NovelToon NovelToon
Fake Queen

Fake Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:72.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Reyarui

Ratu Esme Coventina Vasilica dieksekusi oleh suaminya sendiri, Raja Stefan Vasilica karena dituduh membunuh anak raja.

Anak raja yang berasal dari selir Jenna itu akan jadi putra mahkota dan akan duduk di tahta selanjutnya. Keputusan itu diambil karena Ratu Esme dinyatakan oleh tabib tidak akan bisa mengandung selamanya alias mandul.

Karena dianggap membunuh keturunan raja, Esme yang merupakan seorang ratu tetap tidak lepas dari hukuman.

Namun ketika ekseskusi akan dimulai, sebuah senyum licik dari Jenna membuat Esme merasa bahwa semua ini tidak lah benar. Dia sendiri tidak pernah merasa membunuh anak dari suaminya itu.

" Jika aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka akan ku balas semua rasa sakit dan penghinaan ini."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Queen 15

"Esme, turun dari sana. Bahaya!!"

"Ini tidak seberapa ibu, lagi pula aku sudah tidak lama melakukan ini."

Esme sungguh membuat Amelia khawatir. Saat ini Esme sedang menaiki tangga untuk memetik apel dari pohonnya. Coventina memang terkenal penghasil sayuran dan buah-buahan. Ya perkebunan dan pertanian menjadi komoditi utama Coventina.

Buah apel yang dihasilkan juga banyak digunakan untuk membuat produk lain, dari pie apel hingga selai apel.

Di Coventina, pie apel menjadi makanan khas dan juga banyak diburu untuk oleh-oleh.

"Paul, bagaimana jika kita melakukan penjualan ke luar Vasilica. Selama ini kita hanya menjual hasil bumi Coventina ke sekitar sini saja. Sepertinya hasil bumi yang melimpah ini bisa kita jual juga ke luar Vasilica."

"Ide yang bagus, tapi kita membutuhkan serikat dagang untuk melakukannya. Apa sebaiknya kita buat sendiri saja?"

Esme menghentikan kegiatannya. Dia diam sejenak untuk memikirkan perkataan Paul. Dan ide itu sungguh sangat bagus. Ia pun setuju dengan usulan dari temannya tersebut.

"Ya, mari kita lakukan itu, Paul. Jika kita memiliki seikat dagang sendiri, maka kita akan bisa melakukan penjualan ke beberapa negara lain. Bahkan kita bisa melakukan penjualan keluar dari Ravenloft. Wilayah kita ini juga dekat dengan kekaisaran Aterna, itu tentu akan bagus jika bisa masuk ke sana."

Paul mengangguk, dia nampak bersemangat melakukan ini. Ketika menjadi ajudan saat Esme merupakan seorang ratu, Paul memiliki banyak relasi dan itu bisa dia manfaatkan juga.

Serikat dagang belum ada di Vasilica, karena mereka masih berdagang hanya sekitar negara ini saja sehingga tidak membutuhkan serikat dagang untuk melakukan pembicaraan terkait negara lain. Namun jika ingin melakukan perdagangan ke luar Vasilica, mereka membutuhkan itu. Serikat dagang tentu akan lebih dipercaya karena nantinya akan ada perjanjian yang jelas dan dokumen yang jelas pula.

"Esme, apa kau menikmati waktu yang seperti ini?'

"Hmmm, yaa. Ini menyenangkan. Aku bisa melakukan banyak hal yang aku mau tanpa ada peraturan apapun yang membelengguku. Aku sungguh menikmati hari-hari bebas seperti ini, Paul."

"Syukurlah kalau begitu. Aku akan mulai menyiapkan hal-hal untuk membuat serikat dagang. Kau lanjutkan saja pekerjaanmu."

Paul meninggalkan Esme di kebun. Dia akan pulang dan mengerjakan semuanya di rumah saja. Dia tidak ingin ada rumor buruk yang menyerang Esme. Kemundurannya dari posisi Ratu pasti akan dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. Tentu saja orang itu adalah orang yang tidak menyukai Esme.

