NovelToon NovelToon
Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri yang men-stransmigrasikan jiwa gadis itu ke dalam sebuah karakter novel.

Sedih? Tentu. Namun ... selaku pecinta cogan, bagaimana mungkin Rayna tidak menyukai kehidupan barunya? Masalahnya, yang dia masuki adalah novel Harem!

Tapi ... Kenapa jiwa Rayna harus merasuki tubuh Amira Rayna Medensen yang berkepribadian kebalikan dengannya?! Hal terpenting adalah ... Amira selalu di abaikan oleh keluarga sendiri hanya karena semua perhatian mereka selalu tertuju pada adik perempuannya. Karena keirian hati, Amira berakhir tragis di tangan semua pria pelindung Emira—adiknya.

Bagaimana Rayna menghadapi liku-liku kehidupan baru serta alur novel yang melenceng jauh?

~•~

- Author 'Rayna Transmigrasi' di wp dan di sini sama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nonton Basket

Malam hari tiba, bulan muncul menggantikan matahari yang sudah terbenam di arah barat. Bintang-bintang berkelip-kelip di langit berdampingan dengan bulan yang hanya menampakan setengah dirinya.

Di sebuah kamar, tirai terbuka bergerak-gerak karena tertiup angin malam. Kamar itu hanya di isi keheningan. Sehingga suara sekecil pun terdengar. Termasuk nafas seorang gadis yang terbaring terlentang dengan mata terbuka. 

Rayna menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang melayang entah kemana. Ia tengah menguras ingatannya untuk mengetahui penyebab tubuh yang ia tempati sekarang di abaikan oleh keluarganya.

Tapi tetap saja, di novel itu tidak di tulis penyebabnya. Termasuk ingatan Amira sendiri. Rayna tidak dapat mengingatnya.

Setelah mengajukan pertanyaan itu sore tadi kepada Alisa, ibu dari empat anak itu tidak memberitahunya. Dengan wajah tegang dan entah kenapa gelisah, Alisa hanya menjawab. “Mamah belum bisa kasih tahu kamu sekarang.”

Setelah itu, Alisa pergi meninggalkannya dengan kebingungan. Saat makan malam pun, Alisa selalu menghindari pandangannya dengan ekspresi merasa bersalah.

Rayna menghela nafas. Ia sebenarnya tidak terlalu ingin mengetahui sebabnya, tapi itu terpaksa ia harus mencari tahu untuk masa depannya.

Ia perlu tahu, karena jika saja plotnya benar-benar tidak berubah, ia hanya berharap kepada keluarganya untuk menyelamatkannya dari mereka. Itu sebabnya dia harus mendekati setiap anggota Medensen alias keluarga barunya.

Rayna menutup mata. Niat mengistirahatkan pikirannya, ia terlelap dalam tidurnya.

“Arsa! Lo ada waktu ‘kan buat hari ini?” tanya Rayna dengan semangat.

Arsa meliriknya dan mengangguk santai.

Mata Rayna bersinar dengan ekspresi senang setelah melihat anggukan Arsa.

“Rayn, lo mau kemana sama dia?” Luna berbisik di telinga Rayna seraya melirik Arsa.

Rayna menoleh ke arah Luna dengan wajah tengil. “Hmm.. ada deh..”

Pelajaran pertama di kelas Rayna merupakan pelajaran Seni budaya. Biasanya guru itu selalu telat datang. Jadi Rayna tidak takut guru datang. Ia dengan santainya duduk di meja

Naura dengan tubuh menghadap Arsa. Sedangkan si pemilik bangku tengah bergosip di bangku lain. Di sampingnya Luna yang duduk di bangkunya. 

Walaupun ada sedikit perubahan dari Arsa, yaitu lebih santai dan auranya di tekan. Tapi semua orang di kelas itu masih tidak berani mendekati atau bertanya kepadanya. Kecuali Rayna tentunya. 

Luna berekspresi masam karena Rayna tidak memberitahunya. Ia sungguh penasaran, bagaimana Rayna dan Arsa bisa sedekat itu. Tentu saja semenjak perubahan Rayna. Luna masih agak takut bertanya kepada Arsa. Tapi untungnya Arsa tidak terlalu menjauhkan diri seperti sebelumnya.

