"Dia adalah Putri dari Keluarga Jun, yang baru kembali setelah menempuh studi di luar negeri.
Di hari pertunangannya, tunangannya mengkhianatinya dengan bersama adik tirinya.
Tanpa banyak bicara, dia langsung mematahkan kaki sang tunangan.
""Dulu pernah kukatakan, jika kau berani mengkhianatiku, akan kubuat kau menjadi orang cacat."""
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khánh Linh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Di kamar pribadi Huo Yu, luka Mo Lin diperban oleh staf medis.
Mo Lin menatap matanya, diam tak berkata apa-apa.
Jun Jiu memandangnya dan bertanya.
"Apa yang kau lihat?"
Mo Lin tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya, memeluknya erat-erat.
"A Jiu, bisakah kau tidak menikah dengan orang lain? Menikahlah denganku saja."
Jun Jiu terkejut, perasaan aneh muncul di hatinya, dia tersenyum tipis.
"Kita sudah menikah, apa kau masih takut aku akan menceraikanmu?"
Mo Lin tersenyum tipis, wajahnya baru mengendur saat ini. Dia dengan hati-hati mendorongnya menjauh dan menatapnya.
"Sore ini kita akan mengunjungi kakek dan ibumu, memberi tahu mereka tentang kita."
Jun Jiu terkejut dan tersenyum dan mengangguk. Dia tidak menyangka bahwa dia masih mengingat kakek dan ibunya, sudah lama sekali tidak ada orang yang mengingat mereka lagi.
Sore itu, Mo Lin pergi bersamanya ke pemakaman tempat kakek dan ibunya dimakamkan. Dia dengan tulus membungkuk di depan kuburan, memberi tahu mereka tentang dia dan dia, dan rasa hormat muncul dalam setiap kata.
Jun Jiu benar-benar tidak menyangka, seorang yang selalu berada di puncak seperti dia akan merendahkan diri untuknya di hadapan orang yang telah meninggal. Dia memandangnya, matanya tidak lagi sedingin sebelumnya.
Jika itu dari masa puncak kakeknya, adalah hal yang normal bagi orang untuk menghormatinya, tetapi dia telah meninggal selama bertahun-tahun, sebagian besar orang tidak lagi mengingatnya, juga tidak terlalu menghormatinya, tetapi dia berbeda, tulus, dan hormat.
Mo Lin berdiri, melihat matanya, dia bertanya.
"Ada apa?"
Jun Jiu menggelengkan kepalanya, diam tak berkata apa-apa.
Mo Lin melihat pikirannya, dia dengan lembut meraih tangannya.
"A Jiu, kerabatmu juga kerabatku."
Jun Jiu mengangguk, tersenyum tipis. Ini adalah pertama kalinya, dari lubuk hatinya, dia tersenyum padanya.
"Ayo pergi."
Dalam perjalanan pulang, telepon Mo Lin berdering. Dia menjawab telepon, suaranya dingin.
"Ada apa?"
Di ujung telepon terdengar suara seorang pria.
"Mo Zong, ada sedikit masalah dengan proyek baru, silakan datang ke Mo Shi dengan segera."
Mo Lin memandangnya, berkata.
"Aku akan datang dalam 30 menit." Setelah mengatakan itu, dia segera menutup telepon.
Jun Jiu menatapnya lama lalu berkata.
"Jika kau ada urusan, pergi duluan, aku bisa pulang sendiri."
"Tidak serius, tidak ada yang lebih penting darimu."
Baginya, Jun Jiu menempati posisi yang sangat penting, dibandingkan dengan pekerjaan, dia lebih penting. Keseimbangan dalam dirinya selamanya condong padanya.
Jun Jiu tersenyum ringan. Sekali lagi dia merasakan keberpihakan orang lain terhadapnya, sejak kakek dan ibunya meninggal, dia menderita ketidakpedulian Chen Yuanyang, tidak ada yang melindunginya, dia tidak lagi menjadi prioritas utama.
Mo Lin mengantarnya pulang, lalu pergi ke Mo Shi.
Jun Jiu duduk di ruang tamu, tiba-tiba teringat Mo Lin, teringat kelembutan yang dia berikan padanya, sudut bibirnya tanpa sadar membentuk senyuman.
Di luar, tiba-tiba terdengar keributan, Chen Yuanyang memimpin Liu Yun dan Chen Yan'er menerobos para pelayan dan masuk.
Chen Yuanyang mendekatinya, suaranya penuh amarah.
"Jun Jiu, kau masih santai duduk di sini? Kau, kenapa tiba-tiba kau menargetkan perusahaan ayah? Apa yang sudah kulakukan?"
Liu Yun juga berkata.
"Jun Jiu, Bibi tahu kau membenci ayahmu, tetapi bagaimanapun juga dia adalah ayahmu, kau melakukan hal yang terlalu berat."
Jun Jiu memelototi dia, membuatnya segera diam dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Jun Jiu memandang Chen Yuanyang dan kemudian beralih ke Chen Yan'er di samping.
"Chen Yuanyang, tidak ada yang kebetulan, ini adalah sedikit pelajaran ketika putri kesayangmu berani menyentuhku."
Chen Yuanyang terkejut, dia berbalik dan menatap Chen Yan'er, melihat wajahnya yang pucat, dia tahu Jun Jiu tidak berbohong.
Jun Jiu mengangkat cangkir teh, menyesap sedikit.
"Kalian tidak bisa mengendalikan putri kalian, itu adalah sedikit hukuman."
Chen Yuanyang menampar Chen Yan'er dengan keras.
"Sudah kubilang untuk tidak menyentuh Jun Jiu, apa kau lupa?"
Jun Jiu duduk dan menonton drama di depannya, matanya tidak terkejut sedikit pun. Sejak lama dia tahu bahwa Chen Yuanyang tidak benar-benar mencintai siapa pun, dia paling mencintai dirinya sendiri.
Biasanya dia memanjakan Chen Yan'er, tetapi ketika dia membuatnya kehilangan manfaat, maka cinta itu akan benar-benar menghilang.
Liu Yun memeluk Chen Yan'er, menghiburnya dengan lembut.
Jun Jiu tersenyum sinis pada mereka. Keluarga bahagia dalam sekejap menghilang.
Chen Yuanyang berbalik ke Jun Jiu.
"A Jiu, kali ini ayah lalai dalam mendidik, setelah ini ayah pasti akan mengendalikan anak ini dengan lebih baik, bisakah kau memaafkan ayah sekali saja?"
Jun Jiu memandangnya, diam tak berkata apa-apa.
Chen Yuanyang melanjutkan.
"A Jiu, bagaimanapun juga ayah adalah ayahmu, bisakah kau memaafkan ayah sekali saja?"
