Lan Yunfei, seorang kultivator tingkat immortal dan pemimpin sekte Youming yang paling di segani dan di hormati oleh seluruh murid sekte di serang oleh ketua sekte iblis.
ia harus bertarung dan pada akhirnya ia harus menderita kerugian saat inti emasnya hancur dan menyebabkan kematian tragis.
ia terbangun dan mendapati ia di sebuah hutan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, tubuhnya yang terluka dan inti emasnya yang rusak membuatnya tidak berdaya bahkan untuk menggerakkan tangannya pun sulit.
manusia adalah makhluk yang di anggap lemah dan mudah sakit atau terluka, namun mereka mampu menyembuhkan gangguan mental mereka akibat terlalu banyak menggunakan kekuatan mental, karena itu mereka berusaha untuk mempertahankan manusia.
"aku memilih mu." Marsekal Kaelusa Nightfort.
"???" Lan Yunfei yang terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RikuAlthea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 : Pedang Roh.
Kaelusa bertanya banyak hal dan sesuai dengan janji Lan Yunfei, ia menjawab apapun yang ingin di ketahuinya.
Dan ia tau bahwa saat ini Lan Yunfei kembali ke tingkat pembentukan fondasi puncak dan mungkin bisa saja tiba-tiba naik.
Setelah sampai ke tahap Nascent soul akan ada petir hukuman langit, semakin kuat seorang kultivator, semakin mengerikan petirnya dan saat itu seorang kultivator hanya bisa menahannya sendirian.
Ketika saatnya tiba, Lan Yunfei meminta tempat yang sangat luas untuk ini dan tentu saja ini bukan hal yang sulit untuk Kaelusa.
Ia adalah marsekal yang sangat di hormati di Kekaisaran ini dan tentu saja ia sangat kaya, ia bahkan memiliki planet dengan namanya sendiri, asalkan petir itu tidak sampai pada tahap penghancuran planet, ia bisa menyediakan tempat.
Dan dari Lan Yunfei juga ia tau, jika petir itu datang, Orang-orang di sekitarnya akan memiliki kemungkinan untuk terkena sambaran juga, jadi Lan Yunfei meminta tempat yang benar-benar kosong tanpa makhluk hidup yang tentu di sanggupi oleh Kaelusa.
Sebagai gantinya Lan Yunfei akan membantunya saat ia berada dalam kerusuhan, dengan energi spiritual nya, Lan Yunfei mampu memperbaiki kekuatan mental Kaelusa.
Kaelusa juga mengatakan bahwa hal ini harus di rahasiakan, setidaknya sampai Lan Yunfei mampu melindungi dirinya sendiri yang pasti bukan sekarang saatnya.
.
.
.
Setelah keluar dari pengasingan Lan Yunfei mulai beraktivitas, ia mengeluarkan pedang miliknya untuk berlatih.
Pedang itu sangat indah dan bercahaya keemasan.
Sejujurnya, ini bukan pedang satu-satunya, sebagai kultivator pedang tentu saja ia juga memiliki koleksi pedang langka dan legendaris.
Pedang di tangannya ini adalah salah satunya, sedangkan pedang yang ia gunakan saat bertarung terakhir kali adalah pedang utama miliknya, yang di tempa khusus untuknya, Xueyao.
Ia berlatih pedang setiap pagi bersama dengan Kaelusa yang melakukan olahraga pagi.
Seperti sekarang, Kaelusa sangat terkejut dengan Lan Yunfei yang sedang berlatih pedang di taman.
Gerakannya sangat indah dan memang jelas pria ini terbiasa menggunakan pedang, di tambah pedang di tangan pria itu sangat indah.
Kaelusa perlahan mendekat masih menatap pria yang sedang berlatih pedang itu dengan tatapan kagum.
Gerakannya penuh dengan keyakinan dan tajam, tanpa kesia-siaan.
Setelah beberapa saat, Lan Yunfei menghentikan latihannya, keringat turun dari dahinya.
Ia menatap Kaelusa yang juga habis melakukan olahraga, mungkin pria itu berlari mengelilingi taman.
"Minumlah." Kaelusa menyodorkan botol air pada Lan Yunfei dan di terima "Pedang mu sangat indah, apa itu benar-benar di gunakan untuk membunuh musuh?"
Lan Yunfei menutup kembali botol minum ditangannya, memberikannya pada robot rumah tangga "Ya." Pedang ini bahkan memiliki umur yang lebih tua dari dirinya sendiri.
"Kau menginginkan nya?" Lan Yunfei menatap mata emas itu.
"Tidak perlu, aku tidak bertarung dengan pedang, tapi dengan mecha." Walaupun di mechanya juga menggunakan cyber tapi tentu saja tidak sama dengan pedang yang ada di tangan Lan Yunfei.
"Ini adalah pedang roh, Yansheng."
"Pedang roh?"
Lan Yunfei mengalihkan pandangannya dari pedang di tangannya, kembali menatap mata keemasan pria di depannya, ia mengangkat pedang itu dan mensejajarkannya dengan mata yang indah itu.
"Ini sangat cocok untuk mu, pedang ini mirip dengan warna mata mu."
