NovelToon NovelToon
Aku Yang Tidak Sempurna

Aku Yang Tidak Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Orang Disabilitas
Popularitas:127.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Seruni, memiliki fisik yang tidak sempurna, karena cacat sejak lahir.
Sehingga kedua orang tuanya tidak menginginkan dirinya dan di minta untuk di bawa pergi sejauh mungkin.
Namun, meskipun terlahir cacat, Seruni memiliki bakat yang luar biasa, yang tidak semua orang miliki.
Karena bakatnya itu, ternyata membuat seorang CEO jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana kisah selanjutnya? Penasaran? Baca yuk!

Cerita ini adalah fiktif dan tidak berniat untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Saat masuk, dua orang pelayan sudah menyambut mereka. Kosim dan Sari yang dulunya juga bekerja sebagai pelayan dan sopir pun meminta mereka untuk tidak terlalu formal.

Lagi pula mereka merasa tidak layak untuk di hormati sedemikian rupa. Jadi mereka pun meminta pelayan bersikap biasa saja.

"Siapa nama kalian?" tanya Sari pada kedua pelayan itu.

"Nama saya Inem," jawabnya.

"Saya Warna, maksudnya nama saya Warna," jawabnya.

"Sudah beberapa lama kalian di sini?" tanya Kosim.

"Satu tahun, kami hanya bertugas untuk menjaga rumah ini karena tuan kami jarang berada di sini," jawab Warna.

"Kalian terlihat masih sangat muda," ujar Sari. Keduanya tidak menjawab dan menunduk.

Inem berusia 22 tahun dan Warna 19 tahun. Mereka juga dari desa datang ke ibukota untuk mencari pekerjaan.

Keduanya tidak berpendidikan tinggi, karena untuk biaya sekolah mereka tidak punya. Saat baru datang ke ibukota, mereka hampir jadi korban perdagangan manusia.

Beruntung mereka di selamatkan oleh Ferry dan memperkerjakan mereka sebagai PRT. Akhirnya Sari mengajak mereka untuk ngobrol sebentar.

Sari juga menceritakan pengalamannya sebagai pelayan di rumah orang kaya. Sari juga mengatakan jika dirinya sudah bekerja sejak masih muda.

"Oh iya maaf, kamar ibu dan bapak ada di sebelah kiri. Dan kamar ee ...."

"Namaku Seruni," ujar Seruni karena Warna belum tahu namanya.

"Iya, kamar Seruni ada di sebelahnya. Tuan Ferry sudah memberitahu kami kalau ada tamu yang akan datang, jadi kami di minta untuk melayani bapak dan ibu juga Seruni dengan baik," ucap Warna.

"Tidak perlu repot-repot, kami bisa menyesuaikan diri. Lakukan saja pekerjaan kalian. Hanya saja, perkenalkan kami kawasan sekitar rumah ini agar kami bisa tahu," kata Kosim.

Warna dan Inem mengangguk, kemudian mereka membawa Kosim, Sari, dan Seruni melihat-lihat rumah ini.

Mereka juga memberitahu mana-mana kamar atau ruangan yang tidak boleh di masuki. Mereka juga membawa Seruni ke tempat ruang melukis.

Seruni terpana melihat ruangan tersebut. Seruni juga melihat sudah ada perlengkapan alat-alat lukis di ruangan itu.

"Tuan Ferry mengatakan, jika Seruni pandai melukis. Betul?" tanya Warna.

"Hanya sedikit pengetahuan, pak Ferry terlalu berlalu berlebihan," jawab Seruni.

Setelah melihat-lihat, Warna dan Inem mengantar mereka ke kamar masing-masing. Kamar yang luas dan bersih, juga setiap barangnya tertata rapi.

Seruni lagi-lagi merasa takjub, dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Seruni pun bertekad dalam hati, seandainya dia sukses nanti, dia akan membeli rumah untuk orang tuanya.

Dan satu lagi, seruni akan memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci. Itulah tekadnya sekiranya dia sukses nanti.

"Apa kamu senang?" tanya Sari. Seruni mengangguk.

Setidaknya kita bisa tinggal di sini tanpa bayar sewa, atau menyewa hotel," jawab Seruni.