Marquis Rosen Arcarito, Ketua Faksi Bangsawan sekaligus ayah dari Selir Jenna. Dia adalah orang yang paling ingin melengserkan Esme. Dan pasti sekarang ini dia sangat senang dengan Esme yang meninggalkan tahta.

Akan tetapi Paul yakin orang itu tidak akan berhenti begitu saja. Count Arcarito pasti akan membuat Esme semakin jauh dan jatuh. Maka dari itu Paul tidak akan berlama-lama berada bersama Esme. Dia tidak mau dirinya dan Esme jadi bahan rumor selanjutnya.

Degh!

Mata Paul memicing ketika melihat dua orang yang pernah ia sebelumnya di hutan waktu itu, menunggang kuda ke arah mansion Covantina. Ia yang sudah bersiap naik kereta kuda pun urung, dan memilih turun kembali.

"Tuan-tuan yang waktu itu, ada keperluan apa datang kemari? Maaf, saya adalah Paul Cordovan. Jika tidak keberatan, bolehkan Anda berdua mengatakan nama, agar saya lebih mudah menyebut Anda."

" Saya Heros Cumimburg dan ini adalah Loyd Esteban Ravenloft."

Degh!

Paul mengerutkan alisnya, mendengar nama Ravenloft, hanya satu orang yang menyandang nama itu. Nama kekaisaran tersemat pada sang kaisar.

"Astaga, Yang Mulia Baginda Kaisar. Maafkan saya karena telah lancang dan tidak mengenali Anda."

Tubuh Paul terhuyung, namun dia masih bisa menyeimbangkannya sehingga tidak jatuh. Dia lalu membungkukkan tubuhnya begitu dalam untuk memberi salam dan hormat kepada sang kaisar.

Pluk

Loyd menepuk bahu Paul dan meminta pria itu untuk bersikap biasa saja. Dia juga menjelaskan bahwa dia tengah berperan sebagai pengembara, jadi Loyd ingin semuanya tampak biasa saja.

"Sebentar, Yang Mulia. Saya akan memberi tahu Count Elber Coventina dulu."

"Tung~ gu."

Agaknya percuma Loyd menahan Paul, pria itu sudah berlari ke dalam dan membuat Loyd terbengong. Ia lalu melirik ke arah Heros. Kesal, ya saat ini Loyd merasa kesal kepada tangan kanannya itu. Dia tidak berharap Heros mengatakan identitasnya dengan begitu cepat karena dia masih ingin bermain-main.

"Semua gara-gara kau?"

Heros melengos, dia tidak peduli jika Loyd marah. Saat ini dia hanya ingin hidup dengan tenang saja dan mulai bejalan kembali ke istana.

Sedangkan di dalam mansion, pasangan Count dan Countess Coventina amat sangat terkejut dengan informasi yang dikatakan oleh teman sang anak. Paul bicara dengan begitu terburu-buru bahwa saat ini di luar sedang ada Kaisar Ravenloft.

Awalnya Count Elber tertawa, karena menganggap Paul hanya bercanda. Tapi ketika Paul bersumpah, Count Elber langsung terduduk lemas di kursi, pun dengan Countess Amelia.

"Ada apa Baginda Kaisar datang kemari?"

"Saya juga tidak tahu Count, sebaiknya Anda menemui beliau saja dulu. Selama saya jadi ajudan Esme di istana, belum pernah sekalipun beliau datang. Makanya saya pun bingung. Aah iya Nyonya, sebaiknya Nyonya menyiapkan jamuan."

"Jamuan seperti apa? Apa yang harus aku berikan pada penguasa benua ini?"

Paul menggelengkan kepalanya. Jujur dia pun bingung. Jika hanya menjamu tamu kerajaan yang merupakan raja dari negara lain, mungkin Loyd masih mampu. Tapi jika itu seorang kaisar, dia pun tidak tahu.

