin dan Darrel bertemu. seketika Darwin melihat ekspresi bahagia di sana. namun dengan cepat Darwin memberikan kode, agar Darrel tidak membongkar keberadaannya.

"siapa kalian..? kenapa kalian bisa menerobos masuk kemari ?" tanya arela dengan suara yang sedikit was-was. melihat itu, wakil dari pangeran Darrel atau tangan kanannya itu langsung maju menghadap.

"maaf nona.. maafkan atas kelancangan kami. kami tidak bermaksud mengganggu istirahat Anda. kami hanya tersesat saja.." ucapnya dan sedikit ragu, karena tadi melihat tatapan tuannya. Darwin yang mendengar penuturan itu seketika sedikit menjadi lega. tidaknya mereka tidak membongkar identitasnya.

"oh begitu.. tapi tempat ini tidak bisa sembarang orang masuk. karena tempat ini adalah tempat hukuman atau eksekusi. jadi, sebaiknya Tuan berdua langsung angkat kaki saja dan tinggalkan tempat ini sebelum terjadi masalah." tutur arela dengan cukup sopan. dan di sana walaupun hatinya merasa berdebar-debar ketika memandang kedua orang itu, namun dia tetap menguasai dirinya sendiri. Karena pada dasarnya, jiwa yang menguasai tubuh ini memang mudah jatuh cinta, tetapi lebih mudah lagi untuk memperlihatkan sikap cueknya sehingga saat itu juga perasaan jatuh cinta yang dialaminya itu langsung menguap begitu saja.

"em.. kami tahu nona.. "

KRUUUUUUUKKKK...!!!

tapi tiba-tiba, suara perut yang keroncongan menyadarkan mereka. dan tentu pelakunya adalah Darrel.

mendengar suara perut yang keroncongan itu, membuat mereka semua langsung menoleh ke arahnya. Darrel yang menyadari kesalahannya itu langsung menjadi salah tingkah dan menutupi perutnya serta menoleh ke mana-mana. seolah-olah dirinya tidak tahu apa-apa.

"apakah Tuan lapar..?" tanya Mario. mendengar itu Darrel melirik sedikit ke arah Darwin yang tampak menghela nafas melihat tingkah mereka.

"apakah Tuan berdua lapar.. kalau lapar silakan bergabung dengan kami. kebetulan dagingnya juga masih banyak." tutur arela menawarkan.

Darwin sendiri langsung menepuk jidatnya. sementara Darrel dan asistennya itu tentu saja tidak menolak. tapi sang asisten merasa ragu, karena nyatanya di tempat ini budak seperti dirinya tidak bisa makan bersama dengan para majikan.

"ayo tuan. kamu juga ikut makan bersama dengan kami. jangan hiraukan peraturan yang ada. di sini kita urusan perut masing-masing." ujar arela dibantu dengan Maya untuk menyiapkan nasi serta makanan untuk mereka.

mendengar itu, tangan kanan pangeran Darrel sedikit melirik ke arahnya. pangeran Darrel yang melihat itu hanya mengangguk tipis saja. melihat hal itu, tentu saja orang tersebut tidak akan menyia-nyiakannya.

akhirnya mereka berdua memilih untuk bergabung dan makan bersama dengan arela serta kedua pelayannya dan juga Darwin. yang penting mereka sudah menemukan keberadaan orang yang mereka cari.

ketika makanan itu menyapa indra perasa mereka, seketika mata keduanya langsung melotot sempurna.

"woah?!! makanan apa ini!! enak sekali.!" tutur sang pengawal kepercayaan Darrel. Darrel juga ingin berekspresi seperti, namun dia langsung menjaga image-nya.

"jangan terlalu berlebihan begitu Karel!" tegur Darrel membuat pengawal yang bernama Karel itu pun langsung cengengesan.