"Ibu mau makan apa? Biar kami siapkan," tanya Inem.

"Oh iya sudah sore, kalau begitu kita sholat magrib berjamaah. Setelah itu kita akan masak sama-sama," jawab Sari.

Karena waktu Maghrib hampir tiba, mereka memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Setelah selesai sholat, mereka bersama-sama memasak di dapur.

Inem dan Warna terpana melihat Seruni memotong sayuran menggunakan kaki. Mereka bisa mengerti dan tidak menghina fisik Seruni.

Hanya saja mereka baru kali ini melihat cara kerja orang cacat. Jadi mereka merasa heran sekaligus takjub.

"Allah Maha Besar," batin warna saat melihat Seruni menggunakan sebagai pengganti tangannya.

"Maaf ya," ucap Sari saat melihat Warna dan Inem memperhatikan Seruni.

"Ah gak apa-apa Bu, kami hanya takjub dengan kebesaran Allah," jawab Warna merasa tidak enak. Karena dia takut Sari akan tersinggung.

Baru melihat Seruni memotong sayuran, belum lagi melihat Seruni melukis dan melakukan yang lainnya. Mungkin keduanya tidak berkedip untuk beberapa saat.

Sampai mereka selesai memasak dan hendak bersiap makan malam. Ferry datang bersama Mr Thomas.

"Kebetulan sekali pak Ferry dan Mr Thomas datang. Mari silakan makan pak," ucap Kosim.

Ferry dan Mr Thomas tersenyum, kebetulan mereka belum makan. Mereka juga terlalu sibuk dengan kegiatan mereka.

"Bagaimana War, apa sudah di ajak keliling rumah ini?" tanya Ferry pada Warna.

"Sudah Tuan, bahkan ke ruang seni juga," jawab Warna.

Warna dan Inem yang tadinya hendak makan bersama Sari, Kosim dan Seruni pun segera menyingkir. Karena mereka tidak enak makan bersama tuan mereka.

"Loh kenapa bangkit? Ayo duduk, kita makan bersama," ujar Sari.

"Tidak apa-apa Bu, kami nanti saja," jawab Inem.

"Duduklah, makan sama-sama di sini," kata Ferry.

Warna dan Inem pun menurut saja, mereka akhirnya makan malam bersama. Untuk pertama kalinya Warna dan Inem makan bersama tuan mereka.

Ferry dan Mr Thomas terlihat begitu lahap saat makan. Mereka jarang-jarang makan makanan ala-ala desa seperti ini.

Mereka lebih sering makan di restoran mewah yang masakan nya sudah biasa bagi mereka berdua.

Setelah selesai makan, mereka berkumpul di ruang tengah untuk membahas kerjasama antara Seruni dan Mr Thomas.

"Pak, saya ada teman dari Medan, sekarang dia masih di hotel. Apa bapak tidak ingin merekrut dia?" tanya Seruni dengan hati-hati.

"Dari Medan? Yang mendapatkan juara ketiga itu ya?" tanya Ferry meyakinkan.

"Benar Pak, bagaimana kalau dia juga ikut berpartisipasi. Dia juga berpotensi dalam bidang seni," jawab Seruni.

"Begini saja, untuk saat ini biar kamu sendiri saja dulu. Nanti bila kamu sudah di kenal dunia, baru kita cari dia. Bagaimana?" usul Ferry.

"Saya hanya merekomendasikan, selebihnya terserah bapak," jawab Seruni.

Ferry tersenyum, sedangkan Mr Thomas manggut-manggut. Mr Thomas mengerti sedikit-sedikit yang mereka bicarakan. Tapi untuk berbicara dia merasa belum fasih.

Merasa sudah cukup, Ferry dan Mr Thomas pun pamit. Mereka juga ada rumah yang lain untuk mereka tinggal. Terkadang juga mereka memilih menginap di hotel.

Sementara di club malam ...

Jovan dan Aldi duduk di kursi yang sudah di sediakan. Beberapa cewek penghibur menawarkan diri untuk melayani mereka, namun semuanya di tolak.

