NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 15

"Aku curiga,apa mungkin kamu wanita tapi menyamar jadi pria" kata Ananda serius memandang Jeremy.

"Maksudmu" tanya Jeremy bingung.

"Kamu sangat cerewet,hanya kamu pria cerewet yang pernah aku temui" kata Ananda kesal.

"Aku cerewet seperti ini kan karena sayang" kata Jeremy bercanda.

"Terserah padamu lah" kata Ananda memilih untuk diam.

Tak terasa mobil yang di kemudi oleh Jeremy akhirnya sampai di depan rumah Ananda.

"Beristirahat lah,aku yang akan ke TKP,jangan khawatir,aku akan menyelesaikannya" kata Jeremy serius.

"Baiklah,aku percaya padamu" kata Ananda.

Setelah kepergian Jeremy,Ananda langsung mengeluarkan mobilnya dari garasi,bukan Ananda namanya kalau ada kasus penting dia malah santai di rumah.

Bahkan Ananda akan kepikiran terus dan tidak akan bisa tidur,dari pada uring-uringan di rumah tanpa tau mau melakukan apa,akhirnya ananda memutuskan akan memastikan semuanya,sehingga saat sidang nanti dia bisa lebih tenang,karena semua bukti sudah ada di tangannya.

Sesampainya di TKP Ananda langsung masuk ke dalam,di luar ada banyak reporter yang melakukan siaran,dan di dalam sudah ada detektif dari kepolisian.

Di tempat lain,Samuel dan Axel sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Tuan,orang yang mencelakai nona Ananda sedang ditahan di sel,apakah perlu saya jemput untuk di bawah ke markas tuan" tanya Samuel pada sang bos

" Apa hukuman bagi orang yang melakukan pembunuhan" tanya Axel pada Samuel.

Mendengar pertanyaan bosnya,Samuel mengerti maksud dari pertanyaan dari Axel.

"Bisa hukuman penjara,tapi karena dia melakukan pembunuhan berantai,dia mungkin akan di hukum mati tuan" jawab Samuel menerangkan sesuai hukum yang berlaku.

"Menurutmu apakah dia akan di hukum mati" tanya Axel ingin mendengar pendapat Samuel.

"Seperti dugaan anda tuan" jawab Samuel.

"Biarkan saja,tapi kalau dia melewati batasnya,jangan biarkan dia merasakan enaknya hidup ini" kata Axel pada Samuel.

"Baik tuan".

"Kapan persidangannya" tanya Axel.

"Empat hari lagi tuan" jawab Samuel.

"Awasi Ananda selalu,jangan sampai ada musuh yang mencium kehidupan masa lalu Ananda" kata Axel memberi perintah.

Karena Axel merasa,saat Ananda suruh mengambil kasus ini,itu bukan sebuah kebetulan,tapi ada orang yang sengaja menyuruh Ananda mengambil kasus tersebut.

Axel tidak ingin ada orang luar yang mengetahui kehidupan masa lalu Ananda,kalau ada yang mengetahui hal itu,bisa-bisa nyawa Ananda akan terancam.

Sedangkan Ananda,dia sangat sibuk hari ini,semua tenaganya yang sisa diberikan untuk menangani kasus ini.

Masih banyak yang ingin Ananda cari,tentang pria tersebut,apalagi mengingat bahwa pria tersebut mengenal kedua orang tuannya,jadi Ananda yakin,bahwa pria tersebut menyimpan sesuatu sebagai petunjuk untuk mengetahui kematian kedua orang tuannya.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,sudah tiga hari Ananda mencari petunjuk tentang kematian kedua orang tuannya di rumah pria tersebut,tapi Ananda tidak menemukan apa-apa,bahkan Ananda sudah mencari di semua barang-barang yang ada di rumah itu,tapi hasilnya nihil,Ananda tidak menemukan apa-apa

Hari sudah malam,Ananda akhirnya pulang ke rumahnya,karena besok Ananda akan melaksanakan persidangan.

Tak terasa waktu berputar begitu cepat,di pagi hari yang cerah,Ananda sudah bersiap untuk pergi ke persidangan.

