NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Boleh aku hapus jejaknya?

Daffa terdiam, kata-kata Aini seperti dentuman halus yang menghantam kesadarannya. Berarti selama ini istrinya ini sudah tahu tapi lebih memilih untuk diam, memilih menyimpan lukanya sendiri.

Tubuhnya beringsut, berjongkok dengan satu kaki didepan sang istri, digenggamnya tangan lembut yang ada dipangkuan dan ditatapnya penuh penyesalan.

"Kenapa kamu memilih diam dan berpura-pura tidak tahu, Ai. Kenapa tidak marah, memukul Mas, itu jauh lebih melegakan, Aini..."

"Aku ingin sekali Mas... Bahkan jika boleh aku ingin pergi sejauh mungkin dari hidup kamu, tapi aku tidak bisa. Ada tanggung jawab yang harus aku jalani disini, meskipun jujur aku lelah, dan terkadang ingin sekali menyerah..."

Daffa mendongak, hingga tatapannya kini bertemu dengan mata indah milik istrinya. Tatapannya itu kini terlihat lebih hangat, meskipun dia tahu menyimpan luka yang begitu dalam. Seandainya bisa dia memutar waktu, ingin sekali dia membuat malam itu tak pernah ada, hingga dia bisa melihat kembali senyum bahagia diwajah sang istri.

"Aku merasa hancur saat Celine pergi meninggalkan aku dulu, tapi melihat sikapmu yang seperti ini aku lebih hancur lagi, Aini... Aku tidak bisa mencegah dia untuk kembali, dan aku sudah berusaha untuk menghindari dia juga, tapi dia selalu muncul seolah tidak ingin membuat hidupku merasa tenang."

Sebuah senyuman tipis terukir di wajahnya, satu tangannya dia tarik dari genggaman sang suami dan mulai mengusap rambut suaminya dengan lembut.

"Aku tahu, Mas. Dan jujur ada satu hal yang paling aku takutkan," Aini terdiam sejenak, menatap mata Daffa dengan lekat, "Jika hatimu kembali berbelok padanya,"

Genggaman tangannya semakin dia eratkan, seakan takut akan Aini lepaskan, "Tidak Aini, tidak... Tolong jangan abaikan aku terus, aku tidak kuat. Aku sudah mengubur dalam-dalam masa laluku dengan Celine, aku hanya ingin kamu... tolong percaya, Aini... Tolong percaya padaku,"

Keputusasaan itu jelas terlihat, hampir-hampir frustasi, mungkin saja Daffa juga lelah karena terus dia abaikan. Kali ini dia memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya, menangkup wajah suaminya dengan kedua tangan.

"Boleh aku hapus jejaknya dari kamu, Mas?"

-

-

-

"Celine...!!!"

Dengan langkah lebar Daffa melangkahkan kakinya mendekat ke arah Celine dan Dion yang baru saja keluar melewati pintu utama gedung kantor Dion. Mata elangnya menatap tajam pada Celine seperti anak panah yang siap menancapkan ujungnya pada targetnya.

"Ikut aku sekarang!"

Ditariknya tangan Celine dan dibawanya pergi menjauh meninggalkan kerumunan para karyawan yang baru saja keluar. Sama sekali dia tidak peduli dengan panggilan Celine yang meminta untuk dilepaskan karena pegangan Daffa begitu kuat dan membuat tangannya kesakitan.

Begitu sampai di samping mobilnya, Daffa melepaskan tangan Celine dengan gerakan kasar, hingga tubuh wanita itu terhuyung dan membentur sisi mobil dengan cukup keras.

"Au, sakit Daf, kamu kasar sekali!" rengeknya sambil memegangi lengannya yang terasa sakit karena membentur pintu mobil.

Melihat kekacauan itu, Dion segera membubarkan para karyawannya, lalu dia bergegas menyusul kedua temannya sebelum terjadi keributan yang semakin parah.

