NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Agung

Reinkarnasi Ratu Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Anak Genius / Dokter Genius / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang dokter jenius dari satuan angkatan darat meninggal karena tanpa sengaja menginjak ranjau yang di pasang untuk musuh.

Tapi bukanya ke akhirat ia justru ke dunia lain dan menemukan takdirnya yang luar biasa.

ingin tau kelanjutannya ayo ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Laut timur

Udara di puncak gunung kini terasa lebih tenang, meski hawa dingin masih menusuk tulang. Cahaya biru dari simbol naga es di punggung tangan Li Xiaoran berdenyut pelan, seolah menjadi kompas yang hanya ia bisa mengerti.

Bai He melipat sayapnya, menatap ke arah timur.

“Tempat terakhir itu bukan gunung, bukan pula langit… melainkan air. Laut timur. Di sanalah kau akan menemukan makhluk kelima Shui Ying, naga air terakhir yang masih hidup.”

Yue Lan mendesah panjang. “Air dan api tidak cocok. Kalau dia rewel, jangan salahkan aku kalau aku menguapkannya.”

Ruan Tian terkekeh. “Dan jangan salahkan aku kalau kau yang malah disiram sampai basah kuyup.”

Xiaoran mengabaikan olok-olok keduanya, matanya memandang jauh. “Laut timur… kalau legenda itu benar, berarti jalannya akan dijaga sesuatu yang bahkan para naga pun enggan hadapi.”

Luo Yun mengangguk pelan dari dalam dimensi. “Kau benar. Bukan hanya karena kekuatan airnya, tapi karena legenda itu mengatakan… siapa pun yang mendekat tanpa restu, akan kehilangan dirinya jiwa, ingatan, dan masa depan.”

---

Bai He menurunkan mereka ke kaki gunung dengan sekali kepakan sayap. Perjalanan menuju Laut timur memakan waktu beberapa hari. Salju mulai berganti tanah basah dan kabut tipis, tanda mereka meninggalkan wilayah Bai He.

Namun, tiga hari kemudian, di sebuah jalur hutan sempit, rombongan mereka dihentikan.

Bayangan-bayangan hitam melompat dari balik pepohonan perampok bersenjata, tapi matanya berwarna merah aneh, seperti terinfeksi sesuatu.

“Serahkan semua yang kalian bawa!” teriak salah satu, suaranya serak tak wajar.

Li Xiaoran menatap mereka sebentar. “Kalian manusia… tapi aura kalian… terkontaminasi.”

Salah satu perampok maju, menebas dengan pedang berkarat. Xiaoran bergerak begitu cepat hingga matanya hanya melihat kilatan logam dan pedangnya sendiri sudah menempel di lehernya.

Bai He, meski dalam bentuk mini di bahu Xiaoran, menyemburkan kabut dingin tipis yang membuat semua perampok itu terpaku di tempat. “Mereka bukan ancaman. Hanya korban.”

Ruan Tian melompat turun, meletakkan tangannya di tanah. Segel biru samar muncul, menyedot aura merah dari tubuh para perampok. Mata mereka kembali normal, dan mereka roboh tak sadarkan diri.

Yue Lan menatap aura yang tersisa di udara, wajahnya mengeras. “Ini… sama seperti energi Fang Mo. Dia masih hidup.”

Malam harinya saat api unggun menyala, Xiaoran duduk menatap simbol naga es di tangannya. Cahaya biru itu kini bersinar lebih terang setiap kali ia memikirkan Laut timur.

Bai He memecah keheningan. “Shui Ying tidak seperti kami. Dia… tidak percaya pada sumpah. Jika kau ingin bantuannya, kau harus memberinya alasan untuk percaya pada dirimu dan itu biasanya berarti mengalahkannya di wilayahnya sendiri.”

Luo Yun menyahut, suaranya berat. “Dan kalau gagal… air laut Timur akan menghapus keberadaan mu dari segala catatan dunia.”

Xiaoran tersenyum tipis, menatap api unggun. “Kalau begitu, aku hanya perlu menang. Tidak ada pilihan lain.”

Kabut tipis mulai turun, dan dari kejauhan terdengar bunyi air deras, namun bergema seperti suara yang datang dari dunia lain.

...----------------...

Kabut malam semakin pekat ketika langkah mereka menembus hutan lembap. Suara air yang sebelumnya terdengar samar kini bergema jelas, seakan datang dari segala arah. Udara di sini berbeda lebih berat, lebih basah, dan setiap tarikan napas terasa seperti menghirup lapisan tipis embun yang dingin.

Bai He, dalam bentuk mini, melirik ke arah depan. “Kita sudah dekat… terlalu dekat. Aku bisa merasakan tekanan airnya menembus tulang.”

Tiba-tiba, tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar pelan. Ruan Tian mengerutkan alis. “Bukan gempa. Ini… detak jantung. Tapi bukan dari makhluk hidup biasa.”