Waktu yang di tunggu-tunggu oleh Ananda pun tiba,dimana sang pelaku pembunuhan berantai sudah di temukan,itu artinya dia tidak terikat lagi dengan kasus yang rumit ini.

Ananda lebih memilih banyak kasus tapi bebas,daripada hanya satu kasus tapi seperti di penjara.

Saat Ananda sudah sampai di gedung tempat persidangan,Ananda melihat Jeremy sedang melambaikan tangannya pada Ananda,mungkin Jeremy sedang menunggunya.

"Kenapa kamu menunggu di sini" tanya Ananda pada Jeremy.

"Karena pengen saja" jawab Jeremy sambil tersenyum pada Ananda.

"Aku mengerti kenapa kamu bisa tersenyum SE cerah ini sekarang" kata Ananda yang melihat senyum Jeremy yang super manis,bahkan saking manisnya,beberapa wanita yang melewati mereka agak terpana melihat senyum yang di keluarkan Jeremy.

"Itulah mengapa kita sangat cocok jadi rekan,karena kamu mengetahui semua tentangku,bahkan isi hatiku sekali pun" kata Jeremy menanggapi perkataan Ananda dengan bercanda.

"Tapi aku tidak suka satu rekan denganmu" kata Ananda bercanda.

"Kau mematahkan semangatku yang sudah menggebu-gebu tadi" jawab Jeremy pura-pura sedih.

Tak terasa waktu persidangan pun di mulai,Jeremy dan Ananda duduk bersebelahan.

"Baik persidangan akan dimulai,untuk penuntut,silahkan" kata sang hakim pemimpin mempersilahkan jaksa untuk memperlihatkan kesalahan-kesalahan yang di perbuat si pelaku.

Pertama yang maju adalah Jeremy,dia menerangkan saat-saat si pelaku melakukan pembunuhan dan menerangkan bukti-bukti yang sudah mereka persiapkan.

Setelah Jeremy sudah selesai,akhirnya anda maju ke depan,untuk menjelaskan kejahatan dan motif si pelaku,semuanya di keluarkan oleh Ananda,karena Ananda ingin si pelaku di hukum mati,dan mendapat hukuman sesuai yang telah dia perbuat.

"Tapi sebelum saya mengakhiri pembicaraan saya,saya ingin mengundang seseorang sebagai saksi" kata Ananda pada semua orang yang ada di ruang persidangan itu.

Semua orang heran,jangankan orang,Jeremy saja yang menjadi rekannya heran,bagaimana tidak,dia tidak tau sama sekali kalau Ananda ingin mengundang saksi.

Banyak orang-orang heran,karena untuk apa lagi Ananda mengundang seorang saksi,padahal tanpa saksi sekalipun,si pelaku memang harus di hukum mati.

Seorang pria langsung maju ke area persidangan dan duduk di bangku yang sudah di siapkan.

"Maaf yang mulia memakan waktu persidangan yang sudah di tentukan" kata Ananda,karena memang waktu persidangan sudah seharusnya selesai,tapi dia akan mengatakan hal ini dan dia punya sedikit waktu.

"Dia bersekongkol dengan pria tersebut" kata Ananda pada semua orang.

"Ini adalah bukti percakapan saya dengan dia,sebelum saya menemui si pelaku" kata Ananda memberitahukan semua.

Ananda menyerahkan bukti yang dia punya.

"Apakah betul anda bersekongkol dengan si pelaku" tanya hakim pada polisi detektif yang menelpon Ananda tempo hari.

"Saya sebenarnya tidak mengenal dia,dia hanya memberi saya sejumlah uang,jadi saya melakukan apa yang di perintahkannya,saya pikir ini bukan hal yang serius,karena hanya menyuruh nona Ananda ke sebuah rumah" kata detektif polisi tersebut dengan suara yang ketakutan.

"Ada tiga kesalahan yang anda perbuat,yaitu,menerima suap,melanggar peraturan kepolisian dan bersekongkol dengan penjahat,anda akan di tahan selama tujuh tahun dan di berhentikan secara tidak hormat dari kepolisian" kata sang hakim dan langsung mengetuk palu sebanyak tiga kali.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys jangan bosan-bosan baca karya aku yah.

Jangan lupa like,komen dan subscribe guys 😊

Happy reading All 💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!