"Daf, tenang Daf." seru Dion sembari berlari mendekat.

Segera dia tepis tangan Dion yang berusaha untuk menyentuhnya, Daffa meraih lengan Celine dan mencengkeramnya kuat, "Aku tidak pernah kasar, apalagi pada seorang wanita. Tapi kali ini kamu sudah keterlaluan, Celine!"

Matanya memerah, menahan amarah yang terus bergejolak, "Sudah aku peringatkan jangan pernah menyentuh atau mengganggu Aini, apa kamu tidak paham juga, hah?!"

Hatinya begitu sakit karena dibentak oleh orang yang sangat dia sayang, Celine menarik tangannya kasar dari genggaman Daffa. "Aku tidak merasa pernah melakukan sesuatu yang buruk pada Aini. Kami hanya tidak sengaja bertemu dan ngobrol sedikit tadi siang. Jika Aini mengadu yang macam-macam, itu artinya dia yang baperan. Dia terlalu overthinking!"

Keningnya mengernyit saat mendengar penjelasan Celine, padahal tujuannya datang karena foto dan video yang dikirimkan oleh Celine, tapi Celine malah membuka kartu lain, "Bertemu? Tadi siang?"

Celine nampak gelagapan, mungkinkah Aini tidak menceritakan tentang apa yang dia bicarakan tadi siang dihalaman kantor Daffa?

"Sudah cukup Daf, tolong kontrol emosi kamu. Kita bisa bicarakan ini baik-baik." Dion berusaha menengahi, mencoba menetralisir suasana.

Dan akhirnya Daffa mengalah dan memilih diam. Satu tangannya dia letakkan di pinggang, dan satunya lagi dia pakai untuk mengusap wajahnya kasar. Emosi yang masih membuncah berusaha dia redam demi tidak membuat keributan di tempat umum. Tujuannya datang memang untuk menggertak Celine karena video dan foto-foto itu ternyata benar-benar Celine kirim ke Aini.

Dion melayangkan tatapannya pada Celine, wajah wanita itu sedikit memucat, mungkin karena takut juga melihat kemarahan Daffa yang tidak seperti biasanya. Biasanya Daffa memang tidak pernah sampai semarah ini, apalagi sampai bersikap kasar seperti tadi.

"Celine, bukankah kamu bilang sudah punya pacar?" tanya Dion ketika teringat ucapan Celine saat di dalam mobil beberapa waktu lalu, "Kenapa tidak mengenalkannya saja pada kami, pada Aini juga, biar tidak ada kesalahpahaman lagi dan Aini tidak mengira kalau kamu masih memiliki perasaan pada Daffa juga."

Sejenak Celine terdiam, dia sampai lupa kalau dia sebenarnya sudah menyewa seseorang untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Lebih tepatnya dia ingin membuat Daffa cemburu, begitu penasarannya dia apakah nantinya hati Daffa tetap tidak akan goyah jika melihatnya bermesraan dengan laki-laki lain.

Celine menatap Daffa, pria itu berdiri menyampinginya dengan wajah yang terlihat sudah sedikit lebih tenang, meskipun rasa kesal masih cukup mendominasi, dan itu sangat kentara dari ekspresi wajahnya saja.

"Tentu saja, aku pasti akan mengenalkannya pada kalian," jawab Celine akhirnya, dan itu mampu membuat Daffa kembali menoleh ke arahnya.

"Kalau begitu buktikan saja, beneran pacar atau hanya pura-pura saja. Sebenarnya aku tidak berminat untuk mengurusi urusan pribadimu, dan aku berharap kamu juga tidak perlu masuk ke dalam urusan rumah tanggaku. Kita bahagia dengan pilihan kita masing-masing sekarang, dan tolong jangan pernah mengusik Aini-ku lagi."

Daffa menarik kakinya pergi dan masuk ke dalam mobil. Harusnya yang dia katakan tadi cukup jelas untuk Celine pahami dan membuat mantan istrinya itu tidak lagi berani mendekatinya dan menganggu ketenangan Aini.

