NovelToon NovelToon
Pernikahan (Bukan) Impian

Pernikahan (Bukan) Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Ame

Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Indah Alina

Alina terbangun saat mendengar adzan Subuh dari aplikasi di handphonenya. Perlahan ia membaca doa sambil mengerjapkan matanya berulangkali. Kemudian ia perlahan bangun dan duduk di tepi tempat tidur. Kepalanya sedikit pusing, 'mungkin karena terlalu pulas dan lupa minum' batinnya sambil meraih segelas air di meja belajarnya. Dan setelah beberapa teguk ia bangkit menyambar handuk untuk mandi dan setelah itu melaksanakan sholat subuh.

Selesai sholat baru ia sadar jika hari itu dia libur. Namun tentu saja, bukan Alina kalau ia biarkan hari harinya menganggur. Karena sosok Alina yang serius, penyuka kerja tapi cuek, adalah seorang yang selalu pandai membuat kesibukan.

Pagi itu Alina ingat produk yang dititipkan Roy kemarin, untuk dia coba di rumah. Ada satu sachet besar kopi Aceh dan sebungkus makanan kecil semacam kue grubi kalau di Jawa, tapi bentuknya lebih kering semacam enting enting tapi kata Roy makanan itu punya nama sendiri yang membuat Alina lupa.

Dia pun mencicipi kopi panas yang baru saja ia seduh. Rasa sedikit asam yang muncul di kopi Aceh membuatnya merasa seperti ada sensasi berbeda saat minum kopi tersebut. "Ya Allah Tuhan, enak sekali kopinyaaaa" Alina menatap cangkir yang ia pegang, setelah menyeruput isinya, membuat matanya membulat lebar sempurna .

Dan Alina pun meraih handphonenya dan mengirim chat orang yang mengiriminya.

"Assalamualaikum Pagi Bang Roy. Kopinya enak banget. Makasih ya. Tapi kalau cemilannya standar. Cukup enak meskipun gak sensasional seperti kopinya." Alina berupaya seprofesional mungkin meskipun kini jantungnya bahkan seolah berpacu setelah mengirim pesan. Saking deg degan nya ia tak ingin melihat chat lagi.

Menikmati kopi dan cemilan tadi, ia baru sadar rumah nampak sepi. Jam yang melingkar di pergelangan tangannya di sebelah kiri menunjukkan waktu pukul 6 pagi kurang lima menit. Alina ingin bersantai santai dulu.

Namun kemudian sekilas ia kembali melihat handphone dan melihat chat dari Marsudi,

"Beneran kamu tega ya Lin. Aku nunggu kamu loh dari awal kita ketemu. Aku berharap banyak padamu Lin.... Gak bisakah aku jadi orang terdekatmu? "

Dan sebaris kata kata cinta lainnya sampai beberapa layar Alina membacanya dan sejujurnya hal itu membuatnya jadi mual. Sekarang dia menyesal kenapa dulu dia bersikap manis dan baik pada lelaki itu.

'Tapi kan gak mungkin aku cuek dan gak peduli sama vendor? ' batin Alina sempat bingung harus bagaimana bersikap pada sosok serupa Marsudi.

'Males aku bales chat kayak gini.' Alina membatin. Dan akhirnya Alina berpindah chat pada Iwan,

"Lin, hari Sabtu depan ada pertunjukan musik di kampus aku, kebetulan ada dua undangan niy, kamu mau gabung? "

Alina pun mantap membalas chat tersebut, "Duh maaf mas Iwan aku ada acara minggu depan bareng adik. Mungkin bisa ngajak kawan lain aja mas. Makasih ya."

Dan di seberang sana, baik Iwan satupun Marsudi tiba tiba cemberut membaca ruang chatnya. Yang satu kecewa karena chatnya centang biru tapi tak dibalas. Sedangkan lelaki satunya kecewa karena ajakannya ditolak dengan sopan.

Alina pun ingin menyapa teamnya dalam group Swalayan, tetapi tak lama seseorang menelpon dan Alina pun membaca nama sang penelpon sambil melengkungkan bibirnya.

"Halooo Bang.... "

"Assalamualaikum Alina.... " sapa Roy lembut.

"Eh... Waalaikumsalam... " spontan Alina kikuk karena justru dia tidak mengucap salam.

"Lagi apa " tanya Roy lagi lembut.

"Ini lagi nelpon.... " iseng Alina jawab sambil tersenyum lebar.

Membuat Roy tersenyum sambil terkikik kecil.

Alina semakin deg degan mendengar suara Roy.

'Tuhan, kenapa suaranya juga seksi sekali' batin Alina seolah ada kupu kupu di perutnya.

1
Queen's
hii, ijin promosi ya kak,

cek profil aku ada cerita terbaru judulnya

THE EVIL TWINS

atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.

terima kasih
Mít ướt
Jleb banget ceritanya!
Kavaurei
Nangkring terus
BillyBlizz
Aduh thor, saya udah kecanduan dengan ceritanya, makin cepat update-nya ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!