NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Om Tampan

Gadis Kesayangan Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Berawal dari ganti rugi, pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi. Seiring waktu, tanpa sadar menghadirkan rindu. Hingga harus terlibat dalam sebuah hubungan pura-pura. Hanya saling mencari keuntungan. Namun, mereka lupa bahwa rasa cinta bisa muncul karena terbiasa.

Status sosial yang berbeda. Cinta segitiga. Juga masalah yang terus datang, akankah mampu membuat mereka bertahan? Atau pada akhirnya hubungan itu hanyalah sebatas kekasih pura-pura yang akan berakhir saat mereka sudah tidak saling mendapatkan keuntungan lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Sepertinya kamu memang mau menantangku." Brian berbicara tegas. Begitu mengintimidasi. 

"Tidak. Aku tidak mau menantangmu. Lily yang mulai duluan!" sanggah Yasmin membela diri. 

"Oh, ya. Bagaimana kalau rekaman cctv di sini, kita putar sekarang. Agar aku bisa lihat siapa yang salah dan benar di sini." Brian menantang. Wajah Yasmin seketika memucat. Jika sampai rekaman cctv di tempat itu benar-benar diputar. Sudah pasti ia akan terkena masalah yang lebih rumit lagi. "Kamu takut?" 

"Udahlah, Om. Biarin aja." Lily hendak pergi, tapi ditahan oleh Brian. "Kenapa? Gue capek!" 

"Sebelum dia bersujud padamu. Tidak ada yang boleh pergi dari sini." 

"Om ...." Lily hendak mendebat lagi. Namun, melihat tatapan Brian yang menajam, seketika nyali Lily menciut. 

"Bersujudlah! Atau aku akan telepon Yosep agar benar-benar memecat papamu!" perintah Brian. 

Yasmin bergeming. Hatinya dongkol dan dilema. Jika bersujud di depan Lily, sudah pasti itu akan menunjukkan bahwa dirinya kalah. Lily pasti akan menertawakannya. Namun, jika tidak bersujud, ia khawatir papanya benar-benar akan kehilangan pekerjaan. Untuk saat ini, Yasmin tidak ingin menjadi gelandangan. 

"Aku hitung sampai tiga. Satu ... Dua ...." 

Suasana mendadak hening ketika Yasmin benar-benar bersujud di depan Lily. Bahkan, bola mata Lily sampai membulat penuh. Tidak percaya bahwa Yasmin, wanita angkuh yang merupakan musuh bebuyutannya. Yang sejak dulu menghina dirinya, kini sedang bersujud di hadapannya. Ini sungguh seperti mimpi. 

"Gue minta maaf." Yasmin berbicara dengan malas. 

"Apa kamu mau mengulangi permintaan maaf itu sampai seratus kali. Minta maaflah dengan tulus!" sentak Brian tidak sabar sendiri. 

"Lily, gue minta maaf karena udah jahat sama elu." 

Akhirnya, kalimat itu terlontar dari mulut Yasmin. Membuat Lily seketika menarik sebelah sudut bibir. Tersenyum meledek. 

"Oh, ini sungguh kejutan yang luar biasa. Nona Yasmin yang terhormat, gue enggak nyangka elu bakal minta maaf sama gue sampai seperti ini." Lily berjongkok dan berhadapan langsung dengan Yasmin. Senyuman Lily makin mengembang saat melihat Yasmin sudah mengepalkan tangan begitu kuat. 

"Sudah puas?" 

"Tentu saja belum!" sahut Lily cukup keras. "Untuk yang lainnya, gue bisa maafin. Tapi soal ponsel gue yang elu rusak, gue enggak bakal maafin elu!" 

"Cuma ponsel butut seperti itu? Gue bakal beliin yang baru, bahkan yang lebih bagus dari ponsel murahan elu ini!" Yasmin berbicara keras. 

"Oh, elu pikir semua bisa selesai dengan uang?" Lily bangkit dan menatap Yasmin penuh kebencian. "Asal elu tahu, gue susah payah buat beli ponsel itu. Gue bukan elu yang tinggal bilang langsung dibelikan. Terlebih lagi, semua kenangan ibu gue ada di sana. Kalau elu beliin gue ponsel baru, apakah elu yakin bisa ngembaliin semua kenangan tentang ibu gue!" sentak Lily. Suara bergetar menahan tangis. Andai mereka tahu bahwa ponsel itu sangat berharga untuk Lily. 

Yasmin hanya diam menunduk. Tidak berani berucap apa pun lagi, apalagi ada Brian di samping Lily. Untuk saat ini, ia hanya bisa menjaga sikap. 

"Gue susah payah jaga ponsel itu supaya kenangan ibu gue enggak hilang, tapi sekarang apa? Elu bahkan ngehancurin semuanya! Elu benar-benar brengsek!" hardik Lily. Ia bahkan langsung pergi begitu saja. 

"Awas saja. Aku tidak akan tinggal diam masalah ini." Brian mengambil ponsel Lily yang tergeletak dan segera menyusul gadis itu. Membiarkan Yasmin begitu saja. 

Setelah keluar dari sana, Brian mencoba mencari Lily. Namun, tidak ada tanda-tanda keberadaan gadis itu. Padahal ia sudah mencari ke sana-sini. Brian sungguh tidak percaya bahwa Lily akan hilang dalam waktu sekejap. 

"Yosep, bantu aku cari Lily!" 