Rayna masih cekikikan. Apalagi setelah melihat ekspresi masam temannya. Lalu matanya beralih kembali pada Arsa yang tengah memainkan ponselnya dengan kepala menunduk.

Rambut patah di dahinya menutupi kedua matanya. Bibirnya menjadi garis lurus dan terkatup rapat. Kulitnya sedikit pucat dan lebih putih dari cowok biasanya. 

Asik memandangnya, tiba-tiba Arsa mengangkat kepalanya. Rayna tersentak saat bertemu tatapannya. Lalu Rayna tersenyum manis namun mengandung rasa malu.

Rayna kira Arsa akan kembali memainkan ponselnya. Namun cowok itu malah menyimpannya di atas meja dan menatapnya dengan bersedekap dada. Tubuhnya bersandar dengan mata lurus ke arahnya. Namun wajahnya masih datar.

Rayna mengerjap, salah tingkah. Dengan pipi memanas ia mengalihkan pandangan. Saat Rayna mengintip lewat ekor matanya, Arsa masih menatapnya. Ritme jantungnya mencepat tanpa sadar. Kenapa dia natap gue terus sih?! Gue kan jadi salting! Mana tatapannya bikin gue melehoy lagi!

“Rayn, nanti sebelum istirahat, kelas XI IPA III pelajaran olahraga, loh! Lo mau liat gak?” Luna tiba-tiba berkata dengan semangat. 

Rayna menghela nafas lega. Ia berterima kasih kepada Luna di dalam hatinya karena menyelamatkannya dari situasi mendebarkan.

Rayna menanggapi Luna dengan ekspresi berlebihan. “Oh, yah? Emang kenapa kalo mereka pelajaran olahraga?”

“Masa lo gak tahu sih? Cowok di kelas itu anak basket semua. Kalo ada pertandingan apapun, mereka selalu menjadi perwakilan dan menjadi pemenang mewakili sekolah kita! Makannya, kalo ada pelajaran olahraga kelas itu, suka pada rame. Malah banyak yang bolos Cuma buat liat mereka. Mana mereka pada ganteng semua lagi!” jelas Luna dengan heboh. 

Mata Rayna langsung berbinar. Apalagi saat mendengar kata ‘ganteng’. “Kalo gitu, ayo kita nonton mereka!” pekik Rayna dengan volume tinggi.

Luna menutup telinganya. “Berisik, njir. Lo semangat banget, dah!”

Rayna tertawa tanpa rasa bersalah. Mengingat tatapan cowok yang sudah ia daftarkan di catatannya, Rayna yakin pasti itu mereka yang pernah ia lihat di lapangan indoor. 

Ia menjadi lebih tidak sabar.

“Gimana kalo gurunya masuk?”

Ucapan Luna mengiris semangat Rayna. Senyumannya luntur. Rayna menatap Luna dengan mata yang sudah kehilangan harapan.

Luna terkekeh melihatnya. “Tenang aja. Gue denger dari Rian, kalo guru biologi gak masuk. Cuma ngasih tugas doang.”

Sudut mulut Rayna terangkat lebar. Semangatnya bangkit kembali. “Yeay! Para Cogan! I’m coming!”

Luna yang awalnya sama-sama senang, langsung melunturkan Senyumannya saat merasakan tatapan dingin di belakangnya. Ia mengusap tengkuk dengan ngeri.

***

Satu pelajaran berlalu yang hanya berdurasi satu jam. Waktu yang di tunggu Rayna dan Luna tiba. Ternyata, semua cewek di kelas mereka berniat sama dengan mereka.

Dengan senyuman di wajahnya, Rayna menoleh ke samping menatap cowok sebangkunya yang entah kenapa lebih dingin dari biasanya. Tidak memperdulikan itu, Rayna bertanya. “Sa, Lo mau ikut gak?”

Arsa tidak menoleh ataupun menjawab. Tatapannya menuju buku yang ia pegang.

Bahu Rayna terkulai. “Yah.. lo gak mau ikut?”

“Gak,” tolaknya dingin tanpa menoleh.

Terbiasa dengan sikap dinginnya, walaupun Rayna merasa ia lebih dingin. Tapi Rayna tetap menerima penolakannya. “Ya udah deh. Gue duluan, yah.”

Rayna beranjak dan melangkah menuju Luna yang sudah menunggu di pintu. Arsa langsung mengangkat kepalanya ketika Rayna membelakanginya saat mengangkat. Matanya di penuhi kejengkelan. “Rayna.”