Mobilnya dia lajukan menuju ke arah rumah. Sekarang dia sudah tidak sabar untuk cepat-cepat pulang, karena Aini sudah menunggunya. Dan dia tidak ingin membuat Aini menunggu terlalu lama lagi, apalagi hubungan mereka juga belum sepenuhnya membaik.

-

-

-

"Malam ini Mas boleh nggak tidur satu ranjang lagi sama kamu?"

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
baiklah.. mari kita baca apa isi surat cintanya
〈⎳ FT. Zira
kann kann.. kabur kann jadinyaaa😖😖
〈⎳ FT. Zira
yakin lebih baik melihat putrimu jadi janda tapi gak bahagia? caramu sama saja menghalangi kebahagiaan putrimu lho
〈⎳ FT. Zira: huum.. ngomongnya buat kebaikan anak, tqpi secara gak langsung justru mengambil kebahagiaan anak
Zhu Yun💫: Salah satu pemikiran yang salah memang, kadang ada orang tua yang punya pemikiran seperti itu 🤧🤧🤧
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
terlalu keras juga gak baik ibu...
〈⎳ FT. Zira: kenapa selalu ke saana astagaaaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: He'em, mending keras anunya.... eh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sesama C/Facepalm//Facepalm//Facepalm/..
ingatanku seketika melanyang ke Luna Lala Lili Lulu/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar gampang ngingetnya kak /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ contoh itu Giselle-Giana. Selena-Sonia /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ma Em
Bu Ratri ibu jgn terlalu keras kepala, ibu bkn sayang sama Aini tapi Bu Ratri malah menyakiti hati Aini kalau terjadisesuatu hal yg tdk diinginkan Bu Ratri sendiri yg akan menyesal biarkan Aini dgn Daffa
Nuraini Nuraini
lanjut thor suka ceritanya
Zhu Yun💫: Terimakasih untuk bintang-bintang luar biasanya serta ulasannya kakak 🙏🥰
total 1 replies
kartini aritonang
Aduh ibu ratri kalau aini kabur makin repot kan? mana aini lagi hamidun...
Zhu Yun💫: Bu Ratri ngeyel sih kak, nanti kalau anaknya kenapa-napa baru tau rasa /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
gak jadi belati atau gimamannan iniii😳😳😳 siapa yg di tampar?? siapa yg nampar??
〈⎳ FT. Zira
salahmu sndiri.. dah tau wajahmu srkarang jadi pasaran, pakai acara buka gaza amal di pasar, ya tambah rame lahh🤧
〈⎳ FT. Zira
celine eamng dah gak ganggu ya.. secara dia lagi repot sendiri ngurusin media . tapi imbasnya masih berlanjut ini woiii.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: Mana yang dia kirim begonoan semua, jadi sulit untuk percaya lagi 🤧🤧🤧🤧
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
wajar sih kalo ibu sampe begini.. dia kan gak terima anak gadisnya dipermainkan..
Zhu Yun💫: Apalagi orang tua biasanya hanya melihat, yang tahu luar dalamnya kan yang sedang menjalani, jadi si ibu tahunya ya putrinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu suaminya /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
coba deh daf.. suapin gitu.. suapin pakai bibir.. jamin, kamu bakal di hujat massa/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: itu yg diharapkan biar aku bisa makan popcorn dipojokan/Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Ujung-ujungnya minta yg lain nanti kalau begitu /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
Bunda HB
itu pasti ibu nya daffa....
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
noh minta othornya buat ganti rugi/Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
OMG /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
jangan cm janji saja. buktikan dong
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aduh, ngilu, ngilu dah sono. gk kebayang kalo gk punya emprit/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong aja burung empritnya kalau cuma janji doang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mak jleb pora?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
kamu tenang justru bikin uler keket blingsatan
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
innalilahi wa inna ilaihi Raji'un
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!