"Memangnya Nona Lily ke mana, Tuan? Oh ya, Tuan Besar meminta Anda ...." 

"Jangan bicarakan pria tua itu! Aku menyuruhmu untuk mencari Lily sekarang juga!" gertak Brian kesal. Mematikan panggilan itu secara sepihak. "Astaga, ke mana gadis menyebalkan itu pergi? Kenapa seperti maling saja, lari dengan begitu cepat." 

Brian merasa putus asa dan hendak masuk ke mobil. Namun, ia terdiam saat seseorang menepuk punggungnya. 

"Om, mau tinggalin gue sendirian?" 

Suara yang tidak asing. Brian berbalik dan tersenyum saat melihat Lily. Bahkan, tanpa sadar Brian memeluk gadis itu dengan sangat erat. 

"Astaga, kamu ke mana saja? Kamu membuatku cemas." 

"O-Om, lepasin gue dulu," kata Lily gugup. 

Brian pun melepaskan pelukan itu. "Katakan padaku, ke mana kamu pergi? Kenapa pergi cepat sekali?" 

"Gue habis beli es krim." Lily tersenyum simpul sambil menunjukkan dua kotak ice cream. 

"Astaga, kenapa tidak bilang padaku? Aku bahkan bisa membelikan kamu es krim satu truk." 

"Apa Om mau ngebunuh gue dengan makan es krim satu truk!" keluh Lily kesal. 

"Tidak." 

Lily menghela napas panjang. Lalu duduk di pinggir jalan. Brian pun ikut duduk di samping gadis itu. Menatap Lily yang sedang membuka satu kotak es krim. 

"Kenapa kamu mesti pergi?" 

"Gue takut enggak bisa ngendaliin diri, Om. Itu bahaya. Jadi, mendingan gue pergi. Beli es krim supaya hati gue jadi tenang," jelas Lily sambil melahap es krim itu. "Ini gue beliin buat elu, Om." 

"Tidak usah. Aku tidak terlalu suka makanan manis," tolak Brian lembut karena takut menyinggung perasaan Lily. Ia memang tidak terlalu suka makanan yang manis-manis. 

"Ya udah kalau gitu. Gue habisin sendiri." Lily justru merasa senang. Soal es krim jangan ditanya lagi, gadis itu memang jagonya. 

"Habiskan, setelah ini aku akan mengajakmu membeli ponsel baru." 

Lily menoleh ke arah Brian yang sedang tersenyum manis. "Om masih sadar 'kan?" Lily menyentuh kening Brian. 

"Kenapa? Kamu pikir aku gila?" Brian menyentuh tangan Lily hingga keduanya pun saling salah tingkah. 

"E-enggak. Gue mau nabung aja buat beli ponsel baru, Om. Kalau dibeliin om bisa jadi malah makin nambah banyak ganti rugi yang mesti gue keluarin." 

"Untuk kali ini, aku tidak akan meminta ganti rugi. Anggap saja semua itu hadiah karena kamu tidak semenyebalkan dulu." 

"Om serius?" Wajah Lily berbinar bahagia. Brian hanya menanggapi dengan anggukan. "Makasih banyak, Om." 

"Jadilah anak baik." Brian mengusap puncak kepala Lily. Hal itu justru membuat senyuman Lily memudar. "Kenapa kamu jadi murung? Soal ponselmu, tenang saja. Aku akan meminta Yosep mencari tukang servis ternama untuk membetulkan ponselmu dan datamu tetap aman." 

"Jangan terlalu baik sama gue, Om." 

"Apakah aku salah?" 

Lily menggeleng. "Enggak. Gue cuma takut aja, kalau nantinya salah mengartikan perhatian Om. Bukankah setelah satu tahun, semua ini akan berakhir?" 

1
Reni Anjarwani
seru
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Restoran sengaja ditutup khusus untukmu Lily 🤗
Rahma Inayah
ines mash.marh Krn arcel suka SM Lily BKN dgn ines.btian sebrnya mau lamar Lily tp masih mentingin ego nya hal hasil berubah JD kado ultah
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Brian mulai mencintai Lily 🤭
Rahma Inayah
knp jg ines i hrs marah SM Lily yg gak tau apa2 lagian pula Lily GK PNY rasa SMA arvel dia sdh cnt.sm Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar Ly
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Hadeuh kenapa dikasih tau 🤫
Anna Adjah
jangan lama² upnya thorrrrr
Rahma Inayah
kasian ines patah hati
Rahma Inayah
bukan obat nyamuk tp pengganguran km
Anna Adjah
thorrrrrr kok lama sih upnya,,ku dah bolak balik nyariin eh baru ketemu hari ini.
Othor Kalem Fenomenal: maaf kak
kemarin habis berduka jadi lama tidak nulis. ini aja belum terlalu fokus
tapi nanti diusahakan update tiap hari lagi 🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
dasar Lily 🤣🤣🤣
Anna Adjah
kok nggak up lagi thor?
Eli Aryanti
Padahal Brian sudah ngomong mau ikut Lily menemani Rama .....
kenapa Lily begitu syok melihat Om tampan datang yang ikut hadir dimalam itu 🤦
Othor Kalem Fenomenal: Lily pergi sama Rama, enggak mau Brian ikut. makanya syok lihat Brian juga datang 🤭
total 1 replies
Anna Adjah
lanjutttt thorrrrrrrrrrrr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
waduh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Telat 😏
Rahma Inayah
lanjut kn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lily jadi rebutan 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!