Kirana, Wanita Pelampiasan Hasrat

Kirana tertidur dengan berbantalkan lengan Jeff, entah sadar atau tidak tapi kini posisi kedua nya sangat dekat, nyaris tanpa jarak, bahkan tangan Kirana berada di pinggang Jeff, memeluk pria itu. Tengah malam tiba, Kirana mendusel di dada bidang Jeff karena udara terasa sangat sejuk membuat nya menggigil, Kirana memang paling tidak bisa kedinginan, dia punya alergi yang akan membuat seluruh tubuh nya gatal-gatal.

Jeffran mengeratkan pelukan nya pada Kirana, dia juga menarik selimut untuk menutupi tubuh Kirana yang hanya memakai blouse tipis. Tapi belahan dada Kirana membuat Jeff salah fokus, terlihat berisi, kenyal dengan puncak yang kemerahan, sangat menggoda.

Dengan berani, Jeff membuka tali blouse Kirana dan mengeluarkan salah satu buah kenyal itu dan segera memakan puncak nya yang membuat Jeff tergoda sedari tadi. Jeff menyusu dengan rakus, seperti bayi yang kehausan. Bahkan decapan nikmat nya memenuhi ruangan itu, sedangkan Kirana dia hanya bergerak pelan, karena merasa ini seperti mimpi.

Jeff menyesap buah itu hingga meninggalkan bekas kemerahan memenuhi buah kenyal itu, setelah merasa puas dia baru memasukan kembali buah itu ke tempat nya, tak lupa menyimpul kembali tali blouse nya, agar Kirana tak curiga. Jeff kembali memejamkan mata nya, dengan memeluk Kirana erat.

Pagi harinya, Kirana terbangun karena terganggu dengan usapan halus di kepala nya. Dia membuka kedua mata nya yang terasa berat, tapi setelah berhasil membuka nya Kirana malah di buat melotot saat sadar kalau dia berada dalam pelukan hangat seorang Jeff. Sontak saja perempuan itu beringsut mundur, dia tak mau orang lain salah paham dengan hal ini.

"Heemmmm, kenapa Kiran?" Tanya Jeff sambil mengucek mata nya, lengkap dengan suara berat nya.

"Kenapa tuan memeluk saya?"

"Memang nya kenapa? Bukan kah kita sudah pernah melakukan lebih dari sekedar pelukan, lalu kenapa kau begitu terkejut?" Balik tanya Jeff dengan wajah datar nya. Sial, pria itu sangat tampan bahkan setelah bangun tidur.

"Tuan, ini tidak pantas. Tuan punya istri di rumah, apa yang akan orang pikirkan nanti jika tau anda tidur seranjang dengan sekretaris nya?"

"Kenapa sangat peduli dengan pendapat orang lain, Kiran? Biarkan saja orang mau bicara apa, itu takkan mengurangi atau menambah uang mereka!"

"Terserah tuan saja, saya mau ke kamar mandi." Jeffran hanya menganggukan kepala nya, tapi sedetik kemudian pria itu bangkit dan mengikuti Kirana ke kamar mandi.

"Tuan, kenapa anda disini?" Pekik Kirana saat merasakan kedua tangan kekar tengah memeluk pinggang ramping nya dari belakang.

"Hanya memeluk mu, rasa nya hangat."

"Apa tuan tidak pergi ke kantor?" 

"Nanti siang saja, aku masih ingin bersama mu."

"Tuan, tolong jangan buat saya tak nyaman." Kirana meronta dalam pelukan Jeff.

"Diamlah, Kiran." Tapi Kirana tak mendengarkan dan tetap meronta dalam pelukan Jeff.

"Baiklah, kau tak memberi ku pilihan." Jeff melepas pelukan nya pada Kirana, membuat perempuan itu beringsut mundur hingga membentur tembok.

'Kirana bodooh! Harus nya kau tau, ada pria mesum di dalam ruangan mu. Harus nya kau kunci pintu nya!' perempuan itu merutuk dalam hati.

Jeff melepaskan dasi nya, lalu mendekati Kirana. Membuat perempuan itu ingin lari, tapi posisi nya sudah sangat terpojok. Dengan cepat, Jeff meraih kedua tangan Kirana dan mengikat nya ke depan dengan dasi nya.

"Tuan, apa yang anda lakukan. Tolong jangan kurang ajar!"

"Diamlah, jangan banyak bicara!" Tegas Jeff, membuat nyali Kirana menciut.

Tiba-tiba saja, Jeff menyibak rok span yang dia pakai lalu menurunkan segitiga nya, membuat Kirana berontak, juga berteriak.

"Diam Kiran!" Tapi lagi-lagi Kirana tak mendengarkan dan terus berteriak meminta pertolongan.

"Kau tak bisa diam ya?" Jeff membuka celana bahan dan boxer nya, lalu menyumpal mulut Kirana dengan celana dalaam nya.

"Itu akibat nya jika tak menurut, jadi sebaiknya kau diam atau aku akan berlaku kasar padamu, Babe."

Jeff membalik tubuh Kirana, membuat perempuan itu berdiri membelakangi nya. Jeff menggesekan ujung senjata nya di pantaat Kirana, membuat nya bergerak tak karuan. Dia ingin berteriak lagi, tapi mulut nya di sumpal jadi dia hanya bisa pasrah.

"Aarrgghhh.." Jeff mengerang nikmat saat senjata nya tenggelam sempurna ke dalam lubang sempit nan hangat itu.

Kirana menangis, dia tak menyangka kalau Jeff akan ketagihan dengan tubuh nya.

"Mendesah lah Kirana, kau menikmati nya juga kan?" Ucap Jeff sambil bergerak maju mundur di belakang tubuh Kirana.

"Aahh ya, aku lupa mulut mu di sumpal. Aku akan melepas nya, asal kau diam. Kamu hanya harus mendesah nikmat, setuju?" Kirana diam saja, tak mengangguk atau menggeleng. Dia pasrah saja saat pria itu mengeluar masukan senjata nya di inti milik nya.

"Nikmat sekali Kiran, aahh.." Jeff meracau, tapi Kirana masih belum bisa menikmati permainan Jeff yang cenderung cepat dan membuat inti nya sakit.

"Pelan-pelan tuan, sakitt.." Kirana meringis saat Jeff mempercepat gerakan nya.

Jeff mencabut senjata nya, lalu membalik kembali tubuh Kirana, menaikan salah satu kaki nya dan menahan nya dengan lengan nya, lalu kembali menusukan senjata nya.

"Eehhmmm.." Kirana melenguh saat senjata itu melesak masuk dengan bebas nya, menusuk inti nya yang masih berkedut manja.

"Enak sayang?" Tanya Jeffran, membuat Kirana memalingkan wajah nya yang terasa panas, di pastikan wajah nya pasti memerah saat ini.

Sebelah tangan Jeff memangku Kirana, menaikan nya ke atas wastafel tanpa melepaskan penyatuan nya. Dia juga membuka tali blouse Kirana dan mengeluarkan kedua buah kenyal itu dari tempat nya, lalu dengan cepat melahap nya dengan nikmat tanpa menghentikan gerakan maju mundur nya.

"Ahhh.." Kirana mendeesah tertahan, dia meraih pelepasan pertama nya.

"Teruslah mendesaah, itu akan membuat ku lebih bersemangat menusuk mu, Kirana!" Jeff menghentikan sejenak acara menyusu nya, dia membuka tali di tangan Kirana dan membiarkan tangan perempuan itu menggelayut manja di leher kokoh nya.

"Lubang mu becek, Kiran." Jeff melepaskan sejenak penyatuan nya, lalu menurunkan kepala nya dan menghisap cairan milik perempuan itu dengan rakus membuat tubuh Kirana menegang.

"Tu-ann.." Jeff mendongak menatap wajah Kirana yang sudah berkeringat.

"Ada apa memanggil ku, masih belum puas?" Kirana menggelengkan kepala nya, entah apa yang akan di lakukan pria itu kalau dia menjawab belum puas.

Jeff menghentikan kegiatan nya, lalu beralih mencium bibir Kirana dengan buas. Suara decapan dan ciplakan kulit mewarnai kamar mandi ruangan rawat itu. Beruntung nya tak ada perawat yang masuk, kalau tidak entah seperti apa malu nya Kirana kalau sampai perbuatan mereka terciduk.

Satu jam setengah berlalu, kedua nya sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang rapih dan rambut yang basah, menandakan kedua nya habis mandi.

"Aku akan ke kantor, nanti sore kesini lagi. Mau di bawain apa?" Tanya Jeff sambil memasang dasi nya.

"Tidak perlu tuan, saya merasa bersalah pada Nyonya Queen."

"Memang nya kenapa? Dia tidak tau, jadi tidak usah khawatir." Jawab Jeff santai.

"Tapi tuan, apa anda tidak merasa bersalah karena sudah menghianati kepercayaan nya?"

"Dulu dia melakukan hal yang sama padaku, anggap saja aku membalas nya." Jawab nya cuek, membuat Kirana tak habis pikir.

"Aku pergi dulu Kiran, kabari aku kalau ada apa-apa. Jangan genit sama dokter itu, ingat kamu milik ku!"

Kirana terhenyak, milik nya katanya? Apa pria itu sadar? Hal ini tak pantas di katakan oleh pria beristri pada wanita lain. Tapi lamunan nya buyar seketika saat Jeff mengecup mesra kening nya, lalu mengacak rambut nya dan pergi menjauh.

"Ada apa dengan tuan Jeff? Apa dia mengigau? Tak mungkin kan semua ini nyata, ayolah bangun Kirana!" Ucap Kirana sambil menepuki wajah nya, hampir saja dia baper dengan pria itu. Untung saja akal sehat nya masih berfungsi normal, jadi dengan cepat dia sadar kalau Jeffran sudah ada yang punya.

......

🌷🌷🌷🌷🌷