"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Keesokan harinya..
Arabelle sedang merias wajahnya di depan cermin sementara Zio hanya bisa diam memandangi wajah cantik sang Nona dari pantulan dengan tatapan kagum, tatapan yang tidak pernah ia tujukan kepada wanita lain. Karena Zio selalu menganggap wanita adalah mainan. Tetapi sekarang justru dialah yang menjadi mainan itu.
"Aku harus pergi Zi, kita akan bertemu lagi." ucap Arabelle setelah berkutat dengan alat-alat make upnya.
"Tentu saja Belle, jaga dirimu baik-baik."
"Aku tunggu kabar baiknya."
Zio tak membiarkan Arabelle pergi begitu saja, pria tampan itu melabuhkan kecupan di bibir. Beruntung karena lipstick yang Arabelle pakai anti luntur jika tidak maka wanita itu pasti sudah marah karena lipstiknya berantakan.
"Dasar nakal!"
Zio tersenyum menanggapinya. Pria itu lantas merapikan penampilan setelah Arabelle benar-benar keluar karena dia juga harus segera pergi. Tak lupa ia membawa sebuah amplop berwarna coklat berisi uang pemberian Arabelle alias gaji pertamanya.
Rencananya dia akan membeli ponsel supaya Arabelle bisa menghubunginya dengan mudah. Sebegitu miskinnya Zio sampai tidak punya ponsel sama sekali.
Zio memberhentikan taksi dan meminta sopir untuk membawanya ke store handphone. Akhirnya, Zio mempunyai ponsel lagi. Dia lantas memasukan nomor yang tertera di kartu nama Arabelle dan menghubunginya.
"Hallo."
📞 : Siapa?
"Ini aku, Belle."
📞 : Kau sudah membeli ponsel?
"Ya, dengan gaji pertamaku."
📞 : Baguslah. Aku juga sudah mendapat kabar kalau suamiku akan pulang esok hari.
"Aku akan menyelesaikan misi dengan cepat."
📞 : Aku tutup dulu okay. Aku akan menghubungimu lagi nanti.
"Baiklah."
Zio mengubah tatanan wajahnya yang semula tersenyum menjadi datar tanpa ekspresi. Pria itu bergegas pergi karena hari ini juga dia akan mencari tempat tinggal. Zio kembali memberhentikan taksi untuk membantunya mencari komplek kost yang bagus.
Pilihannya jatuh pada sebuah ruangan berukuran 5x8 meter. Dengan ruang tamu, satu kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Setidaknya Zio mempunyai tempat untuk beristirahat. Jangan bertanya kenapa Zio semiskin itu.
Beruntung sekali karena kostnya sudah diisi oleh beberapa furniture dan perlengkapan lainnya jadi Zio tidak perlu membeli ini dan itu lagi. Sejenak Zio ingin merebahkan badannya sebelum pergi lagi untuk membeli stok makanan dan pakaian.
"Ck, kasur ini keras sekali." cetusnya penuh kepasrahan. Tetapi lama kelamaan dia tertidur juga. Lebih tepatnya ketiduran.
Sampai dirinya tak sadar hari sudah menjelang sore dan Zio baru saja bangun, pria itu bergegas mandi dan memakai baju bekasnya lagi karena dia tidak membawa baju lain selain baju pemberian Miss Charlotte yang menempel di badannya dari kemarin.
Miss Charlotte adalah perantara dari pertemuan Zio dan Arabelle.
Zio pergi ke salah satu mall untuk membeli pakaian, setidaknya baju yang ia pakai harus bermerk meskipun tidak dari brand mahal. Dia tidak mau terlihat memalukan untuk Arabelle. Setelahnya Zio mengambil langkah ke bagian swalayan untuk membeli persediaan makanan mulai dari sereal, mie instan dan juga minuman kaleng.
"Sudah cukup, sisa uangnya untuk peganganku sehari-hari. Semoga Belle cepat-cepat meminta bertemu."
Karena dari satu pertemuan maka uang Zio akan bertambah. Sebelumnya Zio tidak pernah berpikir kalau dia akan mengambil pekerjaan ini sebagai jalan pintas.
Beruntung sekali karena kliennya itu seorang wanita yang masih muda meskipun memiliki suami bagaimana jika kliennya seorang wanita tua alias tante-tante. Astaga membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri.