NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

"Lo gak makan Van?" Tanya Alana.

Vanya menggelengkan kepalanya." Gak, gue udah sarapan di rumah." Sahut Vanya.

Alana hanya mengangguk paham." Gue hari ini, mau main kerumah lo." Ujar Alana yang membuat Vanya sangat senang.

"Gak nginep sekalian Al?" Tanya Vanya.

"Gak bisa, di rumah masih ada tua bangka." Sahut Alana dengan muka dongkol.

Leon mengelus kepala Alana dengan sayang." Jangan cemberut jelek." Ejek Leon.

Alana tidak terima dibilang jelek, ia pun menatap tajam Leon.

"Sembarangan lo kalo ngomong ya." Ketus Alana yang masih menatap tajam Leon.

"Lo emang jelek Al." Ucap Leon lagi.

"Sini-sini lo, biar gue geplak mulut lo kak." Kesal Alana.

Leon terkekeh pelan melihat Alana yang sangat kesal padanya." Gue bercanda, lo emang paling cantik di sekolah ini." Ujar Leon sambil terkekeh pelan.

Alana tersenyum bangga ketika Leon memujinya cantik." lya dong, kan gue Alana yang paling cantik." Ucap Alana sambil mengibaskan rambutnya dengan bangga.

"Tapi bo'ong." Sahut Leon sambil menjulurkan lidahnya ke arah Alana.

Wlee..

Leon sudah mengambil ancang-ancang untuk lari dari amukan Alana." Satu...dua..tiiiga LARIIIII." Teriak Leon yang sudah berlari ke arah lapangan.

"KAK LEOOOON." Teriak Alana dengan emosi sambil mengejar Leon.

"Kak Leon berhenti." Teriak Alana yang masih mengejar Alana.

Dan terjadilah kejar-kejaran antara Alana dan Leon, untung saja sekolahan masih sunyi. Vanya hanya geleng-geleng kepala melihat mereka berdua yang sedang kejar-kejaran." Kayak Tom and jerry." Ucap Vanya.

"Kak leon berhenti lo." Teriak Alana.

"GAK MAU." Sahut Leon.

KALO GUE BERHENTI YANG ADA GUE DI AMUK AMA SINGA BETINA." Teriak Leon yang membuat Alana semakin kesal.

Alana mengambil sepatunya dan melemparkan ke arah Leon dan tiba-tiba Azka lewat dan naas sepatu yang dilempar oleh Alana mengenai kepala Azka.

Bruk..

Alana menutup mulutnya tidak percaya, sepatu yang ia lemparkan mengenai kepala Azka si ketos ngeselin." Gawat, gue dapat masalah lagi." Batinnya.

Tidak ada terdengar ringisan dari mulut Azka, ia hanya memasang muka andalannya. Dia mengambil sepatu itu yang sudah mengenai kepalanya.

Alana langsung menghampiri Azka, ia merasa sangat bersalah karena sepatu yang dia lempar mengenai kepala Azka." Sorry gue gak sengaja." Ucap Alana merasa bersalah kepada Azka.

"Sepatu lo?" Tanya Azka dengan muka datarnya.

Alana menganggukkan kepalanya." I..ya itu sepatu gue." Sahut Alana dengan gugup.

Alana memejamkan matanya ketika Azka mengarahkan sepatu itu ke arah mukanya. la kira Azka akan membalas perbuatannya." Ini semua gara-gara kak Leon sialan." Umpat Alana dalam hati dengan perasaan sangat dongkol.

Leon dan yang lain juga mengira Azka akan melemparkan sepatu itu ke kepala Alana.

"Gak mungkinkan Azka membalas?" Tanya Galen yang memperhatikan mereka berdua.

"Azka mau membalas Alana? "Vanya dengan raut wajah khawatir.

"Anjir Azka gak mungkinkan membalas Alana." Kata Farel.

"Kalo dia sampai melukai adik gue, gue habisin tuh bocah." Geram Leon.