Pandangan Jovan dan Aldi hanya tertuju pada sosok yang berpakaian seksi. Jovan tersenyum miring melihat pemandangan di depannya.

"Apakah yang seperti itu yang mama inginkan untuk menjadi menantu?" gumam Jovan.

Dia merekam adegan di mana Anita sedang berpelukan dengan seorang pria. Terlihat pria itu juga seperti orang kaya. Dari pakaian yang di gunakan saja sudah terlihat jelas.

"Minum, minum kalian semua, aku yang traktir, aku menang lomba melukis," ucap Anita meracau.

Tidak perlu lama, hanya beberapa menit saja sudah cukup untuk Jovan jadi alasan memutuskan hubungan pertunangan mereka.

Jovan ingin menyelesaikan hubungan nya dulu dengan Anita, baru setelah itu dia akan fokus mengejar pujaan hatinya.

Jovan tidak ingin Seruni di tuduh merebut tunangan orang. Itu sebabnya Jovan ingin putus dulu dengan Anita. Jovan hanya ingin mencari aman saja, tanpa melibatkan orang lain putusnya hubungan mereka.

1
ㅤㅤㅤ
minta update lagi boleh ☺️☺️☺️
ㅤㅤㅤ
adat Batak tuh kalo menurut tetangga aku susah susah gampang, tapi yaudahlah ya masing² adat aja
Sani Srimulyani
waaaahhhhh kondangan lagi kita......
Harniati Atik
Lanjut kak up lagi
semangat, sehat selalu /Heart//Heart//Heart//Heart/
Azahra Rahma
akhirnya masalah Dian selesai juga,,
suti markonah
alhamdullilah dian dah dapat restu dr orang tua..
Astuti tutik2022
Ayo Aldi gercep dong biar Dian g diambil org💪💪
ㅤㅤㅤ
boleh minta update lagi ☺️☺️☺️
ㅤㅤㅤ
noh kan bener cepatan Aldi lamar Dian, nih Dian udah mau dijodohin, gak apa beda suka, kan gak beda keyakinan aja, go go go pelaminan Aldi & Dian🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
ㅤㅤㅤ
udah cepetan Aldi & Dian kalian nikah, noh Aldi, Dian pasti juga suka kok sama kamu

buat bumil sehat²
Azahra Rahma
ayo Aldi buruan lamar Dian
Harniati Atik
Lanjut lagi kak, semangat /Heart//Heart//Heart/
suti markonah
siapkan janur kuning untuk aldi sm dian thorrr...zaman now masih ada suku² ya
Azahra Rahma: ya jaman now jg msh bnyk yg percaya atau terlalu taat dengan adat istiadat daerah mereka,,jadi mereka kadang takut jika melanggarnya
total 1 replies
Amang Awang
oh jelas tidak..
karena kita juga sebagai anak perlu mengutarakan isi hati kita agar orang tua tau apa yang kita rasakan.
memang benar 1000 kesalahan orang tua dibandingkan dengan 1 kesalahan anak maka anak akan lebih dicap sebagai anak durhaka, tapi anak bisa memberontak bila yang dilakukan orang tua adalah suatu kesalahan, karena kita sebagai anak juga wajib memberikan peringatan tentang kesalahan orang tua kita agar mereka mengingat printah dan larangan yang maha kuasa
Harniati Atik
Betul banget kak,
lanjut lagi kak semangat /Heart//Heart/
Azahra Rahma
tuh kan asisten Aldi ternyata diam² punya rasa ke Dian
suti markonah
ORT ga tempat untuk libur thorr...klo lebaran saja orang² pada senang² tp klo IRT malah nyungsep di dapur ga kelar²😅😅😅
Azahra Rahma: kalau aku kerjanya di wisata kolam renang jaga warung,,malah kalau hari libur lebih sibuk
Dewi kunti: irt itu sakit seminggu dipercepat jd 2-3hr klo bapak2 yg sakit 3hr jd 10 hr rewelnya
total 4 replies
Batara Kresno
bagus jalan ceritanya bisa mengambil hikmah dr novel ini
Batara Kresno
IRT mah ga ad liburnya kk author,teimakasih sudah up
ㅤㅤㅤ
boleh minta update lagi ☺️☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!