"Berikan apa saja lah Nyonya.Tuan Count, mari kita menemui beliau. Kita tidak bisa membuat beliau menunggu terlalu lama."

Paul dan Count Elber bergegas pergi keluar untuk menemui Loyd, mereka meninggalkan Amelia kebingungan seorang diri. Amelia berusaha memanggil Paul namun tetap saja Paul tidak menoleh ke belakang karena dia pun juga tengah terburu-buru.

"Aah iya, Esme. Dia pasti tahu apa yang harus aku lakukan."

Amelia berjalan cepat menuju kebun belakang rumah mereka. Dia tahu kalau Esme berada di sana untuk memetik apel.

Dengan langkah seribu, Amelia mengangkat roknya. Dia harus cepat agar bisa menyiapkan jamuan untuk tamu agung itu.Namun ketika sampai di sana, kening Amelia mengerut. Dia melihat Esme sedang berada di pelukan seroang pria.

"Eh, siapa pria itu, dan mengapa posisi mereka seperti itu?"

TBC

1
yasmin
Vote buat othor biar semangat bikin ceritanya 💪
Ai Shiteru
ya jelas ngga mau lah menghubungi kamu duluan, ngapain juga udah dikasih kesempatan ke 2 masih pingin mengantarkan nyawa, dan jadi budak korporat, siapa yg jadi raja, siapa yang cape.
@haerani-d
cih! percaya diri mu sungguh tinggi sekali, sapa Lo emang /CoolGuy/
sekarang daku malah tidak sabar nungguin kebenaran tentang dirinya yang mandul, dan si jenong hamil mungut kecebong seorang budak /Sly//Smirk/
marie_shitie💤💤
ngapain Esme hubungi km duluan orang dia g dihargai m lu
marie_shitie💤💤
bukan g ad gadis tapi yg di dalam pribadi Esme g ad yg punya limited edition
marie_shitie💤💤
sekalipun buru buru km juga bkln ditolak g mau lah Esme nyari mati lagi
marie_shitie💤💤
makannya jng terlalu pede JD manusia karena km sombong diatas jabatan tapi ad yg lebih tinggi LG jabatan dari mu
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒊𝒕𝒖 𝑺𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝑬𝒔𝒎𝒆 𝑺𝒕𝒆𝒇𝒂𝒏 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝑳𝒆𝒃𝒂𝒚 𝒅𝒆𝒉 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝑬𝒔𝒎𝒆 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝑳𝒐𝒚𝒅 😏😏
Saras Ilen
Bahasa Baginda agak aneh menurutku, lebih baik menggunakan yang mulia
GiZaNy
hahaha... terkedjoeettt bakalan itu baik si Stefan, Jenna, ataupun orang2 di Vasilica 😁😁
GiZaNy
horeeee akhirnya Esme mau jadi permaisuri kamu ya Loyd....😁😁
marie_shitie💤💤
bilng ajh km jng menghalu trus Stefan Esme dah berpikir ribuan kali buat kembali jadi ratu palsu mu itu
marie_shitie💤💤
gmna masih mau maksa buat Esme JD ratu mu LG??
marie_shitie💤💤
wah,dah mulai semena mena si stevan
marie_shitie💤💤
paksa trus loyd karena itu akan bisa membuat keputusan terbaik
marie_shitie💤💤
ayo es,ini adalah upaya km lepas dari takdir kematian ditangan stefen
marie_shitie💤💤
ini pilihan terbaik es,km g ad pilihan lain dari pada km disuruh balik lagi
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑬𝒔𝒎𝒆 𝒔𝒚𝒐𝒌 𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒅 𝒏𝒚𝒂 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝑬𝒔𝒎𝒆 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝑳𝒐𝒚𝒅
@haerani-d
lagi thor, jadi pengen duduk paling depan untuk nonton si Steven yang shock dan sawan kena bombastis, wah harus cari popcorn ini tontonan nya bakal seruuu /Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!