Alana sudah sedari tadi memejamkan matanya." Ya allah lindungi Alana dari setan yang di hadapan Alana ini ya allah." Batin Alana berdoa.

"Hiks dasar ketos sialan, kenapa sih mau bales gue." Ucapnya dalam hati.

"Huwaaa Mama tolong Alana, ketos setan, mau melempar sepatu ke kepala Alana pake sepatu." Jeritnya dalam hati.

Sedangkan Azka merasa sangat lucu melihat Alana yang memejamkan matanya dan tidak lupa mulutnya yang ber komat-kamit." Lucu, pasti dia ngatain gue." Ucapnya dalam hati sambil tersenyum sangat tipis, sampai tidak ada yang melihat senyumnya.

Tak...

"Makanya jangan kejar-kejaran, lempar-lemparan kayak anak kecil aja." Ucap Azka aja.

"Aww," pekik Alana ketika dahi di jitak oleh Azka.

Alana langsung membuka matanya sambil memegang dahinya yang baru saja dijitak oleh Azka. Dia menatap Azka dengan bingung." Lo gak mau lempar balik?" Tanya Alana dengan muka polosnya.

"Lo mau gue bales? "Tanya balik Azka.

Alana langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat." Gak mau." Sahutnya dengan cepat.

"Inget jangan kejar-kejaran lagi." Nasehat Azka yang langsung di angguki oleh Alana.

"Iya, gak lagi." Balas Alana dengan cepat.

Setelah mengatakan itu, ia langsung meninggalkan lapangan. Sedangkan mereka semua melongo melihat perlakuan Azka kepada Alana, bahkan Alana pun juga ikut bingung.

"Gue gak salah liat kan? " Seru Galen yang masih melongo.

"Itu tadi bukan Azka kan? " Seru Farel.

"Apa es kutub mulai mencair." Ujar Leon.

"Itu bukan Azka, pasti Azka kerasukan penunggu sekolahan ini." Kata Vanya yang juga masih melongo melihat sikap Azka kepada Alana.

"Gue gak salah liat kan, itu tadi si ketos ngeselin, kok dia berubah jadi baik sih." kata Alana yang masih melongo melihat kelakuan Azka kepadanya.

"Dia gak berniat buat gue baper kan? "Tanyanya kepada diri sendiri.

Sedangkan Azaka melewati mereka dengan muka datarnya, ia tidak memperdulikan tatapan aneh dari teman-temannya.

"Az lo baik-baik aja kan? "Tanya Galen.

"Az lo gak gegar otak kan? kok sikap lo beda banget? " Seru Farel.

"Az apa jangan-jangan otak lo tergeser, karena kena lemparan tadi? "Tanya Leon yang sudah berada di samping Azka.

"Lo gak kerasukan mba kunti kan Az? " Seru Rehan.

"kayaknya kepala lo bermasalah deh Az." Kata Rendi.

Azka tidak memperdulikan pertanyan-pertanyaan dari temannya yang tidak berfaedah itu.

"Diem."

Mereka semua langsung diam ketika mendengar suara Azka yang terdengar sangat dingin.

Semantara Vanya menghampiri Alana yang masih terdiam di tempat. Dia menepuk pundak Alana yang masih melongo." Al." Panggil Vanya.

Alana langsung tersadar dari lamunannya." Gue tadi gak salah liat kan Van? "Tanya Alana yang baru saja tersadar dari lamunannya.

"Iya, lo gak salah liat, kok Azka yang gak bales lo ya, kan dia musuh bebuyutan lo." Ujar Vanya dengan bingung.

"Makanya itu, gue juga bingung." Sahut Alana.

Kring...

Kring..

Suara bel sekolah berbunyi yang bertanda jam pelajaran akan segera dimulai.

"Pake sepatu lo, bel udah berbunyi." Kata Vanya.

Alana langsung memakai sepatunya." Van," Panggil Alana.

"Apa? "

"Gue malas masuk, gue izin bolos ya." Kata Alana dengan muka memelasnya.