Walaupun suaranya rendah, dengan suara kelas yang tidak terlalu berisik, Rayna mendengar dan langsung menoleh dengan bingung. “Ya?”

Arsa bingung dengan hatinya sendiri. Ia tak ingin Rayna pergi melihat mereka. Apakah dia tidak lebih tampan dari mereka? Kenapa Rayna ingin melihat mereka?

Melihat Arsa yang masih diam, Rayna sedikit mendekat. “Arsa? Lo mau ikut?”

Arsa menekan kekesalan yang timbul dengan sendirinya. Lalu menggeleng pelan. “Gak.” 

Rayna mengangguk. Tidak terdapat kekesalan sedikitpun. “Ya udah gue pergi dulu.” 

“Hati-hati.”

Rayna menoleh kembali saat mendengar gumamannya. Lalu tertawa. “Gue Cuma liat yang main basket. Bukan nyebrang jembatan.”

Arsa menunduk menyembunyikan rasa malu di matanya.

Sambil berjalan Rayna melambaikan tangan. “Dadah, jangan kangen gue, yah!”

“Rayna! Udah mulai!” teriak Luna semangat.

Rayna menoleh ke lapangan dan mengangguk semangat. 

“Duduk di sono, yuk!” ajak Luna seraya menunjuk ke arah tempat duduk kosong yang lebih dekat dengan lapangan bola basket.

Rayna mengangguk dan mengikutinya.

Benar saja, seluruh tempat duduk di lapangan outdoor itu sudah penuh. Teriakan para cewek saling menyahut. 

Keduanya duduk tidak jauh dengan Naura dan teman sekelasnya yang sudah duluan tiba.

“Ahh! Mereka keren banget!”

Teriakan Luna membuat atensi Rayna fokus pada para cowok di lapangan. Rayna duga, mereka bertanding dengan kelas lainnya. Ada yang masih memakai seragam, dan kaus basket.

Panasnya terik matahari membuat mereka berkeringat. Teriakan para cewek semakin histeris melihat itu. Walaupun Rayna sama-sama kagum menelan ludah, ia tidak seheboh itu.

Pandangan Rayna langsung terfokus pada satu cowok yang sudah ia targetkan. Kaus basketnya terlihat basah karena keringat memperlihatkan bentuk otot perut dan lengan. Rambutnya menempel di dahinya sama-sama basah bercucur keringat. 

Rayna sama sekali tidak berkedip melihat itu. Namun tidak lama, wajahnya berubah saat melihat sebuah nama di bagian belakang punggung di kausnya.

Rayna tertegun. Ia mencoba memperjelas penglihatannya karena takut salah baca. Namun namanya tidak salah lagi, kecuali marganya yang di singkat, nama depan dan tengahnya terbaca oleh Rayna.

Amzar Angga A.?! Mata Rayna membola. Oh tidak! Dia..

Rayna masih tercengang. Jadi, ia tidak mendengar teriakan di sekitarnya. 

“Rayna! Awas!”

Barulah Rayna sadar setelah mendengar pekikan Luna yang begitu keras. Sebelum ia bereaksi, sebuah bola besar melayang ke arahnya.

Dug!

“Ah!”

“Rayna!”

1
Mamta Okta Okta
crazy up thor.... semangat
Viona Syafazea
lagi thor
Viona Syafazea
baca 30 episode cuma sehari masih berada kurang juga saking serunya... please crazy up dong thor.. 😊
Rita Sofiyani
arsa gue juga sama loo/Drool/
Rita Sofiyani
suka ceritanya kaa
Fitri Apriyani
bagus banget deh kk cuma kalo ap jangan satu bab dong kadang juga ngak ap aku nunguin nya lama kk mana dah ngak sabar lagi nunggu ap nya aku harap jangan gantung ya pokok nya harus tamat kalo ngak aku komentar terus biar kk ap/Smile//Smile//Angry//Determined//Kiss//Plusone//Heart/
Kharisma
yang banyak up ya Thor
biar flashback
Kharisma
loh ini yang di wp ya kk
kok pindah NT?😅
𝓕𝓮𝓫𝓫𝓯𝓫𝓻𝔂𝓷𝓽: haha iya nih, di wp gaada apresiasi meskipun pembaca banyak><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!