Langkah terakhir membawa mereka keluar dari hutan. Dan di hadapan mereka… terbentang Laut timur

Airnya begitu jernih hingga dasar danau terlihat, namun entah kenapa, kedalaman sebenarnya tak bisa diukur. Permukaannya memantulkan cahaya bulan, tapi dengan warna yang berbeda bukan putih keperakan, melainkan kebiruan dengan kilau perak yang bergerak seperti sisik naga.

Namun yang paling mencolok adalah pilar-pilar air yang menjulang dari danau ke langit, bergerak perlahan seperti ular raksasa, tapi tak pernah pecah meski tertiup angin.

Yue Lan mendesis pelan. “Oke… aku resmi tidak suka tempat ini. Airnya seperti menatap balik ke dalam kepalaku.”

Li Xiaoran melangkah maju, tapi begitu kakinya menyentuh tepi air, permukaan laut beriak… lalu berubah menjadi cermin sempurna yang memantulkan dirinya. Namun pantulan itu… bukan dirinya saat ini.

Itu adalah dirinya di masa depan bersimbah darah, pedangnya patah, dan simbol naga es di tangannya retak seperti kaca.

Luo Yun muncul di sebelahnya dalam bentuk manusia, menatap pantulan itu. “Ini ujian pertama Laut timur. Airnya menunjukkan kemungkinan yang paling kau takuti.”

Bai He mendengus. “Jangan terperangkap. Itu hanya ilusi tapi jika kau percaya itu nyata, maka itu akan menjadi kenyataan.”

Xiaoran menarik napas dalam dan tersenyum,“Kaluan tenang saja aku tidak percaya dengan cermin permukaan ini, dia pikir aku bodoh, jika aku kalah kelak untuk apa aku susah payah mencari kalian. Aku mencari kalian karena aku percaya kalian akan selalu bersamaku dan membantuku untuk melindungi dunia ini, aku tidak akan membiarkan air ini memutuskan masa depanku.” Ia melangkah masuk.

Air dingin menyentuh kulitnya, tapi bukannya tenggelam, ia malah berdiri di atas permukaan seperti berada di atas kaca. Riak air membentuk lingkaran di sekelilingnya, lalu perlahan mengangkat sosok dari bawah permukaan Shui Ying, naga air terakhir.

Tubuhnya panjang seperti pita yang tak berujung, sisiknya biru kehijauan dengan kilau perak. Matanya dalam, memantulkan seluruh langit malam.

“Manusia…” Suaranya bergema lembut namun membawa tekanan yang membuat udara bergetar. “Kau datang membawa tanda Bai He. Apa yang kau inginkan dariku?”

Xiaoran menatapnya tanpa ragu. “Bantuanmu. Untuk mengalahkan kegelapan yang bangkit.”

Shui Ying menatap dalam, lalu melingkari Xiaoran seperti pusaran air. “Banyak yang datang memohon bantuanku, tapi tak satu pun yang layak. Aku tidak percaya kata-kata hanya kekuatan dan kemurnian hati.”

Air di bawah kaki Xiaoran bergetar. “Buktikan di wilayahku… atau biarkan airku menghapus mu dari dunia ini.”

Permukaan danau tiba-tiba berubah menjadi pusaran besar, menarik Xiaoran ke tengah. Bai He, Ruan Tian, dan Yue Lan terhempas ke tepi pantai, terhalang oleh dinding air setinggi rumah.

Di dalam pusaran itu, Xiaoran berdiri di pulau kecil yang terbuat dari cahaya. Dari dalam air, muncul bayangan dirinya sendiri, memegang pedang yang sama, tapi dengan mata yang penuh kebencian.

Luo Yun bersuara dari luar, suaranya teredam oleh air. “Itu ujian terakhir, Xiaoran… melawan sisi terburuk dari dirimu sendiri.”

Xiaoran menghunus pedang, menatap sosok itu. “Kalau aku menang… maka ini berakhir di sini.”

Bayangannya tersenyum miring. “Tidak, Xiaoran… kalau aku menang, maka kau akan menjadi aku.”

Air di sekeliling mereka berkilau tajam, pertanda pertempuran yang akan mengubah segalanya baru saja dimulai.

Bersambung

1
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍
Lala Kusumah
💃💃💃💃
Lala Kusumah
good job Ran'er 👍👍👍
Lala Kusumah
Ran'er hati-hati ya 🙏🙏
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 setiap bab
Aryanti endah
Luar biasa
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 lagi
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass lanjut
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
musuhnya udah keluar nih kayaknya...

semangat Xiaoran dan yang lain...

semangat kak author dan sehat selalu
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
Chen Nadari
lanjut thorr
Tiara Bella
wow.....
Cindy
☕️Kopi untukmu Thor
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass
Chen Nadari
mantap
Chen Nadari
lanjut thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!