"Ckck gak boleh, lo harus masuk." Blas Vanya tidak memperbolehkan Alana bolos.

"Huff, gue malas Vanya,"

"Gak, pokoknya lo hari ini harus masuk." Alana tersenyum menyeringai saat ide muncul di kepalanya untuk merayu Vanya untuk bolos." Al, gue dengar hari ini ada badut di pantai, lo suka bangat kan liat badut? "seru Alana.

Ya Vanya sangat suka liat badut, tapi sayangnya badut sangat jarang ada." Kata Nya hari ini ada pesta di pantai dan ada badutnya juga." Ucap Alana lagi.

"Lo beneran Al? " Tanya vanya dengan berbinar.

"Teman gue sangat aneh, kok suka banget sama badut." Batin Alana.

"Iya Van, gue gak bo'ong." Sahut Alana dengan cepat, ia memang tidak berbohong karena hari ini emang ada acara pesta di pantai.

"Ayo, ayo kita ke sana." Ajak Vanya dengan semangat 45.

"Tunggu dulu, pas udah sepi baru kita bolos, biar gak ketahuan." Ucap Alana berbisik.

"Siap, siap."

Di sisi lain.

"Mbok." Panggil Aiden kepada mbok Ijah.

Mbok ljah langsung menghampiri anak majikannya." Ada apa den?" Tanya Mbok Ijah dengan sopan.

"Hari ini aku sama ayah akan pergi ke luar negeri mbok." Ujar Aiden.

"Aku titip Alana sama mbok ya."

"Kalo ada apa-apa mbok jangan ngabarin ayah, mbok kabari aku aja." Ucap Aiden.

"Iya den." Sahut mbok ljah.

"Apa tadi pagi dia gak sarapan? " Tanya Aiden.

"Gak Den, non Alana gak sarapan pagi." Sahut Mbok Ijah.

"Ternyata den Aiden sayang sama banget sama non Alana, tapi kenapa den Aiden tidak memperlihatkannya kepada non Alana? "Batinnya bertanya-tanya.

"Mbok, mbok." Panggil Aiden ketika melihat mbok Ijah yang melamun.

"Mbok sakit? "Tanya Aiden.

"Gak den, mbok gak sakit." Sahut mbok Ijah dengan cepat.

"Kalo mbok gak enak badan, mbok bisa istirahat mbok."

Ujar Aiden.

"Iya den."

"Biasanya Alana kalo di rumah gimana mbok? Apa dia sering melamun?" Tanya Aiden.

"Iya de, non Alana sering kesepian kadang non Alana keluar malam untuk balap sama teman-temannya, karena kesepian den." Sahut mbok ljah dengan sedih ketika mengingat anak majikannya itu.

"Mbok selalu ngelarang non Alana biar gak ikutan balap motor lagi den, tapi non Alana bilang, dia butuh teman biar gak kesepian." Mbok ljah menceritakan semua tentang Alana kecuali tentang penyakit yang dialami oleh Alana, karena mbok ljah sudah berjanji kepada Alana, untuk tidak memberitahukan tentang penyakitnya kepada siapapun.

Aiden menjadi merasa sang bersalah, ketika mendengar cerita dari mbok ljah tentang Alana." Maaf dek, abang terpaksa melakukannya, suatu saat nanti kamu pasti tau kenapa abang bersikap kayak gini sama kamu dek." Batinnya.

"Makasih ya mbok, udak cerita tentang Alana, aku memang abang yang tidak baik buat Alana mbok." Ujar Aiden.

    Mbok Ijah tidak tega melihat anak majikannya yang terlihat sangat sedih. la mengelus pundak anak majikannya itu dengan lembut." Den sudah menjadi abang yang baik, walaupun den tidak memperlihatkan kasih sayang den kepada non Alana. Tapi mbok dapat liat kasih sayang yang sangat tulus di mata den Aiden." Ucap Mbok ljah.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!