NovelToon NovelToon
TERPAKSA MENIKAHI CEO BEJAD

TERPAKSA MENIKAHI CEO BEJAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cerai / CEO / Percintaan Konglomerat / Konflik etika / Balas Dendam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

Alviona Mahira berusia 15 tahun baru lulus SMP ketika dipaksa menikah dengan Daryon Arvando Prasetya (27 tahun), CEO Mandira Global yang terkenal tampan, kaya, dan memiliki reputasi sebagai playboy. Pernikahan ini hanya transaksi bisnis untuk menyelamatkan keluarga Alviona dari kebangkrutan.

Kehidupan rumah tangga Alviona adalah neraka. Siang hari, Daryon mengabaikannya dan berselingkuh terang-terangan dengan Kireina Larasati—kekasih yang seharusnya ia nikahi. Tapi malam hari, Daryon berubah menjadi monster yang menjadikan Alviona pelampiasan nafsu tanpa cinta. Tubuh Alviona diinginkan, tapi hatinya diinjak-injak.
Daryon adalah pria hyper-seksual yang tidak pernah puas. Bahkan setelah bercinta kasar dengan Alviona di malam hari, pagi harinya dia bisa langsung berselingkuh dengan Kireina. Alviona hanya boneka hidup—dibutuhkan saat Daryon terangsang, dibuang saat dia sudah selesai.

Kehamilan, keguguran karena kekerasan Kireina, pengkhianatan bertubi-tubi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5: KELUARGA YANG MEREMEHKAN

Undangan makan malam datang tiba-tiba.

Bukan undangan hangat dari keluarga yang pengen kenal menantunya. Bukan undangan ramah yang bikin Alviona ngerasa welcome.

Cuma secarik kertas kecil yang dianterin pelayan ke kamarnya pagi itu:

*"Makan malam keluarga. Pukul 19.00. Berpakaian rapi. Jangan terlambat."*

Gak ada tanda tangan. Gak ada salam. Kayak surat perintah.

Alviona natap kertas itu lama.

Ini pertama kalinya dia bakal ketemu keluarga Prasetya secara resmi. Di resepsi kemarin, mereka cuma senyum palsu di depan tamu. Tapi sekarang...

Sekarang mereka bakal ngeliatin Alviona tanpa topeng.

---

Pukul 18.45, Alviona udah berdiri di depan cermin kamar.

Dia pake dress simpel warna biru muda—dress paling rapi yang dia punya—tapi tetep keliatan... polos. Kayak anak sekolahan yang dipaksa pake baju formal. Rambutnya disisir rapi, dikuncir rendah. Gak ada make up karena dia gak ngerti cara make up-an.

Dia ngeliat pantulannya dan cuma bisa pasrah.

Ini udah maksimal yang bisa dia lakuin.

Pukul 18.55, dia turun tangga dengan hati-hati. Kakinya masih agak sakit, tapi udah jauh lebih baik dari tiga hari lalu.

Ruang makan keluarga Prasetya ada di sayap kanan mansion—ruangan besar dengan meja panjang kayu mahoni, kursi-kursi mewah, chandelier kristal di atas kepala. Kayak ruang makan istana.

Waktu Alviona masuk, semua orang udah duduk.

Di ujung meja duduk seorang pria tua—mungkin sekitar 50-an—dengan jas rapi dan wajah tegas. Itu pasti ayah Daryon, meski Alviona gak pernah dikenalkan resmi.

Di sebelah kanannya duduk seorang wanita anggun berusia 45 tahunan, rambut panjang terurai halus, make up flawless, dress malam berwarna ungu gelap. Tatapannya... tajam. Dingin.

Itu Syafira Anindya. Ibu Daryon.

Daryon duduk di sebelah kiri ayahnya, masih pake kemeja kantor, wajahnya datar kayak biasa.

Dan di seberang Daryon...

Kireina.

Kireina duduk dengan anggun, dress hitam elegan, rambutnya disanggul cantik. Dia tersenyum tipis waktu ngeliat Alviona masuk—senyum yang terlihat friendly, tapi matanya penuh kemenangan.

Alviona berhenti di ambang pintu.

Kenapa... kenapa Kireina ada di sini?

"Masuklah, Alviona." Suara Syafira memecah keheningan—suaranya lembut, tapi dingin kayak es.

Alviona melangkah masuk dengan canggung. Dia gak tau harus duduk di mana.

"Duduk di sana." Syafira nunjuk kursi di ujung meja—paling jauh dari semua orang.

Posisi paling pojok. Kayak... orang luar.

Alviona duduk pelan, tangannya ngelipet di atas paha, kepalanya tertunduk.

Pelayan mulai nyajiin makanan—steak mahal, salad segar, wine merah di gelas kristal. Makanan mewah yang Alviona gak biasa liat.

Tapi gak ada yang mulai makan.

Semua diem. Natap Alviona.

"Jadi..." Syafira akhirnya buka suara, tangannya anggun meraih gelas wine, "ini... istri barumu, Daryon?"