"Ini akan sia-sia di tangan ku."
Kaelusa berfikir, jika di tangan Yunfei pedang yang indah ini akan lebih berguna, tidak sepertinya yang mungkin hanya akan berakhir menjadi pajangan.
"Tidak masalah, kau tidak perlu menggunakan nya, hanya ambilah."
"Bagaimana dengan mu?"
"Aku punya koleksi." Artinya adalah tidak perlu khawatir Lan Yunfei tidak kekurangan senjata.
"Baiklah... Terimakasih, kau memberikan ku banyak hadiah, jika ada sesuatu yang kau inginkan kau bisa mengatakannya pada ku."
"... Kau menampung ku dan membiarkan ku menyerap inti spiritual, aku berhutang pada mu." Lan Yunfei selalu merasa berhutang pada marsekal Kaelusa, jadi tentu saja jika ia memiliki sesuatu yang cocok untuk pria itu, ia akan memberikannya sebagai tanda terimakasih.
Sebenarnya, Lan Yunfei tidak mengerti kenapa pria ini membawanya, mungkin memang karena wajahnya?
"Tuan, Jenderal Regina datang."
"Marsekal." Seorang wanita dengan wajah tegas dan seragam yang membuat tubuhnya semakin tegap mendekat ke arah mereka.
Lan Yunfei melihat bagaimana tingginya wanita ini, ia lebih tinggi dari dirinya dan lebih pendek dari Kaelusa.
Seingatnya, walaupun mereka dari kaum beastman, normalnya mereka tidak lebih tinggi darinya, sepertinya ia salah.
Wanita itu melihat seorang pria yang sangat tampan dan cantik sekaligus di sebelah marsekal Kaelusa.
Sebelumnya ia sudah mendengar tentang betapa tampan dan cantiknya manusia yang di pilih marsekal mereka, ia berfikir, Orang-orang ini sangat berlebihan, tapi sekarang setelah melihatnya langsung ia jadi mengerti apa yang di maksud mereka semua.
Di tambah ia ingat dengan jelas bahwa manusia milik marsekal tidak memiliki kekuatan apapun untuk menenangkan kerusuhan mental yang di derita marsekal.
Lalu untuk apa marsekal membawanya kembali?
"Ada apa Regina?"
"..." Regina sadar dari fikirannya setelah mendengar panggilan marsekal Kaelusa.
"Ohh, maaf, saya mendengar tentang manusia yang di pilih marsekal, ternyata benar seperti yang di rumorkan." Setelah itu ia kembali menatap marsekal, mata tegasnya kembali "Marsekal, bagaimana kondisi tubuh mu?"
"Aku baik." Akhir-akhir ini Kaelusa menggunakan pakaian yang di buat khusus oleh Lan Yunfei membuatnya lebih tenang.
Ia sudah menanyakannya pada Lan Yunfei untuk membuatkan seragam militernya dengan kain yang tersisa dan Lan Yunfei menyetujui nya, berhubung seragam militer lebih rumit daripada hanfu, butuh waktu untuk membuatnya sesuai dengan seragam milik legiun White Owl.
Lan Yunfei sempat mengatakan pada Kaelusa, jika menggunakan kain miliknya, kemungkinan besar akan terlihat berbeda dengan seragam normal, walaupun tidak akan terlalu terlihat.
"Kami mendapatkan koordinat markas perompak antar bintang."
"Apa?"
.
.
.
Lan Yunfei memasak makanan untuk sarapan mereka setelah ia membersihkan tubuhnya, hari ini ia memasak makanan lebih.
Biasanya ia memasak untuk 2 orang sekarang untuk 3 orang karena ada bawahan Kaelusa.
Lan Yunfei memasak dengan cepat dengan robot pembantu yang membantunya.
Sarapan ini sederhana, hanya beberapa daging, telur dan sayuran.
"Panggil mereka." Ucap Lan Yunfei setelah selesai menata meja.
"Baik tuan."
Sementara itu ruang kerja Kaelusa.
"Kali ini perompak ini hampir merompak pesawat sipil, namun di sekitar sana kebetulan ada patroli bintang dari legiun kita dan kami berhasil melumpuhkan mereka, selain itu kami juga menemukan koordinat markas utama mereka." Regina berdiri tegap di depan meja kerja Kaelusa, menghadap Kaelusa yang duduk di kursinya.
"... Kita bisa menyergap mereka dan memusnahkan mereka, dengan begitu satu kelompok di musnahkan." Kaelusa selalu di buat pusing dengan perompak ini yang tidak pernah bisa di musnahkan.
"Tapi kondisi anda..." Regina menatap pria itu dengan tatapan khawatir.
"Tidak perlu khawatir, kerusuhan di tubuh ku membaik, Yunfei banyak membantu ku." Kaelusa tersenyum tipis saat mengingat senyuman kecil milik Lan Yunfei.
Regina menatap wajah Kaelusa yang tersenyum saat membicarakan manusia itu, ia menjadi sedikit ragu.
"Bukankah manusia itu tidak bisa menggunakan kekuatan?"
".... Dia memiliki metode." Gumam Kaelusa, ia tidak bisa mengatakan dengan gamblang setidaknya untuk saat ini.