Nada suaranya... penuh nada tanya. Penuh keraguan. Kayak lagi ngeliat barang cacat.

Daryon cuma ngangguk kecil. Gak ngomong apa-apa.

Syafira senyum tipis—senyum yang gak sampe mata.

"Manis," ucapnya pelan, tapi nada sarkasmenya jelas banget. "Masih... sangat muda."

Alviona gak berani ngangkat kepala.

"Berapa usiamu, Alviona?" tanya Syafira lagi, kali ini nadanya lebih tajam.

"Enam... enam belas, Bu," jawab Alviona pelan, suaranya hampir gak kedengeran.

Keheningan.

Terus...

Syafira ketawa pelan. Ketawa yang terdengar anggun tapi mengejek.

"Enam belas," ulangnya, seolah kata itu lucu. "Bahkan belum lulus SMA."

"Bahkan baru lulus SMP, Ibu," sambung Kireina dengan nada manis tapi menusuk. "Bukankah begitu, Viona?"

Alviona menggigit bibir bawahnya, tangannya mengepal erat di atas paha.

"Kenapa... kenapa tidak menikah dengan Kireina saja?" Syafira noleh ke Daryon, nada suaranya naik sedikit. "Gadis ini bahkan belum lulus SMP. Apa yang bisa dia lakukan? Apa yang dia mengerti tentang menjadi istri? Tentang keluarga Prasetya?"

Daryon diem. Gak bela. Gak jawab.

Cuma potong steaknya pelan, kayak percakapan ini gak ada hubungan sama dia.

"Ibu sudah menjelaskan, kan?" ucap ayah Daryon akhirnya—suaranya berat, berwibawa. "Ini keputusan bisnis. Keluarga Mahira punya koneksi yang kita butuhkan. Pernikahan ini... strategis."

"Strategis?" Syafira nyeletuk tajam. "Atau hanya amal untuk keluarga bangkrut?"

Alviona ngerasa kayak ditampar.

"Dan sekarang kita harus menanggung gadis ini di rumah kita." Syafira natap Alviona dengan tatapan jijik—tatapan yang bikin Alviona pengen ngilang. "Gadis yang bahkan tidak tahu cara memegang garpu dengan benar."

Alviona ngeliat garpunya—tangannya gemetar, gak tau dia pegang dengan cara yang salah atau enggak.

"Kireina, sayang," Syafira noleh ke Kireina dengan senyum hangat—senyum yang gak pernah dia kasih ke Alviona. "Kau seharusnya yang duduk di posisi itu. Kau sempurna untuk Daryon."

Kireina tersenyum lembut, tapi matanya melirik Alviona dengan tatapan meremehkan.

"Sayangnya, takdir berkata lain, Tante," ucapnya manis.

"Takdir bisa diubah," sahut Syafira tajam.

Dan tiba-tiba, dia berdiri.

Semua orang natap dia.

Syafira berjalan anggun—terlalu anggun—ke arah Alviona. Alviona langsung tegang, napasnya tertahan.

Syafira berhenti tepat di samping kursi Alviona, tangannya meraih sesuatu dari dalam clutch kecilnya.

BRAK!

Sebuah map dokumen dilempar ke meja, tepat di depan piring Alviona.

"Baca itu," perintah Syafira dingin.

Alviona natap map itu dengan bingung. Tangannya gemetar waktu dia buka.

Di dalamnya...

Kontrak.

Kontrak pernikahan.

Alviona membaca perlahan—tangannya makin gemetar setiap baris yang dia baca.

*"Pernikahan ini bersifat kontrak bisnis dengan jangka waktu 5 tahun..."*

*"Pihak kedua (Alviona Mahira) tidak memiliki hak waris atas aset keluarga Prasetya..."*

*"Pihak kedua tidak berhak ikut campur dalam keputusan bisnis atau keluarga..."*

*"Pihak kedua wajib menjaga citra keluarga Prasetya di depan publik..."*

*"Perceraian dapat dilakukan sepihak oleh pihak pertama (Daryon Arvando Prasetya) tanpa kompensasi..."*

Setiap kata kayak tamparan.

"Kau paham sekarang?" Syafira membungkuk sedikit, berbisik tajam di telinga Alviona. "Kau hanya istri kontrak. Bukan istri sungguhan. Bukan menantu. Bukan bagian dari keluarga ini."

Alviona gak bisa napas.

"Jangan mimpi jadi bagian keluarga ini."

Syafira berdiri tegak lagi, senyum tipisnya kembali.

"Selamat makan," ucapnya anggun, terus balik ke kursinya.

Alviona natap kontrak itu lama.

Tangannya gemetar.

Air matanya mau keluar—tapi dia tahan. Dia gak mau nangis di sini. Gak di depan mereka.

Tapi sesuatu di dadanya... retak lagi.

Lebih dalam dari sebelumnya.

Dia bukan istri.

Dia bukan keluarga.

Dia cuma... kontrak.

Barang sewaan yang bisa dibuang kapan aja.

---

**[ END OF BAB 5 ]**

1
Eflin
.uuuuiu]uui
Eflin
pkpp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!